Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBA


SECARA ASEPTIK

OLEH:

NAMA : NURUL FATIHA


NIM : 08041281924034
KELOMPOK : 11 (SEBELAS)
ASISTEN : ALI ZAINAL ABIDIN SHAHAB

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN AKHIR

ACARA 5

Nama/NIM : Nurul Fatiha / Kelompok : 11(Sebelas)

08041281924034

Asisten : Ali Zainal Abidin Shahab Tanggal : 4 November 2020

I. Judul : Teknik Pemindahan Biakan Mikroba Secara Aseptik


II. Tujuan: Menguasai teknik pemindahan bakteri dari suatu wadah ke wadah
yang lain secara aseptik.
III. Prinsip Dasar

Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus


dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak
diharapkan kehadirannya baik yang mengganggu atau yang merusak media atau
mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik
fisika, kimia, maupun mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan
terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi. Ketika anda pertama kali
melakukan pemindahan biakan secara aseptik, ketika menggunakan salah satu
cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Sterilisasi adalah proses menghancurkan semua
jenis kehidupan sehingga menjadi steril. (Waluyo, 2005).

Mikroorganisme terdapat dimana-mana dan karenanya harus sangat


berhati-hati untuk mencegah masuknya organisme yang tidak dikehendaki ke
dalam biakan murni. Mikroorganisme luar dapat masuk melalui kontak langsung
dengan permukaan atau tangan yang kotor, tersentuhnya media atau permukaan
tabung bagian dalam oleh benda yang belum disterilkan atau melalui aliran udara.
Untuk mencegah tercemarnya biakan murni, perlu digunakan teknik aseptik yang
sekaligus akan dapat melindungi tubuh dari infeksi dan pencemaran di
laboratorium.( Dwidjoseputro ,2015)

Universitas Sriwijaya
IV. Metode Praktikum
4.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 4 November 2020, pukul 13.00
WIB sampai 15.30 WIB. Bertempat di laboratorium mikrobiologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
4.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini berupa dua tabung reaksi kosong
bersumbat, jarum ose, satu tabung agar miring NA atau PDA, satu rak tabung
reaksi dan toga tabung berisi NA atau PDA. Bahan yang dibutuhkan berupa
biakan murni Serratia marcescens yang terdapat pada agar miring.
4.3. Cara Kerja
Disediakan dua buah tabung reaksi, satu berisis medium steril dan tabung
satunya berisi biakan murni. Lalu jarum ose dipanaskan diatas pembakar Bunsen
sampai seluruh kawatnya berpijar merah dan dipegang dengan tangan kanan.
Jarum ose dibiarkan mendingin selama 30 detik sebelum dipakai untuk mencegah
matinya bakteri yang akan dipindahkan. Diangkat sumbat kedua tabung satu per
satu dengan menggunakan jari manis. Dipanaskan mulut kedua tabung yang tidak
tersumbat dengan cara melakukannya bolak – balik sebanyak dua kali diatas api.
Kemudian jarum ose dimasukkan kedalam tabung yang berisi biakan
murni Serratia marcescens, diambil sedikit lalu dimasukkan kedalam tabung yang
ke-2 yang berisi medium steril. Tabung ke – 2 dipanaskan Kembali diatas api.
Ditutup Kembali masing – masing tabung reaksi seperti sedia kala. Sebaiknya
sumbat tabung yang terdekat dengan tangan kanan.

Universitas Sriwijaya
V. Hasil dan Pembahasan
5.1. Hasil
No Gambar Fungsi
1. Jarum ose berfungasi untuk
memindahkan atau mengambil koloni
suatu mikroba ke medium yang
digunakan.

2. Fungsi tabung reaksi sebagai wadah


medium

3 Fungsi cawan petri adalah sebagai


wadah untuk penyelidikan tropi dan juga
untuk mengkultur bakteri, khamir,
spora,atau yang lainnya.

Universitas Sriwijaya
4. Fungsi rak tabung reaksi adalah sebagai
tempat meletakkan tabung reaksi.

5. Fungsi spritus adalah untuk menyalakan


api Bunsen yang digunakan untuk
pemanasan.

6. Fungsi alcohol untuk mensterilkan


ruangan agar terhindar dari kontaminasi.

Universitas Sriwijaya
7. Korek api berfungsi untuk menyalakan
api bunsen

Universitas Sriwijaya
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, medium tidak menimbulkan
kontaminan bakteri sehingga proses pemindahan biakan pada medium cair dapat
dikatakan berhasil. Medium steril adalah medium yang tidak mengandung semua
jenis kehidupan, yang biasanya disterilkan dengan memanaskan pada temperatur
tertentu sehingga semua mikroorganisme pengkontaminasi dimatikan. Akhirnya,
dalam bekerja dengan mikroorganisme harus dibuat cara untuk memindahkan
organisme yang tumbuh (yang disebut inokulum) dari suatu kultur murni ke
medium.
Agar biakan murni dapat dibuat, medium harus steril sebelum inokulasi;
yaitu kita harus yakin bahwa tidak ada organisme hidup dapat berada dalam
medium jika diinokulasi. Metode yang lazim digunakan untuk mensterilkan media
ialah menempatkannya dalam otoklaf. Otoklaf menggunakan uap bertekanan
untuk menaikkan suhu barang yang sedang disterilkan sampai suatu taraf yang
mematikan semua bentuk kehidupan. Apabila medium berukuran besar
disterilkan, maka waktu yang diperlukan akan lebih panjang, karena panas
memerlukan waktu untuk menembus bahan tersebut (Volk & Wheeler, 2003).
Metode sterilisasi secara fisik dapat dipakai bila selama sterilisasi dengan
bahan kimia tidak akan berubah akibat suhu yang tinggi atau tekanan yang tinggi.
Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena
mendenaturasi protein, terutama enzim dan membran sel. Panas kering
membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas
kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan biakan
mikroba dalam air mendidih akan cepat mematikan daripada dipanasi secara
kering (Ferdiaz, S,2017)
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan
mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Alat – alat yang
digunakan dalam perkembangbiakan ini harus disterilkan terlebih dulu, supaya
mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak tumbuh, sehingga menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus

Universitas Sriwijaya
sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi
kontaminasi. Pemindahan 1 mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik
untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali.
Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk
bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan
bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga
lingkungan yang relative panas, dari ligkungan yang asam hingga basa.
Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan (Pelczar, M.J. & E.C.S, 2018).
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang
memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu
dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di
alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Udara merupakan media masuknya
suatu kontaminan ke dalam wadah kultur bakteri. Keragaman yang luas dalam hal
tipe nutrisi diantara bakteri, diimbangi oleh tersedianya berbagai macam media
yang banyak macamnya untuk kultur murni.  Macam media tersebut dapat dibagi
berdasarkan bentuknya dan susunannya. Berdasrkan bentuknya, media dibagi atas
media cair, semi cair dan padat.  Sedang menurut susunannya, media dapat dibagi
atas media kompleks dan media sintetik. (Sutedjo M,2016).
Media PDA merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan
campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-
pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media
PDAmemungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, sekelompok massa
sel yang dapat dilihat langsung oleh mata. (Ferdiaz, S,2017).
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang
memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu
dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di
alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Udara merupakan media masuknya
suatu kontaminan ke dalam wadah kultur bakteri. Keragaman yang luas dalam hal
tipe nutrisi diantara bakteri, diimbangi oleh tersedianya berbagai macam media
yang banyak macamnya untuk kultur murni. (Waluyo, Lud,2017)

Universitas Sriwijaya
VI. Kesimpulan

Berdasalkan hasil praktium dapat disimpulkan bahwa:

1. Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang


memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu
dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari.

2. Media PDA merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan


campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi
terpisah-pisah.

3. Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang


memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu
dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari.

4. Agar biakan murni dapat dibuat, medium harus steril sebelum inokulasi; yaitu
kita harus yakin bahwa tidak ada organisme hidup dapat berada dalam
medium jika diinokulasi..

5. Jenis Media yang sering digunakan, yaitu Nutrient Agar, Nutrient Broth
(NB), PDA (Potato Dextrose Agar), Salmonella Shigella (SS) Agar, Eosin
Methylene Blue Agar(EMBA).

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro . 2015. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan


Ferdiaz, S. 2017. Mikrobiologi Pangan. IPB, Bogor Press.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 2018. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Ratna Siri
Hadioetomo dkk, Jakarta: UI Press.
Sutarma . 2012. Kultur media bakteri. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti.
Jurnal Mikrobiologi, 1(2):62-69.
Sutedjo M. 2016. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rineka Cipta
Waluyo, Lud. 2017. Mikrobiologi Umum Universitas Malang : Universitas
Malang press.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai