Anda di halaman 1dari 17

BAB 7

Fhylum Echinodermata
7.1 Dasar Teori Phylum Echinodermata
A. Pengertian Phylum Echinodermata
kelompok hewan berduri yang bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung dan
berada di kelaman laut. Istilah echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu dari
kata echi yang berarti berduri, dan derma yang berarti kulit. Echinodermata hidup
di laut atau air payau.
Echinodermata tidak hidup parasit, dengan beberapa spesies hidup menempel
(sesil). Pada Echinodermata dewasa memiliki bagian tubuh berbentuk simetri radial
yakni bagian tubuh yang mendistribusikan dalam susunan melingkar disekitar poros
tengah. Sedangkan pada bagian larvanya memiliki tubuh yang simeteri bilateral,
yakni bagian tubuh yang satu berdampingan dengan bagian tubuh yang lain, dan
jika ditarik garis dari depan ke belakang terlihat bagian tubuh sama antara kiri dan
kanan. Larva echinodermata adalah hewan mikroskopis, transparan, bersilia, dan
umumnya berenang bebas di laut.
B. Sifat Umum Phylum Echinodermata
1. Permukaan tubuhnya terdiri dari tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri.
2. Memiliki Sistem Tabung jaringan hidrolik
3. Bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral, yaitu kaki tabung yang
memiliki lubang – lubang kecil berfungsi untuk menghisap
4. Bentuk Tubuh Echinodermata Simetri Radial, sedangkan bentuk tubuh
larvanya simetri lateral
C. Penggunaan Phylum Echinodermata
Echinodermata banyak dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal. Peran
echinodermata adalah sebagai berikut..
1. Peran Echinodermata yang menguntungkan: Echinodermata dimanfaatkan
manusia, antara lain:
Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki peternakan
bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT)
dan Kendari.
Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk
teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri China,
mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai menjadi bersih
2. Peran Echinodermata yang merugikan: Sedangkan peranan merugikan,
antara lain:
Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.
Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip
Coelenterata.
7.2 Ciri-ciri Phylum Echinodermata
A. STRUKTUR TUBUH ECHINODERMATA
Hewan ini memiliki kulit keras yang disusun oleh zat kapur. Echinodermata
memiliki lima lengan berbentuk seperti jari, dan organ-organ tubuhnya berjumlah
lima atau kelipatannya. Umumnya Hewan Echinodermata bertubuh kasar karena
adanya tonjolan kerangka dan duri pada tubuhnya.
Ciri khas dari Filmu Echinodermata adalah memiliki sistem tabung (Ambulakral),
yaitu jaringan hidrolik yang akan menjulur membentuk kaki tabung (Ambulakral).
Sistem ini berawal dari lubang tempat masuknya air pada bagian atas yang disebut
Madreporit. Pada setiap saluran air terdapat ujung kaki tabung yang disebut ampula.
Apabila Sistem tabung ini dipenuhi air, maka kaki tabung berfungsi untuk bergerak,
dan dapat dipakai sebagai permukaan pernapasan. Jadi Sistem Ambulakral ini
berfungsi untuk lokomosi (Pergerakan), makan, dan untuk pertukaran gas.
(http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Sistem-
Klasifikasi-Echinodermata-Adalah.html)
B. SISTEM ORGAN ECHINODERMATA
1. Sistem Peredaran darah pada echinodermata masih belum jelas, masih
deskripsikan secara sederhana, yaitu pembuluh darah berawal dari yang
mengelilingi mulut, kemudian berjabang pada setiap kaki tabung.
2. Sistem Pernapasan Echinodermata dilakukan dengan menggunakan insang
atau pupula (tonjolan dari rongga tubuh)
3. Sistem persarafan Hewan ini terdiri dari saraf berbentuk lingkaran (cincin)
yang mempersarafi mulut, dan saraf radial seperti tali yang mempersarafi
bagian lengan atau kaki tabung.
4. Sistem Reproduksi Echinodermata berlangsung secara seksual, yaitu hewan
jantan dan betina melepaskan sel gametnya ke air laut, dan proses fertilisasi
berlangsung secara eksternal (di dalam air laut).
5. Sistem Pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus,
bisa dikatakan jika sistem pencernaannya sudah sempurna. Namun tidak
terdapat sistem eksresi pada hewan ini.
C. CARA HIDUP ECHINODERMATA
Echinodermata merupakan hewan yang hidup secara bebas artinya habitat hewan
ini dapat dimana saja, bisa di laut pantai sampai laut dalam. Makanan tergantung
kepada jenisnya, contoh makannya adalah plankton, atau organime yang mati /
membusuk.
7.3 Klasifikasi Phylum Echinodermata
A. Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata dikelompokkan ke dalam lima
kelas, yaitu :
1. Kelas Archoidea
Archoidea merupakan hewan berbentuk bintang yang biasa disebut bintang laut.
Asteroida banyak ditemukan di laut pantai. Asteroidea merupakan kelas filum
echinodermata yang memiliki spesies terbanyak, yaitu sekitar 1.600 spesies.
Archoidea memiliki bagian tubuh oral (Bagian tubuh dengan mulut) dan bagian
aboral (Bagian tubuh dengan anus).
Kelas ini memiliki sistem ambulakral yang terdiri dari pembuluh darah air (jaringan
hidrolik) yang akan membentuk kaki / lengan. Bagian Kaki/lengan berfungsi
sebagai alat gerak, untuk menempel, dan untuk menemukan makanan. Di ujung
kaki ini terdapat bintik mata yang dapat membedakan antara terang dan gelap.
Bintang laut umumnya memiliki duri yang tumpul dan pendek. Disekeliling duri
terdapat duri kecil termodifikasi yang dinamakan pedicelaria, bagian ini berfungsi
untuk menangkap makanan dan melindungi tubuh dari kotoran. Pada bagian dekat
anus terdapat lubang air yang disebut medreporit. Archoidea memiliki saluran
cincin yang terletak di pusat tubuh, serta saluran radial yang merupakan cabang
saluran cincin di bagian lengan.

(http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Sistem-
Klasifikasi-Echinodermata-Adalah.html)

2. Kelas Echinoidea
Echinoidea adalah Echinodermata yang tubunya dipenuhi bagian berbentuk seperti
duri. Bulu Babi atau landak laut merupakans salah satu jenis dari kelas Echinoidea.
Bentuk tubuh utamanya agak bulat dan tidak memiliki lengan, namun terdapat duri
yang banyak. Ada yang memiliki duri pendek adapula yang panjang. Duri dari
Echinoidea terbentuk oleh zat kapur. Tubuh Echinoidea memiliki otot yang
berfungsi untuk memutar duri tersebut sehingga dapat membuatnya bergerak.
Mulut dari hewan ini mempunyai struktur mirip rahang yang membantu dalam
memakan mangsa.
(http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Sistem-
Klasifikasi-Echinodermata-Adalah.html)
3. Kelas Crinoidea
Crinoidea memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga atau tumbuhan. Crinoidea
merupakan anggota filum echinodermata yang memiliki spesies paling sedikit
(sekitar 550 spesies) dan merupakan kelompok paling primitif dari filum
echinodermata. Hewan ini hidup di pantai sampai dengan kedalaman laut 3.500
meter di bawah permukaan laut. Tubuhnya tidak memiliki duri, dan apabila
memiliki tangkai disebut lilia laut (Apabila bertangkai ia akan menempel pada dasar
laut dengan sirri, yaitu bagian ujung tangkai yang memiliki zat tanduk), sedangkan
yang tidak memiliki tangkai disebut bintang laut berbulu.
Pada bagian dasar tubuh (kaliks) jenis ini terdapat sisi oral (mulut) dan sisi anus
sedangkan lengannya berjumlah banyak mengelilingi bagian kaliks tersebut.
Biasanya jumlah lengan Crinoidea merupakan kelipatan lima dan memiliki cabang
yang disebut pinula. Pada sisi oral terdapat celah bersilia yang disebut celah
ambulakral. Celah ini berfungsi untuk menangkap makanan, yaitu cairan,
zooplankton, atau partikel lainnya yang tersebar di air laut.
(http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Sistem-
Klasifikasi-Echinodermata-Adalah.html)
4. Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea adalah kelas yang bentuknya menyerupai bintang laut, namun
memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih kurus dan cakram pusat tubuh yang
lebih jelas. Apabila kakinya digerakkan maka pergerakannya menyerupai ular,
oleh karena itu Kelas Ophiuroidea juga disebut Bintang Mengular. Kaki tabungnya
ini tidak memiliki penyedot dan juga bergerak dengan mencambukkan kakinya
sehingga kaki ini lebih mudah patah. Kaki / lengan ini juga berfungsi untuk
menangkap mangsanya kemudian memasukkannya ke dalam mulut. Beberapa jenis
pemakan cacing, moluska, suspensi atau bangkai. Hewan ini tidak memiliki anus
dan biasanya hidup di sela bebatuan.

(http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Sistem-
Klasifikasi-Echinodermata-Adalah.html)
5. Kelas Holothuroidea
Holothuroidea adalah kelas filum Echinodermata yang memiliki tubuh bulat
memanjang dari permukaan oral ke permukaan aboral. Tubuhnya terlihat seperti
bentuk buah timun sehingga sering disebut timun laut. Namun konsistensi tubuhnya
agak berbeda dengan kelas lain, hewan ini memiliki tubuh yang lunak dan halus, ia
digolongkan ke dalam Echinodermata karena memiliki bagian tubuh kelipatan lima
dan memilii sistem ambulakral. Mentimun laut memiliki tentakel pada bagian oral
berjumlah 10 – 30 buah. Pada tubuhnya terdapat kaki ambulakral yang berfungsi
untuk bergerak dan bernapas. Pergerakan dilakukan dengan kontraksi otot yan
tedapat pada tubuhnya. Hewan ini ada yang hermfrodit (Memiliki 2 kelamin dalam
satu tubuh) adapula yang genokhoris (1 kelamin 1 individu). Fertilisasinya terjadi
di air laut yang kemudian akan berkembang menjadi larva aurekularia. Makannya
adalah plankton atau zat organik di dalam laut. Ia melindungi diri dari mangsanya
dengan memuntahkan organ dalam tubuhnya, sehingga mangsa tersebut akan
memakan organ itu. Kemudian mentimun laut dapat membentuk kembali organ
yang dimuntahkan tadi.

(http://www.softilmu.com/2015/05/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Sistem-
Klasifikasi-Echinodermata-Adalah.html)
B. Contoh Phylum Echinodermata

Bintang laut
"Asteroidea" dari Ernst
Haeckel's Kunstformen der Natur, 1904

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Echinodermata

Kelas: Asteroidea

https://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_laut

Landak laut
Rentang fosil: Ordovician–Recent
PraЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N

Landak laut (Echinus melo)


dari Sardinia

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Echinodermata

Subfilum: Echinozoa

Kelas: Echinoidea
Leske, 1778

https://id.wikipedia.org/wiki/Landak_laut

Teripang
Seekor teripang

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Echinodermata

Subfilum: Echinozoa

Kelas: Holothuroidea

https://id.wikipedia.org/wiki/Teripang

Crinoidea
Rentang fosil: Ordovician - sekarang

PraЄ

J
K

Pg

Crinoidea, Apo Reef, dari Filipina

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Echinodermata

Subfilum: Crinozoa

Kelas: Crinoidea
Miller, 1821

https://id.wikipedia.org/wiki/Lili_laut

Bintang ular
Rentang fosil: 488.2–0 Jtl

PraЄ

S
D

Pg

Ordovician sampai Holocene

"Ophiodea" dari Kunstformen der

Natur oleh Ernst Haeckel, 1904

Klasifikasi ilmiah

Domain: Eukarya

Kingdom: Animalia
Filum: Echinodermata

Subfilum: Asterozoa

Kelas: Ophiuroidea
Gray, 1840

https://id.wikipedia.org/wiki/Ophiuroidea

Blastoids
Temporal
range: Ordovician - Permian
PreЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N
Pentremites godoni, a blastoid
from the Lower Carboniferous of
Illinois.

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Echinodermata

Subphylum: Blastozoa

Class: Blastoidea
Say, 1825

https://en.wikipedia.org/wiki/Blastoid

Cystoidea
Temporal range: Middle
Ordovician–Devonian
PreЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N
"Cystoidea" from Ernst
Haeckel's Kunstformen der Natur,
1904

Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Echinodermata

Subphylum: Crinozoa von


Buch, 1846

Class: Cystoidea

https://en.wikipedia.org/wiki/Cystoidea

Eocrinoidea
Fossil range: Cambrian–
Silurian
PreЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N

Eocrinoid holdfasts (Middle


Ordovician, Utah)

Colourful reconstruction of Gogia


ojenai

Scientific classification
Kingdom: Animalia

Phylum: Echinodermata

Subphylum: Blastozoa

Class: Eocrinoidea
Jaekel, 1899

https://en.wikipedia.org/wiki/Eocrinoidea

Anda mungkin juga menyukai