(IRIGASI TELINGA)
Guna Memenuhi Tugas Laborat Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
Hari/Tanggal :
Waktu : 35 Menit
A. LATAR BELAKANG
Irigasi telinga adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untukmembersihkan
liang telinga luar dari nanah, serumen, dan benda – benda asing. Irigasi telinga adalah
suatu usaha untuk memasukkan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuan:
Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.
Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda
asing dari mata. Irigasi mata diberikan untuk mengaluarkan sekret atau kotoran dan
benda asing dan zat kimia dari mata. Larutan garam fisiologis atau RL biasa
dipergunakan karena merupakan larutan isotonik yang tidak merubah komposisi
elektrolit yang diperlukan mata. Bila hanya memerlukan sedikit cairan, kapas steril
dapat dipergunakan untuk meneteskan cairan kedalam mata.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit masyarakat memahami dan dapat
melakukan usaha peningkatan kesehatan pada telinga, melakukan pertolongan
pertama bila ada benda asing yang masuk ke telinga, mengenal tanda-tanda atau
bahaya kerusakan telinga.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikani penyuluhan diharapkan masyarakat dapat :
a. Mengetahui dan memahami tentang pengertian dari irigasi telinga
b. Mengetahui dan memahai tujuan dari irigasi telinga
c. Mengetahui dan memahai indikasi dari irigasi telinga
d. Mengetahui dan memahai kontraindikasi irigasi telinga
e. Mengetahui dan memahai cara kerja irigasi telinga
C. SASARAN
Masyarakat Desa Purwosari Rt 01/ Rw 05
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawa
E. MEDIA
1. Leafled
2. Lembar Balik
3. PPT
F. POKOK MATERI
(terlampir)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Evaluasi 1. Memperhatiakan
3. Penutup 10 Lisan
penyuluh saat
menit
memaparkan materi
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
materi kesimpulan
3. Memberi 3. Peserta memberikan
kesempatan untuk pertanyaan pada
bertanya penyuluh
4. Memberi salam 4. Mendengarkan
penutup penyuluh dan
menjawab salam
H. SETTING TEMPAT
PENYAJI
AUDIENT AUDIENT
I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Penyuluhan dimulai tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang sudah di
tentukan dan berada di
2. Proposal Pendidikan kesehatan yang berisi Satuan Acara Penyuluhan telah siap
sebelum kegiatan dimulai
3. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
4. Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan
5. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
6. Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi Proses
1. Peserta penyuluhan sangat antusias terhadap materi penyuluhan
2. Media dapat digunakan secara efektif.
3. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin di capai.
4. Masyarakat bisa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
c. Evaluasi Hasil
1. Menyebutkan kembali pengertian dari irigasi telinga dengan presentase 90%
2. Menyebutkan kembali dengan presentase 85%
3. Menyebutkan kembali dengan presentase 80%
4. Menyebutkan kembali dengan presentase 80%
5. Menyebutkan kembali dengan presentase 80%
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Irigasi dari canalis auditorius eksterna umumnya dilakukan dengan tujuan untuk
membersihkan, walaupun pemberian cairan hangat dan antiseptik kadang-kadang
dilakukan. Irigasi biasanya dilakukan di RS. Menggunakan peralatan steril sehingga
mikroorganisme tidak akan masuk ke dalam telinga.
Normal saline pada suhu tubuh (37,00C atau 98,6 F) seringkali digunakan untuk
mengiritasi telinga. Perawat menggunakan termometer untuk menjamin bahwa telinga
jika membran tympani tidak rusak, dimana teknik steril digunakan. Posisi kanalis
auditorius eksterna bervariasi sesuai umur. Pada anak dui bawah 3 tahun, mengarah ke
atas, pada dewasa, canalis auditorius eksterna berbentuk 5 sekitar 2,5 cm (1 in)
panjangnya. Irigasi telinga adalah suatu usaha untuk memasukkan cairan dalam telinga.
(Suzanne C Smeltzer. 2010)
B. Tujuan
Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.
C. Indikasi :
a. Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory
eksternal.
b. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan lartutan antiseptic.
c. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal.
d. Untuk mengangkat sekresi inflamasi.
(marwan, 2009)
D. Kontra Indikasi :
a. Perforasi membran timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan,
miringitomi).
b. Terjadi komplikasi sebelum irigasi.
c. Temperatur yg ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah.
d. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan
diirigasi karena bahan-bahan yang mengembang dan sulit dikeluarkan.
e. Klien dengan menggunakan pipa timpanotomi magnet dari logam dalm telinganya
f. Sesudah operasi telinga
g. Bila ada perdarahan telinga
h. Hipersensitivitas
(Donna L Wong. 2010)
Kemungkinan Komplikasi :
a. Ruptur (pecah) pada membran tympani.Kehilangan pendengaran.
b. Trauma/injury kanal teling dalam.
c. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi, kemudian
ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperatur yang cocok untuk mencegah
berulangnya gejala.
Bahaya :
1. Infeksi Pecahnya gendang telinga.
2. Ruptur membran timpani.
3. Kehilangan pendengaran.
4. Trauma/injury kanal telinga dalam.
E. Obat Irigasi Telinga :
1. Diuretic
2. Obat kemoterapi
3. Antimalaria
4. Obat anti – imflamasi
5. Bahan kimia
6. Antibiotika Aminoglikosida
7. Antibiotika lain
Ignatavicius & Workman. (2010). Medical Surgical Nursing; Patient Centered Collaburative
care for Collaburative Care. 6ed. Missouri : Sounders Elseiver.
Smeltzer, Suzanne C. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :EGC
Wong, L Donna. 2010. Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik : Volume 1. Jakarta :
EGC
Kozier & Erb. 2009. Buku ajar praktik keperawatan klinis edisi 5. Jakarta : EGC