Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSALINAN NORMAL DAN TAHAP-TAHAP MENOLONG


PERSALINAN SECARA URUT

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas

Dosen pengampu : Ns. Riska Indriyati., M.Kep., Sp.

Disusun Oleh :

1. Cahyo Wahyu Utomo (2102046)


2. Anis Fatima (2102047)
3. Aditya Caesar Utama (2102048)
4. Sukma Nurul Hidayah (2102049)
5. Dini Hesti Pramita (2102050)
6. Fira Nurul Afifah (2102051)

Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Fakultas Sains dan Kesehatan

UNIVERSITAS AN NUUR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang ‘Persalinan Normal dan
Tahap-Tahap Menolong Persalinan Secara Urut‘’.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Purwodadi, 4 Desember 2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I .............................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II ..........................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................
A. Pengertian Persalinan Normal .............................................................
B. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan.....................................................
C. Tanda-Tanda Inpartu............................................................................
D. Tahap-Tahap Persalinan.......................................................................
E. Proses terjadinya Persalinan ................................................................
F. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan................................................

BAB III ..........................................................................................................


PENUTUP.......................................................................................................
A. Simpulan...............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau
lebih tanpa penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan
diri untuk menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan
berkembang dalam proses persiapan menghadapi kehidupan di luar
Rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil
sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan
sebagai ibu.Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik
dimulainya kehidupan di luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan
dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks yang membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi
beserta plasenta secara lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh
ibu pertama kali (primi), maupun kedua atau lebih (multi). (Fauziah,
2015).
Dilatasi serviks adalah pelebaran muara dan saluran serviks, yang
terjadi pada kala I persalinan.Diameter meningkat dari 1 cm sampai
dilatasi lengkap (sekitar 10 cm) agar janin aterm dapat dilahirkan.Apabila
dilatasi serviks sudah lengkap menandai akhir kala I persalinan dan masuk
kepada kala II persalinan.Dilatasi serviks terjadi karena komponen
muskulofibrosa tertarik dari serviks kea rah atas, akibat kontraksi uterus
yang kuat. Tekanan yang ditimbulkan cairan amnion selama ketuban utuh
atau kekuatan yang timbul akibat tekanan bagian presentasi juga
membantu serviks berdilatasi (Fauziah, 2015).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Persalinan Normal ?
2. Apa saja Tanda-Tanda Permulaan Persalinan ?
3. Apa saja Tanda-Tanda Inpartu ?
4. Apa saja Tahap-Tahap Persalinan ?
5. Bagaimana Proses terjadinya Persalinan ?
6. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Persalinan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Persalinan Normal.
2. Mengetahui Apa saja Tanda-Tanda Permulaan Persalinan.
3. Mengetahui Apa saja Tanda-Tanda Inpartu.
4. Menegtahui Apa saja Tahap-Tahap Persalinan.
5. Mengetahui Bagaimana Proses terjadinya Persalinan.
6. Mengetahui Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau
lebih tanpa penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan
diri untuk menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan
berkembang dalam proses persiapan menghadapi kehidupan di luar
Rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil
sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan
sebagai ibu.Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik
dimulainya kehidupan di luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan
dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks yang membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi
beserta plasenta secara lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh
ibu pertama kali (primi), maupun kedua atau lebih (multi) (Fauziah, 2015).

B. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan


Tanda-tanda permulaan persalinan sebelum terjadi persalinan yang
sebenarnya, beberapa minggu sebelumnya, wanita memasuki “bulan-nya”
atau “minggu-nya” atau hari-nya. Yang disebut kala pendahuluan. Kala
pendahuluan memberikan tanda-tanda sebagai berikut (Mochtar, 2011) :
1. Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki
pintu atas panggul, terutama pada primigravida. Pada multipara, hal
tersebut tidak begitu jelas.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Sering buang air kecil atau sulit berkemih (polakisuria) karena
kandung kemih tertekan oleh bagian bawah janin.
4. Perasaan nyeri di perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-
kontraksi lemah uterus, kadang-kadang disebut ”false labor pains”.
5. Serviks menjadi lembek; mulai mendatar, dan sekresinya bertambah,
mungkin bercampur darah (bloody show).

C. Tanda-Tanda Inpartu
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekanrobekan kecil pada pada serviks.
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan.
D. Tahap-tahap Persalinan
Menurut Sarwono (2005), persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu :
1. Kala I (kala pembukaan) Kala satu persalinan adalah permulaan
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang
progresif yang diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada
primipara kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada
multipara kira-kira 7 jam. Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu :
a. Fase laten
Merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga ke titik
ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya
dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan tiga
sampai empat sentimeter atau permulaan fase aktif berlangsung
dalam 7-8 jam. Selama fase ini presentasi mengalami penurunan
sedikit hi ngga tidak sama sekali.
b. Fase aktif
Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan
menjadi komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada
umumnya dimulai dari 3 -4 cm hingga 10 cm dan berlangsung
selama 6 jam. Penurunan bagian presentasi janin yang progresif
terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan.
Fase aktif dibagi dalam 3 fase, antara lain :
1) Fase akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm.
2) Fase dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat
cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
3) Fase deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali
dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap
(Prawirohardjo, 2005).

2. Kala II (kala pengeluaran janin)


Depkes RI (2002), beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah
Ibu merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya kontraksi, Ibu
merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, perineum
terlihat menonjol , vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka,
peningkatan pengeluaran lendir darah. Pada kala II his terkoordinir,
kuat, cepat dan lama, kira- kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah
turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot -otot
dasar panggul yang secara reflektoris timbul rasa mengedan, karena
tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda
anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva
membuka dan perenium meregang. Dengan his mengedan yang
terpimpin akan lahirlah kepala dengan diikuti seluruh badan janin.
Kala II pada primi : 1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam (Mochtar, 2002).
Pada permulaan kala II, umumnya kepala janin telah masuk P.A.P
ketuban yang menonjol biasanya akan pecah sendiri. Apabila belum
pecah, ketuban harus dipecahkan. His datang lebih sering dan lebih
kuat, lalu timbulla his mengedan. Penolong harus telah siap untuk
memimpin persalinan. Ada 2 cara ibu mengedan:
a. Posisi berbaring sambil merangkul merangkul kedua pahanya
dengan kedua lengan sampai batas siku. Kepala diangkat sedikit
hingga dagu mengenai dada. Mulut dikatup.
b. Dengan sikap seperti diatas, tetapi badan miring ke arah
terdapatnya punggung janin dan hanya satu kaki yang dirangkul,
yaitu yang sebelah atas. Apabila kepala janin telah sampai di dasar
panggul, vulva mulai terbuka (membuka pintu), rambut kepala
kelihatan. Setiap kali his, kepala lebih maju, anus terbuka,
perinium meregang. Penolong harus menahan perinium dengan
tangan kanan beralaskan kain kasa atau kain doek steril supaya
tidak terjadi robekan (ruptur perinei). Pada primigravida,
dianjurkan melakukan episiotomi. Episiotomi dilakukan jika
perinium menipis dan kepala janin tidak masuk lagi ke dalam
vagina, yaitu dengan jalan mengiris atau menggunting perinium.
Ada 3 arah irisan, yaitu medialis, mediolateralis dan lateralis.
3. Kala III (pengeluaran plasenta )
Menurut Depkes RI (2002), tanda-tanda lepasnya plasenta
mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk dan
tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba. Setelah
bayi lahir kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi
tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan
dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas,
terdorong ke dalam vagina akan lahir spontan atau sedikit dorongan
dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5 -30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta
disertai pe ngeluaran darah kira-kira 100-200 cc (Mochtar, 2002).
Manajemen aktif kala III meliputi pemberian oksitosin dengan
segera, pengendalian tarikan pada tali pusat, dan pemijatan uterus
segera setelah plasenta lahir. Jika menggunakan manajemen aktif dan
plasenta belum lahir juga dalam waktu 30 menit, periksa kandung
kemih dan lakukan kateterisasi, periksa adanya tanda pelepasan
plasenta, berikan oksitosin 10 unit (intramuskular) dosis ketiga, dan
periksa si ibu dengan seksama dan jahit semua robekan pada serviks
dan vagina kemudian perbaiki episiotomi (Moh. Wildan dan A. Alimul
H, 2008).

4. Kala IV
Kala pengawasan dimulai dari lahirnya plasenta sampai 1 jam.
Periksa fundus uteri setiap 15 menit pad jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat massase uterus
sampai menjadi keras. Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan
perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit
selama jam kedua. Selain itu perawat juga menganjurkan untuk minum
agar mencegah dehidrasi. Higene juga perlu diperhatikan, istirahat dan
biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan
bayi. Sebagai permulaan dengan menyusui bayi karena menyusui dapat
membantu uterus berkontraksi. (Moh. Wildan dan A. Alimul H, 2008).

E. Proses Terjadinya Persalinan


Menurut Mochtar (2011) sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
adalah:
1. Teori penurunan hormon Pada saat 1-2 minggu sebelum partus, mulai
terjadi penurunan kadar hormon esterogen dan progesteron.
Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim. Karena
itu, akan terjadi kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan his
jika kadar progesteron turun.
2. Teori plasenta menjadi tua Penuaan plasenta akan menyebabkan
turunnya kadar esterogen dan progesteron sehingga terjadi kekejangan
pembuluh darah. Hal tersebut akan menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori iritasi mekanik Di belakang serviks, terletak ganglion servikale
(pleksus Frankenhauser). Apabila ganglion tersebut digeser dan
ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
4. Teori distensi rahim Rahim yang menjadi besar dan meregang
menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi
uteroplasenta.
5. Induksi partus (induction of labour). Partus dapat pula ditimbulkan
dengan:
a. Gagang laminaria: beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis
serviks dengan tujuan merangsang pleksus Frankenhauser.
b. Amniotomi: pemecahan ketuban.
c. Tetesan oksitosin: pemberian oksitosin melalui tetesan per infus.

F. Faktor yang mempengaruhi Persalinan


Faktor yang Mempengaruhi Persalinan Menurut Manuaba (2007), faktor
yang mempengaruhi persalinan yaitu :
1. Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus) adalah kekuatan mengejan ibu
keadaan kardiovaskuler respirasi metabolik ibu. Kontraksi uterus
berirama teratur dan involunter serta mengikuti pola yang berulang.
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu: increment (ketika
intensitasnya terbentuk), acme (puncak atau maksimum), decement
(ketika relaksasi). Kontraksi uterus terjadi karena adanya penimbunan
dan pengikatan kalsium pada Retikulum Endoplasma (RE) yang
bergantung pada Adeno Triphospat (ATP) dan sebaliknya E2 dan F2
mencegah penimbunan dan peningkatan oleh ATP pada RE, RE
membebaskan kalsium ke dalam intra selular dan menyebabkan
kontraksi miofibril. Setelah miofibril berkontraksi, kalsium kembali
lagi ke RE sehingga kadar kalsium intraselular akan berkurang dan
menyebabkan relaksasi miofibril.
2. Passage
Passage adalah keadaan jalan lahir, jalan lahir mempunyai kedudukan
penting dalam proses persalinan untuk mencapai kelahiran bayi.
Dengan demikian evaluasi jalan lahir merupakan salah satu faktor yang
menentukan apakah persalinan dapat berlangsung pervaginam atau
sectio sesaria. Pada jalan lahir tulang dengan panggul ukuran normal
apapun jenis pokoknya kelahiran pervaginam janin dengan berat badan
yang normal tidak akan mengalami kesukaran, akan tetapi karena
pengaruh gizi, lingkungan atau hal-hal lain. Ukuran panggul dapat
menjadi lebih kecil dari pada standar normal, sehingga biasa terjadi
kesulitan dalam persalinan pervaginam. Pada jalan lahir lunak yang
berperan pada persalinan adalah segmen bawah rahim, servik uteri dan
vagina. Disamping itu otot-otot jaringan ikat dan ligamen yang
menyokong alat -alat urogenital juga sangat berperan pada persalinan.
3. Passanger
Passager adalah janinnya sendiri, bagian yang paling besar dan keras
pada janin adalah kepala janin, posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan, kepala janin ini pula yang paling
banyak mengalami cedera pada persalinan, sehingga dapat
membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak, hidup sempurna,
cacat atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin sudah
lahir, maka bagian -bagian lain dengan mudah menyusul kemudian.
4. Respon psikologi
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
benarbenar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa
bangga biasa melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-
olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap
sebagai suatu “keadaan yang belum pasti“ sekarang menjadi hal yang
nyata. Psikologis meliputi: melibatkan psikologis ibu, emosi dan
persiapan intelektual, pengalaman bayi sebelumnya, kebiasaan adat,
dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu.
5. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.
Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan
yang normal terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin
mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.
Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan
menghadapi kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani
berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil sebagai
persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk
berperan sebagai ibu.Persalinan dan kelahiran adalah akhir
kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar Rahim
bagi bayi baru lahir.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan
kami menyadari sepenuhnya makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu di harapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, S. (2015). Keperawatan Maternitas Volume 2 : Persalinan.


Jakarta: Kencana.

Manuaba, IGB. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam, 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jilid 2.


EGC. Jakarta

Hidayat, A. Aziz Alimul & Wildan, M. Dokumentasi Kebidanan.


Jakarta : Salemba Medika; 2008
https://youtu.be/gWLpuvou2pU

Anda mungkin juga menyukai