Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ZOOLOGI INVERTEBRATA
Echinodermata (Astroidea dan Ophiuroidea)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 13

NURUL ANNISA. R
20500122015

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Echinodermata (Astroidea dan Ophiuroidea)” dengan tepat waktu. Serta shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad S.A.W yang
menjadi suri tauladan kami dalam menuntut ilmu.

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah
Zoologi Invertebrata yang di ampu Oleh Ibu Ainul Uyuni Taufiq, S.p., S.Pd., M.Pd.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih terkait dengan
“Echinodermata (Astroidea dan Ophiuroidea)” bagi pembaca maupun penulis.

Terima kasih kami haturkan kepada Ibu Ainul Uyuni Taufiq, S.p., S.Pd., M.Pd.
Selaku dosen Pada Mata kuliah Zoologi Invertebrata dalam memberikan waktu untuk
mengerjakan makalah ini serta mengenalkan penulis ilmu yang baru.

Penulis menyadari, bahwa makalah yang penulis buat masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan baik kritik maupun saran dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dalam penulisan makalah.
Semoga Makalah ini bisa menjadi wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Samata, 28 Desember 2023

Kelompok 12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................................4

A.Latar Belakang.................................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah............................................................................................................................5

C.Tujuan...............................................................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................................6

A. Pengertian Echinodermata.................................................................................................................6

B. Klasifikasi echinodermata...................................................................................................................7

C. Karakteristik Echinodermata...............................................................................................................9

D. Fisiologi Echinodermata...................................................................................................................10

E. Peranan Echinodermata...................................................................................................................11

BAB III...................................................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.......................................................................................................................................12

B. Saran................................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan organisme di laut dapat dilihat dari bagaimana organisme itu hidup,
dan bahkan dapat dengan mudah diketahui dengan melihat cara hidup dari tiap organisme
yang ada. Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia. Dengan jumlah pulau
mencapai 13 ribuan buah, letak yang strategis dan garis pantai terpanjang maka Indonesia
merupakan surga bagi banyak biota laut. Salah satu biota laut yang umum ditemukan di
pantai tropis sampai dengan subtropis adalah hewan pada filum Echinodermata.
Echinodermata adalah nama filum dari invertebrata laut yang berkulit duri. Filum
yang mencakup sekitar 6.000 spesies ini dikelompokkan dalam 5 kelas. Keberadaan
Echinodermata selain sebagai sumber makanan bagi hewan lain, juga berfungsi sebagai
pemakan bangkai / pemakan partikel-partikel yang membusuk di laut. Echinodermata
merupakan salah satu komponen utama dari keanekaragaman hayati laut yang memainkan
peran penting dalam fungsi ekosistem yaitu pada jaring-jaring makanan sebagai
herbivora, karnivora, omnivora, ataupun sebagai pemakan detritus. Secara umum
Echinodermata lebih banyak dijumpai pada perairan yang jernih dan tenang, dan
mencapai keanekaragaman tertinggi di terumbu karang dan pantai dangkal.
Echinodermata dibagi kedalam lima classis yaitu Asteroidea (Bintang Laut), Echinoidea
(Bulu Babi), Crinoidea (Lili Laut), Ophiuroidea (Bintang Mengular), dan Holothuroidea
(Teripang).
Echinodermata, kecuali Echinoidea (bulu babi) dan Holothuroidea (teripang) tidak
memiliki lima lengan simetris. Umumnya tersusun dari kerangka yang terbuat dari
kalsium karbonat. Beberapa Echinodermata berkembang biak secara seksual dan beberapa
spesies yang lain berkembang biak secara aseksual Echinodermata merupakan hewan
invertebrata yang hanya dapat hidup di perairan laut dengan berbagai tipe habitat seperti
zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, koloni karang hidup dan
karang mati dan beting karang.

Pada makalah ini penulis akan menyajikan satu dari filum yang ada pada hewan
tak bertulang belakang atau Invertebrata. Filum yang akan dibahas ini adalah filum
Echinodermata. Dimana disini akan dibahas mulai dari pengertian Echinodermata dan
kelas pada Echinodermata yaitu Astroidea dan Ophiuroidea.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Filum Echinodermata?

2. Bagaimana Klasifikasi Filum Echinodermata?

3. Bagaimana Karakteristik Filum Echinodermata?

4. Bagaimana Fisiologi Filum Ecchinodermata ?

5. Apa saja peranan dari Filum Echinodermata?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Filum Arthropoda

2. Untuk mengetahui Klasifikasi Filum Echinodermata

3. Untuk mengetahui Karakteristik Filum Echinodermata

4. Untuk mengetahui Fisiologi Filum Ecchinodermata

5. Untuk mengetahui peranan dari Filum Echinodermata


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Echinodermata
Echinodermata adalah Phylum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang
hidup di air tawar atau darat. Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino berarti landak,
derma yakni kulit). Jadi, dapat diartikan echinpdermata adalah kelompok hewan tripoblastik
yang memiliki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya. Echinodermata berasal dari
Bahasa Yunani Echinus berarti landak, dan Derma yang berarti kulit. Secara umum
echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Filum echinodermata hidup di laut, mulai
dari daerah litoral sampai dengan kedalaman 6.000 m..
Echinodermata mempunyai kulit keras yang tersusun dari zat kapur dengan lima
lengan berbentuk seperti jari, dan organorgan tubuh yang berjumlah/kelipatan lima. Pada
umumnya hewan ini bertubuh kasar karena terdapat tonjolan kerangka dan duri di tubuhnya .
Bentuk tubuh Echinodermata memiliki ciri khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat
tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri dan simetri radialnya berevolusi secara
sekunder. Phylum Echinodermata memiliki peranan cukup besar pada ekosistem terumbu
karang dan lamun, terutama peranannya dalam jaringan makanan yang memiliki berbagai
kedudukan, meliputi herbivora, karnivora, ataupun sebagai pemakan detritus. Hewan
Echinodermata adalah komponen komunitas bentik di lamun yang lebih menarik dan lebih
memiliki nilai ekonomis. Sehingga hewan ini mempunyai peran sebagai pembersih
lingkungan laut terutama pantai. Selain itu echinodermata juga dapat dijadikan parameter
(bioindikator) kualitas di ekosistem laut
Phylum Echinodermata dibagi dalam lima golongan utama yakni teripang
(Holothuroidea), bintang laut (Asteroidea) bintang ular (Ophiuroidea), bulu babi (Echinoidea)
dan lili laut (Crinoidea). Hewan-hewan ini sangat umum dijumpai di daerah pantai terutama
daerah terumbu karang. Di Indonesia dan sekitarnya (Kawasan IndoPasifik Barat) terdapat
teripang sebanyak kurang lebih 141 jenis, bintang laut 87 jenis, bintang ular 142 jenis bulu
babi 84 jenis dan lili laut 91 jenis.
B. Klasifikasi echinodermata

1. Kelas Holothuroidea (timun laut atau teripang)


kelas Holothuroidea yang mempunyai bentuk tubuh silindris memanjang, tersebar
luas di perairan laut mulai dari zona pasang surut terendah sampai laut dalam (deep
sea). Secara morfologi bentuk teripang bervariasi mulai dari yang bulat sampai
panjang silindris seperti cacing, dengan garis oral dan aboral sebagai sumbu yang
menghubungkan antara anterior (mulut) dengan posterior (anus) yang terletak pada
kedua ujungnya sehingga bentuknya menyerupai ketimun laut (Hyman, 1995). Pada
bagian anterior terdapat mulut (oral) bertentakel yang berfungsi untuk mengambil,
menghisap partikel/makanan/larutan, sedangkan diposterior terdapat kloaka
(aboral) untuk mengeluarkan sisa-sisa 13 makanan maupun air. Pada bagian anus
dijumpai kelenjer seperti getah (tubulus cuvier) yang berfungsi sebagai alat
pertahanan diri. Pernafasan teripang menggunakan pernafasan pohon yang terletak
di rongga kanan dan kiri atau bersebelahan dengan sistem pencernaan. Alat kelamin
dari teripang dekat dengan bagian mulut.
2. Kelas Asteroidea (bintang Laut)
Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Tubuh
Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi
menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah
untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada
bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan
lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak
juga merupakan alat penghisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Asteroidea memiliki bagian tubuh oral (bagian tubuh dengan mulut) dan bagian
aboral (bagian tubuh dengan anus). Kelas ini memiliki sistem ambulakral yang
terdiri dari pembuluh darah air (jaringan hidrolik) yang akan membentuk
kaki/lengan. Kaki/lengan berfungsi sebagai alat gerak, untuk menempel dan untuk
menemukan makanan.
3. Kelas Ophuroidea (bintang ular)
Bintang mengular atau Ophiuroidea merupakan kelompok biota laut yang termasuk
kedalam Phylum echinodermata. Hewan ini merupakan salah satu biota bentik (hidup
di dasar) dan mempunyai kebiasaan bersembunyi (dwelling habit). Bintang mengular
mempunyai kemiripan dengan bintang laut, karena mempunyai bentuk tubuh yang
bersimetri pentaradia. Ophiuroidea, terdiri atas 3 bangsa (ordo), 16 suku (family),
dan 276 marga (genus). Pada saat ini diperkirakan terdapat sekitar 1600 jenis
(species) bintang mengular. Bintang mengu-lar ini ditemui pada semua laut dan
lautan dengan batas kedalaman antara 0 meter sampai 6720 meter. Bintang mengular
memiliki peranan terhadap ekologi suatu perairan. Masing-masing dari kelas tersebut
memiliki peranan tersendiri terhadap ekologi laut. Asteroidea (bintang laut) dan
Ophiuroidea (bintang mengular) memiliki peranan sebagai pelindung karang dari
pertumbuhan alga yang berlebihan
4. Kelas Crinoidea (lili laut)

Crinoidea memiliki bentuk indah seperti bunga leli. tangan seperti bulu unggas dan
berwarna ungu (biasanya yang ditemukan perairan dalam ), ada pula yang tidak
bertangkai (feather star) hidupnya di perairan dangkal. Mempunyai tangkai beruas-
ruas berhubungan dengan bagian aboral dari calyx 1 m. Tubuh terdiri dari: calyx
(mangkok kecil ) tersusun dr plat kapur dan 5 bh tangan yang dan lentur. Pada
crinoid, tangan tersebut bercabang-cabang (lebih) pada pangkalnya (tampak 10
tangan). Jenis lili laut beranekaragam kurang lebih 91 jenis . Tiap tangan dan
cabangnya terdapat apendik beruas-ruas (pinnule). Deretan kaki tabung pada lekuk
ambulakral tersusun 3 buah kaki tabung yang menyatu dipangkal.
5. Kelas Echinoidea (Bulu babi)

kelas Echinodea (bulu babi) umumnya memiliki tubuh berbentuk bola, padat dan
tertutup test endoskeletal atau cangkang yang terbuat dari lempeng sempurna
tertutup. Memiliki cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri.
Tetapi ada pula yang berbentuk pipih. Duri-durinya terletak berderet dalam
garisgaris. Echinoidea memiliki peranan cukup besar pada ekosistem terumbu karang
dan lamun, terutama peranannya dalam jaringan makanan yang memiliki berbagai
kedudukan, meliputi herbivora, karnivora, ataupun sebagai pemakan detritus

C. Karakteristik Echinodermata
Echinodermata merupakan salah satu hewan laut invertebrata yang mempunyai ciri
kulit yang keras dan berduri. Tubuh Echinodermata berbentuk simetris radial, dimana.
dibagian tengah tubuhnya memiliki mulut. Echinodermata ini bergeraknya sangat lambat
dan tidak ada yang hidup sebagai parasit, walaupun ada beberapa spesies Echinodermata
hidupnya menempel atau sesil. Echinodermata mempunyai kulit keras yang tersusun dari
zat kapur dengan lima lengan berbentuk seperti jari, dan organorgan tubuh yang
berjumlah/kelipatan lima. Pada umumnya hewan ini bertubuh kasar karena terdapat
tonjolan kerangka dan duri di tubuhnya .
Bentuk tubuh Echinodermata memiliki ciri khas yakni bersifat simetri radial dengan
penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri dan simetri radialnya
berevolusi secara sekunder. Kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan
duri-duri kecil, hidupnya bebas hanya gerakannya yang lamban. Semua hewan yang
termasuk dalam Berikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum :
1. Semua echinodermata hidup di air laut;
2. Simetri radial atau pentaradial, selalu terbagi 5 bagian;
3. Tidak ada kepala;
4. Tidak bersegmen;
5. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befimgsi untuk bergerak dan
menangkap makanan;
6. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;
7. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus),
rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas
(amoebosit);
8. Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;
9.Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternai, telur banyak, larva
mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
10. Semua echinodermata hidup di laut;
11. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat
12. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat
13. dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka.
14. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah
cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah
15. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi
cairan yang dipakai dalam pergerakan Fisiologu Echinodermata.

D. Fisiologi Echinodermata
Secara umum, permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul
atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral
berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki
ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem
ekskresi tidak ada. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan
pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik.
Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf
Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak
memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan
dioseus. Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan
dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan garnet dilakukan di air. Hewan
dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.
E. Peranan Echinodermata
Phylum Echinodermata memiliki peranan cukup besar pada ekosistem terumbu
karang dan lamun, terutama peranannya dalam jaringan makanan yang memiliki berbagai
kedudukan, meliputi herbivora, karnivora, ataupun sebagai pemakan detritus. Hewan
Echinodermata adalah komponen komunitas bentik di lamun yang lebih menarik dan
lebih memiliki nilai ekonomis. Sehingga hewan ini mempunyai peran sebagai pembersih
lingkungan laut terutama pantai. Selain itu echinodermata juga dapat dijadikan parameter
(bioindikator) kualitas di ekosistem laut. Echinodermata dapat bersifat pemakan seston
(suspension feeder) atau pemakan detritus, sehingga perannya dalam suatu ekosistem
sangat penting untuk merombak sisa-sisa bahan organik yang tak terpakai oleh spesies
lain namun dapat dimanfaatkan oleh beragam jenis Echinodermata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Echinodermata berasal dari Bahasa Yunani Echinus berarti landak, dan Derma yang
berarti kulit. Secara umum echinodermata berarti hewan yang berkulit duri.

2. Phylum Echinodermata dibagi dalam lima kelas yakni teripang (Holothuroidea),


bintang laut (Asteroidea) bintang ular (Ophiuroidea), bulu babi (Echinoidea) dan lili
laut (Crinoidea).

3. Echinodermata memiliki ciri khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh
dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri dan simetri radialnya berevolusi secara
sekunder. Kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil,
hidupnya bebas hanya gerakannya yang lamban.

4. Echinodermata Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Sistem eksresi tidak ada. Pertukaran gas
terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi
belum berkembang baik.

5. Echinodermata memiliki peranan cukup besar pada ekosistem terumbu karang dan
lamun, terutama peranannya dalam jaringan makanan yang memiliki berbagai
kedudukan, meliputi herbivora, karnivora, ataupun sebagai pemakan detritus

B. Saran
Setelah menyusun makalah ini penulis menyadari bahwa banyak kesalahan yang
terdapat pada makalah ini baik dari bahasa maupun tulisan, karena pengetahuan yang terbatas
mengenai menyusun makalah. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik untuk
membangun makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Cyska Lumenta. 2017. Avertebrata Air. Penerbit : Unsrat Press.

Kusrini, Azhar. 2023. Jenis-Jenis Bintang Laut (Astroidea) Di Zona Intertidal Pantai
Kolagana kota Bau-Bau. Jurnal Penelitian Biologi dan Kependidikan Vol. 2 No.1

Moh Reza Sese,Annawaty, Eddy Yusron. 2018. Keanekaragaman Echinodermata (Echioidea


dan Holothutoidea) Di Pulau Bakalan, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah,
Indonesia. Scripta Biologica VOL 5 No. 2

Narti Fitriana. 2010. Inventarisasi Bintang Laut (Echinodermata:Astroidea) Di Pantai Pulau


Pari, Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmiah Faktor Exacta. Vol. 3 No. 2

Suriyanti. 2019. Buku Ajar “Bioekologi Phylum Echinodermata”. Departemen Sumberdaya


Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai