Anda di halaman 1dari 21

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MASA
NIFAS DAN MENYUSUI HAERANI,S.SiT.,M.Kes
5 FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI :
1. Faktor pengaruh fisik
2. Faktor psikologis
3. Faktor pengaruh lingkungan
4. Faktor ekonomi
5. Faktor sosial budaya
FAKTOR PENGARUH
FISIK
1. Rahim
Setelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan meremas)
untuk merapatkan dinding rahim sehingga tidak terjadi
perdarahan, kontraksi inilah yang menimbulkan rasa mulas pada
perut ibu. Berangsur angsur rahim akan mengecil seperti
sebelum hamil.
2. Jalan lahir (servik,vulva dan vagina)
Jalan lahir mengalami penekanan serta peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi, sehingga penyebabkan
mengendurnya organ ini bahkan robekan yang memerlukan
penjahitan, namun akan pulih setelah 2-3 minggu (tergantung
elastis tidak atau seberapa sering melahirkan). Jaga kebersihan
daerah kewanitaan agar tidak timbul infeksi (tanda infeksi jalan
lahir bau busuk, rasa perih, panas, merah dan terdapat nanah).
3. Darah nifas (Lochea)
Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah segar bercampur
sisa ketuban, berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan
darah berangsur-angsur berubah menjadi berwarna kuning
kecoklatan lalu lendir keruh sampai keluar cairan bening di akhir
masa nifas.
4. Payudara
Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di sekitar puting susu,
ini menandakan dimulainya proses menyusui. Segera menyusui bayi
sesaat setelah lahir (walaupun ASI belum keluar). Pada hari ke 2
hingga ke 3 akan diproduksi kolostrum atau susu jolong yaitu ASI
berwarna kuning keruh yang kaya akan anti body, dan protein.
5. Sistem perkemihan
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil,
selain khawatir nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran
kencing akibat penekanan kepala bayi saat proses melahirkan.
Namun usahakan tetap kencing secara teratur, buang rasa takut dan
khawatir, karena kandung kencing yang terlalu penuh dapat
menghambat kontraksi rahim yang berakibat terjadi perdarahan
6. Sistem pencernaan
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan
menurunnya fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit
BAB (buang air besar). Terkadang muncul wasir atau ambein pada
ibu setelah melahirkan, ini kemungkinan karena kesalahan cara
mengejan saat bersalin juga karena sembelit berkepanjangan sebelum
dan setelah melahirkan.
7. Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta
hemoglobin (keping darah) akan berkurang, ini akan normal kembali
setelah 1 minggu. Tekanan dan jumlah darah ke jantung akan lebih
tinggi dan kembali normal hingga 2 minggu.
8. Penurunan berat badan
Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat badannya yang
berasal dari bayi, ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3
kg lagi melalui air kencing sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan
timbunan cairan waktu hamil.
9. Suhu badan

Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah


12 jam akan kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi
panas tinggi, karena dikhawatirkan sebagai salah satu tanda infeksi
atau tanda bahaya lain.
FAKTOR PSIKOLOGIS
1. Perubahan peran
Terjadinya perubahan peran, yaitu menjadi orang tua setelah
kelahiran anak.Sebenarnya suami dan istri sudah mengalami
perubahan peran mereka sejak masa kehamilan.Perubahan peran ini
semakin meningkat setelah kelahiran anak
2. Peran menjadi orang tua setelah melahirkan
Selama periode postpartum, tugas dan tanggung jawab baru muncul
dan kebiasaan lama perlu diubah atau ditambah dengan yang
baru.Ibu dan ayah, orang tua harus mengenali hubungan mereka
dengan bayinya.Bayi perlu perlindungan, perawatan dan sosialisasi
3. Tugas dan tanggung jawab orang tua

Tugas pertama orang tua adalah mencoba menerima keadaan bila


anak yang dilahirkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena
dampak dari kekecewaan ini dapat mempengaruhi proses
pengasuhan anak. Walaupun kebutuhan fisik terpenuhi, tetapi
kekecewaan tersebut akan menyebabkan orang tua kurang
melibatkan diri secara penuh dan utuh. Bila perasaan kecewa
tersebut tidak segera diatasi, akan membutuhkan waktu yang lama
untuk dapat menerima kehadiran anak yang tidak sesuai dengan
harapan tersebut. Orang tua perlu memiliki keterampilan dalam
merawat bayi mereka, yang meliputi kegiatan-kegiatan pengasuhan,
mengamati tanda-tanda komunikasi yang diberikan bayi untuk
memenuhi kebutuhannya serta bereaksi secara cepat dan tepat
terhadap tanda-tanda tersebut.
DAMPAK DEPRESI PADA
BAYI
Stress serta sikap tidak tulus ibu yang terus menerus diterima
oleh bayi kelak bisa membuatnya tumbuh menjadi anak yang
mudah menangis, cenderung rewel, pencemas sekaligus
pemurung. Dampak lain yang juga merugikan adalah anak
cenderung mudah sakit.
Depresi pasca melahirkan mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk merawat bayinya.Ia dapat kurang
tenaga, tidak dapat berkonsentrasi, gusar terus menerus
dan tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi akan cinta dan
perhatian yang tidak putus. Akibatnya penderita akan
merasa bersalah dan kehilangan rasa percaya diri akan
kemampuannya sebagai ibu, dimana perasan ini dapat
memperburuk kondisi depresinya
FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor yang paling mempengaruhi status kesehatan masyarakat
terutama ibu hamil, bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu
pendidikan di samping faktor-faktor lainnya. Jika masyarakat
mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi status
kesehatan tersebut maka diharapkan masyarakat tidak melakukan
kebiasaan/adat-istiadat yang merugikan kesehatan khususnya bagi
ibu hamil, bersalin dan nifas
FAKTOR EKONOMI
Status ekonomi merupakan simbol status sosial di masyarakat.
Pendapatan yang tinggi menunjukan kemampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi faedah zat gizi untuk
ibu nifas. Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang rendah
mendorong ibu nifas untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan kesehatan.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA
Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi
status kesehatan. Di antara kebudayaan maupun adat-istiadat dalam
masyarakat ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan.
Banyak sekali pengaruh atau yang menyebabkan berbagai aspek
kesehatan di negara kita, bukan hanya karena pelayanan medik yang
tidak memadai atau kurangnya perhatian dari instansi kesehatan,
antara lain masih adanya pengaruh sosial budaya yang turun temurun
masih dianut sampai saat ini
PANDAI SIKEK dari zaman nenek moyang yang di lakukan pada saat nifas. Walaupun dari tahun ke tahun budaya ini sudah
mulai hilang, seiring dengan perkembangan zaman. Antara lain :

1.Biasanya orang-orang dahulu melahirkan dengan dukun beranak.


Jadi semua hal tentang nifas dikerjakan berdasarkan anjuran
dukun. Persis setelah melahirkan ibu dibuatkan gelang dengan
Benang Tujuh Ragam, dan di pasang selama 40 hari pada
pergelangan tangannya. Setelah itu baru boleh dibuka.
2. Ibu mandi walladah untuk membersihkan diri.
3. Pada hari ke 3 setelah melahirkan ibu diurut oleh dukun.
4. Selama 3 hari berturut-turut sejak awal nifas ibu ”Disembur”
dengan kunyahan kunyit, bawang putih, merica hitam, merica putih
pada bagian keningnya.
5. Selama nifas ibu harus memakai stagen panjang untuk dililitkan
diperutnya. Kira-kira berukuran 4 m (dimulai setelah hari ke 3 ).
6. Jika duduk ibu harus dengan posisi bersimpuh. Dilarang keras
untuk mengangkang, karna akan mengakibatkan perut jatuh atau
lepas.
7. Jika ibu bepergian selama nifas, maka harus membawa bawang
putih atau gunting kecil, untuk penangkal mahluk halus. Dan
menjaga air susu ibu dari gangguannya.
8. Sesekali ibu berkelumun di bawah kain dengan asap rebusan air kunyit.
Untuk menghilangkan bau badan atau aroma tidak sedap.
9. Ibu harus memakai sarung selama nifas.
10. Ibu tidak boleh keluar rumah pada saat magrib. Untuk menjaga ibu dan
ASInya.
11. Selama ibu menyusui dalam masa nifas (40 hari), anak harus dialas atau
disambut dengan bantal.
12. Ibu dan bayi tidur di luar kamar dengan membentang kasur.
13. Dilarang menjahit selama nifas.
14. Pantang makan ikan, pedas dan asin
15. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari karena bisa sawan
16. Khitan pada bayi laki-laki dan perempuan
17. Minum jamu dapat memperlancar ASI
18. Upacara adat seperti brokohan, sepasaran dan selapanan
19. Menaruh ramuan pada tali pusat
20. Tidak boleh makan terong karena bisa membuat bayi panas dingin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai