PENDAHULUAN
Cacing tanah merupakan makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem
pertahanan mereka sejak fase awal evolusi, oleh sebab itu mereka selalu dapat
menghadapi invasi mikroorganisme pathogen di lingkungan mereka.
Penelitian yang telah berlangsung selama 50 tahun menunjukkan bahwa
cacing tanah memiliki kekebalan humoral dan selular mekanisme. Telah
ditemukan bahwa cairan selom cacing mengandung protein 40 protein
(Khoeruddin, 2000).
Kunci determinasi adalah suatu kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi
makhluk hidup berupa keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup. Identifikasi
merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua
kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Salah satu kunci identifikasi ada
yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua
ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis (Easton, 1976).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal karakteristik anggota filum
Annelida khususnya anggota kelas Olygochaeta yang penting dalam proses
identifikasi serta belajar mengidentifikasi menggunakan kunci determinasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cacing merupakan hewan yang memiliki ruas tubuh. Bagian ujung anterior cacing
tanah memiliki tonjolan yang disebut prostomium dan setelah itu terdapat mulut.
Pada ruas ke 31 atau ke 32 hingga ruas ke 37 mengalami pembesaran menjadi
seperti bentuk sadel yang disebut Clitellum yang digunakan untuk reproduksi.
Pada bagian masing-masing kecuali pada ruas yang pertama dan ruas yang
terakhir memiliki empat pasang bulu sikat yang terbentuk dari bahan kitin yang
disebut setae. Setae adalah bagian tubuh cacing yang dapat bergerak karena
adanya otot retractor dan protaktor. Setae dapat tumbuh lagi jika hilang atau
putus. Setae yang terdapat di ruas ke 36 mengalami modifikasi untuk proses
reproduksi. Cacing memiliki tubuh yang terbungkus oleh kutikula yang transparan
dengan tujuan untuk melindungi tubuh dari gangguan fisik atau kimia. Secara
fisiologi, kutikula cacing tanah memiliki kantung-kantung kelenjar yang dapat
mengeluarkan cairan sehingga tubuh akan kelihatan mengkilat (Slamet, 2008).
Alat pencernaan pada cacing tanah terdiri atas rongga mulut pada ruas 1-3,
pharynx pada ruas ke 4-6, esophagus pada ruas 6-14, crop, ventrculus pada ruas
ke 17-18, Intestinum terletak pada ruas ke 19, dan berakhir di anus. Bentuk usus
adalah saluran yang berbentuk silindris. Sekitar saluran pencernaan pada bagian
dorsal yakni antara pembuluh darah memiliki sel-sel Chloracogen yang
membantu proses penghancuran makanan dan membantu ekskresi (Rusyan,
2011).
Sistem saraf terdiri dari sentral yang terdiri dari dua bagian, pada bagian dorsal
disebut otak atau ganglion supra pharyngeal. Ganglion tersebut dihubungkan
oleh sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub-pharyngeal yang
posisinya terletak di bawah pharynx dan terdapat saraf afferent dan efferent.
Disamping itu juga terdapat alat perasa yang peka terhapap sinar dan rangsang
lainSistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas 5 pasang jantung pembuluh
atau jantung semu. Lima pembuluh darah sejajar dengan panjang tubuh. Pada
setiap segmen tubuh terdapat sepasang pembuluh penghubung, pembuluh darah
dorsal (punggung), pembuluh ventral (perut), serta anyaman pembuluh kapiler.
Jantung pembuluh yang berukuran besar yaitu pembuluh dorsal dan ventral yang
mampu berkontraksi (Purnomo, 2009).
Alat reproduksi terdiri atas jantan dan betina pada seekor cacing (hermaprodit).
Namun pembuahan sendiri tidak mungkin terjadi pembuahan yang terjadi selalu
bersilang. Saat dua cacing melakukan kopulasi, dua cacing akan bersatu dengan
membuat serbuk coccon yang berupa zat perekat yang dikeluarkan oleh kelenjar
pada daerah clitellum. Reproduksi Annelida dilakukan secara seksual. Annelida
jantan memiliki ovarium. Kedua organ ini biasa terdapat pada satu hewan yang
hermaprodit atau terdapat pada individu yang berbeda (Kimball, 1983).
Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas 5 pasang jantung pembuluh atau
jantung semu. Lima pembuluh darah sejajar dengan panjang tubuh. Pada setiap
segmen tubuh terdapat sepasang pembuluh penghubung, pembuluh darah dorsal
(punggung), pembuluh ventral (perut), serta anyaman pembuluh kapiler. Jantung
pembuluh yang berukuran besar yaitu pembuluh dorsal dan ventral yang mampu
berkontraksi (Purnomo, 2009).
Cacing tanah memiliki peran penting dalam kesuburan tanah, cacing ini dapat
menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah.
Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi
baik. Keberadaan cacing tanah sangat bermanfaat antara lain meningkatkan
infiltrasi, memampatkan agregasi tanah, mengangkut bahan organik ke bagian
tanah yang lebih dalam meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan
tanaman (Kimball, 1983).
Cacing dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah. Aktivitas cacing yang
memakan dan mengeluarkannya dalam bentuk cast sangat bermanfaat bagi sifat
fisik maupun sifat kimia tanah. Cacing tanah mampu mempengaruhi struktur
tanah melalui pencernaan, pemilihan partikel berukuran kecil dan membentuk
struktur yang lebih spesifik, sehingga cacing tanah disebut sebagai biopabrik.
Cacing tanah juga dapat mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik,
sehingga dapat meningkatkan kadar unsur hara dalam tanah. Pengaruh tersebut
tergantung pada jenis cacing, jenis tanah dan kualitas bahan organik. Selain itu,
cacing tanah juga dapat berperan dalam memperbaiki tata ruang tanah,
memperbaiki pori tanah, memperbaiki infiltrasi tanah, sebagai pengurai seresah
agen bioturbasi atau agen yang membantu pembalikan tanah untuk distribusi
bahan organik, sehingga bahan organik merata didalam tanah (Rusyam, 2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2. Anatomi Prostomium
(mulut)
Ganglia (otak)
Pharynx
(Faring)
Gland blood
(Kelenjar darah)
Septa (Ruas-ruas
segmen)
Esophagus
(Kerongkongan
Spermatheca
(Tempat
penyimpanan
sperma)
Gizzard
(Lambung)
Cor (Jantung)
Intestine (Usus)
Clitellum
(Penebalan pada
cacing)
Prostat gland
(Kelenjar
prostat)
Intestine
caecum (Usus
halus)
Lymph glands
(Kelenjar
bening)
3. Tipe prostomium Prostomium
(Prolobous)
Male pore
2.1 Pembahasan
Pheretima sp. adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok
Oligochaeta, yang kelas dan subkelasnya tergantung dari penemunya dalam
filum Annelida. Cacing tanah jenis Pheretima sp. segmennya mencapai 95-
150 segmen. Clitellumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk
gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang
termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing
kalung (Khoeruddin, 2000).
Berikut ini adalah kunci identifikasi cacing tanah masing-masing karakter dari
masing-masing genus.
1. a. Setae banyak di bagian perut, creeping sole present.
Tubuh biasanya rata pada bagian perut…..…..…..….
….Planapheretima
b. Setae tidak ramai di bagian perut. Creeping sole absent.
Tubuh selalu silinder…..…..…..…..…..…..……...…..…..…..…..……2
2. a. Usus kurang usus buntu atau ada gizzard…..…..……….…...…..…..….3
b. Usus dengan adanya gizzard…..…..…..…..…..…..…..…...Pleinogaster
3. a. Terdapat tanda bulan sabit pada lubang jantan…..…..….Metapheretima
b. Tidak terdapat tanda bulan sabit pada lubang jantan…..…..…....….......4
4. a. Cllitellumpanjang lebih dari tiga segmen:
Spermathecal diverticula multilocular…..…..…...…..…..Achopheretima
b. Clitellum di batasi tiga segmen:
Spermathecal diverticula simple…..…..…..…..……..…...Polypheretima
Adapun dari praktikum ini bagian morfologi yang dapat diamati dari
Polypheretima sp. terdiri dari Prostomium (mulut) yang merupakan ujung
anterior atau bagian depan tubuh cacing tanah. Peristomium (bibir) merupakan
segmen pertama cacing tanah yang mengelilingi mulut. Chaeta (rambut), pada
Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit rambut pada segmen
tubuhnya. Clitellum (penebalan) berfungsi untuk mempermudah gerakan
dalam tanah dan bagian yang mengalami pembuahan pada sistem reproduksi.
Bagian anatomi Polypheretima sp. terdiri dari mulut yang berada dibawah
peristomium, faring untuk menarik dan menelan makanan, tembolok sebagai
tempat penyimpanan makanan sementara, esophagus yang menghubungkan
faring dan tembolok, usus sebagai tempat berlangsungnya penyerapan sari-sari
makanan dan memiliki otot membujur serta otot melingkar sebagai alat
pergerakan pada cacing. Pada bagian pembuluh darah terdapat pembuluh
darah ventral dan pembuluh darah dorsal. Spermatheca merupakan tempat
penyimpanan sperma dan tempat pematangan sperma.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini diharapkan para praktikan
untuk memahami teori dan langkah-langkah dalam mengamati morfologi dan
anatomi cacing tanah demi kelancaran praktikum di laboratorium
.
DAFTAR PUSTAKA