Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PROGRAM BERMAIN

Jenis Permainan 1. Anak usia 0-12 bulan


 Bermain Kerincingan
2. Anak usia 12-36 bulan (Todler)
 Bermain buku gambar buah atau hewan
Sasaran Anak bayi (0-12 bulan) dan anak toddler (12-36 bulan)
Tempat Ruang Dahlia RSUP NTB
Hari/Tanggal Kamis, 10 November 2011, jam 10.00
Waktu Selama 50 Menit

A. Lagtar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain anak
biasa mempelajari banyak hal, mulai dari asah kreativitas, kecerdasan dan
nilai jiwa sosial. Oleh karena itu, bermain merupakan salah satu proses
pembelajaran dalam proses psikologi anak.
Semua orang tua anak memahami potensi dan kegunaan bermain
psikologi anak. Akibatnya, orang tua sering salah memberikan permainan
sesuai dengan jenis, karakter dan bakat anak. Bahkan sebagian orang tua
melarang anaknya bermain, resikonya perkembangan psikologi anak menjadi
tumpul dan tidak terarah kemudian orang tura mengklaim anak “tidak
berbakat, tidak cerdas dan mengalami kelainan jiwa”.
Perkembangan yang biasa dicapai melalui bermain adalah
perkembangan fisik, perkembangan intelektual, emosi dan sosial.
Perkembangan fisik paling banyak dilihat pada saat bermain,
perkembangan intelektual paling banyak dilihat dari kemampuannya
memanfaatkan lingkungan.
Perkembangan emosi dilihat pada saat anak merasa senang, marah,
menang dan kalah. Perkembagan sosial dilihat dari hubungannya dengan
teman sebaya, menolong dengan orang lain.
Prinsip bermain sambil belajar agar anak dapat tumbuh sehat dan
cerdas sebagai berikut:
1. Seorang anak kecil senantiasa pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan.
2. Pada dasarnya anak kecil senang sekali belajar, tugas utama orang
dewasa mendorong, memberi, dan membiarkan anak belajar sendiri.
3. Massa yang paling penting bagi anak dimulai dari sejak lahir hingga
mencapai umur 6 tahun, selama massa tersebut kecerdasan anak
dibentuk.
4. Anak kecil dapat menyerap hampir semua yang dipelajari dari
lingkungannya. Untuk meningkatkan belajar, lingkungan harus
dipersiapkan agar anak bebas memilih kegiatan belajar.
5. Anak kecil belajar banyak dari gerakan-gerakan dan gerakan ini tidak
boleh dibatasi kecuali bila membahayakan dirinya.
6. Kegiatan “Sensomotorik memerankan hal penting bagi anak, semakin
banyak anak mengirim rangsangan” sensori ke otak semakin
berkembang kecerdasannya.
Untuk usia anak infant/ bayi (umur 0-12 bulan) dan usia anak toddler
(umur 12-36 bulan). Sangat diperlukan permainan yang dapat
mengembangkan kemampuan mengenal sumber hasil suara, melatih
imajinasi anak, mengembangkan kecerdasan, koordinasi motorik,
motorik kasar dan halus.
Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan anak infant/ bayi dan
toddler seperti benda-benda sekitar rumah (alat rumah tangga), buku
gambar, alat gambar serta mainan seperti bola dan genderang.
Perlaksanaan terapi bermain dilakukan di ruang perawatan anak
kelas tiga yang cukup luas dan terang terdapat 8 tempat tidur 4 lemari
pasien dan tersedia alat permaianan yang dibutuhkan.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikannya program terapi bermain diharapkan anak-anak
mampu melatih perkembangan sensorik, dan motorik anak, serta
perkembangan sosial dan intelektual anak.

C. Tujuan Instruksi Khusus


 Anak infant/ bayi (umur 0-12 bulan)
 Melatih kerja sama mata dan tangan
 Melatih kerja sama mata dan telinga
 Melatih mengenal sumber hasil suara
 Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
 Anak toddler (umur 12-36 bulan)
 Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
 Mencari sumber suara atau mengikuti sumber suara.
 Melatih anak melakukan kegiatan sehari – hari dalam bentuk yang
menarik.
 Melatih imajinasi anak.

D. Materi
 Terlampir

E. Metode
 Demonstrasi/ceramah
 Bermain ( peragaan langsung )

F. Alat Bermain
 Anak usia 0-12 bulan
 Kerincingan
 Anak usia 12-36 bulan (Todler)
 Buku gambar
 Pensil gambar

G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan anak yang tidak aktif saat aktifitas bermain:
- Meminta bantuan pada orang tua anak untuk menemani atau
mendampingi anak.
2. Bila anak jenuh pada saat aktifitas bermain:
- Fasilitator menghibur dengan cara memberikan hadiah dan mengajak
bergabung dengan teman-temannya yang lain (peserta yang aktif)
3. Bila anak buang air besar atau buang air kecil:
- Fasilitator mengajak orang tuanya untuk membersihkan dan mengganti
popoknya.
4. Bila ada anak lain ingin ikut
- Fasilitator memberikan kesempatan pada anak lain yang mau ikut dan
dimasukkan ke dalam kelompok umur yang sesuai.

H. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Metode
1 5 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan  Menjawab  Ceramah
dengan mengucapkan salam
salam
 Menjelaskan latar  Memperhatikan
belakang dan
memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
diberikan terapi bermain
2 30 menit Pelaksanaan
 Memperkenalkan alat  Memperhatikan  Ceramah
permainan dan
 Membagikan alat  Menerima alat peragaan
permainan pada masing- permainan langsung
masing peserta.  Diskusi
 Mengajak anak bermain  Melakukan
dengan alat dan media perrmain
yang sudah di bagikan.

3 10 Menit Evaluasi  Menjawab  Diskusi dan


 Memberikan pertanyaan pertanyaan tanya jawab
sekilas tentang
permainan
4 5 Menit Termininasi
 Reinforcmen positif  Mendengarkan  Ceramah
 Menutup kegiatan  Menjawab
dengan mengucapkan salam
salam penutup
Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 3 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 fasilitator dan 1
observer
b. Lingkungan memiliki syarat luas, bersih dan sirkulasi baik
c. Peralatan bermain berfungsi dengan baik
d. Tidak ada kesulitan memilih anak yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik anak untuk melakukan terapi bermain.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah anak
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannnya permainan
d. 70% anak yang mengikuti permainan dengan aktif dari awal sampai
selesai.
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi bermain dengan 5 anak yang diamati, hasil
yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 70% anak yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
b. 70% anak dapat meningkatkan komunikasi non verbal : bergerak
mengikuti intruksi, ekpresi wajah cerah, berani kontak mata)
c. 70% anak mampu melakukan hubungan sosial dengan
lingkungannya (mau berinteraksi dengan perawat/anak lain)

I. Pengorganisasian
Moderator/Leader : SRI WAHYUNI IHDIATI
Pasilitator : JAKRANAH
Notulen/Observer : SITI SRIANTI

Anda mungkin juga menyukai