Anda di halaman 1dari 6

Nama : Eunike Sri H.

Sihombing

NIM : 4193220016

Kelas : Biologi Nondik C 2019

Filum Annelida

Annelida yang juga sering disebut Annulata adalah cacing yang bersegmen,hidup di

air tawar,air laut,dan daratan. Beberapa diantaranya hidup sebagai parasite. Annelida

merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan

selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.

A. Ciri-Ciri Annelida

1. Hewan triploblastik, selomata (sudah terdapat selom sejati).

2. Tubuh bersegmen (disebut metameri) memiliki sistem saraf, pencernaan, reproduksi

dan sistem ekskresi.

3. Tiap segmen tubuhnya dibatasi oleh sekat yang disebut septa.

4. Organ-organ ekskresi terdiri atas nefridia (saluran), nefrostom (corong) dan nefrotor

(pori tempat keluarnya kotoran).


5. Memiliki sistem peredaran darah tertutup dan sistem saraf tangga tali.

6. Berkembang biak secara kawin melalui fertilisasi dan secara tak kawin melalui proses

fragmentasi.

7. Meskipun termasuk hewan hermafrodit (berkelamin ganda), proses pembuahan tetap

harus dilakukan oleh dua individu dengan saling memberikan sperma yang disimpan di

dalam reseptakulum seminalis

B. Sistem Organ Annelida

 Sistem peredaran darah: Annelida mempunyai sistem peredaran darah tertutup


dan pada pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah.
Fungsi pembuluh darah annelida yaitu untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke
seluruh tubuh. Di bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena
bernafas melalui kulit
 Sistem pernafasan: Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit
permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies
yang melalui insang.
 Sistem pencernaan: Annelida mempunyai sebuah sistem pencernaan lengkap yang
terdiri dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus.
 Sistem ekskresi: Annelida mempunyai organ ekskresi berupa nefridia (organ
ekskresi yang merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan
nefrotor (pori tubuh tempat kotoran keluar). Setiap segmen mempunyai organ
ekskresinya masing-masing.
 Sistem reproduksi: Annelida mempunyai sebuah sistem perkembangbiakan secara

seksual. Satu Annelida memiliki 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit),

tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan

mengatur dirinya sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari

hasil sperma tersebut, akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam

tanah. Sebagian annelida bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti

dengan regenerasi.
C. Klasifikasi Filum Annelida

Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak),

Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.

1. Polychaeta

Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)

merupakan annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah

kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.

Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia

(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai

alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti

insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang

tersusun dari kitin.

Ciri-Ciri Polychaeta :

 Berambut banyak
 Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
 Mempunya parapodia (alat gerak)
 Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
 Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
 Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen
pertama).

Contoh Polychaeta :

 Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
 Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
 Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
 Arenicola sp,
2. Oligochaeta

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang

merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun

memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.

Ciri-Ciri Oligochaeta :

 Tidak mempunyai parapodia


 Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
 Memiliki sedikit rambut
 Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
 Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
 Telur terbungkus oleh kokon
 Daya regenerasi tinggi
 Hidup air tawar atau darat
 Hermafrodit

Contoh Kelas Oligochaeta :

 Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra)


 Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air.
 Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah
sehingga menyuburkan tanah
 Perichaeta musica (C.Hutan)
3. Hirudinea

Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini tidak

memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi

dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.

Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk

menempel dan bergerak. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada

permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea

parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup

dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.

Ciri-Ciri Hirudinea:

 Tidak mempunyai parapodia dan seta di segmen tubuhnya


 Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
 Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
 Hidup air tawar, darat, dan air laut.
 Memiliki zat antikoagulasi

Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).Saat merobek

atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga

korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan

mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat

mengisap darah sebanyak mungkin.


D. Peranan Annelida

1. Peranan Annelida yang menguntungkan/bermanfaat

 Makanan manusia, karena cacing mempunyai sumber protein yang berpotensi


dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam
 Bahan baku ternak, mempunyai kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi,
cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas, udang, kodok, dan
ikan.
 Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya bisa meredakan demam, menurunkan tekanan
darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
 Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dipakai sebagai pelembab kulit dan
bahan baku pembuatan lipstik.
 Lintah dipakai untuk membersihkan nanah pada luka yang sudah terinfeksi
 Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah

2. Peranan Annelida yang merugikan

 Menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing kremi,
cacing tambang, cacing filaria.
 Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet, dan lintah.

Anda mungkin juga menyukai