PolyChaeta mempunyai bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup
PolyChaeta hidup di air.
PolyChaeta memiliki tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini
disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak.
Sebagian besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh
darah halus.
Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta, rambut dilapisi
kutikula sehingga licin.
Umumnya ukuran tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.
Ciri-Ciri PolyChaeta
1.Berambut banyak
2.Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
3.Mempunya parapodia (alat gerak)
4.Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
5.Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
6.Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan
peristomium (segmen pertama).
Contoh Jenis PolyChaeta
1. Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan
(mengandung protein tinggi)
4. Arenicola sp,
2. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang berarti rambut.
Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit rambut.
Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada juga yang hidup di
air.
Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki
alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata.
Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan.
OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif dengan perkawinan,
dan secara vegetatif dengan regenerasi.
Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.
Ciri-Ciri OligoChaeta
Hirudenia adalah kelas filum Annelida yang tidak mempunyaii seta (rambut) dan tidak memiliki parapodium
di tubuhnya.
Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta di bagian belakang sedikit runcing.
Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi dalam bergerak dan menempel.
Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari
Hirudinea.
Kebanyakan dari Hirudinea adalah ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya.
Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga bisa
menghisap darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim
yang bisa melubangi kulit, dan bila itu terjadi maka waktunya mensekresikan zat
anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat hewan ini menempel pada
inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang bisa menghilangkan rasa
sakit.
mulut
klitelum