Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS ILMIAH

KANDUNGAN ZAT GIZI MAKRO PADA NASI, TEMPE,


PISANG DAN PUTIH TELUR

Di ajukan untuk memenuhi tugas akhir semester


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Ibu Mutiara Sari, M. Pd

Disusun Oleh :

NAMA : SITI AISYAH


NIM : 1908106024
KELAS : BIOLOGI A/1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI


CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGRUAN
JURSAN TADRIS BIOLOGI
2019

PRAKATA

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas karya tulis
ilmiah yang berjudul “Kandungan Gizi pada Makanan” untuk memenuhi tugas
akhir mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan tepat pada waktu nya.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Mutiara Sari, M. Pd
selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa indonesia dan terimakasih juga
untuk semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini yang
tidak bisa penlis sebutkan satu persat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun mungkin
kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini sehingga penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan
datang dari seluruh pembaca.
Akhir kata, penulis berharap dengan adanya buku ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan para mahasiswa/mahasiswi Jurusan Biologi IAIN Syekh
Nurjati umumnya. Penyusun mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika
terdapat kesalahan dalam penyusunan buku ini.

Cirebon,23 Desember 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup memerlukan makanan untuk sumber energi untuk tetap
bertahan hidup. Makanan yang di konsumsi harus mengandung zat gizi untuk
memenuhi kebutuhan tubuh seperti pertmbuhan, perkembangan, mengganti
sel-sel tubuh yang rusak atau tua, mengatur proses-proses di dalam tubuh dan
melindungi tubuh dari penyakit.
Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang
memberikan manfaat bagi manusia.Masing-masing bahan makanan yang
dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung
dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam
makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi.
Berdasarkan kebutuhannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam dua
bagian, yaitu Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro. Sebagaimana namanya, zat
gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dengan jumlah besar,
sedangkan zat gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil.
Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan zat gizi
mikro terdiri dari berbagai jenis vitamin dan mineral.
Tubuh memerlukan zat makanan seperti amilum, glukosa, protein, dan
lemak untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Zat makanan tersebut
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Maka dari itu, untuk
mengerti lebih lanjut tentang kandungan zat gizi pada makanan Maka di
susunlah karya tulis ilmiah ini. Untuk mengetahui kandungan zat gizi yang
terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa
dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk
mendeterminasi kandungan zat gizi dalam makanan yaitu lugol,biuret,benedict
dan kertas buram.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiman menggunakan indikator uji makanan atau reagen ?
2. Makanan apa saja yang mengandung zat gizi?
3. Apa kegunaan zat gizi ?

1.3 Tujan Penelitian


1. Untuk mengetahi kegunaan reagen.
2. Untum mengetahui makanan apa saja yang mengandung zat gizi
(karbohidrat,protein dan lemak)
3. Untuk mengetahui kandungan zat gizi (karbohidrat,protein dan lemak)
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Dasar Teori


Zat gizi merupakan ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi, membagun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Zat gizi di bagi dua yaitu zat gizi makro dan zt gizi mikro. Zat gizi makro adalah
zat gizi yang sangat di butuhkan tubuh berfungsi untuk menghasilkan energi
meliputi karbohidrat,protein dan lemak. Sedagkan zat gizi mikro adalah zat gizi
yang sangat di butuhkan tubuh meskipn dalam jumlah yang sedikit fungsi zat gizi
mikro yaitu untuk memungkinkan terjadi reaksi kimia di dalam tubuh. Zat gizi
mikro meliputi vitamin dan mineral (Almatsier, 2010 : 12)
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab yaitu giza yang berarti zat
makanan,dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan
makananatau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas
diartikan bahwa gizi adalah sebagai suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankankehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta
untukmenghasilkan. (Dewi, 2000 : 1)
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi
yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-
hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.
Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan
dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi
tubuh kita saat kita membutuhkan energi (Andini, 2016)
Karbohidrat merupakan komponen zat gizi yang tersusun oleh atom
karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rasio CnH2nOn. Karbohidrat
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Karbohidrat dalam makanan merupakan zat gizi yang cepat
mensuplai energi sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam
keadaan lapar. Makanan yang merupakan sumber karbohidrat di antaranya adalah
serealia, umbi-umbian, sayuran dan buahbuahan.( Almatsier, S. 2011:20)
Protein berasal dari kata Yunani Proteos yang berarti ”yang utama”. Istilah
ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder,
yang berpendapat bahwa protein zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein merupakan komponen penyusun tubuh terbesar kedua setelah air, yaitu
17% susunan tubuh orang dewasa. Sementara itu air menyusun 63%, lemak 13%,
mineral 6%, dan lainnya sebesar 1%. Protein memiliki peran penting sebagai
komponen fungsional dan struktural pada semua sel tubuh. Enzim, zat
pengangkut, matriks intraseluler, rambut, kuku jari merupakan komponen protein.
Protein memiliki fungsi khas yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain, yaitu
sebagai zat pembangun dan pemelihara sel-sel jaringan tubuh.(Kinanti, 2009)
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino. Sebagaimana unsur
organik lainnya, komponen penyusun protein terdiri atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Selain itu, ciri khas komponen asam amino yang
tidak dimiliki oleh unsur lemak ataupun karbohidrat adalah adanya unsur nitrogen
(N) yang memberikan kontribusi 16% terhadap berat protein. Beberapa asam
amino juga mengandung Sulfur (S), zat besi (Fe), Cobalt (Co), dan Fosfor (P).
Asam amino merupakan kesatuan gugus yang mengandung satu gugus asam
(Karboksil –COOH), satu gugus basa (Amino –NH2), satu gugus radikal (–R),
serta satu atom hidrogen (–H). Gugus R merupakan unsur pembeda antar asam
amino, yaitu membedakan dalam hal ukuran, bentuk, muatan dan aktivitas
protein. Dalam membentuk protein, asam-asam amino berikatan satu sama lain
dengan ikatan peptida, yaitu ikatan C–O–N–H dengan melepaskan satu molekul
air. Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 – 18 asam amino. Terdapat kurang
lebih 20 jenis asam amino, 10 di antaranya bersifat esensial.(Sutrisno,1999:100)
Lemak dikenal juga dengan istilah lipida. Seperti halnya karbohidrat dan
protein, lemak mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Proporsi oksigen lebih kecil dibandingkan dengan kandungan karbon (C) dan
hidrogen (H). Dalam proses metabolismenya, lemak memerlukan lebih banyak
oksigen dan menghasilkan energi lebih banyak dari karbohidrat dan protein.
Lemak bersifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti
eter, alkohol, benzena, dan kloroform. Secara umum istilah lemak lebih
menunjukkan lemak dalam bentuk padat pada suhu kamar (23oC) sedangkan
lemak dalam bentuk cair pada suhu kamar lebih umum dikenal sebagai minyak.
Lemak bentuk padat banyak ditemukan pada sumber hewani sedangkan lemak
dalam bentuk cair (minyak) banyak ditemukan pada sumber nabati.(Herry. A,
2005 : 39)
Lemak yang kita kenal sehari-hari adalah trigliserida dan disebut juga
lemak netral yang terdiri dari gliserol dan tiga buah asam lemak. Asam lemak
penyusun trigliserida bisa sama macamnya disebut lemak sederhana (simple fat),
tetapi bisa pula berbeda sebagian atau ketiganya disebut lemak campuran (mixed
fat). Lemak jenis campuran inilah yang banyak ditemukan di alam. Di samping
itu, terdapat pula lemak yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol, lemak
yang berkonyugasi dengan komponen lain seperti fosfat dan protein disebut lipida
majemuk.( Arisman, 2004 : 10).
Untuk mengetahi kandngan gizi dilakkan uji kandungan gizi pada
makanan dengan menggunakan reagen, ragen memilik berbagai masacam yaitu
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya.Biuret adalah reagen yang digunakan
untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein
maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna
lembayung.Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah
bata.Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas
buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada
pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah
mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.( Almatsier.S,2010:3).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitan


1. Alat
a. Alat tulis
b. Penggaris
c. Plat tetes
d. Pipet tetes
e. Mortal dan alu
f. Spatula
g. Label
h. Gelas kimia
2. Bahan
a. Lugol
b. Benedict
c. Biuret
d. Kertas buram
e. Nasi
f. Putih telur
g. Pisang
h. Tempe
3. Prosedr Kerja
a. Uji karbohidrat dan protein
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditumbuk bahan hingga halus menggunakan mortal dan alu
3. Mamasing-masing sampel dimasukan kedalam plat tetes lalu
ditambakan larutan lugol,benedict dan biuret
4. Diamati warna sebelm dan sesudah pemberian larutan
b. Uji lemak
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ditumbuk bahan hingga halus dengan mortal dan al
3. Bahan yang telah ditumbuk dioleskan ke kertas buram
4. Diamati kertas buram sebelm dioleskan dan sesudah di oleskan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41. Hasil Penelitian


a. Uji karbohidrat (Benedict)

No Sampel bahan Sebelum Sesudah Keterangan

1 Nasi Putih Merah Terdapat glukosa


kehijauan
2 Tempe Crem Hijau Tidak terdapat
glkosa
3 Pisang Coklat Merah bata Terdapat glukosa
kekuningan hijau ditepi
4 Putih telur Bening Hijau Tidak terdapat
glukosa

b. Uji karbohidrat (lugol)


No Sampel bahan Sebelum Sesudah Keterangan
1 Nasi Putih Putih Mengandng
karbohidrat
2 Tempe Crem Ptih pucat Tidak Mengandng
karbohidrat
3 Pisang Coklat Sedikit pudar Mengandng
kekuningan coklat karbohidrat sedikit

4 Putih telur Bening Bening Tidak Mengandng


karbohidrat
c. Uji protein (Biuret)
No Sampel bahan Sebelum Sesudah Keterangan
1. Nasi Putih Biru kehijauan Mengandung
protein
2. Tempe Crem Hijau kebiruan Mengandung
protein
3. Pisang Coklat Biru tua Mengandung
kekuningan protein
4. Putih telur Bening Ungu Mengandung
protein

d. Uji lemak
No Sampel bahan Sebelm Sesdah Keterangan
1. Nasi Putih Transparan Terdapat lemak
sedikit
2. Tempe Crem Crem Tidak terdapat
lemak
3. Pisang Coklat Transparan Terdapat lemak
kekuningan sedikit
4. Putih telur Bening Transparan Terdapat lemak
sedikit

4.2 Pembahasan Penelitian


Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di laboratorum
Tadris Biologi tentang “Kandungan Gizi pada Makan”. Menurut Dewi
(2000 : 1) Istilah gizi berasal dari bahasa Arab yaitu giza yang berarti zat
makanan,dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang
berarti bahan makananatau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu
gizi. Pengertian lebih luas diartikan bahwa gizi adalah sebagai suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ
tubuh serta untuk menghasilkan.
Berdasarkan penelitian dibtuh kan alat-alat dan bahan-bahan yaitu
alat tulis, penggaris, plat tetes, pipet tetes, mortal dan alu, spatula, label,
gelas kimia, lugol, benedict, biuret, kertas buram, nasi, putih telur,
pisang, tempe.
Percobaan pertama uji karbohidrat dengan benedict untuk mengetahi
mana bahan makan yang mengandung glukosa didapati hasil nasi yang
tadinya putih menjadi merah kehijauan sekelah di tetesi benedict dan itu
menandakan bahwa nasi tersebut mengandung glukosa,pada tempe tidak
terdapat gulkosa warna sebelum di tetesi benedict berwarna coklat
kekuningan dan setelah di tetesi warna nya berbah menjadi hijau sama
saja dengan putih telur juga tidak mengandung glukosa karena warna nya
berabh menjadi hijau beda dengan pisang yang mengandung glkosa
karena setelah di tetesi benedict warna nya berbah menjadi merah bata
hijau di tepi. Seperti yang dikatakan Barasi, M. E. (2011: 56) Larutan
Benedict mengandung sodium sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan
tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air
larutan Benedict terdapat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa.
Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan
berwarna merah bata yang tidak larut. Uji gula reduksi menggunakan
larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa
sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk
sampel urin dan darah.
Percobaan kedua uji karbohidrat dengan lugol menurut (Baliwati,
2004: 45) Larutan lugol digunakan sebagai uji indikator atas adanya pati
dalam senyawa organik, dengan mana larutan ini bereaksi dengan
mengubah warna biru-gelapa atau hitam. Larutan unsur iodium seperti
Lugol akan mewarnai pati/kanji karena interaksi iodium dengan struktur
lingkar polisakarida. Pati termasuk pati tanaman amilosa dan
amilopektin, serta glikogen pada sel hewan. Larutan Lugol tidak akan
mendeteksi gula-gula sederhana seperti glukosa atau fruktosa. Pada
kondisi patologis, deposit amiloid (yaitu, deposit yang berwarna seperti
pati, tetapi tidak) dapat begitu berlimpah bahwa organ yang terkena
dampak juga akan ternoda terlalu positif untuk reaksi Lugol untuk pati.
Hasil percobaabn di dapati hasil nasi dan pisang mengandung amilum
sedangkan tempe dan putih telur tidak terdapat amilum.
Percobaan ketiga di lakukan ntk mengetahui mana bahan makan
yang mengandung protein dengan cara menetesi biuret kedalam bahan
makan yang telah dihaluskan berdasarkan hasil penelitian nasi yang telah
di tetesi larutan biuret menjadi biru kehijauan menandakan mengandung
protein tetapi sedikit,pada tempe yang tadi nya berwarna crem menjadi
hijau kebiruan menandakan mengandng protein walaupun sedikit, pisang
mengandung protein yang bnyak karena setelah di tetesi biuret berubah
menjadi biru tua sama dengan putih telur yang mengandng protein yang
banyak karena warna nya berubah menjadi ungu setelah di tetesi biuret
sama dengan prinsip kerja biuret ketika biuret ditetes kan kedalam bahan
akan berubah warna nya menjadi biru tua atau ungu.
Percobaan terakhir yaitu uji lemak dengan menggnakan kertas buram
yang apabila bahan dioles kan ke kertas bram menjadi bernoda atau
berubah menjadi transpatan menadakan bahwa termasuk bahan makan
yang mengandung lemak. Hasil dari pengamatan menunjkan bahwa
hanya tempe yang tidak mengandng lemak karena ketika dioles kan
warnanya tetap tidak berubah dan tidak terdapat noda.
Zat gizi memiliki fungsi yang berbeda beda seperti Glukosa atau
gula yang diolah dari karbohidrat berfungsi sebagai bahan bakar yang
akan digunakan oleh tubuh. Manfaat karbohidrat yang utama adalah
sebagai sumber energi bagi tubuh dalam menjalankan berbagai fungsi,
serta untuk melakukan beragam aktivitas setiap harinya. Karbohidrat
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sederhana dan kompleks. Kedua
jenis karbohidrat ini memiliki perbedaan dalam struktur kimiawinya.
Secara umum, karbohidrat sederhana hanya mengandung gula dasar yang
mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Sementara, karbohidrat kompleks
memiliki rantai gula yang lebih panjang, sehingga membutuhkan waktu
cukup lama untuk mencerna dan menyerap karbohidrat jenis ini. Sumber
karbohidrat alami yang mudah ditemukan, yaitu dalam bentuk padi-
padian, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan susu.
Menurut Almatsier, S. (2010: 102). Fungsi Protein yaitu sebagau
pertumbuhan dan pemeliharaan Protein dalam tubuh secara bergantian
dipecah (katabolisme) dan disintesis kembali (anabolisme). Sebelum
menjalankan fungsinya sebagai zat pembangun, asam-asam amino
esensial yang diperlukan harus tersedia terlebih dahulu. Pertumbuhan
atau penambahan sel baru bisa dilakukan jika telah cukup tersedia
gabungan asam amino yang sesuai dalam segi jenis dan jumlah. b.
Berperan dalam berbagai sekresi tubuh Hormon-hormon seperti tiroid,
insulin, epinefrin, dan sebagainya adalah merupakan protein. Demikian
juga halnya dengan berbagai enzim seperti amilase, katalase, lipase, juga
merupakan protein. Kedua komponen tersebut besar peranannya dalam
proses sekresi metabolisme tubuh . Mengatur keseimbangan air Cairan di
dalam tubuh terdiri dari tiga kompartemen, yaitu intraselular (di dalam
sel), ekstraselular/intraselular (di luar sel/di antara sel), dan intravaskular
(di dalam pembuluh darah). Perpindahan cairan antar kompartemen
tersebut terjadi dengan proses osmotik dan harus dijaga dalam keadaan
seimbang atau homeostasis. Keseimbangan tersebut dapat terjadi dengan
melibatkan protein dan elektrolit. Jika tubuh kekurangan protein maka
proses keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga menjadikan
adanya penumpukan cairan di salah satu kompartemen yang disebut
sebagai oedema. Mengatur netralitas jaringan tubuh Sifat protein yang
amfoter menyebabkan protein bertindak sebagai “buffer” yang bereaksi
dengan asam dan basa untuk menjaga keseimbangan pH pada taraf
konstan, yaitu umumnya berada pada pH netral atau sedikit alkali (pH
7.35-7.45).Membantu pembentukan antibodi Kemampuan tubuh untuk
menangkal serangan toksik dan melakukan detoksifikasi sangat
tergantung pada enzim-enzim yang terdapat di dalam hati. Dalam
keadaan kekurangan protein maka pembentukan enzim tersebut akan
terhambat sehingga menjadi rentan terhadap penyakit.
Terakhir fungsi lemak menurut Beck, M. E. (2011: 8 ) Lemak
merupakan sumber energi 2.5 kali lebih besar dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein, yaitu 9 kkal/g lemak. Energi dihasilkan lebih
banyak karena dalam proses pembakarannya membutuhkan oksigen lebih
banyak dibandingkan karbohidrat dan protein. Kelebihan lemak akan
disimpan dalam jaringan adiposa di bawah kulit (50%), di sekeliling
organ (45%), dan dalam rongga perut (5%), dan merupakan sumber
energi potensial yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu jika diperlukan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesipulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakkan di perolen beberapa
simpulan:
1. Pengunaan reagen untuk mempermdah mengidentifikasi bahan
makanan yang mengandng glukosa, amilum, proteim dan
lemak.reagen banyak macam nya salah satunya benedict untuk
mengetahui bahan makanan yang mengandung glukosa,lugol ntk
bahan makan yang mengadng amilum, biuret untuk menguji
bahan makanan yang mengandng protein dan kerta buram untuk
mengindetifikasi makanan yang mengandng lemak.
2. Karbohidrat terdapat pada nasi dan tempe sedangkan pada putih
telr dan tempe tidak terdapat. Protein terdapat semua bahan yait
nasi, tempe, pisang, dan putih telur. Semua bahan mengandng
lemak kecuali tempe.
3. Karbohidrat mempnyai kegunaan sebagai sumber energi
utama.protein mempunyai kegunaan memperbaiki sel-sel yang
rusak atau tua. Sedangkan lemak mempunyai kegunaan sebagai
cadangan makan.mempunyai kegunaan yang berbedabeda tetapi
saling berkaitan dan semua nya sangat di butuhkan tubuh karena
termasuk zat gizi makro.
5.2 Saran
Penelitian ini perlu disempurnakan lagi agar lebih mengerti lagi
tentang kandungan gizi pada makan.sebelum melakukan penelitian harus
memahami terlebih dahulu tentang prinsip kerja reagem agar tidak salah
mengidentifikasi kandungan gizi pada makan.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Andini, M. (2016). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada
Media.
Baliwati Yayuk Farida, Khomsam, A. & C. M. D. (2004). Pengantar Pangan Dan
Gizi. Jakarta: Swadaya.
Beck, M. E. (2011). Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga

Dewi, A.(2000). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi ke-2. Jakarta: EGC.

Herry,A. (2016). Kandunga Gizi di Setiap Makanan. Jurnal Pebelitian.

Vol.1(7).Jakarta: UI.

Kinanti.(2009). Ilmu Gizi. Bandung: PT Jaya Buku

Sutrisno,(1999). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai