Anda di halaman 1dari 4

BATIK INDONESIA MENJADI WARISAN BUDAYA DUNIA

Pengukuhan budaya suatu negara menjadi Warisan Budaya Dunia atau lebih
dikenal dengan sebutan world heritage adalah salah satu bentuk pelaksanaan dari
kegiatan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO) dalam mendorong pengenalan, perlindungan dan pemeliharaan budaya serta
warisan alam dari masing-masing negara di seluruh dunia

Pengukuhan Warisan Budaya Dunia ini diatur dalam Konvensi International The
General Conference of UNESCO yang ditandatangani di Paris pada 17-21 November
1972 World Heritage Convention

Batik memang identik dengan Indonesia, tetapi bukan berarti negara lain tidak
bisa memproduksinya. Negara tetangga kita, seperti Malaysia, Singapura, bahkan China
juga memproduksi batik dengan motif yang cukup beragam. Hal itu ternyata tidak
membuat pengakuan dunia internasional terkait batik Indonesia memudar.
Buktinya, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization), akan mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia
(World Heritage). Pengukuhan tersebut secara resmi dilakukan pada 2 oktober 2009 di
Perancis.
Untuk jenis batik yang dikukuhkan sebagai World Heritage adalah batik tulis dan
bukan batik printing. Hal itu karena jenis batik printing juga diproduksi di beberapa
negara lain. Batik tulis memang hanya diproduksi di Indonesia.
Pembuatannya yang dilakukan secara manual menggunakan canting serta proses
pewarnaan yang memakan waktu cukup lama, membuat corak dan kualitas batik tulis
sangat istimewa. Harganya juga lebih tinggi dibandingkan dengan batik yang di cetak
atau printing. Untuk membuat batik tulis juga membutuhkan keahlian khusus karena
tingkat kesulitan pembuatannya yang cukup tinggi.
Untuk jenis corak batik tulis, ada juga beberapa yang hanya diperuntukkan untuk
kalangan kerajaan Jawa dan tidak bisa dibuat oleh orang sembarangan. Hal itu terkait
filosofi dan status sosial dari si pemakai. Batik bagi masyarakat Jawa, memang bukan
hanya sebuah kain bercorak, tetapi juga penggambaran filosofi kehidupan dan warisan
budaya leluhur yang harus dijaga.
Pengukuhan batik tulis sebagai world heritage tidak sertamerta diartikan sebagai
hilangnya budaya Indonesia, tetapi melalui pengukuhan ini, seluruh negara-negara dunia
telah mengakui bahwa batik tulis adalah budaya asli dari Indonesia
Untuk mendukung pengukuhan batik tulis Indonesia sebagai Warisan Budaya
Dunia (World Heritage), mari kita memakai batik. Tunjukkan rasa bangga kita sebagai
bangsa Indonesia, yang memiliki warisan budaya yang luar biasa yaitu batik tulis.
ASAL MULA BATIK
Kata Batik itu sendiri diserap dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan “nitik”.
Batik erat dikaitkan dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan sudah dikenal semenjak
zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad
XVIII, batik mulai meluas menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa.
Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian batik ini
hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya. Dikerjakannya
pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya kesenian ini dibawa ke luar
keraton oleh pra pengikut raja yang tinggal di luar kraton, sehingga akhirnya menjadi
pakaian rakyat. Sampai awal abad XX, batik yang dihasilkan semuanya batik tulis yang
dikerjakan hanya oleh kaum perempuan. Membuat batik tulis membutuhkan waktu dua
sampai dengan tiga bulan.
Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pembuatan batik cap
baru dikenal setelah perang dunia pertama. Ide pembuatan batik cap ini timbul dari
seorang Tionghoa yang bernama Kwee Seng dari Banyumas. Sejak adanya produksi batik
cap inilah kaum pria juga bisa turut dikaryakan dalam pembuatan batik.
Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini batik
dibuat juga dari bahan-bahan lainnya, misalnya sutera, rayon ataupun poliester. Motif
gambar batik dibentuk/ditulis dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang
dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang
telah selesai dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan.
Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter.

YANA ERIKA DEWI / X-1

Anda mungkin juga menyukai