Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR NIFAS

A. Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa
nifas ini yaitu 6 8 minggu.

B. Klasifikasi nifas
Nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Puerperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama Islam +dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lama 6-8
minggu.
3. Remote puerperium adalah waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulan atau tahunan

C. Tujuan Asuhan Masa Nifas


1. Menjaga kesehatan ibu dan bainya baik fisik maupun psikologik
2. Melakukan skiring, mendeteksi masalah, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan Diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB)
D. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas

1. Sistem reproduksi

1) Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.

2) Lochia
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam
masa nifas.
Macam macam Lochia

a. Lochia rubra (Cruenta ): berisi darah segar dan sisa sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dam mekonium,
selama 2 hari post partum.

b. Lochia Sanguinolenta : berwarna kuning berisi darah dan lendir, hari 3


7 post partum

c. Lochia serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari
ke 7 14 post partum

d. Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu

e. Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau


busuk

f. Lochiastasis : lochia tidak lancar keluarnya.

3) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium
eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu
persalinan serviks menutup

4) Vulva dan Vagina


Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae
dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia
manjadi lebih menonjol.
5) Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke
5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun
tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

6) Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi :

a. Penurunan kadar progesteron secara tepat dengan peningkatan hormon


prolaktin setelah persalinan.

b. Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi Asi terjadi pada hari ke-
2 atau hari ke-3 setelah persalinan.

c. Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses


laktasi

2. Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. kemungkinan terdapat spasine
sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara
kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah yang besar akan
dihasilkan dalam waktu 12 36 jam sesidah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan,
kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan memgalami penurunan yang
mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali
normal dalam tempo 6 minggu.

3. Sistem Gastrointestinal
Sering kali diperlukan waktu 3 4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun
kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan juga
mengalami penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus
bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema. Rasa sakit
didaerah perineum dapat menghalangi keinginan ke belakang.
4. Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen, volume
darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah dan hemoglobin
kembali normal pada hari ke-5. Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang
sangat besar selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada
normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya
koagulasi meningkat. Pembekuan darah harus dicegah dengan penanganan yang
cermat dan penekanan pada ambulasi dini.

5. Sistem Endokrin

1) Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post partum.
Progesteron turun pada hari ke 3 post partum.

2) Kadar prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang

6. Sistem muskuloskletal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4 8 jam post partum. Ambulasi dini sangat
membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi.

7. Sistem integument

1. Penurunan melanin umumnya setelam persalinan menyebabkan berkurangnya


hyperpigmentasi kulit

2. Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan
akan menghilang pada saat estrogen menurun.

E. Adaptasi Fisiologi
Ketika kelahiran telah dekat, klien mengalami kegembiraan dengan kelahiran bayi.
Perasaan emosi yang tinggi menurun dengan cepat setelah kelahiran bayi, terjadi perubahan
psikologis yang cukup kompleks. Kondisi psikologis ibu dipengaruhi pula oleh respon
anggota keluarga terhadap kelahiran bayi, sehingga seluruh keluarga, perlu mempersiapkan
diri secara psikologis dalam menerima kehadiran anggota keluarga baru. Beberapa adaptasi
psikologis anatara lain :
1) Adaptasi Parental
Proses menjadi orang tua : Yaitu proses pencapaian peran dan perubahan peran
yang dimulai selama masa kehamilan
Proses menjadi orangtua terjadi sejak masa konsepsi. Selama periode prenatal, ibu
merupakan bagian pertama yang memberikan lingkungan untuk berkembang dan
tumbuh sebelum anak lahir. Proses menjadi orangtua tidak mudah dan sering
menimbulkan konflik dan krisis komunikasi karena ketergantungan penuh bayi
pada orangtua. Untuk menjadi orangtua diperlukan komponen yaitu :
a. Kemampuan kognitif dan motorik, merupakan komponen pertama dari
respon menjadi orangtua dalam perawatan bayi. (meliputi asuhan pada
bayi : misalnya menyusui,menggendong, memandikan, mengganti
pakaian, melindungi bahaya)dan asuhan pada diri sendiri
b. Kemampuan kognitif dan afektif, merupakan komponen psikologis dalam
perawatan bayi. Perasaan keibuan, kebapakan, dan pengalaman awal
menjadi orangtua (pengalaman awal menjadi orang tua dengan cinta kasih
penerimaan figur sebagai orang tua selama dan memiliki rasa kepercayaan
diri serta perhatian terhadap perkembangan untuk anak dengan
kelembutan dan penuh perhatian dalam asuhan bayi)

2) Fase Maternal
Tiga fase yang terjadi pada ibu post partum yang disebut Rubin Maternal
Phases yaitu :
a. Taking in (periode ketergantungan)
Fase ini terjadi antara satu sampai tiga hari setelah persalinan dimana ibu
berfokus pada diri sendiri, bersikap pasif dan tergantungan secara
emosional ibu berusaha untuk mengintegrasikan pengalaman persalinan
dalam kehidupannya.
b. Taking hold (fase transisi antara ketergantungan dan kemandirian)
Terjadi antara ketiga sampai kesepuluh hari setelah persalinan dalam fasi
ini secara bertahap tenaga ibu pulih kembali, ibu merasa lebih nyaman,
focus perhatian mulai beralih pada bayi, ibu sangat antusias dalam
merawat bayinya, mulai mandiri dalam perawatan diri, terbuka pada
pengajaran perawatan, saat yang tepat untuk memberi informasi tentang
perawatan bayi dan diri sendiri.
c. Letting go (fase mampu sendiri)
Fase ini antara dua sampai empat minggu setelah persalinan dimana ibu
mulai menerima peran barunya yaitu sebagai ibu dari bayi yang baru lahir.
Ibu melepas bayangan persalinan dengan harapan yang tidak terpenuhi
serta mapu menerima kenyataan.
3) Bounding Attachment
Bounding merupakan suatu hubungan yang berawal dari saling mengikat diantara
orangtua termasuk orangtua dan anak, ketika pertama kali bertemu. Attachment
adalah suatu perasaan ksih sayang yang meningkat satu sama lain setiap waktu
dan bersifat unik dan memerlukan kesabaran. Hubungan antara ibu dengan
bayinya harus dibina setiap saat untuk memperat rasa kekeluargaan. Kontak dini
antara ibu, ayah danbayi disebut bounding attachment melalui touch/sentuhan,
kontak mata, dan aroma.
a. Bonding : Masa sensitif pada menit pertama dan beberapa jam setelah
kelahiran dimana kontak ibu dan ayah ini akan menentukan tumbuh
kembang anak menjadi optimal
b. Attachment :Proses penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang
tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan
dalam perawatannya
Jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih
sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini
merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus
antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
1) Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah
lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan
ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa
yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2) Rawat Gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar
antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother
bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini
sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya,
karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang
mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan
terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri
dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan
kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak
dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar
produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu
akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya
sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu
kesatuan keluarga.
3) Kontak Mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang
mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan
bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling
memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir
dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
Catatan :
Menyentuh : dengan menyusui, memeluk, membuai, mengusap
tubuh dengan lembut
Kontak mata :
Dilakukan terus menerus face to face posisi wajah ibu
dan bayi sejajar 8 inci
Di Amerika kontak mata memilki efek dalam
perkembangan dari hubungan kepercayaan dan faktor
enting dalam hubungan anusia dengan segala usia
4) Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat
penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan
tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam
keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan
menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi,
bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
5) Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat
untuk mengenali aroma susu ibunya.
6) Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir
bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-
nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7) Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi
kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat
bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
8) Sentuhan
1) Walker( 1992, Sentuhan :
Kasih sayang yang mengikat
Kekhususan dan sesuatu yang abadi dari keterkaitan
2) Nilai - nilai untuk memulai sentuhan :
Kesehatan,emosi orang tua
Sistem bantuan sosial, mencakup pasangan, teman dan keluarga
Tingkat kemampuan berkomunikasi dan memberikan peralihan
Kedekatan orang tua dan bayi
Orang tua dan bayi sehat
9) Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi
dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
MANAJEMEN LAKTASI

Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu, ayah, dan keluarga untuk
menunjang keberhasilan menyusui. Ruang lingkup manajemen laktasi di mulai pada masa
kehamilan, setelah persalinan, dan masa menyusui bayi.
Penjelasan selengkapnya mengenai manajemen laktasi adalah sebagai berikut:
1. Masa kehamilan (anternal)
a. Ibu mencari informasi tentang keunggulan ASI, manfaat memyusui bagi ibu dan
Bayi, serta dampak negatif pemberian susu formula.
b. Ibu memeriksakan kesehatan tubuh, kehamilan, dan kondisi puting payudara.
Selain itu, ibu perlu memantau kenaikan berat badan saat hamil.
c. Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6 bulan hingga siap
menyusui.tindakan ini di maksudkan agar ibu mampu memproduksi dan
memberikan ASI yang mencukupi kebutuhan Bayi.
d. Ibu senantiasa mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan sejak
kehamilan tri-semester kedua.makanan yang dibutuhkan saat hamil sebanyak 11/3
kali dari makanan yang dikonsumsi sebelum hamil.
e. Ibu menciptakan suasana yang senantiasa menyenangkan dalam keluarga,
termasuk mendapatkan dukungan suami yang dapat memberikan rasa nyaman
kepada ibu.

2. Masa setelah persalinan (prenatal)


a. Masa persalinan merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan bayi
selanjutnya.dalam hal ini, bayi harus mendapatkan cukup ASI, yang dilanjutkan
dengan menyusui yang baik dan benar, baik posisi maupun cara meletakkan bayi
pada payudara ibu.
b. Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi dan ibu selama 24 jam agar
menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.
c. Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 S1) dalam waktu 2
minggu setelah melahirkan.

3. Masa menyusui ( Post-Natal)


a. setelah bayi mendapatkan ASI pada minggu pertama kelahiran, ibu harus
menyusui bayi secara eksklusif selama 6 bulan pertama selama bayi lahir. Saat itu,
bayi hanya diberi ASI tanpa makanan atau minuman lainya.
b. Ibu harus mencari informasi tentang gizi makanan ketika masa menyusui agar
bayi tumbuh sehat. Saat menyusui, ibu memerlukan makanan 1,5 kali lebih
banyak dari biasanya, dan minum minimal 8 gelas sehari.
c. Ibu harus cukup istirahat untuk menjaga kesehatanya.ia perlu ketenangan pikiran,
serta hindarkan diri dari kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak
terhambat.
d. Ibu selalu mengikuti petunjuk petugas kesehatan bila ada permasalahan yang
terkait penyusuan.
e. Ibu memperhatikan gizi makanan anak, terutama pada bayi yang berusia 6 bulan.
Sebaiknya, bayi di beri ASI yang kualitas dan kuantitasnya baik.
Hal-hal yang terkait persiapan menyusui Bayi
Ibu harus siap memberi ASI kepada bayi yang akan lahirkan, terutama
bagi ibu yang akan melahirkan untuk pertama kalinya. Persiapan harus
dilakukan sedini mungkin, karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.
Banyaknya ASI yang akan di hasilkan seorang ibu tidak tergantung pada
besarnya payudara, tetapi gizi ibu selama hamil dan menyusui, serta cara
menyusui bayi.
Usia ibu saat hamil dan menyusui juga turut berpengaruh terhadap proses
ASI.pada umumnya, ibu yang berumur 19 - 23 tahu menghasilkan ASI
yang lebih banyak ketimbang ibu yang berumur 30 an tahun.
Bentuk puting payudara dapat berpengaruh terhadap keberhasilan
menyusui. Puting akan menonjol kedepan, dan akan masuk ke dalam
mulut bayi karena tekanan bibir pada areola ibu. Selanjutnya, puting akan
semakin masuk kedalam mulut bayi karena ia menghisapnya.
Puting yang baik dan normal dapat di gerakkan dengan bebas. Supaya
putting payudara dapat menonjol, hendaknya puting ditekang dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tepatnya pada areola.
Puting yang terlalu masuk ke dalam akan membuat bayi sulit menghisap
ASI. Oleh karena itu, sebaiknya ibu menggunakan alat yang ditempelkan
pada areola selama beberapa minggu secara terus menerus, sehingga
puting diharapkan dapat menonjol dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Hal-hal yang dianjurkan dalam penyusuan


Ketidak berhasilan saat menyusui dikarenakan sumbatan saluran yang
menyalurkan air susu, serta tekanan tinggi yang membuat produksi ASI
semakin menurun.oleh karena itu hendaknya ibu memijat payudaranya
sejak 6 minggu sebelum melahirkan.pijatan dimulai dari pinggir payudara
menuju tengah payudara guna mengeluarkan sel yang mungkin dapat
menyumbat ASI di masa mendatang.
Ibu harus merawat putting yang kering dan lecet menguunakan krim
antiseptik. Selain itu, ibu mesti membersihkan putting dengan air hangat
sebelum menyusui.
Pada minggu-minggu terakhir sebelum melahirkan, ibu harus mengurut
payudara dengan handuk setelah mandi.tindakan ini bertujuan merangsang
mengalirnya darah menuju payudara.
Ibu mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup energi, protein, vitamin,
dan mineral.ibu yang menyusui harus memproduksi 800 - 1000 cc ASI.
Ibu tidak boleh memaksa bayi untuk menghisap ASI jika ia menolak. Saat
itu, bayi akan memberontak ketika putting payudara ditempelkan pada
mulutnya.
Sebaiknya, bayi di susui sedini mungkin. Bahkan, ada yang menganjurkan
agar ASI diberikan kepada bayi sewaktu ibu berada di kamar bersalin.
Pada umumnya, sebelum 5 jam setelah melahirkan, ibu mesti mencoba
menyusui bayinya, walaupun ASI belum keluar. Tindakan itu bertujuan
merangsang produksi ASI.
Pada dua hari pertama setelah kelahiran bayi, produksi ASI belum banyak.
Oleh karena itu ibu jangan membiarkan bayinya menghisap puting terlalu
lama guna menghindarkan rasa sakit pada putting. Pada hari berikutnya,
bayi bisa disusui selama 15 20 menit setiap kali menyusuinya, meskipun
sebagian besar ASI akan keluar pada 5 10 menit pertama setelah bayi
menghisap puting payudara.
Pada 5 hari pertama setelah kelahiran bayi, ASI berwarna lebih kuning dan
kental. Inilah yang dinamakan kolostrum. Sesunggunhnya, kolostrum
bukanlah produk ASI yang basi, melainkan susu yang nilai gizinya sangat
baik bagi bayi, karena kadar protein tinggi dan banyak mengandung zat
antiinfeksi. Jadwal menyusui bayi tidak perlu kaku, dan disesuaikan
dengan aktivitas ibu.
Bayi tidak selalu menangis lantaran lapar. Boleh jadi, bayi merasa mules
setelah meminum ASI ataupun ia sedang sakit.
Terkadang, pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu merasa
sakit di perut bagian bawah setelah menyususi bayi. Hal ini dikarenakan
refleks rahim terhadap proses menyusui. Rasa sakit itu akan hilang dengan
sendirinya.

PIJAT OKSITOSIN
A. Pengertian pijat
Pijatan atau petrisage adalah suatu gerakan pijatan dengan mempergunakan empat jari
yang selalu lurus dan supel. Kesalahan pada umumnya tidak dapatnya jari-jari tersebut
melurus. metode pijat yang sering digunakan antara lain sebagai berikut
1) Mencubit
Teknik mencubit diterapkan hanya pada jari-jari tangan, kaki, =atau kuku. Titik-
titik tersebut merupakan tempat bermula dan berakhirnya meridian tubuh.
2) Menekan
Teknik penekanan dapat dilakukan dengan jari jempol, telunjuk, dan jari tengah
yang disatukan. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan kepalan tangan.
3) Memutar
Pada daerah pergelangan tangan atau kaki dapat diterapkan teknik memutar.
Biasanya teknik ini juga digunakan pada tulang belakang. Tujuannya yaitu
meregangkan dan merelaksasikan otot-otot yang tegang.
4) Mengetuk
Teknik mengetuk dilakukan dengan gerakan mengetukkan jari tengah, ibu jari,
telunjuk, dan jari tengah ke titik-titik meridian organ. Lama pengetukan yaitu 2-3
detik sekali selama beberapa menit.
5) Menepuk
Teknik menepuk dilakukan dengan menepukkan telapak tangan yang terbuka
sebanyak 5-10 kali pada titik-titik meridian. Gerakan ini beguna untuk mendorong
aliran energi dan darah.
6) Menarik
Teknik menarik dilakukan dengan cara mengerut/memijat jari tengah atau kaki,
lalu menarik jari-jari perlahan dengan jempol dan telunjuk

B. Pengertian Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis posterior yang akan
dilepas ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan rangsangan yang tepat. Efek fisiologis
dari oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada proses saat persalinan
maupun setelah persalinan sehingga yang akan mempercepat proses involusi uterus. Di
samping itu oksitosin juga akan mempunyai efek pada payudara yaitu akan meningkatkan
pemancaran ASI dari kelenjar mamae (left down reflek)
Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai ke scapula
yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis merangsang hipofise posterior untuk
mengeluarkan oksitosin
Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses menyusui, manfaat yang
dilaporkan adalah selain mengurangi stress pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada tulang
belakang juga dapat merangsang kerja hormon oksitosin, manfaat lain dari pijat oksitosin
1) Meningkatkan kenyamanan,
2) Meningkatkan gerak ASI kepayudara,
3) Menambah pengisian ASI kepayudara,
4) Memperlancar pengeluaran ASI,
5) Dan, mempercepat proses involusi uterus.

Langkah melakukan pijat oksitosin

1) Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan maupun cara
kejanya untuk menyiapkan kondisi psikologis ibu.
2) Menyiapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian atas, agar dapat melakukan
tindakan lebih efisien.
3) Mengatur ibu dalam posisi duduk dengan kepala bersandarkan tangan yang dilipat ke
depan dan meletakan tangan yang dilipat di meja yang ada didepannya, dengan posisi
tersebut diharapkan bagian tulang belakang menjadi lebih mudah dilakukan pemijatan.
4) Melakukan pemijatan dengan meletakan kedua ibu jari sisi kanan dan kiri dengan jarak
satu jari tulang belakang, gerakan tersebut dapat merangsang keluarnya oksitosin yang
dihasilkan oleh hipofisis posterior.
5) Menarik kedua jari yang berada di costa 5-6 menyusuri tulang belakang dengan
membentuk gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jarinya.
6) Gerakan pemijatan dengan menyusuri garis tulang belakang ke atas kemudian kembali ke
bawah.
7) melakukan pemijitan selama 2-3 menit
DAFTAR PUSTAKA

http://melanigustina.blogspot.co.id/2013/03/proses-adaptasi-psikologis-masa-nifas.html

https://deldellaworld.wordpress.com/2011/04/23/adaptasi-fisiologis-dan-psikologis-ibu-nifas/

http://merry-creations.blogspot.co.id/2015/01/konsep-dasar-nifas.html

http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/materi-masa-nifas.html

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.co.id/2011/04/makalah-konsep-dasar-masa-nifas.html

Anda mungkin juga menyukai