SISTEMATIKA HEWAN
ANNELIDA
OLEH :
NAMA : NURUL FATIHA
NIM : 08041281924034
KELOMPOK : X (SEPULUH)
ASISTEN : DYO BAGUS SETIAWAN
Univesitas Sriwijaya
Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran
darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utama membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf
terdapat pada bagian ventral. Cacing tersegmentasi diklasifikasikan dalam filum
Annelida. Mereka termasuk lintah dan cacing pita, serta cacing tanah. Cacing
tersegmentasi secara bilateral simetris dan memiliki dua coelom dan dua bukaan
badan. Beberapa memiliki tahap larva yang mirip dengan tahap larva dari
moluska tertentu, menunjukkan nenek moyang yang sama.( Nurhidayah, 2020)
Rancangan dasar tubuh cacing tersegmentasi adalah tabung di dalam tabung.
Itu Tabung internal, tergantung di dalam coelom, adalah saluran pencernaan.
Makanan adalah diambil di mulut, lubang di ujung anterior cacing, dan Limbah
dilepaskan melalui anus, sebuah lubang di ujung posterior. Kebanyakan cacing
tersegmentasi memiliki bulu kecil yang disebut setae pada masing-masing
segmen. Setae membantu cacing tersegmentasi bergerak dengan memberikan
jalan ke Jangkar tubuh mereka di tanah sehingga setiap segmen bisa
menggerakkan hewan itu. Cacing tersegmentasi dapat ditemukan di sebagian
besar lingkungan.(Biggs et al, 2004).
Ciri-ciri yang dapat dilihat dan diamati pada bagian luar tubuh dari hewan
yang termasuk dalam filum annelida, diantaranya Tubuh tersusun atas segmen-
segmen menyerupai gelang/ cincin. Segmen terdapat di bagian luar dan dalam
tubuhnya. Diantara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang
disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu
segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Bentuk
tubuhnya simetris bilateral, tubuh dilapisi kutikula.
Kebanyakan Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
(merugikan) dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat
Annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang
sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat lembab. Annelida hidup di berbagai
tempat dengan membuat liang sendiri.(Nizar, Azhari, 2018)
Tujuan
Untuk mengamati dan mengenal cirri morfologi beberapa species anggota
filum Annelida.
Univesitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Univesitas Sriwijaya
Klasifikasi Filum Annelida Secara Umum, Filum Annelida dibagi menjadi 3
(tiga) kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea, pembagian ke dalam
kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem
sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi. Contoh spesies annelida
yang terkenal adalah cacing tanah (Lumbricus sp.) cacing ini hidup di tanah,
makanannya berupa sisa tumbuhan dan hewan.
2.1. Kelas Polychaeta
Anatomi dan Klasifikasi kelas Polychaeta Polychaeta mempunyai anggota
sekitar 6.000 spesies. Nama lain Polychaeta adalah Lug worm (cacing bor), Clam
worm (cacing kerang), Bristle worm (cacing rambut/bulu) dan Sea mouse (tikus
laut). Umumnya hidup di laut, beberapa hidup di air tawar atau payau. Polychaeta
ini melimpah di zona intertidal. Hidupnya melekat di laut, mengapung dekat
permukaan, di lubang atau terowongan di pasir atau Lumpur. Ukuran tubuhnya
sekitar 2 mm — 10 meter ada yang mencapai 70 cm — 1 meter yaitu Nereis sp
dan Eunice sp. Warna pada umumya cemerlang atau mencolok yang warnanya
sangat dipengaruhi adanya sel pigmen Chromatophore. Kelas ini secara umum
memiliki banyak setae (chaetae) pada tiap segmen sehingga disebut Polychaeta.
2.2. Kelas Oligochaeta
Oligochaeta berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oligo” yang berarti sedikit
dan “chaetae” yang artinya rambut kaku. Jadi, Oligochaeta adalah annelid yang
berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki
beberapa setae pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat cacing ini umumnya di air
tawar dan tempat lembab.
2.3. Kelas Hirudinea
Habitat Anggota kelas ini hidup parasitis atau bahkan sebagai predator.
Ditemukan dalam air tawar atau di darat. Anggota pada kelas ini tidak mempunyai
parapodia atau setaesetae. Tubuhnya dengan 33 segmen ditambah lagi dengan
prostomium. Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior. Bersifat
hermafrodit. Selom reduksi oleh karena terbentuknya jaringan ikat yang
berlebihan. Contoh pada kelas ini adalah Hirudo medicinalis (lintah). Morfologi
dan Anatomi Dalam keadaan biasa, lintah mencapai panjang 5-8 cm, pipih
dorsoventral, Pada lintah tidak ada setae dan parapodia.
Univesitas Sriwijaya
BAB III
METODE PENELITIAN
Univesitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pheretima sp
Gambar Keterangan
1 Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
2 Ordo : Oligochaetales
Familia : Pheretimanidae
3 Genus : Pheretima
4 Spesies : Pheretima sp
Keterangan:
5 1. mulut
2. klitelum
3. anus
4. segmen
5. pori-pori pada setiap segman
Pembahasan :
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
cacing tanah Tubuh memiliki ruas-ruas /segmen tubuh yang jelas Simetri
bilateral, Tubuh berongga (memiliki selom) berisi cairan yang membantu
pergerakan, Sistem organ telah berkembang baik. Saluran pencernaan lengkap,
sistem peredaran darah tertutup, dan sistem syaraf tangga tali. Secara umum
hidup bebas, walaupun ada yang bersifat parasit eksternal pada hewan dan
manusia. Bersifat hermaprodit dan respirasi menggunakan kulit.
Pada praktikum Annelida kali ini, digunakan hewan cacing tanah
(Pheretima sp) sebagai salah satu spesies dari filum Annelida, yang digunakan
untuk mengamati dan menyebutkan ciri-ciri morfologi dari cacing tanah. Cacing
tanah tanah merupakan hewan yang termasuk dalam kelas oligochaeta. Habitat
cacing tanah (Pheretima sp) adalah di tanah yang basah, di selokan, dan di sawah.
Tubuh Pheretima sp. lunak dan mengeluarkan lendir untuk mempermudah
gerakannya.
Univesitas Sriwijaya
4.2. Hirudo medicinalis
Gambar Keterangan
2 Kingdom : Animalia
1
Phylum : Annelida
Classis : Clitellata
Subclass : Hirudinea
Ordo : Arhyncobdellidae
Familia : Hirudinidae
3
Genus : Hirudo
5 4 Spesies : Hirudo medicinalis
Keterangan:
1. penghisap posterios
2. segmen tubuh
3. mulut
4. alat kelamin betina
5. alat kelamin jantan
Pembahasan :
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa hiudo
edicianalis hidup parasitis atau bahkan sebagai predator. Ditemukan dalam air
tawar atau di darat. Anggota pada kelas ini tidak mempunyai parapodia atau setae-
setae. Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior. Bersifat hermafrodit.
Selom reduksi oleh karena terbentuknya jaringan ikat yang berlebihan.
Pada sebelah anterior terdapat sebuah pengisap oral, dan pada sebelah
posterior ada lagi sebuah. Kedua pengisap itu untuk menepel pada inang sewaktu
mengisap darah. Mulut mempunyai 3 buah rahang dari kitin yang tersusun dalam
segitiga. Tiap rahang tertutup dengan serasi (gigi kecil seperti pada gergaji).
Jumlah darah yang di simpan dalam krop dapat mencapai berat 3 kali berat lintah
itu sendiri. Sistem Respirasi dan Sirkulasi Pernapasan berlangsung melalui kulit.
Lintah merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Annelida
dan subkelas hirudinea yang tersebar di seluruh dunia yang dapat hidup di
berbagai habitat di air tawar laut dan guru dan oasis (gouda, 2006). Lintah
memiliki kemampuan untuk menyedot darah dengan menggunakan alat penghisap
mereka untuk menusuk melalui kulit dan secara bersamaan merilis zat anestesi
untuk menghilangkan rasa sakit dari gigitan yang ditimbulkan.(Nofisulastri. 2018)
Univesitas Sriwijaya
BAB V
KESIMPULAN
Univesitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Univesitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Hirudo medicianalis
Pheretima sp
Univesitas Sriwijaya