Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ZOOLOGI INVERTEBRATA

FILUM ECHINODERMATA

Disusun Oleh:

Nama : 1. Rika Lusiana Br Tambunan ACD 117 025


2. Venesya Siagian ACD 117 026
3. Ikha Elia Rosa Br Purba ACD 117 027
4. Lia Novsika Saragih ACD 117 031
Kelas :A
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
berkah rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Filum
Echinodermata” yang mana tugas ini diberikan oleh dosen pengampu Zoologi Invertebrata,
Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya tim penulis mendapat banyak
hambatan. Oleh karena itu, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu. Tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, guna menunjang lengkapnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan kita semua serta berguna bagi pembaca.

Palangkaraya, 18 Desember 2018


Penyusun

Tim penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... 2


Daftar Isi .............................................................................................................. 3
BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 5
BAB II Pembahasan .......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Echinodermata ................................................................. 6
2.2 Karakteristik Echinodermata............................................................... 8
2.3 Morfologi dan Anatomi Echinodermata ............................................. 8
2.4 Habitat Echinodermata ........................................................................ 11
2.5 Peran Echinodermata dalam kehidupan. ............................................. 12
2.6 Klasifikasi Echinodermata .................................................................. 12
BAB III Penutup ................................................................................................ 21
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 21
3.2 Saran .................................................................................................. 21
Daftar Pustaka ................................................................................................... 22

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki panjang pantai sekitar 81.000 km.
Dengan kondisi alam dan iklim yang hampir tidak banyak mengalami perubahan sepanjang
tahun, perairan pantai Indonesia sangat memungkinkan bila memiliki banyak jenis biota
ekonomis. Echinodermata merupakan hewan triploblastik selomata. Hewan ini tubuhnya
berduri terdapat 6750 spesies hidup. Tubuhnya mempunyai bentuk simetri radial yang dibagi
menjadi lima bagian. Rangka berupa keping-keping kapur terdapat di dalam kulit dan pada
umumnya mempunyai duri. Semua Echinodermata hidup di laut. Gerakan Echinodermata
lambat dan gerakannya menggunakan kaki pembuluh (kaki ambulakral).
Hewan-hewan ini dibagi ke dalam lima kelompok utama antara lain bintang
laut(Astreroidea), landak laut (Echinoidea), bintang ular (Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea),
bulu babi (Echinoidea) dan teripang (Holothuroidea). Hewan ini sangat umum dijumpai di
daerah pantai terutama di daerah terumbu karang. Di Indonesia dan sekitarnya (kawasan
Indo-Pasifik Barat) terdapat bintang laut 87 jenis, landak laut 84 jenis, bintang ular 142 jenis,
lili laut 91 jenis, dan teripang sebanyak 141 jenis. Makanannya berupa sisa organisme yang
telah mati atau organisme lain yang lebih kecil.
Peranan hewan ini cukup besar bagi sumber daya manusia dimana merupakan
sumber makanan yang bergizi dan nilai jual dari teripang ini cukup mahal diekspor ke luar
negeri. Beberapa jenis Echinodermata mempunyai manfaat untuk makanan, misalnya
teripang dan telur bulu babi. Selain itu, banyak hewan ini yang bertindak sebagai pembersih
karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan lain yang terdapat di pantai.
Akan tetapi, ada jenis-jenis tertentu dari bintang laut yang dapat merusak binatang karang
sehingga banyak yang mati karena dimakan.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ada maka rumusan permasalahannya adalah sebagai
berikut.
1.2.1 Apa itu Echinodermata ?
1.2.2 Bagaimana ciri ciri dari Echinodermata?
1.2.3 Bagaimana morfologi dan anatomi dari Echinodermata?
1.2.4 Bagaimana habitat dari Echinodermata?
1.2.5 Bagaimana peran serta manfaat Echinodermata?
1.2.6 Bagaimana klasifikasi dari Echinodermata?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Untuk mengetahui apa Echinodermata.


1.3.2 Untuk mengetahui ciri ciri Echinodermata.
1.3.3 Untuk mengetahui morfologi dan anatomi Echinodermata
1.3.4 Untuk mengetahui dimana habitat dari Echinodermata
1.3.5 Untuk mengetahui peran serta manfaat Echinodermata
1.3.6 Untuk mengetahui klasifikasi dari Echinodermata.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos berarti landak, derma berarti
kulit. Jadi echinodermata berarti hewan yang kulitnya berduri-duri. Hewan ini biasanya hidup
di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya
gerakannya lamban, tidak ada yang parasit. Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki
tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu, hewan ini memiliki saluran
air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas,
atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada
waktu masih larva tubuhnya berbentuk simetris bilateral dan hidup sebagai plankton
kemudian bermetamorfosa menjadi simetris radial ketika dewasa, tidak berkepala, tubuh
tersusun dalam sumbu oval aboral. Echinodermata tidak mempunyai sendi ataupun rangka
untuk bergerak (walaupun Echinodermata mempunyai rangka luar), melainkan bergerak
menggunakan sistem hidrolik saluran air (water vascular system) yang membantunya dalam
pergerakan. Sistem saluran air mempunyai banyak tonjolan-tonjolan yang disebut sebagai
kaki tabung (tube feet) pada bagian ventral lengan yang membantunya dalam pergerakan dan
makan. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka messodermal (rangka di
dalam). Rangka terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan atau
tidak. Gambar 1. (a) Bintang laut; (b) Bintang ular laut; (c) Bulu babi; (d) Mentimun laut.

6
Permukaan tubuh terbagi menjadi 5 bagian yang simetris terdiri atas daerah ambulakral
(tempat) menjulurnya kaki tabung dan daerah interambulakral (inter radii) yang tidak ada kaki
tabungnya. Sebenarnya merupakan sistem saluran air. Sistem saluran air ini terdiri atas: a. Madreporit,
merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh; b. Saluran batu; c. Saluran cincin; d. Saluran
radial, meluas ke seluruh tubuh; e. Saluran lateral; f. Ampula; g. kaki tabung. Sistem ini berfungsi
untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa yang memiliki cangkang. Pada hewan ini air laut
masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh
batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau
disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung
dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral,
air masuk ke ampula. Saluran ini berakhir di ampula rongga tubuh (coelem) luas dan dilapisi
peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian tubuh menjadi sistem pembuluh air terdiri
avertebrata lainnya. Sistem pembuluh air terdiri atas madreporit, saluran batu, saluran cincin, saluran
radial, saluran lateral, ampula dan kaki tabung. Sistem air ini berfungsi untuk menggerakkan kaki
tabung dengan cara mengatur masuk dan keluarnya air laut melalui madeporit kontraksi ampula
mengatur volume air dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Kaki tabung berfungsi
untuk merayap, berpegang pada substrat, memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2 dan
CO2. Gambar 2. Struktur tubuh bintang laut

7
2.2. Karakteristik Echinodermata

 Tubuh Echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan mempunyai rongga tubuh atau disebut
dengan tripoblastik
 Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva, dan disaat dewasa
bentuk tubuhnya simteri radial
 Mempunyai kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin
 Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil yag
berfungsi untuk menghisap.
 Mempunyai sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak mempunyai
anus.
 Tidak memiliki sistem ekskresi
 Perkembangbiakan secara seksual
 Pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri
 Mempunyai sistem tabung jaringan hidrolik

2.3 Morfologi Dan Anatomi Echinodermata


Tubuh Echinoidea tidak bersegmen atau beruas-ruas. Pada waktu larva, tubuhnya
simetri bilateral, tetapi setelah dewasa simetri radial. Hewan ini mempunyai kaki ambulakral
(kaki buluh), tidak berkepala, dan tidak mempunyai otak, epidermisnya halus dan diperkuat
oleh kepingan kapur yang disebut laminae (Ossikula). Epidermis ini mudah digerakan dengan
pola tetap, tetapi ada pula yang tidak mudah digerakan. Epidermis dilengkapi dengan tonjolan
duri-duri halus dari kapur. Mesodermis mengandung eksoskeleton yang dapat digerakan dan
terikat lempengan kalkareus yang biasanya terdapat duri-duri ( Pratiwi, 2004).
Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di
permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan
oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit
adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan
sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri
atas: satu discus sentralis, dan lima radii. Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana
ditengah-tengah discus, terdapat mulut atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang
disebelah atas disebut aboral. Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini

8
disebut juga ossicula. Mereka terletak diantara dua lapisan jaringan pengikat di dalam
dinding badan. Diantara isscula terdapat serabut-serabut otot. Diantara mereka juga terdapat
pori kecil yaitu pori dermal. Pada dataran aboral, pada ossicula berpangkal spinae. Diantara
spinae tersebut ada yang dapat digerakkan. Pada dataran oral satu radius ada sulcus
ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu
ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain sehingga
besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah.

Struktur Tubuh Echinodermata

Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing
panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem
saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk
mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki
tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.

System Pencernaan Echinodermata


Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai
dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui
faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya
ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan
ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di
masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.

Sistem Gerak Echinodermata


Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini
air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke
pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima
tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang
terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau
disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di
ampula. Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke
sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki

9
lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak
berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan
menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu
hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.

Sistem Reproduksi Echinodermata


Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan
betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan
membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula.
Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral
simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi
branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa
bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.

Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata


Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi
oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung.
Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte
(sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.

Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf Echinodermata


Sistem Peredaran Darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem
peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan
dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan. Pada sistem saraf, terdiri dari
cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya.

10
2.4 Habitat Echinodermata

Echinodermata secara eksklusif merupakan hewan laut, dengan hanya beberapa


spesies yang tinggal di air tawar bahkan payau. Di antara pengecualian adalah beberapa
holothurian tropis yang dapat menahan pengeringan parsial jika terdampar di pantai oleh
gelombang surut. Kebanyakan Echinodermata tidak bisa mentolerir perubahan yang nyata
dalam salinitas, suhu, dan intensitas cahaya dan cenderung menjauh dari daerah di mana
faktor-faktor ini tidak optimal. Perilaku sebagian besar spesies air dangkal diatur oleh cahaya
yaitu, individu tetap bersembunyi di siang hari dan muncul dari penyembunyian di malam
hari untuk aktivitas makan. Echinodermata dapat ditemukan di laut terpanas dan terdingin
dunia. Spesies-spesies yang dapat mentolerir rentang temperatur yang luas biasanya juga
memiliki jangkauan geografis yang luas. Distribusi horizontal atau vertikal dari banyak
spesies juga diatur oleh suhu air. Pengaruh tekanan terhadap Echinodermata belum diselidiki
secara menyeluruh.
Echinodermata menempati berbagai habitat. Sepanjang pantai berbatu, bintang laut
dan bulu babi dapat melekat pada batu yang di bawahnya teripang dan bintang mengular
bersembunyi. Beberapa bulu babi memiliki adaptasi khusus untuk mengatasi surfing yang
turun naik akibat batuan (misalnya, kerangka yang sangat kuat dan kaki tabung yang
berkembang dengan baik untuk melekat). Di daerah berpasir, bintang laut, bintang rapuh,
landak laut memiliki bentuk yang tidak teratur, dan teripang mungkin mengubur diri atau
pindah ke permukaan. Populasi besar dari semua kelompok yang hidup dari echinodermata
dapat ditemukan di lumpur dan cairan lepas pantai. Di beberapa daerah laut, Echinodermata
adalah organisme yang dominan di palung laut terdalam, misalnya, holothurian mungkin
merupakan lebih dari 90 persen berat dari organisme hidup. Mungkin habitat yang paling
tidak biasa dimanfaatkan oleh aster laut dan keluarga kecil asteroid; hewan-hewan ini hanya
dapat tinggal pada potongan kayu yang terendam air di lantai laut dalam.
Echinodermata sering menggunakan hewan lain sebagai rumah; ribuan bintang rapuh,
misalnya, mungkin hidup di beberapa spons tropis. Teripang mungkin menempel pada
punggung echinoida Antartika yang bergerak lamban, dan salah satu teripang menempel pada
kulit ikan laut dalam. Di sisi lain, Echinodermata juga menjadi inang untuk berbagai
organisme. Berbagai crustacea dan teritip, misalnya, menyebabkan pembentukan galls, atau
pertumbuhan seperti tumor, dalam kerangka landak laut, dan krinoid sebagai inang dari
cacing parasit khusus.

11
2.5 Peran serta Manfaat Echinodermata
1. Echinodermata Sebagai Obat
Echinodermata juga dapat digunakan sebagai obat. Sebagai contoh, racun teripang
dapat memperlambat laju pertumbuhan sel tumor, sehingga racun teripang digunakan dalam
penelitian sel kanker.
2. Echinodermata sebagai Makanan
Beberapa negara, seperti Jepang, Peru, Spanyol dan Perancis. Echinodermata
menjadi makanan yang sangat lezat. Sekitar 50.000 ton landak laut ditangkap setiap
tahun untuk makanan, gonad jantan dan betina landak laut juga dikonsumsi. Sebagai
campuran seafood dan buah. Teripang yang dianggap lezat di beberapa negara Asia
Tenggara. Di Cina Echinodermata digunakan sebagai dasar untuk sup agar-agar dan
minuman.
3. Peran dalam ekologis
Echinodermata juga memiliki penting dalam rantai makanan laut. Echinodermata
adalah makanan pokok dari banyak hewan, termasuk berang-berang. Di sisi lain,
Echinodermata memakan rumput laut dan menjaga pertumbuhan rumput laut. Rumput
laut berlebih dapat merusak seluruh terumbu karang.
4. Peran dalam pertanian
Cangkang Echinodemata digunakan di beberapa oleh para petani sebagai zat
kapur. Tanah yang kurang memiliki zat kapur dapat ditambahkan dengan cara menabur
cangkang Echinodermata yang sudah dihaluskan ke tanah, sehingga tanaman bisa
mengambil banyak nutrisi dan tanah menjadi subur.

2.6 Klasifikasi filum echinodermata


Klasifikasi berikut ini diadopsi dari Hyman, L.H. (1955). Uraiannya dikhususkan
hanya pada kelas dan ordo yang masih hidup. Dibagi menjadi dua filum yaitu sebagai berikut.
1. Pelmatozoa
Sebagian besar anggota subfilum ini sudah punah. Tubuh mengikatkan diri pada
substrat dengan permukaan aboral atau dengan sebuah tangkai aboral. Mulut dan anus
terdapat pada permukaan oral. Organ dalam terlindung di dalam kerangka /test kalkareus.
Kaki tabung atau podia untuk menarik makanan tetapi ada yang tidak mempunyai penghisap.
Sistem saraf utama di bagian aboral. Pelmatozoa hanya mempunyai satu kelas yang
masih hidup yaitu Crinoidea.

12
Kelas Crinoidea

Contoh kelas Crinoidea


Sumber: http://blogpembelajaranbiologi.blogspot.com/2013/04/crinoidea.html

Anggota dari kelas ini tidak bertangkai dan bergerak bebas, tubuh terdiri dari
mangkuk aboral, disebut calyx dan penutup oral atau atap disebut dengan tegmen dan struktur
kuat bercabang lima atau kelipatannya. Tangan dapat digerakkan, sederhana, umumnya
bercabang, bisasanya 5/10 dengan atau tanpa pinula. Lekuk ambulakral, terbuka dan
memanjang sepanjang tangan dan pinnula sampai ujungnya. Mempunyai madresporit,
spina dan pedicellaria. Seks terpisah, larva disebut doliolaria. Kelas ini hanya
mempunyai satu ordo yaitu Articulata.

Ordo Articulata
Meliputi Crinoidae yang sudah punah dan yang masih hidup. Calyx bersifat
pentamerous, fleksibel, lentur menyatu pada ossikula tangan yang lebih bawah. Tegmen
kasar berisi partikel kalkareus atau lempeng kecil. Mulut dan lekuk ambulakral tampak
jelas. Contohnya adalah Metancrinus, Antedon.

2. Eleutherozoa
Kebanyakan anggota filum ini masih hidup. Batang atau tangkai tidak ada dan
biasanya hidup bebas. Struktur tubuh biasanya pentamerous. Permukaan oral terdapat
mulut yang letaknya pada salah satu sisi. Anus, biasanya pada permukaan aboral.
Lekuk ambulakral biasanya tidak untuk mengumpulkan makanan dan kaku tabung
dengan penghisap utamanya untuk organ lokomotori. Sistem saraf utama adalah oral.

13
Kelas dari filum ini ialah :
1. Kelas holothuroidae

Contoh kelas holothuroidae


Sumber https://www.slideserve.com/vaughn/kelas-holothuroidea

Tubuhnya simetri bilateral. Biasanya memanjang atau dengan mulut terletak pada
satu ujung dan anus terletak pada ujung yang lain. permukaan tubuh kesar. Endoskeleton
tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis atau lempeng tertanam di dalam dinding
tubug. Mulut dikelilingi oleh sekumpulan tentakel. Podia atau kaki tabung biasanya ada
dan berfungsi sebagai pergerakan. Saluran pencernaan makanan berbentuk panhang dan
berliku, kloaka biasanya dengan pohon respirasi. Jenis kelamin biasanya terpisah dan
kelenjar kelamin berupa berkas tubulus tunggal dan atau berpasangan.

Ordo Aspidochirota
Memiliki beberapa podia atau kaki tabung. Mulut dikelilingi 10-30 tentakel,
kebanyakan 20 tentakel mulut yang bercabang. Otot retraktor dari pharynx tidak ada.
Terdapat sepasang pohon respirasi yang berkembang dengan baik. Contohnya adalah
Stichopus, Mesothuria, Holothura

14
Ordo Elasiposa
Banyak podia atau kaki tabung. Mulut biasanya di bagian ventral dan dikelilingi
oleh 10-20 tentakel yang bercabang. Tidak ada retraktor oral dan tidak ada pohon respirasi.
Contohnya adalah Deima, Bethodythes.

Ordo Dendrochirota
Podia atau kaki tabung banyak. Tentajel oral dendritic atau bercabang seperti
cabang pohon. Terdapat refractor oral. Ada pohon respirasi. Contohnya adalah Thyone,
Phyllophorus, Cucumaria.

Ordo Malpadonia
Podia atau kaki tabung tidak ada kecuali sebagai papila anal. Tentakel oral
berbentuk jari. Tidak memiliki retraktor oral. Mempunyai pohon respirasi daerah
postrior biasanya berbentuk lonjong sampai ke bagian caudal. Contohnya adalah
Molpodia, Paracaudina.

Ordo Apoda
Tubuh berbentuk cacing mempunyai permukaan halus atau berkutil. Podia atau
kaki tabung tidak ada. Tentakel oral 10-20 buah, sederhana, bertipe digitate atau
pinate, mempunyai refraktor pharyngeal dan tidak memiliki pohon respirasi. Sistem
pembuluh air tereduksi. Contohnya adalah Synapta, Chiridota.

15
2. Kelas Echinoidea

Contoh kelas Echinoidea


Sumber: http://blogpembelajaranbiologi.blogspot.com/2013/04/echinoidea-landak-lautbulu-
babi.html

Tubuh berbentuk bola seperti mangkuk, oval atau berbentuk jantung. Tubuh
tertutup oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat tertutup oleh
spina yang dapat digerakkan. Lempeng kalkareus yang sebelah luar dibedakan ke
dalam 5 daerah ambulakral berseling dengan 5 daerah inter-ambulakral. Podia atau kaki
tabung keluar dari lubang lempeng ambulakral dan berfungsi untuk pergerakan. Mulut
terletak di pusat permukaan oral yang dikelilingi oleh peristomium yang bersifat membran.
Anus terletak di kutub aboral dan dikelilingi oleh periproct bersifat membran. Lekuk
ambulakral tidak ada. Pedicellaria bertangkai dan mempunyai 3 jepit.
Perkembangbiakan meliputi larva echino-pluteus yang berenang bebas.

➢ Subkelas Regularia

Tubuh membulat, kebanyakan sirkuler dan seringkali berbentuk oval. Simetri


tubuhnya pentamerous denga dua baris lempengan inter-ambulakral. Mulut ditengah
terlokasi dipermukaan oral dan dikelilingi oleh peristoma. Anus berdifat sentral di kutub
aboral dikelilingi oleh periproct. Lentera aristotle berkembang baik.

a. Ordo Lepidocentroida

16
Kerangka fleksibel dengan lempeng terpisah atau tumpang tindih. Lempeng
ambulakral berkelanjutan sampai ke bibir mulut. Contohnya adalah Phormosoma,
Sperosoma.
b. Ordo Cidaroida
Kerangka kaku dan membulat. Ada dua baris lempengan panang dan dua baris
lempeng interambulakral. Lemoeng ambulakral dan interambulakral melanjutkan ke bibir
mulut.Tidak ada insang. Terdapat 5 organ stewart seperti semak. Contohnya adalah Cidaris,
Notocidaris.
c. Ordo Aulodonta
Kerangka simetri dan membulat. Tersusun atas dua baris masingmasing dalam
satu lempeng ambulakral dan inter-ambulakral. Lempeng tersebut mencapai tepi
peristoma. Mempunyai insang. Gigi dari lentera aristotle tanpa lunas (keel). Contohnya
adalah Diodema, Astropyga.
d. Ordo Comarodonta
Kerangkanya kaku dan agak oval. Epiphyses dari lentera meluas dan bertemu diatas
pyramids. Gigi berlunas. Semua 4 tipe pedicellaria dimilikinya. Contohnya adalah
Echinus, Strongylocentrotus.

➢ Subkelas Irregularia

Kerangka kebanyakan datar oval sampa sirkuler. Simetrinya bilateral pada saat larva. Mulut
terdapat di tengah permukaan oral. Anus terletak lebih posterior umumnya marginal
pada permukaan oral atau aboral dan terletak di sistem apikal dari lempeng. Podia tidak
untuk pergerakan.
a. Ordo Clypeastroida
Test adalah berbentuk datar, oval atau membulat ditutup dengan duri kecil. Mulut dan
sistem apikal biasanya dalam posisi memusal oral. Daerah ambulakral aboral adalah petaloid.
Ada lentera aristotle. Tidak ada insang. Contohnya adalah Clypeaster, Laganum.
b. Ordo Spatangoida
Test adalah oval atau bentuk jantung. Daerah empat ambulakral aboral
berbentuk petaloid, yang kelima tidak petaloid. Tidak mempunya lentera aristotle.
Contohnya adalah Sparangus, Lovenia, Echinocardium.

17
3. Kelas Asteroidea

Contoh kelas asteroidea


Sumber: https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/asteroidea.html

Tubuhnya pipih pentagonal atau berbentuk bintang. Permukaan oral dan aboral
adalah jelas, permukaan oral menghadap ke bawah dan aboral menghadap ke atas. 5-
50 lengan panjang atau pendek menyebar secara simetri dari sebuah diskus sentral.
Mulut bertempat di bagian sentral dari permukaan oral dikelilingi oleh peristoma yang
bersifat membran. Anusnya kecil dan berlokasi di permukaan aboral. Ambulakral
membentuk lekuk yang mencolok didukung dengan podia. Ambulakral membatasi
permukaan oral yang membentang dari peristoma ke ujung lengan. Endoskeleton
fleksibel, terbentuk dari ossikula yang terpisah. Pedikelarianya kecil seperti duri yang dapat
digerakkan. Respirasi dengan papula. Seks terpisah, gonad terudun secara radial.
Perkembangan larva termasuk larva bipinnaria atau brachiolaria.

a. Ordo Phanerozonia
Lengan dilengkapi dengan dia baris lempeng marginal yang mencolok. Lempeng
oral adalah inframarginal dan lempeng abroal adalah supramarginal. Pedikelaria bertipe
gelembung atau sessile. Podia tersusun dalam dua baris. Kerangka mulut berkembang
baik dan bertipe adambulakral. Contohnya adalah Luidia, Astropecten, Pentaceros.

18
b. Ordo Spinulosa
Lengan umumnya tanpa lempeng marginal yang mencolok. Skeleton aboral adalah
imbricated atau reticulated dengan duri tunggal atau kelompok duri. Pedikelaria jarang ada.
Podia terdapat dua baris dilengkapi dengan pengisap. Kerangka mulut bertipe ad-
ambulakral. Ampula tunggal atau bercabang dua. Contohnya adalah Aesterina.
Echinaster, Hymenaster, Solaster.
c. Ordo Forcipulata
Lempeng marginal tidak mencolok atau tidak ada. Skeleton aboral kebanyakan
reticulated dengan duri yang mencolok. Pedikelaria bertipe pedunkulata dengan
sebuahkeping basal. Podia tersusun dalam 4 barus dan dilengkapi dengan pengisap. Papula
pada kedua permukaan. Kerangka mulut bertipe ambulakral. Contohnya adalah
Brisingaster, Heliaster, Zoraster, Asterias.

4. Kelas Ophiuroidea

Contoh kelas Ophiuroidea


Sumber https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/ophiurotdea.html

Tubuh pipih dengan diskus sntral bersegi 5 atau bulat. Permukaan oral dan
aboral adalah jelas. lengan biasanya 5, ramping, halus atau berduri. Tidak memiliki lekuk

19
ambilakral. Tidak punya anus atau intestine. Madreporit terdapat pada permukaan oral.
Seks terpisah. Gonade pentamerous. Perkembangan larva termasuk larva pluterus yag
berenang bebas.

a. Ordo Ophiurae
Lengan sederhana, kebanyakan berjumlah 5. Ossikula lengan bersendi dengan
lubang dan tonjolan diskus dan lengan biasanya ditutup oleh sisik atau perisai yang
yata. Duri pada lengan menuju lateral dan dilanjukan keluar atau ke atas dari ujung
lengan. Tidak ke bawah.Madreporit tunggal. Contohnya adalah Ophioderma, Opioscolex

b. Ordo Euryalae
Lengan sederhana atau bercabang panjang dan fleksibel. Mampu membelit
sekeliling benda dan menggulungnya. Diskus dan lengan tanpa perisai atau kurang
berkembang. Duri diteruskan ke bawah, selalu membentuk kait atau kumpulan berduai.
Satu madreporit dalam setiap interradius. Contohnya adalah Astrophyton, Aseronyx,
Astroporpa.

20
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal, umumnya terdapat di terumbu


karang dan padang lamun. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi
bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Tubuh Echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan
mempunyai rongga tubuh atau disebut dengan tripoblastik. Memiliki bentuk tubuh yang
simetri bilateral, dan disaat dewasa bentuk tubuhnya simetri radial, mempunyai kulit tubuh
yang terdiri atas zat kitin, bergerak dengan ambulakral, mempunyai sistem pencernaan
sempurna kecuali bintang laut yang tidak mempunya anus, tidak memiliki sistem ekskresi,
perkembangbiakan secara seksual, pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang
menyerupai duri, mempunyai sistem tabung jaringan hidrolik. Echinodermata
diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang
mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan
Holothuroidea (timun laut).
Filum Echinodermata sudah memiliki struktur yang kompleks secara anatomi
dan fisologi walaupun tergolong sistem primitif. Filum Echinodermata dapat ditemukan
dilaut dengan berbagai kedalaman. Filum Echinondermata dibagi menjadi 2 subfilum yaitu
Pelmatozoa dan Eleutherozoa. Filum Echinodermata tidak hanya berperan dalam
menjaga ekosistem namun juga ekonomi yaitu sebagai bahan pangan yang bergizi.

Saran

Bagi para pembaca agar dapat memahami Filum echinodermata, selain membaca dan
memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita
harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih
mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

21
DAFTAR PUSTAKA

Jasin, M. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Kimball, J.W. 1999. Biologi Jilid II Edisi V. Jakarta: Erlangga.

Kastawi, H. Yusuf dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sianipar, Prowel. 2010. Mudah dan Cepat menghafal Biologi. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher.

Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi 1. Jakarta: Penerbit Yudhistira.

http://www.faktailmiah.com/2010/09/01/echinodermata.html

http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-biologi-animalia-echinodermata.html

22

Anda mungkin juga menyukai