Disusun Oleh :
1. LINATUL KHUMAEROH
2. TIARA DWI HASANAH
Kelas : X IIS 3
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan materi yang berjudul “Filum Annelida”.
Dalam pembuatan materi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang membantu pembuatan materi ini.
Akhir kata semoga materi ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan materi ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penyusun
FILUM ANNELIDA
D. Klasifikasi Annelida
a. PolyChaeta
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata
yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta adalah kelas
dengan rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang
terdiri dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air.
PolyChaeta mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip
dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak.
Sebagian besar dari PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat
pembuluh darah halus. Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang
biasanya disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh
PolyChaeta adalah 5-10 cm.
Ciri-Ciri PolyChaeta
Berambut banyak
Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
Mempunya parapodia (alat gerak)
Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen
pertama).
b. OligoChaeta
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang
berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya sedikit
rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di dalam tanah atau tempat lembab,
tetapi ada juga yang hidup di air. Karena mempunyai sedikit rambut seta dan tidak
mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak
memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima
rangsangan.
OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan secara generatif
dengan perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi. Terdapat Kitellum (Selzadel)
yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11 terdapat receptaculum seminis yang
berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.
Ciri-Ciri OligoChaeta
Tidak mempunyai parapodia
Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
Memiliki sedikit rambut
Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
Telur terbungkus oleh kokon
Daya regenerasi tinggi
Hidup air tawar atau darat
Hermafrodit
c. Hirudenia
Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan
tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan
serta di bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap
yang berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi
serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea
merupakan ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea
beragam dari 1-30 cm.
Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel.
Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap
darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang dapat melubangi kulit,
dan jika itu terjadi maka waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak
terasa saat kelas ini menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang
dapat menghilangkan rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.
Ciri-Ciri Hirudenia
Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya
Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Hidup air tawar, darat, dan air laut.
Memiliki zat antikoagulasi
E. Peranan Annelida
Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau menguntungkan dan
merugikan kehidupan manusia. Peran annelida adalah sebagai berikut..
a. Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat
Makanan manusia, karena cacing memiliki sumber protein yang berpotensi
dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam
Bahan baku ternak, memiliki kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi,
cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan ternak misalnya unggas, udang, kodok,
dan ikan.
Bahan baku obat, Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan
tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
Bahan baku kosmetik, Cacing tanah diolah untuk dgunakan sebagai pelembab kulit
dan bahan baku pembuatan lipstik.
Lintah digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi
Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfusi darah