PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah semua substansı yang dibutukan oleh tubuh tidak
termasuk air, obat-obatan, dan substansi-substansi lain yang digunakan untuk
pengobatan, air odak termasuk dalam makanan karena merupakan elemen
yang vital bagi kehidupan manusia. Terdapat tiga fungsi makanan, pertama
makanan sebagai sumber energi karena panas dapat dihasilkan darı makanan
seperti juga energi, kedua makanan sebagai zat pembangun karena makanan
berguna untuk membangunjaringan tubuh yang baru, memelihara dan
memperbaiki jaringan rubuh yang sudah tua. Fungsi ketiga makanan sebagai
zat pengatur karena. makanan turut serta mengatur proses alami, kimia, dan
proses faal dalam tubuh (Missa, 2020).
Makanan merupakan salah satu bagian yang penting untuk kesehatan
manusia mengingat setiap saat dapat saja terjadi penyakit-penyakit yang
diakibatkan oleh makanan. Kasus penyakit bawaan makanan dapat
dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor seperti kebiasaan mengolah
makanan secara tradisional, pentimpan dan penyajian yang tidak bersih dan
tidak memenuhi persyaratan sanitasi (Dony, 2020).
Makanan bagi tubuh untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
tubuh. Membantu memperbaiki sel-sel dalam tubuh tetap sehat dan tumbuh,
serta melindungi tubuh dari penyakit. Makanan juga membantu dalam
mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit kedalam
tubuh dan mengatur metabolism berbagai keseimbangan air, mineral, dan
cairan tubuh (Fitri, 2020).
Dengan adanya praktikum "Uji Bahan Makanan kita dapat mengetahui
makanan-makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin C.
melalui empat pengujian yaitu uji benedict, uji iod/lugol, uji biuret, dan uji
vitamin C. Seperti pada uji benedict diketahui roti, tempe dan pisang
mengandung karbohidrat, pada uji sod/lugol diketahui mie dan roti
mengandung karbohidrat, pada uji biuret diketahui tahu, tempe, mie, dan roti
mengandung protein, kemudian pada uji vitamin C diketahui tomat, pisang,
vitamin C, jeruk nipis, dan nanas mengandung vitamin C.
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui kandungan zat pada makanan yang diuji.
C. Manfaat Praktikum
Dapat mengetahui kandungan zat pada makanan yang diuji.
BAB II
TINJAUAN PUSUTAKA
A. Dasar teori
Bahan makanan mengandung unsur-unsur pembangun tubuh yang
sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan. Disamping itu,
bahan makanan juga merupakan bahan yang sangat diperlukan untuk
kesehatan tubuh. Namun dapat terjadi sebaliknya, bahan makanan menjadi
sumber kerusakan atao kemerosotan kesehatan, sangat tergantung pada jenis
bahan makanan dan kebersihan dan teknologi pengolahannya (Missa, 2020).
Bahan makanan termasuk kualitas gizinya mutlak diperlukan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan, jenis dan fungsi bahan makanan
sangat bervariasi. Dengan perkembangan teknologi, bahan makanan yang
sumsi oleh konsumen tidak 100% murni zat makanan, melainkan telah
dikonsumsi dibumbui dengan berbagai jenis bahan tambahan makanan Bahan
tambahan makanan secara umum dikelompokkan menjadi dua macam yaitu,
bahan tambahan makanan langsung dan bahan tambahan makanan tidak
langsung. kedua kelompok bahan tambahan makanan tersebut mempunyai
efek negatif terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
konsumennya (Fitri, 2020).
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup
memerlukan makanan. Makanan yang masuk kedalam tubuh makhluk hidup
akan di uraikan atau di pecah menjadi senyawa senyawa yang lebih sederhana
baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat di serap tubuh. Tanpa
makanan makhluk hidup akan sulit dalan mengerjakan aktivitas sehari-harinya
makanan dapat membantu kita dalam mendapat energi, membantu
pertumbuhan badan dan otak, memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita baik otak maupun badan (Fatimah, 2013).
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia
yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat
sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai
struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan
dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) (Rahman, 2018).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan
yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks Karbohidrat sederhana
terdiri atas monosakarıda yang merupakan molekul dasar dari karbohidrat,
disakarida yang terbentuk dari dua monosa yang dapat saling terikat, dan
oligosakarida yaitu gula rantai pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa
dan Fruktosa. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida yang terdiri atas
lebih dari dua ikatan monosakarida dan serat yang dinamakan juga
polisakarida nonpati (Rofaida, 2018).
eranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah untuk menyediakan
glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian akan diubah menjadi energi.
Kelebihan glukosa akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen, Salah satu
fungsi hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan
tubuh. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian
dari glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke aliran darah, glukosa
ini akan di bawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti
otak, sistem saraf, jantung, dan organ tubuh lain, sel-sel otot dan sel-sel lain di
samping menggunakan glukosa juga menggunakan lemak sebagai sumber
energi (Fatimah, 2013).
ungsi karbohidrat di dalam tubuh sebagai sumber energi, pemberi rasa
manis pada makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Penghemat
protein, protein akan digunakan sebagai sumber energi, jika kebutuhan
karbohidrat tidak terpenuhi, dan akhirnya fungsi protein sebagai zat
pembangun akan terkalahkan. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna dan karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses
(Fatimah, 2013).
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak
seperti bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih
berperan dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi.
Meskipun demikian, bila organisme sedang kekurangan energi, maka protein
ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi. Kandungan energi protein
rata-rata 4 kilo kalori gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat
(Purnama, 2019).
Protein merupakan polimer dengan suam-asa amino sebagai monomer.
dat asam amino berikatan melalui ikatan peptida dengan melepas satu molekul
sit Protein merupakan polipeptida yang pads hagian tengah adalah rantai
panjang dengan salah satu ujungnya adalah gugus karboksilat dan ujung yang
taannya adalah gugus amina Dalam beberapa pustaka asam amino (monomer
protein) sering ditulis dengan suatu singkatan tiga huruf atau satu huruf (Fitri,
2020).
Protein dapat berfungsi sebagai penyusun senyawa biomolekul seperti
nukleoprotein (terkandung dalam inti sel, tapatnya kromosom), enzim,
hormon, antibodi, dan sarana kontraksi otot. Pembentukan sel-sel baru,
pengganti sel-sel pada jaringan yang rusak dan sebagai sumber energi.
Kestimewaan pada struktur protein adalah adanya atom nitrogen (N), yang
merupakan salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk analisis
kuantitatif protein dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan
makanan atau bahan lain (Rofaida, 2018).
Amilum atau dikenal juga dengan sebutan pati, termasuk polisakarida
cadangan pada tumbuh-tumbuhan yang tersebar luas dan melimpah. Amilum
merupakan karbohidrat kompleks yang terpenting sebagai sumber makanan,
amilum banyak ditemukan didalam kloroplas daun-daun, pada buah-buahan,
benih tumbuh-tumbuhan dan umbi-umbian. Kadar amilum yang tinggi
dijumpai pada biji padi-padian hingga mencapai sekitar 75 persen dari berat
keringnya, umbi kentang sekitar 65 persen dan didalam organ-organ
penyimpan pada tumbuh-tumbuhan lainnya (Rahman, 2018).
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat larut dalam
air. sumber vitamin C adalah sayuran dan buah-buahan, segar (misalnya jeruk,
tomat, nanas, kiwi, stroberi, dan paprika merah, Yudium diberi tetesan ekstrak
makanan tertentu akan berubah warna menjadi jernih jika makanan tersebut
mengandung vitamin C jika tidak berubah warna menjadi jernih maka
makanan tersebut sedikit mengandung atau tidak mengandung vitamin
(Rofaida, 2018).
Reaget benedict juga disebut larutan benedict adalah reagen yang
digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi seperti glukosa Reagen
ini terdiri dari natrium karbonat (NA,CO)), natrium sitrat (C ₂H ₂O-Nas), dan
tembaga (II) sulfat (5H2O), ion CU berfungsi sebagai agen pengoksidasi
dalam larutan alkali, ion sitrat berfungsi sebagai agen pengompleks untuk
menjaga ion tembaga dalam larutan, tanpa son sitrat tembaga hidroksida akan
mengendap sehingga proses reduksi dilakukan oleh gula pereduksi Uji
benedict didasarkan pada redukst dari CU menjadi CU (CU₂O) dalam larutan
basa alkali sitrat oleh gula pereduksi, warna dari CU ₂O tergantung pada
jumlah sampel yang akan menunjukkan warna endapannya (Purnama, 2019).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Hasil Pengamatan
1. Uji Benedict
3. Uji Biuret
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada uji benedict sampel yang terjadi perubahan warna yang menandakan
bahan tersebut mengandung glukosa/karbohidrat yaitu jeruk (sedikit), roti,
mie, vitamin C (sedikit), dan tempe.
2. Pada uji iod/lugol sampel yang terjadi perubahan warna yang menandakan
bahan tersebut mengandung karbohidrat adalah roti, mie dan pisang.
3. Pada uji biuret sampel yang terjadi perubahan warna yang menandakan
bahan tersebut mengandung protein adalah roti, mie, tahu, dan tempe.
4. Pada uji vitamin C sampel yang terjadi perubahan warna yang
menandakan bahan tersebut mengandung vitamin C adalah jeruk, vitamin
C dan nanas.
B. Saran
1. Saran untuk laboratorium
Diharapkan agar pihak laboratorium menydeiakan fasilitas yang
membuat praktikan sukses melaksanakan pratikum dan nyaman. Seperti
AC.
2. Saran untuk praktikan
Diharapkan agar para praktikan dapat melaksanakan praktikum
dengan tertib dan tenang.
3. Saran untuk asisten
Diharapkan agar para kakak asisten dapat sabar dalam membimbing
kami dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Dony hermanto, R. K. (2020). Sensor Optode glukosa yang Sensitif dan Sederhana
Berbasis Imobilisasi Benedict pada Membran Nata Selulosa. Jurnal Pijar
MIPA, vol 15(1), halaman 404-407.
Fatimah, Kusnul. (2013). Uji Protein dan Karbohidrat Tape Ketan dengan
Penambahan Ragi NKL dan Tradisional dengan Konsentrasi yang Berbeda
untuk pengembangan Materi Ajar Bioteknologi. Phd Thesis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Purnama, R. C. (2019). Perbandingan Kadar Protein Susu Cair UHT FULL CREAM
pada Penyimpanan Suhu Kamar dan Suhu Lemari Pendingin dengan Variasi
Lama Penyimpanan dengan Metode Kjeldhal. Jurnal Analisis Farmasi, vol
4(1), halaman 50-58.
Rofaida, L. L. (2018). Komparasi Uji Karbohidrat pada Produk Olahan Makanan dari
tepung Terigu dan Tepung Biji Durian. Phd Thesis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.