Anda di halaman 1dari 5

Nama : Laksamana Fachryzal Arsyei

NIM : 08051181924008
Kelas : Ilmu Kelautan B
Mata Kuliah : Biologi Laut
Dosen Pengampu : Dr. Riris Ariyawati S.T.,M.Si

Echinodermata

A. Pengertian
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu Echinos yang berarti duri, derma
yang berarti kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri.
Echinodermata adalah hewan laut yang termasuk hewan coelomate dengan simetri
radial, dimana tubuh dapat dibagi menjadi lima bagian tersusun mengelilingi sumbu
pusat. Ada sebuh coelom besar bersifat enterocoelous bersilia membentuk ruangan
perivisceral dan beberapa sistem berbelit-belit (Marshall, 1991).
Echinodermata merupakan hewan laut yang hidup di pantai, tetapi kebanyakan didasar
laut. Echinodermata tidak mempunyai anggota yang bersifat parasitic. Echinodermata
memiliki kemampuan besar untuk regenerasi. Penyebaran Echinodermata sangat luas dan
filum ini terdiri atas 5.300 spesies dan sejumlah besar berupa fosil. (Kastawi et,al .2005).
Echinodermata dewasa mempunyai tubuh dengan bentuk simetri radial, yaitu bagian
tubuh yang sama didistribusikan dalam susunan melingkar disekitar poros tengah.
Sedangkan larvanya memiliki tubuh simetri bilateral, yaitu bagian tubuh yang satu
berdampingan dengan bagian tubuh yang lain, dan jika ditarik garis dari depan ke
belakang maka akan di dapati bagian tubuh yang sama antara kiri dan kanan.

B. Pengelompokan
Perbedaan kelas echinodermata dikelompokkan menjadi lima, yaitu Asteroidea,
Echnoidea, Ophiuroidea, Holothuroidea, dan Crinoidea. Berikut penjelasannya :
1. Asteroidea
Asteroidea adalah hewan berbentuk bintang yang biasa disebut bintang laut.
Asteroida biasa ditemui di laut pantai. Asteroidea merupakan kelas filum
echinodermata yang memiliki spesies terbanyak, yaitu sekitar 1.600 spesies.
Archoidea memiliki bagian tubuh oral (Bagian tubuh dengan mulut) dan
bagian aboral (Bagian tubuh dengan anus).
Kelas asteroidea memiliki sistem ambulakral yang terdiri dari pembuluh
darah air (jaringan hidrolik) yang akan membentuk kaki/ lengan.
Bagian Kaki/ lengan memiliki fungsi sebagai alat gerak, untuk menempel,
dan untuk menemukan makanan. Asteroidea juga mempunyai saluran cincin
yang terletak di pusat tubuh, serta saluran radial yang merupakan cabang
saluran cincin di bagian lengan.
2. Echinoidea
Echinoidea memiliki tubuh bundar seperti bola. Namun pada beberapa
anggota ditemukan bentuk tubuh yang pipih. Seperti anggota Echinodermata
yang lain, tubuh echinoidea juga diselimuti oleh duri yang cenderung tajam
sifatnya dan panjang. Echinoidea tampai endut bulat dan tanpa lengan.
Echinodermata jenis ini memiliki rangka yang pipih dan panjang. Struktur
skeleton atau rangka pada echnoidea terdiri atas zat kapur yang sifatnya keras
dan kuat. Anggota dari echinoiea ini biasa hidup bebas di perairan, seperti di
pantai, sumur, dan sungai. Namun beberapa juga tinggal di lingkungan air
yang tak banyak, seperti di lumpur, tanah liat, dan di balik karang di pantai.
Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak berlengan, tetapi
memilki duri yang dapat digerakkan.
Bulu Babi atau landak laut merupakan salah satu jenis dari kelas
Echinoidea. Bentuk tubuh utamanya agak bulat dan tidak memiliki lengan,
namun terdapat banyak sekali duri. Ada yang memiliki duri pendek, ada juga
yang memiliki duri panjang. Duri dari Echinoidea terbentuk oleh zat kapur.
Tubuh Echinoidea mempunyai otot yang berfungsi untuk memutar duri
tersebut sehingga dapat membuatnya bergerak. Mulut dari hewan ini
mempunyai struktur mirip rahang yang membantu dalam memakan mangsa.
3. Ophiuroidea
Ophio memiliki arti ular. Ophiuroidea berarti adalah anggota Echinodermata
yang berbentuk seperti ular. Memang sepintas tampak seperti asteroidean,
namun sudutnya tidak tajam dan melengkng. Ophiuroidea memiliki struktur
lengan yang pipih, fleksibel, dan lebih elastis.
Ophiuroidea memiliki daya regenerasi yang cukup tinggi. Apabila salah satu
lengan terputus, ia bisa tumbuh lagi dan tetap hidup. Anggota Echinodermata
ini hidup pada perairan dangkal maupun pada perairan dalam. Ia memangsa
bangsa udang dari arthropoda, yang setingkat lebih primitive darinya.Mereka
biasa aktif bergerak di malam hari menggunakan lenan-lengannya yang
panjang.
Lengan tabung kelas ini tidak memiliki penyedot dan bergerak dengan
mencambukkan lengannya.
4. Holothuroidea
Holothuroidea masuk dalam kelas filum Echinodermata yang memiliki
tubuh bulat memanjang dari permukaan oral ke permukaan aboral.
Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah timun sehingga sering disebut dengan
timun laut. Namun, konsistensi tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas lain,
bentuk tubuh hewan ini lunak dan halus.
Holothuroidea hidup bebas di bagian dasar laut. Mereka biasa terletak di
balik lumpur atau pasir pantai. Struktur tubuhnya lembut dan fleksibel, meski
tersusun atas zat kapur. Bergerak menggunakan ketiga kakinya yang
berpembuluh yang terletak di permukaan tubuh. Pergerakannya menggunakan
prinsip dari tekanan hidrostatis yang menyeimbangkan antara pertukaran gas
dan air antara lingkungan luar dan sistem tubuhnya.
5. Crinoidea
Crinoidea disebut juga lili laut. Karena sekilas crinoidea memiliki bentuk
tubuh yang sangat mirip dengan tumbuhan, yaitu tumbuhan lili. Seperti
asteroidean, crinoidea juga memiliki lengan berjunlah lima atau pula
kelipatannya. Dari lengan akan keluar cabang kecil yang disebut sebagai
pinula.
Hewan Crinoidea tubuhnya mempunyai lima tangan yang bercabang-
cabang. Bentuk tubuh Crinoidea dapat menyerupai bunga lili, bunga bakung,
atau bulu burung. Crinoidea hidup di dasar laut. Ia hidup dengan menempel
dan bukannya dengan berenang bebas di perairan. Bentuknya yang indah inilah
yang memungkinkannya untuk membentuk sebuah struktur taman laut di dasar
laut.

C. Sistem ambulakral
Sistem ambulakral adalah sistem saluran air dalam rongga tubuh echinodermata, yang
berfungsi untuk bergerak, bernafas, atau membuka mangsa.
Sistem ini terdiri dari :
1. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
2. Saluran batu
3. Saluran cincin
4. Saluran radial
5. Saluran lateral
6. Ampula
7. Kaki tabung

Mekanisme saluran air ini mulai dari melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang
kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin
yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke
saluran lateral. Dan melanjut ke ampula dan berakhir ke kaki tabung.

D. Habitat
Habitat Echinodermata dapat ditemui hampir disemua ekosistem laut. Namun
ekosistem yang paling tinggi terdapat pada terumbu karang di zona intertidal. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor fisik dan kimia pada masing masing daerah.
Sebagian besar anggota filim echinodermata berapdatasi untuk hidup di atas batuan
dan substrat keras lainnya. Jenis echinodermata yang hidup didaerah terumbu karang
berbeda dengan yang hidup di daerah berpasir, karena memiliki perbedaan daya adaptasi
pada habitat dan lingkungannya.

Sumber :

Ayu Pratiwi, G. (2017). Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Bangsring


Banyuwangi (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER).

Iksan, M. (2017). STURUKTUR KOMUNITAS ECHINODERMATA DI PULAU MAKASSAR


KOTA BAUBAU. JEC (Jurnal Edukasi Cendekia), 1(2), 100-111.

MARSHALL, D. J.; HODGSON, A. N.; PRETORIUS, R. A. New southern geographical records of


intertidal sea urchins (Echinodermata: Echinoidea), with notes on abundance. African
Zoology, 1991, 26.4: 204-205.

Anda mungkin juga menyukai