Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOLOGI UMUM

Hewan Avertebrata

Oleh:
Opin Grasela (13221057)

Dosen Pengampu
Syarifah, M.Kes.

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 2
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................19
3.2. Saran .............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini sangat beragam sesuai
dengan ciri khasnya masing-masing. Hewan atau disebut juga dengan
binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan
Animalia dan merupakan salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi.
Sebutan lainnya adalah fauna. Hewan dalam pengertian sistematika modern
mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi
dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut
juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi
sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.
Dunia hewan pada umumnya dibagi menjadi lebih 25 30 filum yang
berbeda. Jika seluruh hewan yang ada di alam kita kelompokkan berdasarkan
ada tidaknya tulang belakang, maka sebagian besar akan termasuk kepada
hewan yang tidak

bertulang (Invertebrata dan Avertebrata). Hewan

avertebrata ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dimana seluruh
aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan
avertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-selnya
mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan serta organ
tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang termasuk pada
invertebrata meliputi semua protozoa, yaitu hewan bersel satu dan sebagian
metazoa yaitu hewan yang bersel banyak.
1.2. Rumusan Masalah
1.

Apakah yang dimaksud dengan hewan avertebrata?

2.

Bagaimanakah ciri-ciri tubuh hewan avertebrata?

3.

Apa sajakah jenis-jenis hewan avertebrata?

4. Bagaimanakah sistem pencernaan pada hewan vert ciri dan klasifikasi


berbagai pengelompokkan dalam filum avertebrata?

1.3. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang apakah yang dimaksud dengan hewan avertebrata.
2. Menjelaskan tentang ciri-ciri tubuh hewan avertebrata.
3. Menjelaskan tentang filum-filum yang terdapat dalam hewan avertebrata.
4. Menjelaskan tentang ciri dan klasifikasi berbagai pengelompokkan dalam
filum avertebrata.

BAB II
PEMBAHASAN
Hewan invertebrata atau juga disebut avertebrata adalah hewan yang tidak
bertulang belakang. Avertebrata memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih
sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang,
juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah yang lebih sederhana.
Avertebrata adalah organisme yang paling berlimpah di bumi. Hewan ini
memainkan peran penting dalam ekosistem bumi. Sekitar 99 persen dari
organisme yang dikenal adalah invertebrata. Didalam planet ini diperkirakan 1530000000 spesies sekitar 90% dari binatang adalah avertebrata.
Karakteristik umum dari avertebrata adalah sebagai berikut:
1) Tidak adanya tulang belakang dan tulang punggung.
2) Organisme multiseluler, tidak memiliki dinding sel.
3) Tidak memiliki tulang endoskeleton keras.
4) Cenderung lambat dan berukuran kecil di alam.
5) Tidak dapat menempati beberapa lingkungan, meskipun mereka ditemukan di
lingkungan yang keras.
6) Tinggal di seluruh dunia dalam berbagai habitat.
7) Tubuh dibagi menjadi tiga bagian kepala, dada dan perut.
8) Tidak memiliki paru-paru untuk respirasi. Respirasi adalah melalui kulit.
9) Kebanyakan dari mereka memiliki jaringan, dengan organisasi sel tertentu.
10) Kebanyakan dari mereka bereproduksi secara seksual oleh fusi gamet jantan
dan betina.
11) Kebanyakan avertebrata diatur dengan organisasi tubuh simetris.
12) Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri, adalah heterotrof.
Avertebrata diklasifikasikan menjadi 9 filum, yaitu Annelida, Arthropoda,
Coelentrata, Echinodermata, Mollusca, Nemathelminthes, Platyhelminthes,
Porifera, dan Protozoa.

1.

Filum Annelida
Kata annelida berasal dari bahasa yunani, yaitu annulus yang berarti
gelang atau segmen. Jadi, Annelida adalah kelompok cacing yang tubuhnya
bersegmen-segmen menyerupai cacing atau gelang.
Ciri-ciri Annelida
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.
3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.
4. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan
kulit.
5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah
tumbuh-tumbuhan.

Filum annelida dapat dikelompokan atas tiga kelas, yaitu polychaeta,


olygochaeta, dan hirudenia.
1) Kelas Polychaeta
Polychaeta mempunyai alat gerak parapodia, tubuh mempunyai banyak
rambut (setae).
Contoh:
-

Nereis

Eunice (cacing palolo)

Lysidice (cacing wawo)

arenicola
5

2) Kelas Oligochaeta
Oligochaeta tidak mempunyai parapodia dan berambut sedikit.
Contoh:
-

Lumbricus terestris (cacing tanah)

Moniligaster houtonii

Perichaeta musica

3) Kelas Hirudinea
Contoh:

2.

Hirudo medicinalis (lintah)

Haemodipsa (pacet)

Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros = ruas, podos = kaki. Jadi Arthropoda
adalah kelompok hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas. Arthropoda
adalah fillum terbesar di kingdom animalia, arthropoda dapat ditemukan di air,
darat, maupun di dalam tanah dan ada juga sebai parasit pada hewan dan
tumbuhan.
Ciri-ciri Anthropoda:
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2. Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan
ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.
3. Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang
melakukan partenogenesis.
4. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.
5. Merupakan hewan bilateral simetris.
6. Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna.
7. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.
8. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar
mengandung zat kimia.
9. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna,
pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
6

Filum antropoda terdiri atas:


1. Kelas serangga (insecta)
2. Kelas laba-laba (arachoidae)
3. Kelas udang-udangan (erustacea)
4. Kelas lipan (mynapoda)

Arthopoda ada yang dapat memberikan manfaat bagi manusia, tetapi ada juga
yang mendatangkan kerugian.
1.
Beberapa manfaat dari Filum Arthopoda
a. Sebagai sumber makanan yang mengandung protein dan komoditi
ekspor. Conthnya, udang dan kepiting.
b. Membantu penyerbukan tanaman. Contohnya, kupu-kupu dan tawon.
c. Menghasilkan madu. Contohnya, lebah madu.
d. Menghasilkan benang sutra. Contohnya, ulat sutra dari jenis kupu2.

kupu.
Beberapa kerugian akibat dari Filum Arthopoda
a. Parasit pada manusia, hewan, dan tanaman budi daya. Contohnya,
hewan dari kelompok Acarina (tungau/caplak).
b. Parasit pada tikus yang dapat menularkan penyakit pes. Contohnya
hewwan dari kelompok Acarina.
c. Mencemari aira dan merusak kayu bangunan. Contohnya, bernakel ()
dan Helmithermus sp. (Arthropoda).
7

3.

Filum Coelentrata
Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron =
usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan
coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat
dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp
jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan,
misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai
yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya
erosi di pantai.
Ciri-ciri umum Coelenterata
1. Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
2. Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.
3.

Bentuk tubuhnya simetri radial.

4.

Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan
cara dimuntahkan.

5.

Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.

6.

Bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.

Coelentrata terdiri dari 3 kelas:


1. Kelas anthozoa
2. Kelas hydrozoa
3. Kelas scyphozoa

4.

Filum Echinodermata
Nama filum Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri;
dermal = kuli. Jadi, Echinodermata adalah kelompok hewan yang memiliki
kulit berduri. Echinodermata termasuk hewan tripoblastik selomata. Semua
anggota hewan ini hidup di laut. Pada umumnya, echinodermata tidak
memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat
dimanfaatkan sbg makanan, misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa
kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat dimanfaatkan sebagai
hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.
Ciri-ciri Echinodermata
1. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.
2. Semua anggota hewan ini hidup di laut.
3. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya
berupa simetris bilateral.
4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada
permukaannya.
5. Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral(sistem pompa air).
6. Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya

1.
2.
3.
4.

generasinya amat besar.


Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
Kelas bintang laut (asteroidal)
Kelas landak laut (echinoidal)
Kelas bintang laut (opiuroidal)
Kelas lilin laut (crinoidal)
9

5. Kelas teripong (holothuroidae)


Pada umumnya, filum echinodermata kurang memiliki nilai ekonomi.
Namun, beberapa jenis dari anggota filum ini dapat dimanfaatkan sebagai
makanan (kerupuk teripang) dan sebagai barang hiasan (kerangka bintang
laut).
Echinodermata sangat bermanfaat dalam ekosistem laut. Anggota
hewan ini berperan sebagai pemakan bangkai-bangkai di laut sehingga dapat
mmbantu dalam menjaga kebersihan laut.
5.

Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi,
mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan
sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan, misalnya kerang, cumicumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai
penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.
Ciri-ciri Mollusca
1. Merupakan hewan triploblastik.
2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan
kalsium karbonat dan kelenjar lendir.
4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu
darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.
5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah,
sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.
6. Mollusca bersifat hermoporit.
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas:
1. Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2. Kelas gastropoda (golongan siput)
3. Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4. Kelas amphineura

10

Mollusca ada yang dapat memberikan manfaat manusia, tetapi ada juga
yang bersifat merugikan.
1.

Beberapa manfaat dari filum Mollusca


a. sebagai sumber bahan makanan atau sebagai sumber protein hewani.
Sontohnya, kerang, cumi-cumi, beberapa siput air dan bekicot.
b. Penghasil mutiara. Ada dua macam mutiara, mutiara alami dan mutiara
buatan. Mutiara alami terbentuk karena benda asing, seperti pasir,
masuk diantara cangkok dan mantelnya. Selanjutnya, benda asing
terebut akan diselaputi oleh lapisan naklea sehingga membentu mutiara.
Mutiara buatan terbentuk akibat kegiatan manusia yang dengan sengaja
memasukkan benda asing pada lapisan diantara nakleas dengan rongga
mantelnya.
c. Sebagai bahan cindera mata dan hiasan diruma. Contohnya, berupa
cangkang kerang yang sering dijadikaan untuk hiasan dinding, tirai
jendela atau pintu, dan tempat perhiasan.
d. Sebagai pupuk dan bahan makanan burung peliharaan. Contohnya,

hancuran cangkang yang berasal dari kerang.


2.
Beberapa kerugian akibat filum Mollusca
a. Merusak berbagai tumbuhan, terutama tanaman budidaya. Contohnya,
bekicot ( Achatina fulica ).
b. Sebagai hewan perantara (vektor) dalam daur hidup cacing hati.
Contohnya siput air ( Lymnea ).
c. Merusak kayu. Contohnya, Teredo navalis
6.

Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes adalah filum yang pernah dipakai kerajaan hewan
(animalia). Anggota anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal
sebagai cacing gilig. Hewan dengan tubuh berbentuk silinder memanjang,
11

bahkan sangat panjang sehingga munculah Nemathelminthes yang berarti


cacing berkas (dari bahasa yunani) .
Dari

semua

kelompok

hewan

yang

digolongkan

sebagai

Nemathelminthes terdapat delapan sampai sepuluh filum yang dikenal pada


masa kini, yaitu :
1) Acanthocephala
2) Chaetognatha
3) Cycliophora
4) Gastroticha
5) Kinorhyncha
6) Loricifera
7) Nematoda
8) Nematophora
9) Priapulida
10) Rotifera
Ciri-Ciri:
1. Bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung runcing
2. Kulit licin dan tertutup lapisan kutikula (lilin)
3. Tubuh simetris dan tidak bersegmen
Pada

umumnya

Nemathelmintes

merupakan

parasit.

Contoh

Nemathelminthes yang bersifat parasit pada manusia adalah cacing perut,


cacing kremi, cacing tambang, dan cacing otot.
Struktur tubuh Nemathelminthes:
1. Memiliki tubuh bulat panjang seperti benang dengan ujung ujung yang
meruncing.
2. Memiliki

rongga

tubuh

semu

sehingga

disebut

sebagai

hewan

Pseudoselomata
3. Umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada pula yang
mecapai panjang 1 meter.
4. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.
12

5. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri


dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya.

Sistem Pencernaan Nemathelminthes:


Sistem pencernaan cacing ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat
pada ujung posterior.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi.
Cairan pseudoselum yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan
pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
Sistem Reproduksi
Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena sistem
reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya
terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi dilakukan secara internal.
Hasil fertilisasi dapat mencapai lebih dari 100.000 telur per hari.
Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas yaitu nematoda dan
nemathopora. Beberapa nematoda yang menjadi parasit pada manusia adalah:
1)

Ascaris lumbricoides (cacing perut), penyebab penyakit ascariasis

2)

Oxyuris vermicularis (cacing kremi), dapat melakukan autoinfeksi

3)

Wuchereria bancrofti (cacing rambut), penyebab penyakit kaki

4)

Trichinella spiralis, penyebab penyakit trikhinosis

gajah

13

7.

Filum Platyhelminthes
Ciri-ciri:
1. Memiliki tubuh yg pipih dan simetris.
2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.
3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang
hidup bebas.
4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan
membelah diri (fragmentasi).
5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.

1. Sistem pencernaannya disebut gastrovaskuler, dimana peredaran makanan


tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih
dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan.
2. Beberapa jenis cacing pipih memiliki penginderaan berupa oseli, yaitu
bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata
tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior
(kepala).
3. Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri
dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini
tergolong hermafrodit.

14

Platyhelminthes menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, salah


satunya yaitu Schistosoma yg menyebabkan skistosomiasis. penyakit parasit
yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.
Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi
kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan
ginjal manusia.
8.

Filum Porifera
Porifera adalah hewan multiseluler yang paling sederhana.Karena
hewan ini memiliki tubuh yang berpori. Porifera dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku spons yang sering digunakan untuk perlengkapan mandi dan
pengisi tempat duduk kendaraan.

Ciri Tubuh
1. Ukuran Tubuh
Ukuran porifera sangat beragam. Ada yang sebesar butiran beras, dan ada
yang diameter hingga 2 meter. Tubuh porifera pada umumnya asimetris .
Ada yang seperti tabung atau bercabang seperti tumbuhan.

15

Tubuhnya memiliki pori(ostium). Warna tubuh bervariasi, ada yang


berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah,
jingga,kuning bahkan ungu.

2. Struktur Tubuh
Porifera termasuk kelompok protozoa, karena ia belum membentuk
jaringan dan organ. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel
berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut pinakosit. Pinakosit
berfungsi sebagai pelindung.
Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air
yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel
berleher yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.
Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk
aliran air satu arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen
masuk melalui pori ke spongosol.
Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof. Makananya adalah bakteri dan
plankton. Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan. Habitat
porifera umumnya di laut.
Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari
kelas Demospongia. Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah
tempat . Hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.
Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang
porifera dianggap sebagai tumbuhan.

16

Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.
Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.
Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara
sperma dan ovum). Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga
sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
9.

Filum Protozoa
Protozoa dalam bahasa yunani (protos = pertama dan zoo hewan)
Lantas, protozoa yaitu hewan pertama. Merupakan filum hewan bersel satu
yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual
(vegetatif). Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika
kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa
akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang
pertama kali mempelajari protozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.
Phylum protozoa dibagi menjadi 4 klas dan pembagian klas ini
berdasarkan alat gerak yang dimilikinya.
1. Klas Rhizopoda ( klas Sarcodina )
Hewan yang termasuk kelas ini bergerak dengan kaki semu atau

pseudopodia.
Contoh :
Amoeba proteus
Entamoeba coli
Entamoeba dysenteriae
Arcella
2. Klas Flagellata ( klas Mastigophora )
Hewan yang termasuk klas ini mempunyai alat gerak flagel atau bulu
cabuk.
Contoh :
-

Euglena viridis
Volvox globator
17

3. Klas Ciliata ( klas Ciliophora )


Hewan yang termasuk klas ini mempunyai alat gerak berupa cilia atau
bulu-bulu getar.
Contoh :
Didinium
Stentor
Paramaecium
4. Klas Sporozoa
Hewan ini tidak mempunyai alat gerak
Contoh :
-

Plasmodium falciparum ( penyebab malaria tropikana )


Plasmodium vivax ( penyebab malaria tertiana )
Plasmodium malariae ( penyebab malaria quartana )

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hewan invertebrata atau juga disebut avertebrata adalah hewan yang
tidak bertulang belakang. Avertebrata memiliki struktur morfologi dan
anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang
punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah
yang lebih sederhana. Avertebrata diklasifikasikan menjadi 9 filum, yaitu
18

Annelida,

Arthropoda,

Coelentrata,

Echinodermata,

Mollusca,

Nemathelminthes, Platyhelminthes, Porifera, dan Protozoa. Setiap filum


memiliki ciri dan klasifikasi yang beraneka ragam.
3.2. Saran
Melalui penulisan makalah ini, diharapkan kepada pembaca dapat
memahami penjelasan tentang filum invertebrata dan diharapkan untuk
mencari informasi-informasi lain dari berbagai sumber untuk benarnya
informasi yang didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Fried, George H. dan George J. Hadermenos. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Saktiyono. 1989. Biologi 1. Jakarta: PT Intan Pariwara.
Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi 1. Jakarta: Yudhistira.
Ulin. 2013. Hewan Invertebrata. http://ulinnuha-92.blogspot.com/2012/06/hewaninvertebrata.html. diakses pada Kamis, 30 Juli 2015.

19

20

Anda mungkin juga menyukai