Ayah penderita
Tanggal kunjungan pertama kali 3 Mei 2018
Nama pembimbing : dr. Fitri Ika Arde Yani
Nama pembina keluarga :
Nama DM Pembina : Yana Erika Dewi, S.ked
Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali selesai satu
periode pembinaan )
Tanggal Tingkat Paraf Paraf Keterangan
Pemahaman Pembimbing
1
LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA
Berkas Pembinaan Keluarga
Puskesmas Sedati Sidoarjo
Pasien
Kedudukan Umur
No Nama L/P Pendidikan Pekerjaan Klinik Ket
dalam keluarga (th)
(Y/T)
Karyawan
1. Tn. R Ayah L 37 SLTA Y -
swasta
2. Ny. U Ibu P 36 Diploma IV Guru Y -
Tidak
3. An. N Anak P 9 SD Y -
bekerja
Tidak
4. An. Z Anak P 3 PAUD Y Pasien
bekerja
Sumber : Kartu Keluarga
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kondisi pasien yang
menderita Herpes zoster dengan pengetahuan, lingkungan dan sosial ekonomi?
1.3.1 Tujuan khusus
a. Identifikasi pasien
b. Identifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR
c. Identifikasi factor sisoal ekonomi pasien melalui SCREEM
d. Identifikasi factor keturunan pasien melalui Genogram
e. Identifikasi factor pelayanan kesehatan
f. Identifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya
g. Identifikasi faktor lingkungan (fisik, sosoal ekonomi, dsb)
1.4 Manfaat
3
Apabila kunjungan di rumah dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka akan diperoleh
manfaat sebagai berikut :
1. Untuk Dokter/Dokter Muda
a. Lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasiennya
b. Lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien
c. Meningkatkan pemahaman dokter tentang faktor permasalahan yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan pasien.
d. Membuka wawasan berdasarkan berbagai temuan yang di dapatkan pada saat
home visit.
2. Untuk pasien
a. Lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien
b. Lebih meningkatkan kepuasan bila mungkin juga pemberdayaan pasien dan
keluarganya
c. Menambah pengetahuan dari masukan yang diberikan sewaktu kunjungan
dokter
3. Bagi Pelayanan kesehatan
a. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan
pendekatan secara komunitas
4
LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA
BAB II
HASIL KEGIATAN HOME VISIT
2.1.2 ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Terdapat gelembung berisi air pada dada dan punggung
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan muncul gelembung berisi air pada dada
dan punggung. Keluhan ini muncul sejak 2 hari yang lalu. Awalnyaa muncul di
daerah punggung, sedikit dan berukuran kecil-kecil, Lama kelamaan semakin
banyak, menyebar pada bagian dada sebelah kiri. Pasien juga mengeluh nyeri,
terasa panas. Pasien juga mengeluh nyeri perut bersamaan dengan timbulnya
gelembung tersebut. Sebelum muncul gelembung tersebut pasien demam, pilek,
nafsu makan berkurang. Tidak ada mual ataupun muntah. BAK dan BAB tidak
ada kelainan.
5
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
- Riwayat kontak dengan penderita Herpes zoster : (+)
- Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.
- Riwayat cacar air : disangkal
- Riwayat imunisasi : menurut pengakuan ibu lengkap
- Riwayat alergi obat/makanan : tidak ada
5. Riwayat Kebiasaan
- Riwayat pengisisan waktu luang dengan berbincang-bincang dengan
keluarga sering.
6
1. Kulit : warna kulit sawo matang, kulit gatal (-)
2. Kepala : sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak rontok.
3. Mata : penglihatan kabur (-)
4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
5. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar
cairan (-)
6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-)
7. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk (-), mengi (-), batuk darah (-)
9. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun, nyeri
perut (-), BAB tidak ada keluhan
11. Genitourinaria : BAK lancar,warna kekuningan
12. Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
13. Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)
14. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri lutut (-), nyeri otot (-)
15. Ekstremitas :Motorik : DBN
7
3) Gizi baik : -2 SD sampai +2 SD
4) Gizi lebih ; > +3 SD
3. Kulit
Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
4. Kepala :
Bentuk lonjong, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, atrofi m. temporalis (-),
papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells palsy (-).
5. Mata
a. Conjunctiva anemis (-/-)
b. Sklera ikterik (-/-)
c. Pupil isokor (3mm/3mm)
d. Reflek kornea (+/+)
e. Katarak (-/-)
f. Radang/conjunctivitis/uveitis (-/-)
6. Hidung
a. Nafas cuping hidung (-/-)
b. Sekret (-/-)
c. Epistaksis (-/-)
d. Deformitas hidung (-)
7. Mulut
a. Bibir pucat (-)
b. Lidah kotor (-)
c. Papil lidah atrofi (-)
d. Tepi lidah hiperemis (-)
8. Telinga
a. Sekret (-/-)
b. Othorea (-/-)
c. Cuping telinga dalam batas normal
9. Tenggorokan
a. Tonsil T1/T1
b. Pharing hiperemis (-/-)
10. Leher
JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar tiroid & limfe (-)
11. Thoraks
8
Simetris (+/+), retraksi (-)
a. Cor : I : ictus cordis tampak
P : ictus cordis kuat angkat
P : batas kiri atas : ICS II Parasternal line Sinistra
batas kanan atas : ICS II Parasternal lineDextra
batas kiri bawah : ICS V Midclavicular line Sinistra
batas kanan bawah : ICS IV Parasternal line Dextra
batas jantung kesan tidak melebar
A : S1 tunggal,S2 tunggal.Murmur (-), bising (-)
b. Pulmo :
Pemeriksaan dilakukan dari depan dan belakang, posisi berbaring dan duduk.
I : Simetris (+/+)
P : fremitus raba kiri sama dengan kanan
P : sonor/sonor
A : suara dasar vesikuler Rhonki Wheezing
+ + - - - -
+ + - - - -
+ + - - - -
12. Abdomen
I : Scar (-), bekas operasi (-) Spidernevi (-)
A : bising usus (+) normal
P : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P : timpani seluruh lapang perut
STATUS LOKALIS
Tampak multiple vesikel di regio thoracalis posterior.
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS KERJA
Herpes Zoster Regio Thoracalis anterior et posterior
DIAGNOSIS BANDING
Herpes Simpleks
PENATALAKSANAAN
A. Medikamentosa
a. Antiviral
Salep Acyclovir 5% : 5-10 x / hari (7-10hari)
b. Antipiretik, analgetik
Paracetamol syrup : 3 x 1 C
c. Suplemen makanan
Mulsanol syrup : 3 x 1 C
B. Non Medikamentosa
a. Istirahat yang cukup
b. Makan makanan yang bergizi agar nutrisi tercukupi dan untuk mendukung
daya tahan tubuhnya
c. Menjaga kebersihan dengan tetap mandi walaupun terdapat gelembung berisi
air di badan pasien.
d. Tidak menggaruk dan memecahkan gelembung-gelembung terserbut
11
e. 3 hari kemudian datang kontrol ke puskesmas Sedati untuk melihat
perkembangan penyakit.
f. Cukupi kebutuhan cairan pada balita untuk mencegah dehidrasi (terutama saat
demam)
g. Upayakan agar balita berada dalam lingkungan yang bersih dan nyaman
h. Bila ada orang dewasa dalam lingkungan sekitar yang menderita herpes
sebaiknya menghindari kontak langsung dengan balita
FOLLOW UP
12
N : 82x/menit S: 36,00C
Status Generalis: dalam batas normal
Status Neurologis : dalam batas normal
Status Mentalis : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
A : Post Herpes zoster
P : Edukasi untuk banyak istirahat dan makan teratur
14
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
ADAPTATION
15
Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, pasien selalu pertama kali
membicarakannya kepada ayahnya dan mengungkapkan apa yang diinginkannya dan menjadi
keluhannya. Penyakitnya ini kadang menggangu aktivitasnya. Adanya dukungan yang besar dari
orang tua dan petugas kesehatan yang sering memberikan penyuluhan kepadanya baik secara
langsung maupun tidak langsung serta memberinya motivasi untuk sembuh dan teratur minum
obat, karena penderita dan keluarga yakin penyakitnya bisa sembuh total bila ia mematuhi aturan
pengobatan sampai sakitnya benar-benar sembuh dan tidak sampai terjadi putus obat lagi agar
tidak terjadi relaps atau kambuh kembali.
PARTNERSHIP
An.Z selalu didampingi ayah dan ibunya dalam keadaan sakitnya, serta kakaknya yang yang
memahami kondisi adiknya . Ibu pasien selalu memberikan obat secara teratur.
GROWTH
Ny. U sadar bahwa ia harus bersabar menghadapi penyakit anaknya . Dan memberikan
dukungan kepada an.Z untuk minum obat seacra teratur.
AFFECTION
Hubungan pasien dengan ayah, ibu, dan kakaknya yang tinggal dirumah pasien sangat
dekat dan saling menyayangi. Bahkan perhatian yang dirasakannya bertambah. Ia menyayangi
keluarganya, begitu pula sebaliknya.
RESOLVE
Pasien merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan dari ayah, ibu,
dan kakaknya. Walaupun waktu bersama ayahnya tidak banyak karena ayah pasien bekerja dan
hanya bisa bertemu saat sore hari. Namun penderita sangat memaksimalkan waktu yang ia miliki
bersama kakaknya.
16
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama
Total poin = 9 fungsi keluarga dalam keadaan baik
Tn. R yang bekerja sebagai pagawai swasta, selalu menyempatkan waktu
untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
17
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama
Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik
Ny. U yang bekerja sebagai guru, namun ia masih berusaha menyempatkan
waktu untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Tn. R adalah 19, sehingga rata-
rata APGAR dari keluarga Tn.R adalah 9,5. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis
yang dimiliki keluarga Tn. R dan keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar
individu dalam keluarga tersebut terjalin baik.
18
baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan
sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
lingkungan, banyak tradisi budaya yang
masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara
yang bersifat hajatan, sunatan dll.
Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan
kesopanan dalam kehidupan sehari-hari.
Religius Pemahaman agama cukup baik. Penerapan _
Agama menawarkan ajaran agama cukup baik, hal ini dapat dilihat
pengalaman spiritual yang baik dari penderita dan anggota keluarganya rutin
untuk ketenangan individu yang menjalankan sholat. Selain itu sebelum sakit
tidak didapatkan dari yang lain pasien memang rutin mengaji sore hari di
masjid dekat rumah.
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah , _
untuk kebutuhan primerbisa terpenuhi dan
mampu mencukupi kebutuhan sekunder
tanpa mengabaikan skala prioritas kebutuhan
sehari-hari.
Edukasi Pendidikan anggota keluarga cukup _
memadai. Keluarga mampu untuk
memperoleh dan memiliki fasilitas
pendidikan.
Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan _
Pelayanan kesehatan puskesmas keluarga ini biasanya menggunakan
memberikan perhatian khusus Puskesmas dan hal ini mudah dijangkau
terhadap kasus penderita karena letaknya dekat.
19
Keadaan rumah terkesan berantakan. Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya
keluarga ini menggunakan PDAM. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik.
Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas dengan tabung gas.
Denah Rumah :
Kamar Tidur
Dapur
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Teras Kamar
Gudang Mandi
Keterangan :
: tembok
: jendela
: pintu
20
Ayah Ibu Penderita
penderita
Hubungan antara An.Z dengan ibu, ayah, dan kakaknya berjalan baik dan dekat.
Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota
keluarga.
21
Jawab:.Anggota keluarga yang terdekat dengan pasien adalah Ibunya. Ibunya lebih
banyak mempunyai waktu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya.
6. Selanjutnya siapa ?
Jawab: Selain Ibunya ,yang dekat dengan Pasien adalah kakak pasien yang keseharian
sering bermain bersama.
7. Siapa yang secara Emosional jauh dari penderita ?
Jawab: Diantara keluarga yang satu rumah dengan pasien yang secara emosional jauh
dengan pasien adalah ayahnya ,dikarenakan kesibukan ayahnya yang bekerja diluar
rumah setiap hari.
8. Siapa yang selalu tidak setuju dengan pasien ?
Jawab: Saat beradu argumen bersama keluarga yang biasa menyangkal kemauan
pasien adalah kakaknya tetapi hal ini hanya kadang-kadang terjadi.
9. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainya ?
Jawab: Tidak ada
22
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah
Puskesmas Sedati, RSUD Sidoarjo.
23
BAB III
PEMBAHASAN
Faktor Penduduk
Tidak ada
Faktor
Faktor Lingkungan Pelayanan
Fisik: - An. Z 3tahun dengan Kesehatan
Biologis: usia, Jenis:
Herpes zoster
kontak dengan -Promotif :
sumber(+) penyuluhan
Sosial: gaya hidup pentingnya
Kultural : - hidup sehat
-Preventif :
pelaksaan
hidup sehat
Faktor Perilaku
Pemahaman tentang penyakit yang kurang
Gaya hidup (terkait) :
Kurangnya istirahat
Pola makan yang tidak teratur
Kurangnya konsumsi sayur dan buah
3.1.4 Pembahasan Masalah Sesuai dengan H.L. Blum
1. Faktor Keturunan / Genetik
Pada genogram An. Z tidak ditemukan adanya faktor keturunan yang
mempengaruhi penyakit dari An.Z .Memang sebagian besar teori menyatakan
bahwa Herpes zoster tidak disebabkan oleh faktor keturunan/genetik, jadi dari
24
segi genetik tidak bisa diambil pemecahan masalahnya karena memang tidak
menjadi masalah.
2. Faktor Lingkungan
Dari segi faktor lingkungan tempat tinggal yang tidak menerapkan pola
hidup dan perilaku hidup sehat. Untuk lingkungan virus, penyakit dapat timbul
dimana saja hanya dominan di daerah yang tidak bersih dan dipengaruhi pada
saat pergantian iklim. Lingkungan yang berdebu dan kotor dapat
meningkatkan faktor risiko keparahan herpes zoster.
3. Faktor Perilaku
Pasien sering kurang istirahat sehingga karena kurang nya protein
sehingga memicu pertahanan tubuh yang rendah sehingga mudahnya terinfeksi
bakteri atau virus yang dalam hal ini adalah Herpes zoster virus. Untuk
masalah perilaku ini disarankan agar pasien melakukan perbaikan gizi dengan
cara memakan makanan yang mengandung protein tinngi seperti daging, serta
buah-buahan juga sayuran .
25
3.2 PRIORITAS MASALAH
26
dekat/kandung yang menderita cacar air. Satu kasus HZ bayi berusia empat bulan
tanpa didahului varisela primer dilaporkan oleh Kim JH, dkk. (2008) diketahui
berasal dari ayah yang menderita HZ. Pasien dengan HZ di antaranya memiliki
riwayat varisela. Hal ini menunjukkan bahwa faktor utama terjadinya HZ pada
populasi anak adalah varisela maternal saat kehamilan dan pajanan terhadap VVZ
pada awal kehidupan.
.
2. Faktor perilaku dari pasien
Pasien sering kurang istirahat sehingga karena kurang nya protein sehingga
memicu pertahanan tubuh yang rendah sehingga mudahnya terinfeksi bakteri atau
virus yang dalam hal ini adalah Herpes zoster virus. Untuk masalah perilaku ini
disarankan agar pasien melakukan perbaikan gizi dengan cara memakan makanan
yang mengandung protein tinngi seperti daging, serta buah-buahan juga sayuran .
27
No Masalah Efektivitas Efesiensi Hasil
P = MxIxV
I V C
M C
1 Pemberian 4 3 4 3 16
pengetahuan tentang
penyakit herpes dan
penyakit infeksi virus
serupa serta faktor
resikonya
Keterangan :
P : Prioritas jalan keluar
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini dilaksanakan
(turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain)
I : Implementasi, kelanggengan selesainya masalah
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah
C : Cost, biaya yanga diperlukan
28
Tabel 3.2 . Rencana Kegiatan Pemberian pengetahuan tentang Varicella yang masih rendah dan lingkungan tempat tinggal
1 Pembentukan Pegawai Terbentuk 1 kali Ruang rapat Semua pegawai Rabu 1.LCD
Tim tim seminggu yang terpilih 2. Layar
1.memilih 3. Laptop
anggota tim 4.Konsumsi
2.membentuk 5.perlengkapan
struktur alat tulis
kepengurusan
2 Penyusunan Pegawai Terbentuk 1 kali 1.Mencari Ruang rapat Semua pegawai Kamis 1.LCD
rencana rencana seminggu referensi tentang 2. Layar
kegiatan kegiatan penyakit dan 3. Laptop
Pemberian faktor-faktor yang 4.Konsumsi
pengetahuan terkait 5.perlengkapan
mengenai 2. Menyusun alat tulis
perilaku rencana
hidup bersih kegiatan
dan sehat a. Memberikan
penyuluhan
langsung kepada
penderita
b. Memberikan
penyuluhan
kepada
masyarakat umum
(setelah
pengajian,
SMP/SMA)
c. Memberikan
penyuluhan
mengenai
lingkungan yang
baik kepada
penderita dan
masyarakat
3 Pelaksanaan pegawai Terlaksana 6 bulan 1.Melakukan Wilayah kerja tim yang setelah 1.Membawa
Rencana survey pasien Puskesmas terbentuk pembentuka pamfleat, leaflet
Kegiatan mana saja yang n rencana atau poster bila
perlu di lakukan kegiatan diperlakukan
penyuluhan
(rumah pasien,
SD, SMP,
kelompok
pengajian,pondok
pesantren)
2.Melakukan
penyuluhan
ataupun konseling
pada pasien
kontrol
4 Evaluasi Rumah Penurunan 1 kali 6 1. Pengumpulan Ruang rapat Tim yang Senin 1.Laporan dari
tangga, Penderita bulan laporan dari terpilih setiap wialayah
sekolah penyakit masing- daerah
masing tim 2.kuesioner
mengenai sebagai bahan
penyuluhan evaluasi dari
30
2. Pencatatan penderita ataupun
dan pelaporan masyarakat yang
mengenai telah di lakukan
angka penyuluhan
kejadian
penyakit
3. Mencari
kendala dalam
melaksana-
kan rencana
kegiatan yang
sudah dibuat.
31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Segi Biologis :
- An. Z (3 tahun), menderita penyakit Herpes zoster.
- Status gizi An. Z berdasarkan IMT termasuk dalam kategori Gizi normal
- Rumah dan lingkungan sekitar keluarga An. Z kurang sehat.
Segi fisik :Rumah dan lingkungan sekitar keluarga An.Z padat penduduk.
Segi Psikologis:
- Hubungan dalam keluarga baik saling tolong menolong dalam keluarga .
- Pemahaman akan penyakit yang masih kurang
- Tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi obat dilakukan dengan baik.
Segi Sosial :
- Faktor ekonomi sangat berpengaruh dalam kebutuhan nutrisi yang dikonsumsi
sehari-hari. Dalam faktor ekonomi keluarga An.Z terbilang baik, namun An.Z
sangat jarang menkonsumsi sayur dan buah sehingga imunitasnya gampang
menurun yang menyebabkan An.Z gampang terserang penyakit.
B. SARAN
Promotif: memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat terutama
keluarga penderita tentang penanggulangan Herpes dan berperlaku hidup sehat.
Preventif: memberikan edukasi untuk berperilaku hidup sehat dan membiasakan
untuk istirahat dan makan teratur 3 kali dalam sehari dengan menu makanan
yang sehat dan bergizi.
Kuratif: memberikan pengobatan adekuat untuk penderita
Rehabilitatif :mengembalikan semangat An. W untuk sembuh sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari-hari serta memotivasi keluarga untuk tetap memiliki
semangat meringankan beban pasien
DAFTAR PUSTAKA
32
Allan H., Lawren A. May, Alber G Muller JR. 1995. Primary Care Medicine. JB Lipincott
Company.
Azwar , A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbit Ikatan
Dokter Indonesia.
Azwar, A. 1999. Pemanfaatan Dokter keluarga dalam Pelayanan Kesehatan Indonesia.
Disampaikan pada Semiloka Standarisasi Pelayanan dan Pelatihan Dokter
Keluarga. Jakarta : PB IDI.
Family Medicine Team of FM-UGM, FM-UNS, FM-UI, and PDKI Pusat Jakarta. 2009.
Family Medicine Education and Development in National Health System.
Yogyakarta : Center ofFamily Medicine.
Jurusan IKM FK UNS. 2002. Modul Kedokteran keluarga : Pelayanan di keluarga. KK
05. Surakarta : Program Semi Que IV Peningkatan Kualitas Pendidikan Sarjana dan
Manajemen Perguruan Tinggi Indonesia.
Kim JH, Lee JJ, Yun SW, Chae SA, Lim IS, Lee DK, et.al. A case of herpes zoster in a 4-
month-old-infant. Korean Journal of Pediatrics 2008;51(12):1368-70
Robert B. Taylor. 1993. Family Medicine Principles and Practice. Springer-Verlag.
Rodríguez- Fanjul X, Noguera A, Vicente A, González-Enseñat A, Jiménez R, Fortuny C.
Herpes zoster in healthy infants and toddlers after perinatal exposure to varicella
zoster virus: A case series and review of the literature. Pediatr Infect Dis J.
2010;29(6):574-6.
33
LAMPIRAN
34
35