Anda di halaman 1dari 10

ANNELIDA

NAMA : KARMILA DATAU


NIM : 11314210130
KELAS : MANAJEMEN
SUMBERDAYA PERAIRAN - A
A. Pengertian Annelida

Annelida berasal dari bahasa latin (kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti
bentuk), dari namanya Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-
gelang atau disebut juga cacing gelang. Pada Annelida terdapat selom yang oleh septum- septum
dibagi menjadi beberapa kompartemen. Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai
system peredaran darah yang tertutup dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utama membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan system saraf terdapat pada bagian
ventral. Annelida memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi dan reproduksi yang bersifat metamerik.
B. Ciri-Ciri Umum (Karakteristik Annelida)

1. Ciri Morfologi
Ciri-ciri yang dapat dilihat dan diamati pada bagian luar tubuh dari hewan yang termasuk
dalam filum annelida, diantaranya: tubuh tersusun atas segmen-segmenmenyerupai gelang/cincin.
Segmen terdapat di bagian luar dan dalam tubuhnya. Diantara satu segmen dengan segmen
lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di
antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa, Panjang
tubuh bervariasi dari sekitar 1 mm hingga 3 m. Bentuk tubuhnya simetris bilateral, tubuh dilapisi
kutikula.
2. Ciri Anatomi

Ciri-ciri bagian dalam tubuh hewan yang termasuk dalam filum annelida, yaitu:

a. Memiliki tiga lapisan tubuh (tripoblastik) yakni, eksoderm, meksoderm dan endoderm.b.

b. Berkutikula sehingga licin tubuhnya.


c. Memiliki alat ekskresi berupa sepasang nefridia
d Hemafrodit
C. Peranan Annelida dalam Kehidupan di Ekosistem Perairan

Hewan Annelida berperan penting pada lingkungan khususnya ekosistem air tawar mengalir
(lotik) sebagai pengurai (dekomposer) serta menjadi makanan untuk organisme yang hidup
di dalamnya.
Hewan Annelida mempunyai peranan penting sebagai proses penguraian bahan organik dan
sumber makanan bagi organisme yang hidup pada ekosistem perairan tersebut (Kusnadi, 2012).
D. Cara Hidup Annelida

Kebanyakan Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit (merugikan) dengan
menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat Annelida umumnya berada di dasar laut
dan perairan tawar, dan juga ada yang sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat lembab.
Annelida hidup di berbagai tempat dengan membuat liang sendiri. Cacing-cacing yang termasuk
dalam Filum Annelida ini, tubuhnya bersegmen-segmen. Mereka hidup didalam tanah yang
lembab, dalam laut, dan dalam air tawar, pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup
dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan-hewan aquatik, dan ada juga yang bersifat
parasit pada vertebrata (Radiopoetro, 1991).
E. Klasifikasi
Annelida
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut:
1. Polychaeta (cacing berambut banyak)
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida
berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata,
antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut
parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai
alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insanguntuk
bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.
Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing
palolo), dan Lysidice oele (cacing wawo)
2. Oligochaeta (Cacing berambut sedikit)

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan
annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada
tubuhnya yang bersegmen. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis
cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia
(Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).
Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.
Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat
dalam menggemburkan tanah. Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk
bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
3. Hirudinea

Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini tidak memiliki arapodium
maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih
dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat
pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan
ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.
Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga mengisap
darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.
Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau
membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak
akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan
darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai