Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita
Nabi semesta alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan didalam makalah ini.
Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan........................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Laba-laba.......................................................... 6
B. Klasifikasi Laba-laba.......................................................... 7
C. Morfologi Laba-laba........................................................... 8
E. Kelompok Laba-laba........................................................... 15
F. Perkembangbiakan Laba-laba........................................... 21
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serangga. Istilah ini berasal dari dua perkataan Latin - entomon bermakna
Nilai yang menguntungkan dapat berasal dari produk seperti madu, royal jelly,
dalam ilmu pengetahuan, dan peran dalam ekosistem. Jutaan ton produk
pertanian hilang karena kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Begitu juga
kerugian yang besar akibat gangguan kesehatan hewan dan manusia yang
hama pascapanen, hama permukiman serta penyakit pada tanaman, hewan dan
(insecta). Akan tetapi, arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang
3
mempelajari Arthropoda (hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan
bagi serangga.
Entomologi Dasar dibagi lagi menjadi sub-cabang ilmu yang lebih khusus
antara lain:
tubuh serangga, biasanya lebih ditekankan kepada bentuk dan struktur luar
tubuh serangga.
2. Anatomi dan Fisiologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
5. Patologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari serangga sakit baik tingkat
penggolongan serangga.
4
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laba-laba
buku (arthropoda)dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap
150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae,
mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar
protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak
di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu
6
B. Klasifikasi Laba-laba
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Subordo : Mesothelae
Mygalomorphae Araneomorphae
Genus : Salcitus
1. Keragaman Jenis
hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil,
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi atas tiga golongan besar pada
beruas-ruas.
7
di tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan
bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang lebih 94%
dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari kelompok ini mengarah agak
miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada kelompok tarantula) dan
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit,
dan lebah.
C. Morfologi Laba-Laba
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya
memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang
atau pedicellus.
8
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat
terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang
jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam
perkawinan.
gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh
mangsanya.
tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-
laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan
warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua
bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba
mengenali warna.
air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai
9
1. Anatomi Laba-Laba
buku
d. Ganglion ventral dan ganglion dorsal sebagai sistem saraf dan perasa
Selain bagian bagian diatas laba laba juga dapat membuat sarang atau
dapat juga disebut sutra. Dari penelitian yang dilakukan Vollrath (1998), laba-
dan memeriksa saluran yang dilalui sutera sebelum keluar dari tubuhnya.
dalam saluran ini, sel-sel khusus mengeluarkan air dari protein-protein sutera
bagian lain dari saluran dan menghasilkan bak asam. Ketika protein-protein
sutera bersentuhan dengan asam tersebut, protein-protein ini melipat dan saling
10
terbentuk, diperlukan bahan-bahan lain dengan segudang sifat yang beragam
(Yahya, 2001).
gel yang disimpan ke serabut padat akhir. Gel yang dihasilkan oleh kelenjar
Spinneret pada laba-laba merupakan suatu bagian yang sangat maju sebagai
suatu gradien konsentrasi protein, pH, dan tekanan, yang mendorong protein
sutera dalam bentuk gel untuk menjadi fase kristal. Permulaan kelenjar pada
spinneret kaya akan thiol dan tyrosine. Ketika proses pembuatan sutera mulai,
yang baru dihasilkan. Dari bagian ampulla, memutar saluran pipa yang secara
efektif memindahkan air dari sutera yang dihasilkan. Pengeluaran sutera pada
ujung distal saluran pipa, dan terdapat suatu klep. Klep tersebut berfungsi
sebagai berikut:
jarring.
11
c. 300 buah glandulae aciniformes, untuk lapisan kantung telur yang luar dan
jaring.
berbeda-beda antara satu bentuk dengan bentuk yang lain, disesuaikan khusus
mempunyai lima jenis sutera yang berbeda, masing-masing jenis sutera untuk
konstruksi jaring.
12
D. Reproduksi Pada Bangsa Laba-Laba
spesies bertahan dari kepunahan. Keturunan hanya akan terjadi jika individu-
secara seksual dengan fertilisasi bersifat internal, sama seperti pada manusia.
Hanya saja perlu diketahui bahwa proses yang berlangsung tidak sama dengan
reproduksi pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya. Pada laba-laba dan
betina dengan tidak menggunakan organ genital jantan. Dengan kata lain, ada
fase yang disebut fase intermediet sebelum terjadinya fertilisasi. Adanya fase
intermediet juga terjadi pada beberapa serangga tak bersayap, dan myriapod.
tertentu sebagai bentuk persiapan. Pada beberapa jenis jantan dan betina
13
betina. Keempat tahapan diakhiri dengan ritual pascakawin. Setiap tahapan di
betina. Jantan harus mampu mengenali bahwa individu betina berasal dari jenis
yang sama dan siap untuk kawin. Tarian khusus dilakukan untuk menghindari
spermanya ke tubuh sang betina melalui organ yang disebut epygnum yang
(Lycosidae) dari beberapa gua di Hawaii hanya menghasilkan 15-30 butir telur
menghasilkan 100 butir telur. Mengingat tingkat reproduksi yang rendah dan
tekanan kerusakan habitat, jenis troglobit tersebut telah masuk list endangered.
untuk melindungi telur dan menjaga kelembaban agar tetap stabil. Induk betina
14
pada ventral menggunakan benang. Betina pada beberapa jenis mati setelah
bertelur.
E. Kelompok Laba-laba
1. Arachnoidea
15
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering
kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki
mulut.
adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian
16
2. Myriapoda
darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang
bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli
Diplopoda.
3. Chilopoda
dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang
mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki
17
beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau
4. Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah
dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan
5. Crustacea
6. Entomostraca
sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai
parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
18
7. Malacostraca
satu ini.
tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang
pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada
bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped,
19
membawa anaknya.Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus,
bersifat dioseus.
8. Insecta
ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat,
kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut
hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan
terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan
20
syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki
Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang
F. Perkembangbiakan Laba-laba
betinanya. Sebab itu, biasanya setelah kawin, laba-laba betina akan segera
lain atau laba-laba jantan membuat betina tidak dapat bergerak bebas dengan
yang dan membuat "kokon" tunggal (selubung yang terbuat dari benang-
induknya menjaga didekatnya. Pada laba-laba jenis lain, si betina lebih suka
membawa kokon berisi telur seperti ransel. Pada laba-laba jenis tertentu,
21
setelah telur menetas, anak-anak laba-laba memanjat punggung induknya dan
bayi laba-laba sangat serupa dengan laba-laba dewasa. Akan tetapi jika telur
terbuka, laba-laba yang baru lahir sebagian besar tidak mempunyai pertahanan
dan beberapa bagian tubuhnya belum ada, misalnya laba-laba yang baru lahir
belum bermata dan kakinya belum dapat digunakan. Jika telur menetas, larva
kecil dan belum dapar bergerak muncul dan bertahan hidup dari persediaan
berganti kulit 5 sampai 10 kali, serta biasanya selama berganti kulit mereka
bergantung terbalik.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-
laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan
puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya
benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari
sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari
23
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba
http://estiarana.blogspot.com/2010/12/laba-laba-lynx-oxyopes-javanus.html
http://www.scribd.com/doc/76749838/artikel-laba-laba
24