Anda di halaman 1dari 13

Perawatan Traksi

Oleh Kelompok 4

Nama
Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.

Andica Gusta
Utama
Sobirin
Vika Pawes
Wawan
Kurniawan
Wida Zulkhaida
Barokawati

6.
7.
8.
9.

Wayan Sri Astuti


Yeni
Yuli Astuti
Yunilawati

Pengertian Traksi

Traksi adalah pemasangan gaya


tarikan kebagian tubuh.

Tujuan Traksi

Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme


otot, untuk mereduksi, mensejajarkan, dan
mengimobilisasi fraktur, untuk mengurangi
deformitas, untuk menambah ruang diantara
dua permukaan antara patahan tulang. Traksi
harus diberikan dengan arah dan besaran
yang diinginkan untuk mendapatkan efek
terapeutik, tetapi kadang-kadang traksi harus
dipasang dengan arah yang lebih dari satu
untuk mendapatkan garis tarikan yang
diinginkan (Barbara, 1998).

Indikasi Traksi
1) Traksi Lurus
)Traksi buck, indikasi

yang paling sering untuk jenis


traksi ini adalah untuk mengistirahatkan sendi lutut
pasca trauma sebelum lutut tersebut diperiksa dan
diperbaiki lebih lanjut

2) Traksi rangka seimbang


)ini terutama dipakai untuk

merawat patah tulang pada


korpus pemoralis orang dewasa

3) Traksi Kulit Bryani


)Sering digunakan untuk

merawat anak kecil yang


mengalami patah tulang paha

Prinsip Traksi Efektif


1.
2.
3.

4.
5.

Kontraksi harus dipertahankan agar traksi


tetap efektif
Traksi harus berkesinambungan agar reduksi
dan imobilisasi fraktur efektif
Traksi kulit pelvis dan serviks sering
digunakan untuk mengurangi spasme otot
dan biasanya diberikan sebagai traksi
intermiten
Traksi skelet tidak boleh terputus
Pemberat tidak boleh diambil kecuali bila
traksi dimaksudkan intermitten

Setiap factor yang dapat mengurangi tarikan atau


mengubah garis resultanta tarikan harus
dihilangkan
7. Tubuh pasien harus dalam keadaan sejajar
dengan pusat tempat tidur ketika traksi dipasang.
8. Tali tidak boleh macet
9. Pemberat harus tergantung bebas dan tidak boleh
terletak pada tempat tidur atau lantai
10. Simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh
menyentuh katrol atau kaki tempat tidur.
11. Selalu dikontrol dengan sinar roentgen ( Brunner
& suddarth,2001 ).
6.

Prinsip Perawatan Traksi


1.

2.
3.
4.

5.

Berikan tindakan kenyamanan ( contoh:


sering ubah posisi, pijatan punggung ) dan
aktivitas terapeutik
Berikan obat sesuai indikasi contoh
analgesik relaksan otot.
Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi.
Beri penguatan pada balutan awal/
pengganti sesuai dengan indikasi, gunakan
teknik aseptic dengan tepat.
Pertahankan linen klien tetap kering, bebas
keriput.

6.
7.

8.
9.

Anjurkan klien menggunakan pakaian katun


longgar.
Dorong klien untuk menggunakan
manajemen stress, contoh: bimbingan
imajinasi, nafas dalam.
Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan
Identifikasi tanda atau gejala yang
memerlukan evaluasi medik, contoh: edema,
eritema

Komplikasi Traksi
1.
2.
3.
4.
5.

Dekubitus
Kungesti paru dan pneumonia
Konstipasi dan Anoreksia
Stasis dan infeksi kemih
Thrombosis vena dalam

Keuntungan Pemakaian Traksi


1. Menurunkan nyeri spasme
2. Mengoreksi dan mencegah
deformitas
3. Mengimobilisasi sendi yang sakit

Kerugian Pemakaian Traksi


1. Perawatan RS lebih lama
2. Mobilisasi terbatas
3. Penggunaan alat-alat lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai