Anda di halaman 1dari 5

Nama : Valeria Pen

MK :Avertebrata Hewan Air

Makalah

Phylum Annelida

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan
dalam air. Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat
komensal pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada Vertebrata.

Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup
dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang
bagian dorsal sedangkan sistems yaraf terdapat pada bagian ventral.

Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ(misalnya pencernaan)


membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas.
Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem. Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang
terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.

Contoh Annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup ditanah, makananya berupa sisa
tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali
menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam
menggemburkan/menyuburkan tanah.Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang
sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan
tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.

Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat dengan
pantai, misalnya neries. Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap
darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badannya. Batil penghisap posterior
dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan
untuk menghisap darah.
BAB II

PEMBAHASAN

1.2 Pengertian

Annelida berasal dari kata Annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan
Oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga dikenal sebagai cacing gelang. Cacing tanah
sebagai anggota Annelida dapat digunakan untuk memberi gambaran struktur umum dari filum
ini.Tubuh cacing tanah memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi saluran pencernaan, pembuluh
saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu.

Cacing tanah merupakan hewan hermafrodit, mereka melakukan pembuahan secara silang. Sel
sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk kemudian diselubungi mukus (lendir)
membentuk kokon. Kokondilepas dalam tanah dan berkembang menjadi embrio yang siap menjadi
individu baru. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara fragmentasi tubuh yang diikutidengan
regenerasi.

Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan
dalam air. Pada umumnya Annelida hidup bebas, adayang hidup dalam liang, beberapa bersifat
komensal pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada Vertebrata. Di
samping tubuhnya bersegmen, juga tertutup oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari
epidermis dan sudah ada rongga tubuh.

Annelida yang hidup di tanah, berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk pertanian
dan mengembalikan mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa contoh kelas
Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang mampu menghancurkan sampah
dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah serta sebagai makanan sumber protein bagi
ternak. Contoh lainnya adalah Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus
yang banyak diternakkan orang karena berkhasiat untuk mengobati penyakit tifus, ekstraknya
sebagai minuman kesehatan dan bahan kosmetik.

Kelas Polychaeta, misalnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele
(cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan. Hirudinea merupakan kelas dari Annelida
yang mampu menghasilkan zat hirudin, semacam bahan kimia yang mencegah koagulasi atau
pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis, Haemodipsa javanica.

1.3 Klasifikasi dan Contoh Annelida

Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu:

1. Polychaeta

Dalam bahasa latin, Polychaeta berasal dari kata poly dan chaeta. Poly artinya banyak, chaeta artinya
rambut. Sehingga Polychaeta merupakan hewan yang memiliki banyak rambut. Sebagian besar
hidup di air laut dan aktif pada malam hari. Sudah memiliki kepala dan mata yang terlihat jelas.
Memiliki parapodia (alat gerak) pada setiap segmen sisi kiri dan kanan. Kulitnya dilapisi oleh kutikula
dan memiliki sistem saraf tangga tali dengan pusat sarafnya berupa ganglion. Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, esofagus, usus (ventrikulo-intestinal), dan anus. Pernapasan dilakukan dengan
cara difusi pada permukaan kulit.

Jenis kelamin sudah terpisah antara jantan dan betina serta larvanya bersilia (trokofor). Reproduksi
terjadi melalui fertilisasi eksternal (pembuhaan terjadi di luar tubuh). Contoh dari Polychaeta adalah
Lysidice oele (cacing wawo) dan Eunice viridis (cacing palolo).

2. Oligochaeta

Hidup di tanah dan air. Memiliki sedikit seta/rambut, tidak memiliki mata dan parapodia. Tubuhnya
bersegmen dan memiliki panjang sekitar 10 – 25 cm. Saluran pencernaan terdiri dari mulut,
esofagus, tembolok (ingluvies), lambung tebal, usus halu, dan anus. Pernapasan dilakukan dengan
cara difusi pada permukaan kulit yang dilapisi kutikula.

Bersifat hermaprodit, namun tidak dapat membuahi dirinya sendiri. Reproduksi terjadi melalui
fertilisasi internal (pembuhan di dalam tubuh). Kopulasinya berlangsung secara resiprokal, yaitu
terjadi diantara dua individu yang saling bertukar sperma dan ditampung dalam kantung sperma
(vesicular seminalis). Setelah fertilisasi, akan terbentuk kokon yang berada pada daerah klitelum dan
akan tumbuh menjadi zigot. Contoh dari Oligochaeta adalah Pheretima sp. Dan Lumbricus terrestris
(cacing tanah).

3. Hirudinea

Bersifat parasit. Bertubuh pipih, terdiri dari 33 segmen, tidak memiliki rambut/seta/parapodia,
memiliki alat hisap pada bagian anterior dan posterior. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi
pada permukaan kulit. Sistem saraf berupa tangga tali, ganglion ventral terlihat lebih jelas
dibandingkan dengan ganglion serebral. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, lambung, usus,
rektum, dan anus.

1.4 Morfologi Annelida

Annelida berasal dari kata annulus dan oidus. Annulus artinya cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau
ruas-ruas, dan oidus artinya bentuk. Dengan demikian, Annelida merupakan hewan yang memiliki
bagian tubuh berupa cincin atau gelang. Tubuh dilapisi oleh kutikula, bersegmen, dan dibatasi oleh
sekat yang berbentuk seperti cincin atau gelang.

Bentuk tubuh simetri bilateral, yaitu mempunyai dua bagian sisi yang sama. Merupakan hewan
triploblastik selomata, yaitu memiliki rongga tubuh sejati yang tersusun dari 3 lapisan jaringan, yaitu
ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada masing-masing segmen tubuh terdapat organ
ekskretoris berupa metanephridia bersilia yang disebut nefrostom.

1.5 Habitat
Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup
di tanah atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang
sendiri.

1.6 Peranan Annelida bagi Kehidupan

Annelida dapat berperan menguntungkan maupun merugikan bagi kehidupan. Berikut merupakan
contoh peranan Annelida yang menguntungkan:

• Dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.


• Dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan.
• Dapat digunakan sebagai pupuk.
• Dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah sebagai tempat
berkembangbiak cacing tanah.
• Dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran air.
• Dapat digunakan sebagai media pengobatan tradisional, seperti pada serbuk hasil ekstraksi
cacing tanah yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit tipes.
• Hirudinea dapat digunakan untuk terapi pada manusia dengan cara menyedot darah kotor
pada bagian tubuh tertentu.
• Dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik.

Peranan Annelida yang merugikan:

• Menyebabkan penyakit anemia (kekurangan sel darah merah).


• Menyebabkan penyakit cacing hati, cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi pada
makhluk hidup lain.

BAB III

Penutup

• Annelida hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit. Simetri
tubuhnya bilateral simetris. Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali
saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali. Alateksresi disebut nephridium.
Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung
secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup.
• Habitat cacing tanah hidup di dalam liang dalam tanah yang lembab, subur dansuhunya tidak
rendah.

• Klasifikasi Annelida berdasarkan ada tidaknya seta dibagi menjadi kelas yaitu Polychaeta,
Oligochaeta, dan Hirudinea.
• Beberapa jenis Annelida berguna sebagai bahan makanan. Cacing wawo dan palolo dapat
digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia, cacingtanah bermanfaat untuk
menyuburkan tanah pertanian. Lintah dapat digunakan untuk membersihkan nanah pada
luka yang telah terinfeksi. Selain itu, hirudin bermanfaat dalam penyimpanan darah, yaitu
untuk keperluan transfusi darah.
BAB IV
Daftar Pustaka

StudioBelajar.com/Biologi/Annelida

Anda mungkin juga menyukai