PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
Pada tiap segmen tubuh terdapat sepasang nephridia, kecuali 3 segmen yang
pertama dan segmen yang terakhir tidak ada. Setiap Segmen memiliki organ
ekskresinya masing-masing. Umumnya berlangsung secara seksual, satu Annelida
memiliki dua alat kelamin yaitu alat reproduksi jantan dan betina (Hermafrodit),
meskipun demikian, reproduksi secara seksual tetap membutuhkan dua individu
yang akan mengatur dirinya sedemikian rupa sehingga dapat mempertukarkan
sperma. Setelah itu hasil reproduksi tadi akan disimpan dalam suatu organ khusus
yang disebut klitelum. Apabila telah siap, hasil ini akan lepas dari kepala cacing,
tinggal dan berkembang di dalam tanah. Beberapa Annelida dapat bereproduksi
secara aseksual dengan cara fregmentasi diikuti dengan regenerasi (Isnaeni, 2006).
Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup yang memiliki pembuluh
darah dengan haemoglobin di dalamnya sehingga darahnya berwarna merah.
Fungsi pembuluh darah yaitu menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh
tubuh, pada bagian kulitnya terdapat sangat banyak pembuluh darah kecil, karena
hewan ini bernafas melalui kulit. Annelida memiliki sistem peredaran darah
tertutup yang memiliki pembuluh darah dengan haemoglobin di dalamnya
sehingga darahnya berwarna merah. Fungsi pembuluh darah yaitu menghantarkan
nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, pada bagian kulitnya terdapat sangat banyak
pembuluh darah kecil, karena hewan ini bernafas melalui kulit (Kastawi, 2005).
Dinding tubuh cacing tanah mempunyai 2 lapis otot, yaitu stratum circulare
(lapisan otot sebelah luar), dan stratum longitudinal (lapisan otot sebelah dalam).
Jika musculi berkontraksi akan menimbulkan gerakan menggelombang dari
cacing tanah itu sehingga ia bergerak. Dinding intestine juga mempunyai lapisan
otot yaitu stratum longitudinale. Jika otot ini berkontraksi, akan menimbulkan
gerak peristaltik yang dapat mendorong makanan dalam saluran pencernaan dan
mendorong keluar sisa-sisa pencernaan. Setae digerakkan oleh dua berkas otot,
yaitu musculus protactor (mendorong setae keluar) (Nurhadi dan Febri, 2018).
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
2.3. Klasifikasi Annelida
Klasifikasi Annelida Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida. Berdasarkan
banyak atau tidaknya rambut (setae) pada tubuhnya, Annelida diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok: Classis Polychaeta Kata Polychaeta berasal dari bahasa
yunani, yaitu Poli yang artinya banyak, dan Chaeta yang artinya rambut. Jadi,
classis Polychaeta merupakan hewan yang memiliki rambut paling banyak dalam
Phylum Annelida. Semua species dalam classis Polychaeta hidup air. Setiap
segmen pada tubuh Polychaeta memiliki struktur seperti daging berbentuk dayung
yang disebut Parapodia (Tunggal = parapodium). Struktur ini berfungsi sebagai
alat geraknya. Contohnya yaitu Neanthes, Chartopterus, Arenicola, Spirorbis,
Serpula, dan Nereis virens (Isnaeni, 2006).
Classis Oligochaeta Kata Oligochaeta berasal dari bahasa yunani, yaitu Oligo
yang artinya sedikit, dan Chaeta yang artinya rambut. Kelas Oligochaeta
merupakan kelas Phylum Annelida yang memiliki sedikit rambut. Banyak anggota
Oligochaeta yang hidup di tanah atau tempat lembab, namun adapula yang hidup
di air. Karena memiliki sedikit rambut (setae) dan tidak memiliki Parapodia, maka
kepalanya kecil, tidak mempunyai alat peraba, dan tidak mempunyai bintik mata.
Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf yang berfungsi untuk menerima
rangsangan. Contohnya Lumbricus terestris, Allolophobora, Autyphocus; Ordo
Limicolae, bersifat aquatis, Tubifex, Stylaria, dan Aelosoma (Kastawi, 2005).
Classis Hirudinea Hirudinea adalah classis Phylum Annelida yang tidak
memiliki setae (rambut) dan tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh
Hirudinea agak pipih dengan ujung depan dan belakang sedikit meruncing. Pada
segmen awal dan akhirnya terdapat alat penghisap yang berfungsi untuk bergerak
dan menempel. Kombinasi dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot
merupakan mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Sebagian besar Hirudinea
merupakan ekstoparasit yang banyak dijumpai pada permukan luar inangnya.
Ukuran Hirudinea bervariasi antara 1-30 cm. Hirudinea hidup pada inangnya
untuk menghisap darah dengan cara menempel. Beberapa dari mereka membuat
luka pada permukaan tubuh inang. Contohnya yaitu Acanthodella, Hirudo
medicinalis, Haemadipsa sp, dan Haemopis (Isnaeni, 2006).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODELOGI PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya