Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Konsep Dasar Ilmu Gizi


a. Pengertian Konsep Dasar Ilmu Gizi
 Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentng makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal.
 Kata Gizi berasal dari bahasa arab “Ghizda” yang berarti makanan.
 Ilmu gizi juga berkaitan dengan tubuh manusia.
b. Zat gisi (nurients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.

2. Manfaat Zat Gizi Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupan

1. Karbohidrat

Karbohidrat Fungsi Sumber Energi: karbohidrat sebagian disimpan


sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak yang kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak Pemberi Rasa Manis Pada Makanan: karbohidrat
memberi rasa manis pada makanan Penghemat Protein Membantu
Pengeluaran Feses: karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan
cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
2. Protein

Diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan.

di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku.
Protein pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang aus, perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu,
protein berguna untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan basa
di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur
keseimbangan air di dalam tubuh. Selain fungsi tersebut, menurut Joko
Pekik (2006: 15) protein juga berfungsi

sebagai:

a) Membangun sel tubuh

b) Mengganti sel tubuh

c) Membuat air susu, enzim dan hormon

d) Membuat protein darah

e) Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh

f) Pemberi kalori

3. Lemak

Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O) seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan
tenaga kepada tubuh. Satu gram lemak dapat dibakar untuk
menghasilkan sembilan kalori yang diperlukan tubuh. Disamping
fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut
dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A, D, E, dan K. Bahan-bahan
makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang
yang lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada makanan. Menurut
sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan
lemak hewani. Menurut Sunita almatsier (2009: 52) klasifikasi lipida
menurut fungsi biologisnya di dalam tubuh yaitu: ( 1) Lemak simpanan
yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di dalam depot-depot
di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak merupakan
simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida
simpanan lemak ini bergantung pada susunan lemak. (2) Lemak struktural
yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol. Di dalam jaringan
lunak lemak struktural ini, sesudah protein merupakan ikatan struktural
paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural
terdapat dalam konsentrasi tinggi.

4. Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat dalam jumlah yang sangat
sedikit di dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam reaksi
metabolisme. Menurut Sunita Almatsier (2009: 151) vitamin adalah zat-
zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai
tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka
vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Fungsi utama
vitamin adalah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan
karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua, yaitu
vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang larut
dalam air yaitu vitamin B dan C.

5. Mineral

Menurut Risqie Auliana (2001: 29) mineral merupakan senyawa organik


yang mempunyai peranan penting dalam tubuh. Unsur-unsur mineral
adalah karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), selain
itu mineral juga mempunyai unsur kimia lainnya, yaitu kalsium (Ca),
Klorida (CO), besi (Fe), magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium
(Na), sulfur (S). Tubuh manusia tidak dapat mensintesa mineral,
sehingga harus memperoleh dari makanan. Mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah sedikit. Mineral merupakan zat penting untuk kesehatan
tubuh, karena semua jaringan dan air di dalam tubuh mengandung
mineral. Demikian mineral merupakan komponen penting dari Mineral
penting dalam pemeliharaan dan pengendaliaan semua proses faal di
dalam tubuh, mengeraskan tulang, membantu kesehatan jantung, otak
dan saraf. Mineral juga membantu keseimbangan air dan keadaan darah
agar jangan terlalu asam atau terlalu basa selain itu mineral juga
membantu dalam pembuatan anti bodi, yaitu sel-sel yang berfungsi
membunuh kuman. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
mineral adalah merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan
penting dalam tubuh. Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun
dan zat pelindung. Banyak terdapat dalam lauk pauk atau sayuran,
misalnya Fe (zat besi) terdapat dalam bayam, kangkung, dan katuk, telur
dan sayuran hijau lainnya.

6. Air

Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia, kurang


lebih 60-70 % berat badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat
diperlukan oleh tubuh. Air berfungsi sebagai zat pembangun yang
merupakan bagian dari jaringan tubuh dan sebagai zat pengatur yang
berperan sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan. 22 Dengan adanya air
pula sisa-sisa pencemaran dapat dikeluarkan dari tubuh, baik melalui
paru-paru, kulit, ginjal maupun usus. Air juga berfungsi sebagai pengatur
panas tubuh dengan jalan mengalirkan semua panas yang dihasilkan ke
seluruh tubuh.

3. Konsep Gizi Seimbang

1. pengertian Gizi Seimbang


Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari
yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu
seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan
proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001). Peranan berbagai bahan
makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut.
Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN.” Pertama, sumber zat tenaga yaitu
padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di
dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah
digambarkan bagian tengah kerucut.Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu
kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas
kerucut. Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi
(Kemenkes RI, 2014: 3).

1. Makanlah aneka ragam makanan


Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kuantitasmaupun kualitas Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.

2. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan
pemasukan zat gizi sumber utama energi dalam tubuh. Aktivitas fisik
memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar sistem
metabolisme zat gizi. Oleh karenanya, akivitas fisik berperan dalam
menyeimbangkan zat gizi yang keluar dan yang masuk ke dalam tubuh.

3. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal

Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah
terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan
yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikatir
tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu,
pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari „Pola
Hidup‟ dengan „Gizi Seimbang‟, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB
dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan
langkah-langkah pencegahan dan penangannya (Kemenkes RI, 2014: 11).

4. Membiasakan perilaku hidup bersih

Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi


status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang
mengalami penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan
sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Dengan
membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari
keterpaparan terhadap sumber infeksi. Contoh:

1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
makan, sebelum memberikan ASI, sebelum menyiapkan makanan dan
minuman, setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit antara lain
kuman penyakit typus dan disentri;

2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan


dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai
kuman penyakit;

3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan
kuman penyakit; dan

4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.

Anda mungkin juga menyukai