Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEMATIKA HEWAN
ANNELIDA

OLEH :
NAMA : NURUL FATIHA
NIM : 08041281924034
KELOMPOK : X (SEPULUH)
ASISTEN : DYO BAGUS SETIAWAN

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA HEWAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Annelida berasal dari bahasa latin (kata annulus yang berarti cincin dan oidos
yang berarti bentuk). Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang
bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Pada annelida
terdapat selom yang oleh septum-septum dibagi menjadi beberapa kompartemen.
Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran
darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utama membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf
terdapat pada bagian ventral. Annelida memiliki system digesti, saraf, ekskresi
dan reproduksi yang bersifat metamerik.( Nurhidayah, 2020)
Annelida memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya bulat dan
memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun internal.
Appendages kecil berupa setae (rambut). Tubuh ditutupi kutikula tipis dan
lembab terletak disebelah atas epitel columnar yang banyak mengandung sel-sel
kelenjar dan sel sensoris. Dinding tubuh disusun oleh lapisan otot circular dan
longitudinal, coelom berkembang dengan baik (kecuali Hirudinea) yang disebut
schizocoelom. Alat pencernaan komplit, yang memanjang di sepanjang tubuhnya.
Sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah yang memanjang (sinus
coelom dengan cabang-cabang lateral pada setiap ruas.( Soors, Jan et al, 2013)
Plasma darah umumnya berisi haemoglobin dan amoebocyte yang bergerak
bebas. Respirasi melalui epidermis atau permukaan tubuh. Sistem ekskresi
dengan sepasang nephridia pada setiap ruas. Sistem saraf dengan sepasang
ganglia cerebral (otak) yang dihubungkan ke tali saraf (nervecord) yang meluas
disepanjang tubuhnya. Umunya berumah satu tetapi tidak dapat melakukan
pembuahan sendiri. Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas,
beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ yang
lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga
tubuh atau coelem, rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari
mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.( Nofisulastri, 2018)

Univesitas Sriwijaya
Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran
darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utama membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf
terdapat pada bagian ventral. Cacing tersegmentasi diklasifikasikan dalam filum
Annelida. Mereka termasuk lintah dan cacing pita, serta cacing tanah. Cacing
tersegmentasi secara bilateral simetris dan memiliki dua coelom dan dua bukaan
badan. Beberapa memiliki tahap larva yang mirip dengan tahap larva dari
moluska tertentu, menunjukkan nenek moyang yang sama.( Nurhidayah, 2020)
Rancangan dasar tubuh cacing tersegmentasi adalah tabung di dalam tabung.
Itu Tabung internal, tergantung di dalam coelom, adalah saluran pencernaan.
Makanan adalah diambil di mulut, lubang di ujung anterior cacing, dan Limbah
dilepaskan melalui anus, sebuah lubang di ujung posterior. Kebanyakan cacing
tersegmentasi memiliki bulu kecil yang disebut setae pada masing-masing
segmen. Setae membantu cacing tersegmentasi bergerak dengan memberikan
jalan ke Jangkar tubuh mereka di tanah sehingga setiap segmen bisa
menggerakkan hewan itu. Cacing tersegmentasi dapat ditemukan di sebagian
besar lingkungan.(Biggs et al, 2004).
Ciri-ciri yang dapat dilihat dan diamati pada bagian luar tubuh dari hewan
yang termasuk dalam filum annelida, diantaranya Tubuh tersusun atas segmen-
segmen menyerupai gelang/ cincin. Segmen terdapat di bagian luar dan dalam
tubuhnya. Diantara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang
disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu
segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Bentuk
tubuhnya simetris bilateral, tubuh dilapisi kutikula.
Kebanyakan Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
(merugikan) dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat
Annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang
sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat lembab. Annelida hidup di berbagai
tempat dengan membuat liang sendiri.(Nizar, Azhari, 2018)
Tujuan
Untuk mengamati dan mengenal cirri morfologi beberapa species anggota
filum Annelida.

Univesitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-


gelang atau disebut juga cacing gelang. Pada annelida terdapat selom yang oleh
septum-septum dibagi menjadi beberapa kompartemen. Annelida merupakan
hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dan
sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utama
membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian
ventral.(Swadaya. Yanuhar, 2018)
Annelida memiliki system digesti, saraf, ekskresi dan reproduksi yang
bersifat metamerik. Annelida memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya
bulat dan memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun
internal. Appendages kecil berupa setae (rambut). Tubuh ditutupi kutikula tipis
dan lembab terletak disebelah atas epitel columnar yang banyak mengandung sel-
sel kelenjar dan sel sensoris.(Nofisulastri, 2018)
Dinding tubuh disusun oleh lapisan otot circular dan longitudinal, coelom
berkembang dengan baik (kecuali Hirudinea) yang disebut schizocoelom. Alat
pencernaan komplit, yang memanjang di sepanjang tubuhnya. Sistem peredaran
darah tertutup, dengan pembuluh darah yang memanjang (sinus coelom dengan
caban g-cabang lateral pada setiap ruas. Plasma darah umumnya berisi
haemoglobin dan amoebocyte yang bergerak bebas. Respirasi melalui epidermis
atau permukaan tubuh. Sistem ekskresi dengan sepasang nephridia pada setiap
ruas. Sistem saraf dengan sepasang ganglia cerebral (otak) yang dihubungkan ke
tali saraf (nervecord) yang meluas disepanjang tubuhnya.(Kastawi, Y., dkk. 2003)
Umunya berumah satu tetapi tidak dapat melakukan pembuahan sendiri.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas, beberapa organ (misalnya
pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ yang lain seperti saluran
pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem,
rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga
dilapisi oleh lapisan mesoderm.

Univesitas Sriwijaya
Klasifikasi Filum Annelida Secara Umum, Filum Annelida dibagi menjadi 3
(tiga) kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea, pembagian ke dalam
kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem
sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi. Contoh spesies annelida
yang terkenal adalah cacing tanah (Lumbricus sp.) cacing ini hidup di tanah,
makanannya berupa sisa tumbuhan dan hewan.
2.1. Kelas Polychaeta
Anatomi dan Klasifikasi kelas Polychaeta Polychaeta mempunyai anggota
sekitar 6.000 spesies. Nama lain Polychaeta adalah Lug worm (cacing bor), Clam
worm (cacing kerang), Bristle worm (cacing rambut/bulu) dan Sea mouse (tikus
laut). Umumnya hidup di laut, beberapa hidup di air tawar atau payau. Polychaeta
ini melimpah di zona intertidal. Hidupnya melekat di laut, mengapung dekat
permukaan, di lubang atau terowongan di pasir atau Lumpur. Ukuran tubuhnya
sekitar 2 mm — 10 meter ada yang mencapai 70 cm — 1 meter yaitu Nereis sp
dan Eunice sp. Warna pada umumya cemerlang atau mencolok yang warnanya
sangat dipengaruhi adanya sel pigmen Chromatophore. Kelas ini secara umum
memiliki banyak setae (chaetae) pada tiap segmen sehingga disebut Polychaeta.
2.2. Kelas Oligochaeta
Oligochaeta berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oligo” yang berarti sedikit
dan “chaetae” yang artinya rambut kaku. Jadi, Oligochaeta adalah annelid yang
berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki
beberapa setae pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat cacing ini umumnya di air
tawar dan tempat lembab.
2.3. Kelas Hirudinea
Habitat Anggota kelas ini hidup parasitis atau bahkan sebagai predator.
Ditemukan dalam air tawar atau di darat. Anggota pada kelas ini tidak mempunyai
parapodia atau setaesetae. Tubuhnya dengan 33 segmen ditambah lagi dengan
prostomium. Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior. Bersifat
hermafrodit. Selom reduksi oleh karena terbentuknya jaringan ikat yang
berlebihan. Contoh pada kelas ini adalah Hirudo medicinalis (lintah). Morfologi
dan Anatomi Dalam keadaan biasa, lintah mencapai panjang 5-8 cm, pipih
dorsoventral, Pada lintah tidak ada setae dan parapodia.

Univesitas Sriwijaya
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Perkembangan Hewan dilaksanakan secara daring virtual pada
Kamis, 18 Februari 2021 pukul 08.00 – 10.00 WIB dan bertempat di rumah
praktikan, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Bak preparat, kaca
pembesar, pinset. Dan bahan yang digunakan adalah Pheretima sp (cacing tanah)
dan Hirudo medicianalis (lintah).
3.3. Cara Kerja
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu Preparat diletakkan ke dalam
bak preparat, lalu diamati cacing tersebut secara seksama, setelah itu dibedakan
bagian-bagian tubuhnya secara morfologi. Setelah mendapatkan hasil, lalu
digambar, diberi keterangan dan dideskripsikan, serta ditulis klasifikasi
speciesnya.

Univesitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pheretima sp

Gambar Keterangan

1 Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
2 Ordo : Oligochaetales
Familia : Pheretimanidae
3 Genus : Pheretima
4 Spesies : Pheretima sp

Keterangan:
5 1. mulut
2. klitelum
3. anus
4. segmen
5. pori-pori pada setiap segman

Pembahasan :
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
cacing tanah Tubuh memiliki ruas-ruas /segmen tubuh yang jelas Simetri
bilateral, Tubuh berongga (memiliki selom) berisi cairan yang membantu
pergerakan, Sistem organ telah berkembang baik. Saluran pencernaan lengkap,
sistem peredaran darah tertutup, dan sistem syaraf tangga tali. Secara umum
hidup bebas, walaupun ada yang bersifat parasit eksternal pada hewan dan
manusia. Bersifat hermaprodit dan respirasi menggunakan kulit.
Pada praktikum Annelida kali ini, digunakan hewan cacing tanah
(Pheretima sp) sebagai salah satu spesies dari filum Annelida, yang digunakan
untuk mengamati dan menyebutkan ciri-ciri morfologi dari cacing tanah. Cacing
tanah tanah merupakan hewan yang termasuk dalam kelas oligochaeta. Habitat
cacing tanah (Pheretima sp) adalah di tanah yang basah, di selokan, dan di sawah.
Tubuh Pheretima sp. lunak dan mengeluarkan lendir untuk mempermudah
gerakannya.

Univesitas Sriwijaya
4.2. Hirudo medicinalis

Gambar Keterangan

2 Kingdom : Animalia
1
Phylum : Annelida
Classis : Clitellata
Subclass : Hirudinea
Ordo : Arhyncobdellidae
Familia : Hirudinidae
3
Genus : Hirudo
5 4 Spesies : Hirudo medicinalis

Keterangan:
1. penghisap posterios
2. segmen tubuh
3. mulut
4. alat kelamin betina
5. alat kelamin jantan

Pembahasan :
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa hiudo
edicianalis hidup parasitis atau bahkan sebagai predator. Ditemukan dalam air
tawar atau di darat. Anggota pada kelas ini tidak mempunyai parapodia atau setae-
setae. Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior. Bersifat hermafrodit.
Selom reduksi oleh karena terbentuknya jaringan ikat yang berlebihan.
Pada sebelah anterior terdapat sebuah pengisap oral, dan pada sebelah
posterior ada lagi sebuah. Kedua pengisap itu untuk menepel pada inang sewaktu
mengisap darah. Mulut mempunyai 3 buah rahang dari kitin yang tersusun dalam
segitiga. Tiap rahang tertutup dengan serasi (gigi kecil seperti pada gergaji).
Jumlah darah yang di simpan dalam krop dapat mencapai berat 3 kali berat lintah
itu sendiri. Sistem Respirasi dan Sirkulasi Pernapasan berlangsung melalui kulit.
Lintah merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Annelida
dan subkelas hirudinea yang tersebar di seluruh dunia yang dapat hidup di
berbagai habitat di air tawar laut dan guru dan oasis (gouda, 2006). Lintah
memiliki kemampuan untuk menyedot darah dengan menggunakan alat penghisap
mereka untuk menusuk melalui kulit dan secara bersamaan merilis zat anestesi
untuk menghilangkan rasa sakit dari gigitan yang ditimbulkan.(Nofisulastri. 2018)

Univesitas Sriwijaya
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan


sebagai berikut :
1. Filum Annelida terbagi dalam tiga kelas yaitu Polychaeta (cacing pasir)
(umumnya hidup di laut), Oligochaeta (cacing tanah) (hidup di tanah dan air
tawar), Hirudinea (lintah) (hidup di air tawar, bersifat parasit)
2. Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-
gelang atau disebut juga cacing gelang Setiap classis memiliki ciri khas.
3. Annelida memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya bulat dan
memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun
internal.
4. Cacing tanah memiliki saluran pencernaan lengkap dimulai dari mulut
sampai anus, tubuhnya dilapisi kutikula dan lendir yang dihasilkan oleh kulit
epidermis membantu agar terhindar dari kekeringan, respirasi menggunakan
permukaan kulitnya.
5. Cacing tanah dan lintah termasuk Hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin
ganda.

Univesitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Andriana, W. 2008. Keterkaitan Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai


Indikator Keberadaan Bahan Organik di Perairan Hulu Sungai Cisadane
Bogor Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Institut Petanian Bogor.
Azhari, nizar, Nofisulastri. 2018. Identifikasi Jenis Annelida Pada Habitat Sungai
Jangkok Kota Mataram. Program Studi Pendidikan Biologi, FPMIPA, IKIP
Mataram, Indonesi. 6(2).130-137
Fitriana, P., Rahmatiyah, D. 2007. Hewan Laut. JP Books. Jakarta. 52 hal.
Hala,Yusminah. Dasar Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press. 2007.
Kastawi, Y., dkk. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Universitas Negeri
Malang. Rusyana, Adun. (2016).
Lumenta, Cyska. 2017. Avertebrata Air. Manado: Unsrat Press. Lumowa, Sonja
V.T. 2014. Zoologi Invertebrata. Yogyakarta: Kepel Press.
Luthfi, O.M. et. al. 2018. Kelimpahan Invertebrata Di Pulau Sempu Sebagai
Indeks Bioindikator Ekonomis Penting Konsumsi Dan Komoditas Koleksi
Akuarium. Journal Of Fisheries And Marine Research 3(2).137-148.
Maya, Sri dan Nurhidayah. 2020. Zoologi Invertebrate. Bandung: Widina Bhakti
Persada. Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrate (Teori Dan Praktik).
Bandung:
Septiani, Y., A., Nugroho, A., W., & Zahida, F. 2014. Keanekaragaman Jenis
Makrozoobentos sebagai Penentu Kualitas Air Sungai Mruwe Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Soors, Jan et al. 2013. Bratislavia dadayi (Michaelsen, 1905) (Annelida:
Clitellata: Naididae): a new non-indigenous species for Europe, and other
non-native annelids in the Schelde estuary. Journal Aquatic Invasions 8(1)
P: 37-44 http://dx.doi.org/10.3391/ai.2013.8.1.04
Swadaya. Yanuhar, Uun. 2018. Avertebrata. Malang: UB Press

Univesitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Hirudo medicianalis

Pheretima sp

Univesitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai