Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan
Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga
tubuh sejati (hewan selomata), namun Annelida merupakan hewan yang struktur
tubuhnya paling sederhana.
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki
tubuh memanjang, simetri bilateral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula,
dinding tubuh dilengkapi otot, memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran
pencernaan lengkap, sistem ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem syaraf
tangga tali, sistem respirasi terdapat pada epidermis, reproduksi monoesis atau diesis dan
larvanya trokofor atau veliger.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas, beberapa organ (misalnya
pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ yang lain seperti saluran pembuangan,
ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem, rongga ini tidak saja
berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan
mesoderm. Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran
darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah
yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada
bagian ventral.
Phylum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, Archiannelida,
Echiroidea dan Hirudinea. pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada
segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem
reproduksi. Telah diketemukan 12.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah.
Contoh spesies annelida yang terkenal adalah cacing tanah (Lumbricus sp.) cacing ini
hidup di tanah, makanannya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli
biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah
mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan tanah. Karena hidup di dalam
tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah.
Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan
humus tanah. Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah
karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries. Golongan lain dari annelida yang
banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua
ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang,
sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
- Ruas tubuhnya tidak hanya berada di bagian luar tetapi juga di sebelah dalam.
Setiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekskresi, otot dan pebuluh darah. Antara
ruas yang satu dengan yang lainnya berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti
cincin yang terkoordinasi, segmentasi yang demijian /Metameri.
- Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya
berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah
atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat
liang sendiri..
- Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di
ujung belakang.
-
mulut
klitelu
m
anus
- Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus.
- acing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran
darah tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.
Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh.
- Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
- sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali. Ganglia otak terletak di
depan faring pada anterior. Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri
dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.
- Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.
Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian
beregenerasi. Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu
(hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
1. Polychaeta
Polychaeta, dalam bahasa Yunani “poly” = banyak, “chaetae” = rambut kaku,
merupakan Annelida berambut banyak. Anggota kelas polychaeta dikenal dengan sebutan
umum cacing laut, cacing sikat, cacing ruas. Umumnya hidup di air. Seluruh permukaan
tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula
sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan.
Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat
berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan.
Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara
seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh
menjadi larva yang disebut trakofora.
Ciri – ciri :
- Habitat cacing ini umumnya terdapat dilaut
- Memiliki panjang tubuh sekitar 5 sampai 10 cm. dengan garis tengah 1 sampai
10 mm.
- Warna tubuh beranekaragam misalnya : Merah, Merah muda, hijau atau
campuran,
- Tubuh memanjang dan bersegmen
- Respirasi dengan insang
- Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada
kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di bagian ventral.
- Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau
pigidium mengandung anus.
- Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor palpus.
- Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Fungsi parapodia
adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga
dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas. Setiap parapodium
memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Polychaeta
Ordo : Eunicida
Familia : Eunicedae
Genus : Eunice
Species : Eunice viridis
Kelompok Polychaeta
Polychaeta dibagi dalam dua kelompok; polycaeta Erratia dan Sedentaria.
Penggolongan itu di dasarkan perkembangan anterior dan cara hidup hewan dari masing-
masing kelompok.
Polycaheta Erratia memiliki sumbu tubuh bersegmen banyak yang serupa
(metameri), mempunyai kepala yang ditandai sejumlah palpus, antenna, dan siri tentakel.
Hewan-hewan itu hidup bergerak bebas dan kuat dan acap kali bersusunan kompleks,
yang dapat dijadikan ciri penentu jenis.
Jumlah segmen tubuh hewan Sedentaria relatif terbatas dibandingkan dengan
Errantia. Anggota badan bagian anterior dapat tidak ada, tapi pun dapat ada, yang mirip
dengan hewan Errantia. Pada umumnya bagian anterior termodifikasi menjadi lubang
mulut yang dikelilingi insang, sedangkan bagian tengah membentuk bagian abdomen
yang parapodianya pendek.
1. Subkelas Sedentaria
• Segmen tubuh & parapodium tidak sama. Faring tidak punya rahang
• Sedentari & bersembunyi dalam lumpur / hidup dalam tabung di lumpur
• Parapodia & organ saraf mereduksi
• Bentuk kepala mengalami berbagai modifikasi sesuai fungsinya sebagai ciliary
feeder
• Contoh:
- Sabella (cacing kipas), struktur dikepala seperti bulu yang disebut radiola
- Chaetopterus ; hidup dalam tabung berbentuk huruf U, notopodium mengsekresi
kantong lendir yang menjaring makanan dari air. Kantong secara periodik akan
masuk ke dalam mulut ventral suckers
- Arenicola ; Hidup dalam tabung berbentuk huruf J
2. Subkelas Errantia
• Segmen tubuh sama dari kepala – ekor
• Parapodia sama dari depan – belakang
• Hidup bebas, pelagis, merayap, lubang
• Organ indera berkembang baik
• Contoh: Tomopteris: berenang bebas & bioluminescen
PERANAN POLYCHAETA
• Penting secara ekonomi (+,-):
1. Sumber protein
2. Bahan baku obat & industri farmasi
3. Parasit (cangkang kerang & tiram mutiara, usus ikan)
4. Budidaya (pakan ikan & komoditi ekspor)
5. Hiasan akuarium laut
• Penting secara ekologi:
1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik
2. Mata rantai dalam ekosistem
3. Mendaur-ulang nutrien di alam
4. Membentuk ekosistem terumbu karang
5. Hama (penggerek & penempel) badan kapal
2. Olygochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa Yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat cacing ini umumnya di air tawar
dan tempat lembab. Namun, ada pula yang hidup di darat. Tubuhnya bersegmen-segmen
dengan jumlah segmen mencapai 200 buah. Berikut merupakan gambar yang
menerangkan struktur anatomi Oligochaeta
Ciri-ciri :
- Oligochaeta ada yang berhabitat di air tawar dan ada pula yang hidup di darat.
- Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya
yang bersegmen
- Kepala cacing ini berukuran kecil tanpa alat perapa atau tentakel dan mata.
- Memiliki sedikit setae pada tubuhnya
- Segmen pada tubuhnya mencapai 200 segmen
- Panjang tubuh mulai 1cm-3m
- Kulit dilapisi kutikula
- Tubuh mengandung hemoglobin
- Habitat di tempat lembab dan perairan
- Hermaprodit
- Sebagian ruas tubuhnya yaitu antara segmen ke 32-37 mengalami penebalan
yang disebut klitelum yang berfungsi untuk perkembangbiakan seksual.
- Fertilisasi pada cacing ini terjadi secara internal. Telur yang sudah dibuahi
tersimpan dalam kokon yang dihasilkan pada sekresi lemdir. Saat telur
menetas dari kokon, keluarlah cacing-cacimg kecil yang juga memiliki daya
regenerasi tinggi.
- Pernapasan oligochaeta dilakukan melalui permukaan tubuh. Keluar
masuknya gas terjadi secara difusi. Makanannya berupa zat-zat organik yang
diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme lain yang
ada pada rerumputan dan tanah. Cacing ini dapat membantu menggemburkan
tanah sehingga berguna bagi pertanian.
Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah
antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia
(Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster
longmani). Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara
menggali tanah. Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam
menggemburkan tanah. Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan
kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak. Lumbricus
terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah). Mempunyai organ
KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin. Pernafasan dilakukan
oleh pemukaan tubuhnya. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran
darah. Sistem reproduksinya terdapat beberapa segmen yang warnanya berbeda dengan
segmen disekitarnya.Bagian itu disebut sadel/klitelum. Klitelum terdiri atas 3 segmen,di
dalam klitelum terdapat kelenjar yang digunakan untuk membungkus telur menjadi
kokon. Contoh lain: Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera).
KLASIFIKASI:
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus sp.
Peranan :
• Sumber pakan ikan (Tubifex)
• Perombak bahan organik & menyuburkan tanah (Lumbricus)
• Bioindikator (Tubifex, Limnodrillus)
• Inang perantara parasit pada ikan (Aulophorus furcatus & Dero limosa)
• Inang perantara cacing pita unggas (Amoebotaenia spenoides)
• Parasit pada anak ikan lele (Lytocestus parvulus)
• Pembawa virus+bakteri minyak flu pada ababi (Metastrongylus)
3. Hirudinae
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas
hirudinea hidup di lingkungan akuatik dan terrestrial. Panjang Hirudinea bervariasi dari
1–30 cm. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup
dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa
invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan
Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik
(penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada
lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat
tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Ciri-ciri :
- Tidak memiliki rambut (chaeta) tetapi menghasilkan zat antikoagulasi (anti
pembekuan darah) yang dinarnakan
- Habitat hirudinea di air tawar dan di laut.
- Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm. Bentuk tubuhnya pipih, kedua
ujung tubuhnya terdapat alat hisap. Alat isap bagian posterior besar,
sedangkan pada anterior kecil. Alat ini digumakan untuk menempel pada
korban dan menghisap darahnya.
- Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
- Tubuh relatif pipih
- Tubuh terdiri dari 34 segmen
- Tidak mempunyai parapodia dan setae
- Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
- Habitat: air tawar dan darat
- Makanan hewan ini ada yang berupa larva serangga, cacing atau organisme
lain yang mati.
- Hirudin Bersifat hemafrodit dan melakukan perkawinan silang. Mempunyai
klitelum tapi hanya ada selama musim kawin. Setelah kopulasi,klitelum
mengekskresikan kokon untuk menyimpan telur dan sperma.
Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit),
sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat
mengisap darah sebanyak mungkin.
Anggota hirudinea lain yaitu /Hirudo medinalis (lintah), hidup di air tawar,
/Haemodipsa zeynalinia (pacet), hidup di darat menempel pada daun, dan /Limnatis
nilotica (lintah), hidup di daerah timur tengah.
Gb. Lintah
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Familia : Hirudinidae
Genus : Hirudo
Species : Hirudo medicinalis
4. Archiannelida
Merupakan cacing primitive, cacing kecil marga utama Polygordius, banyak
terdapat di pantai. Ciri-ciri mirip larva polychaeta yang hidup di dasar pasir. Memiliki
sepasang tentakel pada prostomiumnya, pada sisi prostomium terdapat celah berbulu
getar sebagai alat pengindera. Tubuhnya bersekat dan tiap sekat memiliki rongga tubuh,
otot longitudinal, sepasang nefridia, sepasang gonad, bagian saluran pencernaan dan
bagian syaraf. Pertumbuhannya melalui perpanjangan anus.
Ciri-ciri :
Memiliki cangkang kapur (shell), simetri bilateral, tidak beruas, sebagian besar
berbulu getar dengan kelenjar lender
Tidak mempunyai parapodia & seta
Bagian kepala membesar (kec. Scaphopoda dan Pelecypoda)
Kaki berotot sebagai alat merayap, meliang atau berenang
5. Echiuoroidea
Ciri, Struktur dan Fisiologi:
Kelompok yang mempunyai bekas peruasan pada hewan dewasa (cacing
senduk)
Berbentuk silindris, tidak beruas, dinding tubuh tipis dan penuh cairan dalam
rongga tubuh, memiliki prestomium (belalai)
Memiliki mulut, usus dan anus
Habitat di dasar lumpur atau pasir di bawah garis pasang surut, membuat liang
berbentuk ‘U’
Hidup secara komensalisme dengan beberapa jenis hewan dalam lubang yang
sama