Disusun Oleh:
(2002014)
UNIVERSITAS AN-NUUR
PURWODADI
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Penatalaksanaan Medis
(Kozier, 2011)
3. a. Nutrisi enteral
Selain melakukan pencegahan, Anda juga perlu mengetahui cara merawat dan
berlaku ketika malnutrisi terjadi sehingga meminimalisir resiko kematian yang
diakibatkan oleh malnutrisi. Beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan, antara
lain:
a. Ganti nutrisi Anda dengan makanan yang tepat.
Ketika malnutrisi terjadi pada Anda atau buah hati Anda, pahami bahwa
malnutrisi bisa dihilangkan dengan memberikan asupan makanan yang tepat.
Makanan yang mengandung karbohidrat, protein, buah dan sayuran, dan lemak
bisa menjadi makanan yang tepat ketika malnutrisi. Perlu menjadi catatan
bahwa semua makanan ini haruslah dengan proses pemasakan yang tepat
sehingga nutrisinya tidak banyak terbuang.
b. Pelajari kebiasaan makan yang baik beserta nutrisi yang diperlukan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mempelajari kebiasaan makan
yang baik dan nutrisi apa yang harus dimakan bisa mempercepat penyembuhan
malnutrisi. Selain itu, cobalah untuk melakukan diet seimbang sehingga
malnutrisi tidak terjadi lagi di masa depan. Jam makan juga harus Anda
perhatikan sehingga penyerapan nutrisi bisa maksimal dilakukan.
c. Kunjungi dokter atau konsultan diet.
Jika malnutrisi berlangsung secara berkepanjangan, segera rujukkan ke dokter
atau konsultan diet untuk mendapatkan asupan nutrisi yang pas untuk tubuh
Anda dan buah hati. Dengan penanganan yang baik, bahaya malnutrisi juga
bisa diturunkan dengan cara yang tepat. (Smeltzer, 2002).
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN SDKI, SLKI, SIKI
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
b. Penanggung jawab
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Mulai kapan dimulai gangguan nutrisi
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pengalaman gangguan nutrisi di masa lalu
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Meliputi penyakit menular atau menahun yang disebabkan oleh gangguan
nutrisi
3. Pola Pengkajian Fungsional
a. Pola Oksigenasi
Keluhan sesak napas, bersihan napas, pola napas
b. Pola Nutrisi
Asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi, pantangan makanan
c. Pola Eliminasi
Pola BAB dan BAK
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Meliputi gerakan (mobilitas), aktivitas
e. Pola Istirahat Tidur
Meliputi kebiasaan tidur/istirahat pasien
f. Pola Kognitif dan Persepsi
Meliputi apa yang dirasakan oleh pasien
g. Pola Konsep Diri
Meliputi Harga diri Pasien, Ideal diri, Identitas diri, Gambaran diri, Peran diri
h. Pola Peran dan Hubungan
Meliputi peran pasien didalam keluarga
i. Pola Sekesualitas
Hubungan dengan pasien dan jumlah anak
j. Pola Mekanisme Koping dan Stress
Meliputi dengan siapa pasien cerita mengenai penyakitnya
k. Pola Kepercayaan
Meliputi kepercayaan yang dianut oleh pasien
B. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran umum
2) Kesadaran
3) Tekanan darah
4) Nadi
5) Suhu
6) Respirasi rate
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Ada lesi atau tidak, hematom maupun ada kelainan bentuk kepala pasien
serta keadaan rambut pasien.
2) Mata
Bentuk simetris atau tidak, konjumgtiva anemis atau tidak, ada nyeri atau
tidak, ada alat bantu atau tidak. Fungsi dari pemeriksaan mata untuk
mengetahui adanya kelainan atau tidak.
3) Hidung
Bentuk simetris atau tidak, ada sekret atau tidak, ada pembengkakan
didaerah polip atau tidak, ada alat bantu atau tidak. Fungsi dari pemeriksaan
hidung untuk mengetahui adanya secret dan pembengkakan.
4) Telinga
Bentuk simetris atau tidak, ada cairan berlebih atau tidak, ada infeksi atau
tidak, ada alat bantu atau tidak. Fungsi dari pemeriksaan telinga untuk
mengetahui ada cairan yang berlebih atau adanya infeksi di sekitar telinga.
5) Mulut
Bibir kering atau tidak, gigi kotor atau tidak. Fungsi untuk
pemeriksaan mulut untuk mengetahui adanya infeksi mulut atau adanya
gigi kotor dan berlubang.
6) Leher
Ada lesi atau tidak, ada pembengkakan kelenjar getah bening atau tidak
ada pembengkakan kelenjar tiroid
7) Dada
Ada lesi atau tidak, inspirasi dan ekspirasi, suara paru, suara jantung
a) Inspeksi : Normal. Tujuan untuk mengetahui bentuk dada
b) Perkusi : Sonor/Resonan.
c) Palpasi : Kesimestrisan Dada
d) Auskultasi : Terdengar suara lapang paru normal.
8) Abdomen
Ada lesi atau tidak, suara bising usus
a) Inpeksi : simetris, tidak ada benjolan.
b) Palpasi : Nyeri tekan pada abdomen.
c) Perkusi : Normal tidak ada gangguan.
d) Auskultasi : Tidak terdengar bising usus.
9) Integumen
a. Warna kulit : Sawo Matang
b. Keadaan kulit : Kering
c. Turgor kulit : Normal
10) Genetalia
Ada kelainan atau tidak, kebersihan genetalia
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien (D.0032)
D. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut (D.OO77)
SIKI : Manajemen Nyeri (I.08238)
a. Observasi
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respons nyeri non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9) Monitor efek samping penggunaan analgetic
b. Terapeutik
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/ dingin , terapi bermain)
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. satu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2) Jekaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5) Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Defisit Nutrisi (D.0032)
SIKI : Manajemen Nutrisi (I.03119)
a. Observasi
1) Identifikasi status nutrisi
2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3) Identifikasi makanan yang disukai
4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
5) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
6) Monitor asupan makanan
7) Monitor berat badan
8) Monitor hasil pemeriksan laboratorium
b. Terapeutik
1) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
2) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
3) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
4) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6) Berikan suplemen makanan, jika perlu
7) Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
c. Edukasi
1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2) Ajarkan diet yang diprogramkan
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antlemetik), jika peril
2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang diharapkan setelah dilakukan sesuai dengan batas waktu dan kriteria
pasien menurut Aziz Allimul H. Tahun 2009 yaitu :
1. Nyeri akut (D.0077)
a. Pasien sudah tidak mengeluh nyeri
b. Pasien sudah tidak meringis kesakitan
c. Pasien tidak bersikap protektif
d. Pasien sudah tidak gelisah
e. Nafsu makan pasien membaik
f. Pola tidur pasien membaik
2. Defisit Nutrisi (D.0032)
Defisit Nutrisi terpenuhi
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A & Musrifatul U. (2015). Pengantar Kebutuhan dasar Manusia . Jakarta:
SalembaMedika.
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan DasarManusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
SalembaMedika.
https://www.academia.edu/35597606/
LAPORAN_PENDAHULUAN_KEBUTUHAN_NUTRISI
Wilkinson, Judith M.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed.9 Diagnosis NANDA, Intervensi
NIC, Kriteria Hasil NOC.Jakarta: EGC
Perry & Potter. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan Buku 3
Ed.7.Jakarta:EGC
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan DasarManusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
SalembaMedika
http://khairunnazar.blogspot.com/2015/03/laporan-pendahuluan-kdm-nutrisi-lengkap.html?
m=1 https://www.academia.edu/37010637/LP_NUTRISI
utrisi juga dapat dikatakan
sebagai elemen yang
dibutuhkan untuk
proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai
nutrisi, seperti: karbohidrat,
protein, lemak, air,
vitamin, dan mineral
(Potter and Perry, 2010)
Nutrisi juga dapat dikatakan
sebagai elemen yang
dibutuhkan untuk
proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai
nutrisi, seperti: karbohidrat,
protein, lemak, air,
vitamin, dan mineral
(Potter and Perry, 2010)