Anda di halaman 1dari 11

Peran keperawatan Komunitas Dalam

Kesehatan Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Adapun penulis membuat makalah yang berjudul “PERAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS DALAM KESEHATAN MASYARAKAT “ adalah sebagai tugas pelengkap
mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis memilih judul tersebut di atas karenakesehatan dalam
masyarakat harus di pelajari dan diterapkan untuk menjadikan masyarakat sekitar perawat
menjadi masyarakat yang memiliki kesehatan yang baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini mengungkapkan tentang apa yang dimaksud dengan keperawatan
komunitas,ruang lingkup,peran dan fungsi dalam masyarakat.
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Selain itu Penulis menginginkan agar baik Penulis atau Pembaca dapat memahami
akan arti dari peran keperawatan komunitas dalam masyarakat.
D. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah berdasarkan metode
pustaka dari beberapa sumber yang dikutip inti-inti masalah.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Seputar Keperawatan Komunitas


A. Definisi keperawatan komunitas
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan
sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu,
keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik
kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak
membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan
melibatkan masyarakat.

B. Ruang lingkup keperawatan komunitas


Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu
masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan.
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).

C. Peran keperawatan komunitas


Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadapseseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system.
Beberapa peran dari keperawatan komunitas diantaranya :
a. clinical role
Peran perawat yang paling familiar sebagai care provider. Memberikan asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Holistic practiceyang
komprehensif, total care yang meliputi fisik, emosi, social, spiritual dan ekonomi. Fokus pada
promosi kesehatan yaitu at risk population / vulnerable. Seorang perawat komunitas harus
memiliki Skill expansion: communication, listening, skill of observation, counseling.
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat yang
meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan
masalah yang diberikan. Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang
lain juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas.

b. Educator Role
Disebut juga health teacher, memberikan pengajaran atau informasi tentang kesehatan.
Educator role merupakan peran dominan perawat komunitas dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Mayoritas klien (community) dalam kondisi tidak sakit akut dan mampu
menangkap informasi kesehatan. Perawat harus signifikan dalam menjangkau populasi yang
lebih luas. Pemberian informasi dapat dilakukan pada institusi formal atau pilihan sesuai dengan
tingkat kemampuan masyarakat.

c. Advocate Role
Perawat komunitas berperan memberikan advocacy kepada klien (komunitas). Setiap
individu, kelompok, dan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat.
Sistem pelayanan kesehatan yang ada bersifat terbagi-bagi dan depersonalisasi. Masyarakat
miskin, kurang beruntung, tanpa asuransi kesehatan, penduduk pendatang tidak merasakan
pelayanan kesehatan yang sederajat. Perawat komunitas memberikan arahan dan penjelasan
terhadap kompleksitas sistem pelayanan kesehatan yang tujuannya agar masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
Advocacy goals, Membantu klien memperoleh informasi yang relevan terkait pelayanan
kesehatan atau sebagai self-determination. Membuat sistem pelayanan kesehatan lebih responsif
dan relevan terhadao kebutuhan kesehatan masyarakat.

d. Manager Role
Perawat komunitas dapat mengkaji, merencanakan, mengorganisasi kebutuhan klien,
mengatur, mengawasi dan mengevaluasi dari pelayanan yang diberikan. Peran ini berkaitan
dengan 4 hal yaitu Nurse as planner, Nurse as organizer, Nurse as leader, Nurse as controller and
evaluator . Nurse as planner adalah melakukan kolaborasi, menentukan target dan evaluasi.
Nurse as organizer adalah mendisain struktur dengan siapa bekerja dan apa tugas yg akan
dilakukan. Nurse as leader adalah perawat harus punya kemampuan mengatur, mempengaruhi,
membujuk orang lain agar memberikan perubahan positif terhadap kesahatan masyarakat. Nurse
as controller and evaluator adalah bagaimana program dan rencana berjalan dengan baik.

e. Collaborator Role
Perawat komunitas jarang bekerja sendiri. Berkolaborasi dengan tenaga profesional yang
lain, seperti: dokter, bidan, ahli gizi, LSM, ahli lingkungan, kesmas. Perawat komunitas dalam
melakukan kolaborasi harus memiliki kemampuan komunikasi, kerjasama tim, sikap asertif thdp
anggota tim yang lain.

2. Pelayanan kesahatan masyarakat


pelayanan kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang
memerlukan, baik di tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat, maupun di tatanan pelayanan
rumah sakit. Pelayanan dikembangkan bersifat berjenjang mulai dari keperawatan dasar sampai
dengan keperawatan yang bersifat rumit atau spesialistik bahkan subspesialistik, disertai dengan
sistem rujukan keperawatan sebagai bagian dari rujukan kesehatan yang efektif dan efisien.
sistem pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat atau komunitas, tempat sistem
pemberian pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan secara terintegrasi dengan sistem
pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Terdapat sifat interdependen berbagai
pelayanan profesional yang dikembangkan, seperti pelayanan medis termasuk pelayanan
kedokteran gigi, pelayanan kesehatan publik, dan pelayanan kefarmasian dalam mencapai tujuan
bersama, yaitu masyarakat sehat. Masing-masing bekerja, bertolak dari masalah yang dihadapi
oleh komunitas dan ditinjau dari masing-masing keprofesian, seperti masalah medis, masalah
kesehatan publik, masalah keperawatan, dan masalah kefarmasian, dengan tujuan sama, yaitu
mengatasi berbagai masalah tersebut sehingga pada akhirnya tercapai masyarakat yang bebas
dari masalah kesehatan, dan mencapai derajat kesehatan setinggi mungkin.

1. Tingkat pelayanan kesehatan


Tingkat pelayanan kesehatan Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan
harus memandang pada tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu:
a. Health Promotion (Promosi Kesehatan) Merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
b. Specific Protection (perlindungan khusus) Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung
dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Contoh: survey penyaringan kasus

2. pemberian pelayanan kesehatan


Pemberian pelayanan kesehatan, merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
diberiakan pada masyarakat yang meliputi :

a. Rawat Jalan
Pusat pelayanan rawat jalan, sama dengan klinik, memberi pelayanan kesehatan dengan cara
rawat jalan. Pusat tersebut mungkin bergabung dengan rumah sakit atau berfungsi secara mandiri
dibawah suatu yayasan atau dibawah pengawasan seorang dokter atau sekelompok dokter. Pusat
pelayanan rawat jalan mungkin dapat berlokasi dalam suatu fasilitas rawat inap; tetapi sebagian
besar berdiri sendiri dan berlokasi jauh dari institusi rawat inap yang besar. “Pusat-Bedah”
merupakan salah satu contoh dari pusat pelayanan rawat jalan dimana klien datang untuk
melakukan prosedur oprasi minor seperti pengangkatan katarak, bedah plastik, dan prosedur
endoskopi. “Pusat perawatan darurat” yang memberikan pelayanan 24 jam bagi klien dengan
cedera minor atau penyakit seperti laserasi dan influenza. Pusat perawatan darurat menawarkan
alternatif pelayanan seperti yang diberikan pada ruang kedaruratan rumah sakit.

b. Institusi
Lembaga institusional terdiri dari rumah sakit, fasilitas perawatan yang diperluas, fasilitas
psikiatri, dan pusat rehabilitasi. Semuanya menawarkan bentuk pelayanan kesehatan rawat inap
(klien diterima masuk dan tingga;l di suatu institusi untuk penentuan diagnosa, menerima
pelayanan pengobatan dan rehabilitasi). Sebagian besar institusi juga menawarkan pelayanan
rawat jalan (klien berkunjung ke suatu institusi untuk menerima suatu episode diagnosa atau
pengobatan yang akan selesai dalam beberapa jam).

Peran perawat komunitas dalam memberikan pelayanan kesehatan


Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus rnempertimbangkan
beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus
memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara
langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan
komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan
disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla
yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Perawat komunitas berperan memberikan advocacy kepada klien (komunitas). Setiap
individu, kelompok, dan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat.
Sistem pelayanan kesehatan yang ada bersifat terbagi-bagi dan depersonalisasi. Masyarakat
miskin, kurang beruntung, tanpa asuransi kesehatan, penduduk pendatang tidak merasakan
pelayanan kesehatan yang sederajat. Perawat komunitas memberikan arahan dan penjelasan
terhadap kompleksitas sistem pelayanan kesehatan yang tujuannya agar masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.

4. Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah (home health care)


Pelayanan Keperawatan dirumah atau Praktik Keperawatan dirumah adalah pelayanan
keperawatan profesional oleh seorang atau tim keperawatan yang ditujukan kepada klien dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Pokja Keperawatan CHS, 1997).
Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari keperawatan kesehatan
komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang berasal dari spesialisasi keperawatan tertentu.
Pelayanan keperawatan di rumah mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier yang
berfokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga atau pemberi pelayanan
yang lain (ANA, 1992).
Tujuan Pelayanan dari keperawatan dirumah atau praktik keperawatan dirumah
yakni, Terpenuhinya kebutuhan dasar (biologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual) bagi
pasien secara mandiri. Meningkatnya kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan dan
perawatan pasien di rumah. Meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Peran dan fungsi keperawatan komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan
kesehatan dirumah:
1. Peran keperawatan komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah
diantaranya :
a. Manajer Kasus: Mengelola dan mengkolaborasikan dengan anggota keluarga dan penyedia
pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial yang lain untuk meningkatkan pencapaian pelayanan,
b. Pelaksana /Pemberi Asuhan: Memberikan pelayanan langsung dan melakukan supervisi
pelayanan yang diberikan oleh anggota keluarga atau pelaku rawat (care giver),
c. Pendidik: Mengajarkan keluarga tentang sehat sakit dan bertindak sebagai penyedia informasi
kesehatan.
d. Kolaborator : Mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga dan mengkolaborasikan
dengan keluarga dalam merencanakan pelayanan,
e. Pembela (Advocate): Melakukan pembelaan terhadap pasien melalui dukungan peraturan.

a. Fungsi sebagai Manajer Kasus:


 Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan
 Menyusun rencana pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan lainnya di rumah
 Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan multidisiplin dalam memberikan pelayanan sesuai
kebutuhan pasien di rumah
 Memantau kualitas pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan lainnya yang diberikan
kepada pasien di rumah.

b. Fungsi sebagai Pemberi Asuhan:


 Melakukan pengkajian asuhan keperawatan secara komprehensif
 Menetapkan masalah (diagnosa keperawatan)
 Menyusun rencana keperawatan dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien dan potensi
keluarga,
 Melakukan tindakan keperawatan langsung mencakup tindakan mandiri dan tindakan
kolaboratif,
 Melakukan observasi terhadap kondisi kesehatan dan perkembangan/respon pasien,
 Membantu pasien dan anggota keluarga mengembangkan perilaku koping yang efektif,
 Melibatkan anggota keluarga dalam memberikan perawatan pasien di rumah,
 Membimbing semua anggota keluarga dalam melakukan aktifitas promosi dan pemeliharaan
kesehatan,
 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan,
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
c. Fungsi sebagai Pendidik:
 Mengidentifikasi pasien dan keluarga akan pendidikan kesehatan,
 Memilih metode pembelajaran dan menyiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan masalah pasien dan keluarga,
 Menyusun rencana kegiatan pendidikan kesehatan,
d. Fungsi sebagai Kolaborator:
 Melakukan kerjasama dengan anggota tim kesehatan lain untuk menyelesaikan masalah
kesehatan pasien,
 Melakukan kerjasama dengan sumber-sumber/fasilitas pelayanan yang ada di masyarakat untuk
menyelesaikan masalah kesehatan pasien.

e. Fungsi sebagai Pembela:


 Mendemonstrasikan tehnik komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga di rumah,
 Menghormati hak pasien,
 Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan,
 Melaksanakan fungsi pendampingan,
 Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan,
 Memfasilitasi pasien dalam memanfaatkan sumber-sumber untuk mengatasi masalah
kesehatannya.

f. Fungsi sebagai Konselor:


 Membantu penyelesaian masalah pasien dan keluarganya,
 Membantu pasien dan keluarga mempertimbangkan berbagai solusi dalam rangka menetapkan
cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
 Menunjang komunikasi efektif keluarga untuk meningkatkan penyelesaian masalah,
 Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawab memilih alternatif penyelesaian
masalah.
g. Fungsi Penemu Kasus dan Melakukan Rujukan:
 pengetahuan tentang tanda-tanda dan gejala atau faktor yang berkontribusi dengan kondisi atau
masalah yang akan dicari,
 Menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan atau kondisi
tertentu,
 Menetapkan kebutuhan rujukan yang sesuai,
 Melakukan rujukan terhadap kasus yang perlu penanganan dari tim kesehatan lainnya,
 Menyediakan pelayanan tindak lanjut terhadap kasus yang teridentifikasi.

h. Fungsi Penata Lingkungan Rumah:


 Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan peningkatan kesehatan pasien,
 Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan pasien mandiri dalam perawatan dirinya.

i. Fungsi Peneliti:
 Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat diteliti,
 Merancang dan melakukan penelitian keperawatan,
 Menyebarluaskan hasil penelitian,
 Mengaplikasikan temuan hasil riset ke dalam praktik.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan
komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan
kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal.
Saran :
Pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana
tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu.
sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam
memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada.
Dengan mulai maraknya upaya pelayanan keperawatan kesehatan keluarga dikembangkan
maka akan makin terasa sentuhan peran perawat dalam melayani klien sesuai dengan lingkup
kewenangan dan keilmuannya, sekaligus bagi pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan
lapangan kerja baru sebagaimana yang telah diaksanakan diberbagai negara.

DAFTAR PUSTAKA
Dainur. 1995. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Widya Medika.
Depkes RI. (1992). Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV, Jakarta
Knollmueler. 1998. Buku Saku Keperawatan Komunitas Kesehatan Rumah, Jakarta: EGC
Anderson,elizabeth T,judith McFarlane.2007.buku ajar keperawatan komunitas teori dan
praktek,Jakarta:EGC
Potter,patricia A,Anne G.perri.2009. fundamental keperawatan, Jakarta:Salemba Medika
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai