PERSALINAN KALA I
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang “Persalinan Kala 1”. Yang kami sajikan dari berbagai sumber,
dalam penyusunan makalah ini kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih
sangat terbatas.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran agar makalah ini lebih
baik dan bermanfaat, terimakasih.
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN KALA I PERSALINAN..................................................................................6
B. FISIOLOGI KALA I.................................................................................................................7
C. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN KALA I.............................................8
D. MANAJEMEN KALA 1.........................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan serangkaian kejadian
pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).
yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir (Moore, 2001).
2. Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali
dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi
sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini
3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
4. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat
sehingga ibu masih dapat berjalan-jalan. Klinis dinyatakan mulai terjadi partus jika timbul
his dan ibu mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show).
Proses ini berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase
laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari
pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif masih dibagi
menjadi 3 fase lagi, yaitu: fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3
menjadi 4 cm; fase dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm; dan fase deselerasi, dimana pembukaan
menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Persalinan Kala 1?
2. Apa saja Fase Persalinan Kala 1?
3. Apa saja Fisiologi Persalinan Kala 1?
4. Apa saja perubahan Psikologis Persalinan Kala 1?
5. Apa saja Manajemen Persalinan Kala 1?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Persalinan Kala 1
2. Untuk mengetahui Fase pada Persalinan Kala 1
3. Untuk mengetahui Fisiologi Persalinan Kala 1
4. Untuk mengetahui Perubahan Psikologis Persalinan Kala 1
5. Untuk mengetahui Manajemen Persalinan Kala 1
BAB II
PEMBAHASAN
Fase laten terjadi ketika kontraksi mulai menyebabkan pembukaan serviks sampai ukuran
0,5 hingga 0,7 sentimeter dalam satu jam. Tidak ada waktu pasti berapa lama pembukaan
ini akan berlangsung, fase laten bahkan bisa terjadi selama 20 jam. Namun, biasanya akan
lebih singkat pada wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Pada fase ini, calon
ibu mungkin akan mengalami rasa sakit, kelelahan, hingga kebingungan dan tidak tahu
apa yang harus dilakukan. Pada tahap ini pula, leher rahim biasanya sudah melebar
hingga 1 sentimeter.
Seiring waktu, lebar bukaan akan terus bertambah, yaitu seukuran diameter buah
blueberry (1 sentimeter), seukuran buah ceri merah (2 sentimeter) pada pembukaan dua,
dan berukuran 3 sentimeter pada pembukaan tiga. Pada fase ini, kontraksi akan terus
berlangsung. Saat ukuran leher rahim sudah mencapai 4 sentimeter, proses kelahiran
sudah memasuki fase aktif. Selanjutnya, masuk ke fase dua, yaitu persalinan.
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servix
secara bertahap
b) Pembukaan servix kurang dari 4 cm
c) Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam
Pada fase kedua, yaitu fase aktif persalinan, pembukaan serviks akan terjadi dengan lebih
cepat. Pada fase ini, pembukaan serviks sudah mencapai ukuran 4 sentimeter di
pembukaan keempat, 5 sentimeter pada pembukaan lima, 6 sentimeter pada pembukaan
enam, dan berlanjut sampai 7 sentimeter pada pembukaan ketujuh. Semakin bertambah
lebar pembukaan, maka akan semakin intens kontraksi yang dialami ibu. Sampai pada
akhirnya ukuran leher rahim mencapai 8 sentimeter, 9 sentimeter, dan 10 sentimeter yaitu
pembukaan 10.
Saat ibu sudah mengalami pembukaan 10, berarti sudah saatnya mengejan untuk
membantu mendorong bayi keluar. Akhir fase persalinan aktif ditandai dengan keluarnya
bayi dari rahim. Jika proses mengejan tidak berlangsung mulus dan bayi tidak keluar, ada
opsi yang biasanya ditawarkan, seperti operasi caesar atau induksi.
Fase ini terbagi menjadi 3 fase yaitu akselerasi, dilatasi maximal, dan deselerasi
B. FISIOLOGI KALA I
Uterus
Kontraksi uterus mulai dari fundus dan terus menyebar ke depan dan ke bawah abdomen.
Kontraksi berakhir dengan masa yang terpanjang dan sangat kuat pada fundus. Selagi uterus
kontraksi berkontraksi dan relaksasi memungkinkan kepala janin masuk ke rongga pelvik
Serviks
Faal ligamentum rotundum terletak pada sisi uterus yaitu di bawah dan di depan insersi
tuba Fallopi. ligamentum ini melintasi atau bersilangan pada lipatan paritoneum,
melewati saluran pencernaan dan memasuki bagian depan labia mayora pada sisi atas
parinem. Perubahan yang terjadi pada ligamentum rotundum ini adalah sebagai berikut.
a) Pada saat kontraksi fundus yang tadinya bersandar pada tulang punggung
berpindah ke depan mendesak dinding perut ke arah depan. Perubahan letak uterus
pada waktu kontraksi ini penting karena menyebabkan sumbu rahim menjadi
searah dengan sumbu jalan lahir.
b) Kontraksi yang terjadi pada ligamentum rotundum tersebut menyebabkan fundus
uteri terhambat sehingga virus tidak dapat naik ke atas.
Pada akhir bulan ke-9, pemeriksaan fundus uteri menjadi lebih rendah, kepala janin
mulai masuk pintu atas panggul, dan menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga
merangsang ibu untuk sering kencing. Pada kala 1, adanya kontraksi uterus menyebabkan
kandung kencing semakin tertekan. Poliuria sering terjadi selama persalinan. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan cardiac output, peningkatan filtrasi glomerulus. dan
peningkatan aliran plasma ginjal. poliuria akan berkurang pada posisi terlentang.
Wanita bersalin mungkin tidak menyadari bahwa kandung kemih penuh karena intensitas
kontraksi uterus dan tekanan bagian presentasi janin atau efek anestesi lokal. kandung
kemih yang penuh dapat menahan penurunan kepala janin dan dapat memicu trauma
mukosa kandung kemih selama proses persalinan. Pencegahan yang dapat dilakukan
dengan meningkatkan ibu bersalin untuk buang air kecil sesering mungkin.
Pada kala 1, ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina sehingga dapat dilalui bayi.
Setelah ketuban pecah, segala perubahan yang ditimbulkan oleh baglan depan bayi pada
dasar panggul menjadi sebuah saluran dengan bagian dinding yang tipis. Ketika kepala
sampai ke vulva, lubang vulva menghadap ke depan atas. Dari luar peregangan oleh
bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis, sedangkan anus
menjadi terbuka. Regangan yang kuat tersebut disebabkan oleh bertambahnya pembuluh
darah pada bagian vagina dan dasar panggul, tetapi kalau jaringan tersebut robek akan
menimbulkan pendarahan yang banyak.
Pada saat mulai persalinan, terjadi penurunan hormon progesteron yang mengakibatkan
perubahan pada sistem pencernaan menjadi lebih lambat. Hal ini menyebabkan makanan
menjadi lama di lambung sehingga banyak ibu bersalin yang mengalami obstivasi atau
peningkatan getah lambung yang kemudian akan sering mual dan muntah. Metabolisme
aerob dan anaerob meningkat secara perlahan akibat adanya aktivitas otot rangka dan
kecemasan ibu. Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu badan, nadi,
pernapasan, cardiac output, dan hilangnya cairan pada ibu bersalin. Pada basal
metabilisme rate (BMR), dengan adanya kontralsi dan tenaga mengejan yang
membutuhkan energi yang besar, maka pembuangan juga akan lebih tinggi dan. suhu
tubuh meningkat. Suhu tubuh akan sedikit meningkat (0,5-1 C) selama proses persalinan
dan akan turun setelah proses persalinan selesai. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan metabolisme tubuh.
Pada saat persalinan, ibu mengeluarkan lebih banyak karbondioksida dalam setiap
napasnya. Selama kontraksi uterus yang kuat, frekuensi dan kedalaman pernapasan juga
semakin meningkat. Peningkatan frekuensi pernapasan ini sebagai respon terhadap
peningkatan kebutuhan oksigen akibat bertambahnya laju metabolik. Rata-rata PACO,
menurun dari 32 mm hg pada awal persalinan menjadi 22 mm hg pada akhir kala l.
Masalah yang umum terjadi ketika perubahan sistem pernapasan ini adalah hiperventilasi
meternal. Hiperventilasi maternal ini menyebabkan kadar PaCO, menurun di bawah 16
sampai 18 mm hg. Kondisi ini dapat dimanifestasikan dengan kesemutan pada tangan dan
kaki yang diaami ibu bersalin. Jika pernapasan dangkal dan berlebihan, maka situasi
kebalikan dapat terjadi kare tingkat volume yang rendah. Mengejan yang berlebihan atau
berkepanjangan selama kala II dapat menyebabkan penurunan oksigen sebagai akibat
sekunder dari mehanan napas. Pernapasan sedikit meningkat karena adanya kontraksi
uterus dan peningkatan metabolisme dan diafragma tertekan oleh janin.
Hemoglobin akan meningkat selama persalinan sebesar 1,2 gr % dan akan kembali pada
tingkat seperti sebelum persalinan pada hari pertama pasca persalinan kecuali terjadi
perdarahan.
Peningkatan leukosit secara progresif pada awal kala I (5.000) hingga mencapai ukuran
jumlah maksimal pada pembukaan lengkap (15.000). Haemoglobin akan meningkat
selama persalinan sebesar 1,2 gr % dan akan kembali pada tìngkat seperti sebelum
persalinan pada hari pertama pasca persalinan kecuali terjadi perdarahan. Peningkatan
leukosit terjadi secara progresif pada awal kala I (5.000) hingga mencapai ukuran jumlah
maksimal pada pembukaan lengkap (15.000). Selama persalinan waktu pembekuan darah
sedikit menurun, tetapi kadar fibrinogen plasma meningkat. Gula darah akan turun selama
persalinan dan semakin menurun pada persalinan lama, hal ini disebabkan aktivitas uterus
dan muskulus skeletal.
Nyeri
Nyeri dalam proses persalinan merupakan bagian dari respon fisiologis yang normal
terhadap beberapa faktor. Selama kala I persalinan, nyeri yang terjadi disebabkan oleh
dilatasi serviks dan distensisegmen uterus bawah. Pada kala II nyeri yang terjadi
disebabkan oleh distensi dan kemungkinan gangguan pada bagian bawah vagina dan
perineum.
Adanya harapan harapan mengenai jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Relasi
ibu dengan calon anaknya terpecah, sehingga popularitas AKU-KAMU (aku sebagai
pribadi ibu dan kamu sebagai bayi) menjadi semakin jelas. Timbullah dualitas
perasaan yaitu:
a) Harapan cinta kasih
b) Impuls bermusuhan dan kebencian
Sikap bermusuhan terhadap bayinya
a) Keinginan untuk memiliki janin yang unggul
b) Cemas kalau bayinya tidak aman di luar Rahim
c) Belum mampu bertanggung jawab sebagai seorang ibu.
Kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran bayi:
a) Takut mati
b) Trauma kelahiran
c) Perasaan bersalah
d) Ketakutan rill
D. MANAJEMEN KALA 1
Beberapa perubahan yang terjadi pada kala I mengharuskan seorang bidan untuk dapat
menangani dan menanggapi kondisi pasiennya dengan balk. Beberapa hal yang perlu
dilakukan dalam penanganan persalinan kala I ini adalah sebagai berikut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan merupakan rangkaian proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan dengan kekuatan ibu sendiri (Sulistyawati, 2012).
Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat
sehingga ibu masih dapat berjalan-jalan. Klinis dinyatakan mulai terjadi partus jika timbul his
dan ibu mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show).
Proses ini berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten
(8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari
pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif masih dibagi menjadi 3
fase lagi, yaitu: fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm; fase
dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari
pembukaan 4 cm menjadi 9 cm; dan fase deselerasi, dimana pembukaan menjadi lambat
kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm.
B. Saran
1) Ibu bersalin sebaiknya selalu didampingi oleh suami dan keluarganya agar proses
persalinanya berjalan lancar.
2) Petugas kesehatan diharapakan selalu memberikan Pendidikan kesehatan kepada
masyarakat tentang manfaat pendampingan suami bagi proses persalinan ibu.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-
Persalinan-dan-BBL-Komprehensif.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-tahap-pembukaan-dalam-proses-persalinan
Healthline. Diakses pada 2021. Cervix Dilation Chart: The Stages of Labor
Medical News Today. Diakses pada 2021. Cervical dilation through the stages of labor.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Stages of labor and birth: Baby, it's time!