Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MAKALAH ENTOMOLOGI

ORDO COLEOPTERA

Dosen :
Dr. Ir. Yenny Mulyani, MP.

Disusun oleh :
Kelompok 6

1. Efry Alfyyansyah (4103 5003 16 1024)


2. Siti Nurrahmawati (4103 5003 16 1003)
3. Fury Lintang Pamungkas (4103 5003 16 1020)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
JL. Soekarno Hatta No. 530 Bandung 40286
2017

i
KATA PENGATAR

Dengan mengucapkan puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat, dan izin-Nya penyusun dapat menyelesaika penyusunan makalah yang berjudul

“ORDO COLEOPTERA” guna memenuhi tugas dari mata kuliah Entomologi.

Penyusun menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang barsifat membangun agar apa yang terdapat dalam
makalah ini dapat lebih baik lagi .
Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi seluruh pembaca.

Bandung, 5 Desember 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................... 5
A. Ordo Coleotera ............................................................................................................................. 5

1. Ciri - Ciri Serangga Ordo Coleoptera ...................................................................................... 6


2. Klasifikasi Ordo Coleoptera.................................................................................................... 6
3. Habitat dan Makanan Serangga Ordo Coleoptera ................................................................ 6
4. Daur Hidup Serangga Ordo Coleoptera ................................................................................. 7
5. Family pada Ordo Coleoptera ................................................................................................ 7
B. Anatomi Serangga Ordo Coleoptera ......................................................................................... 18

C. Contoh Serangga Ordo Coleoptera............................................................................................ 21

D. Peran Ordo Coleoptera .............................................................................................................. 27

1. Peranan Serangga Ordo Coleoptera Dalam Bidang Pertanian ........................................... 27

a. Serangga Ordo Coleoptera Sebagai Hama ................................................................... 27


b. Serangga Ordo Coleoptera Sebagai Predator .............................................................. 30
BAB III PENUTUP................................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Serangga merupakan makhluk dengan populasi terbesar di muka bumi. Serangga

hidup di berbagai lingkungan misalnya di air, darat, di dalam tanah, di pohon, di udara, dll.

Oleh karena itu serangga dapat mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Sepuluh tahun yang

lalu terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Ahli entomologi memperkirakan bahwa ada

kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di bumi.

Serangga memiliki keunikan dan peranan tersendiri di alam. keunikan dari serangga
sangat bervariasi misalnya dari warna yang indah, bentuk antena, bentuk sayap, bentuk kaki,
dan lain sebagainya. Peranan serangga bermacam – macam, ada yang berperan sebagai
predator, hama, membantu penyerbukan tanaman, sebagai penghasil bahan baku dari
beberapa produk, dan lain sebagainya. Salah satu bagian dari serangga tersebut adalah
serangga yang digolongkan sebagai serangga dari Ordo coleoptera.
Diperkirakan serangga dari ordo coleoptera menyumbang sebesar dari populasi
serangga di muka bumi karena memiliki 300.000 spesies. Empat puluh persen dari seluruh
spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering
ditemukan. Perkiraan memperkirkan total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak
diuraikan, antara 5 dan 8 juta.
Coleoptera juga memiliki peranan secara khusus dalam bidang pertanian yaitu
sebagai hama dan predator. Hama adalah organisme yang menghambat pertumbuhan
tanaman sehingga hasil produksi tidak maksimal. Pada Ordo Coleoptera salah satu
contohnya kutu beras yang menyerang butir – butir beras. Predator adalah mahluk hidup
yang memakan mahluk lainnya yang lebih lemah darinya. Predator dapat digunakan untuk
mengendalikan populasi hama tertentu misalnya kumbang koksi yang memangsa kutu daun
dan serangga penghisap tanaman lainnya.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas ordo serangga yang paling banyak
memiliki tampilan di banding serangga lainnya yaitu Ordo Coleoptera yang di Indonesia lebih
dikenal dengan kumbang. Ordo ini penting dipelajari dikarenakan peranannya dalm bidang
pertanian yang beragam dan berpotensi dalam penentuan hasil produksi pertanian.

4
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ordo Coleotera

Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos (perisai) dan pteron (sayap), berarti
insekta bersayap perisai. Serangga ini dinamakan demikian karena sayap luarnya mengeras
seperti seludang sedangkan sayap di dalam yang tertutup tipis seperti membrane. Mulut
pada tipe serangga ini adalah menggigit dan mengunyah. Makanan imago dan larvanya
berbeda, umumnya serangga dewasa memakan hewan dan tanaman yang masih hidup
maupun yang sudah mati sedangkan larvanya memakan kompos batang dan akar pohon.
Ordo ini berkembang biak dengan cara holometabola atau sempurna. Dari seluruh kelas
anggota serangga 40% nya merupakan ordo coleoptera yang terdiri dari 250 spesies lebih.
Dalam ordo ini banyak yang bertindak sebagai hama dan ada juga yang menjadi predator
larva hama. Beberapa family dari ordo ini adalah dynastidae, melolonthidae, rutelidae,
lampyridae, coccinellidae, curculionidae, histeridae, cerambycidae dan scolytidae.
Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000
spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan total jumlah
spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta. Anggota-anggotanya ada
yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator
(pemangsa) bagi serangga lain.
6

1. Ciri - Ciri Serangga Ordo Coleoptera


 Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan
tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut
elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
 Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-
tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat
melipat di bawah sayap depan.
 Mengalami metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang
perkembangannya melalui stadia :
Telur —> larva —> kepompong (pupa) —> dewasa (imago).
 Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang
tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan
bertipe bebas/libera.
 Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya
mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku
 Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan
kepala.

2. Klasifikasi Ordo Coleoptera


Pengklasifikasian Ordo coleoptera terbagi kedalam beberapa subordo, yaitu :
 Achostemata, meliputi diantaranya Cepedidae dan Micromaltidae
 Myxophaga, meliputi diantaranya Microsporidae, hydrosporidae/Hydropilidae.
 Aedephaga, total 8 family, (sternum abdomen pertama dibagi oleh coxae
belakang)diantaranya yaitu Rysodidae, Carabidae, Gyrinidae, Halipidae,
Noteridae, Amphizoidae, dan Dysticidae .
 Polyphaga, (sternum perut pertama tidak terbagi) total kurang lebih 138 family
dari beberapa super family, diantaranya yaitu Hydrophiloidea, Staphylinoidea,
Scarabaeoidea, Scirtoidea, Dascilloidea, Buprestoidea, Byrrhoidea, Elatoriedea,
Derodontoidea, Bostrichoidea, Lymexyloidea, Cleroidea, dan Cucujoidea dll.

3. Habitat dan Makanan Serangga Ordo Coleoptera


Mereka dapat hidup hampir di mana saja. Kumbang dapat ditemukan hampir di
semua habitat, namun tidak diketahui terjadi di lautan atau di daerah kutub seperti
Kutub Utara dan Antartika. Mereka sering makan pada tumbuhan dan jamur, merusak
pertahanan binatang dan sisa-sisa tanaman dan makan invertebrata lainnya (hewan
7

tanpa tulang belakang). Kumbang juga dapat ditemukan di mana saja terutama
makanan di mana makanan terutama kering seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sereal
dan tepung di tempat-tempat seperti gudang, toko roti dan toko-toko dan biji-bijian.

4. Daur Hidup Serangga Ordo Coleoptera

Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui


stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa) —> dewasa (imago). Larva umumnya
memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki
(apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe
bebas/libera. Beberapa contoh anggotanya adalah : - Kumbang badak (Oryctes
rhinoceros L) - Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr) - Kumbang buas
(predator) Coccinella sp.

5. Family pada Ordo Coleoptera


a. Sub Ordo Archostemata

 Family Cupedidae (Reticulated beetle)


Ini adalah kelompok terkecil yang diketahui dengan empat genera dengan
masing-masing satu spesies diketemukan di Amerika Serikat.

 Family Micromalthidae
Kelompok ini meliputi spesies tunggal, Micromalthus debils LeConte, yang
banyak ditemukan di beberapa lokasi di bagian timur Amerika, Colombia
8

inggris dan New Meksiko. Dewasa serangga ini dengan panjang 1,8-2.5 mm,
memanjang, gelap mengkilap dengan tungkai dan antenna kekuningan. Tarsi
ada lima bagian.

b. Sub Ordo Myxophaga

Sub ordo ini terdiri atas sedikit family dari kumbang kecil yang hidup di air atau
tempat yang lembab dan makan filament alga.

 Famili Microsporidae (Minute Bog beetle)


Ukuran mikroskopis dan kecil dengan panjang 0,5-0,7.5 mm, oval, convex,
kehitaman, kepala prominent dan antenna capitat banyak ditemukan dibawah
batu dekat air, sekitar akar tanaman dll.

c. Sub Ordo Adephaga

Anggota kelompok sub ordo Adephaga memiliki koksa depan membagi


bagian sternum abdomen pertama. Bagian posterior dari sternum tidak tampak
lengkap tapi di tutupi oleh koksa depan., Memiliki antenna filiform dan tarsi 5-5-5
dan sebagai predator.
9

 Famili Rhysodidae (Wrinkle Bark beetle)


Anggota kelompok ini berwarna kecoklatan dengan panjang 5.5-7.5 mm
dengan tiga alur memenjang cukup mendalam pada pronotum dan antenna
moniliform.

 Family Carabidae (ground beetles)


Famili ini termasuk yang terbesar pada Adephaga (lebih dari 30 ribu spesies),
sebagian besar anggotanya bersifat predator, baik larva maupun dewasanya
dan pada serangga lain, beberapa snail-specialists. Larva dan imagonya sangat
aktif, meski beberapa mendiami lubang, misalnya tiger beetles.
Anggota Carabidae mempunyai tiga kelompok ekologi, yaitu geofil, hidrofil,
dan arboreal. Dalam kehidupannya ada yang bersifat diurnal dan nocturnal,
baik diurnal maupun nocturnal merupakan strategi pencarian mangsa. Untuk
perlindungan dirinya, banyak spesies mempunyai pertahanan kimia yang
dihasilkan dari kelenjar abdomen. Misalnya ada kelompok (bombardier beetles)
yang menghasilkan bahan kimia yang teremisi secara eksplosive dari daerah
anal yang mengeluarkan asap, ini dikeluarkan oleh kelenjar (prekursor) yang
mempunyai reservoir, vestibule (enzym interjected) yang menghasilkan quinon
panas (kira-kira 100 C
̊ ).

 Family Dytiscidae (water tigers, kumbang penyelam predator)


Larva dan imago dari Dytiscidae hidup di air (akuatik), tetapi imago
penerbang aktif dan tertarik pada cahaya. Selain itu keduanya bersifat predator
pada sebagian besar serangga, beberapa pada moluska, amfibi, dan ikan. Larva
mempunyai lubang (hollow) pada bagian mandibel yang seperti sabit
(pencernaan ekstra oral), pada saat mereka menyerang seekor korban mereka
menghisap keluar cairan-cairan tubuh melalui lubang-lubang di dalam mandibel
tersebut. Larva menerima gas melalui spirakel caudal dan insang abdomen,
untuk beberapa spesies menerima gas melalui integumen. Pada serangga
dewasa, permukaan caudalnya end-up yang digunakan untuk mengambil
gelembung udara pada rongga perut (cavity) subelytra, mereka mengisinya
pada waktu ke permukaan. Tungkai bertipe natatorial, baik pada larva maupun
imago, yang berkembang baik pada tungkai metathoraks imago.

 Family Gyrinidae (whirligig beetles)


10

Larva bersifat akuatik hidup di dasar air (bottom dwellin) dan abbomial
appendaes, berpasangan seperti pada larva Mealoptera. Imago hidup di
permukaan air dan berkelompok (grearious). Larva dan imago bersifat
predator, larva makan berbagai hewan akuatik yang kecil dan seringkali
kanibalistik. Larva mempunyai mandibel sicle-like, seperti Dytiscidae.
Pertukaran gas pada larva melalui insang abdomen. Imago makan serangga-
serangga yang jatuh di atas permukaan air dan kadang-kadang saprofag pada
hewan yang membusuk. Pada imago terdapat antena yang termodifikasi
membentuk organ Johnston yang berkembang baik, untuk mendeteksi gerakan
permukaan air. Imago mempunyai mata majemuk yang terbagi menjadi
pasangan dorsal (aerial) dan pasangan ventral (submarine). Pasangan dorsal
berfungsi untuk menemukan mangsa, sedangkan pasangan ventral untuk
menghindari predator. Gerakan berenang imago tak menentu (erratic), yang
disebabkan tungkai yang pendek, tungkai mesothoraks dan metathoraks
termodifikasi, tetapi ini merupakan suatu strategi untuk menghindari predator.

 Family Hydrophilidae (water scavenger beetles)


Serangga ini mempunyai fase larva dan imago di air (akuatik), untuk
serangga dewasa bisa meninggalkan air dan mendekati cahaya. Larvanya
bersifat predator,utuk kelompok terutama pada larva Diptera, sedangkan
imagonya bersifat omnivora, pemakan bangkai. Pertukaran gas pada larva,
sebagian besar melalui filamen lateral abdomen (insang), seperti pada
Megaloptera. Serangga dewasa jarang menggantungkan kepalanya ke bawah
(kebalikan Dytiscidae).
Antena pada permukaan lapisan air menghidrofusi rambut-rambut pada
ujung antena, antena "memegang gelembung dan mendorongnya ke venter
thoraks dan abdomen, kemudian ke lubang subelytra. Venter akan terlihat
berkilau seperti logam ketika "memegang" gelembung udara. Sebagai fungsi
respiratori, antena yang berujung (clubbed), palpi maksila menjadi lebih
panjang, yang digunakan sebagai alat sensor, mirip antena jenis filiform.
Serangga dewasa berenang dengan menggerakkan tungkai-tungkainya yang
berlawanan secara bergantian, berbeda dengan Dytiscidae yang menggerakan
tungkai-tungkai yang berlawanan secara simultan seperti pada katak.

 Family Staphylinidae (rove beetles)


11

Dalam karakteristiknya mempunyai persamaan dengan Dermaptera,


pendek, elytra berbentuk kerucut dan memotong di bagian atasnya, tetapi
mempunyai lipatan kompleks pada sayap metathoraks. Staphylinidae sangat
aktif dengan abdomen yang fleksibel. Larva dan imago bersifat predator atau
saprofag, populasinya sangat berlimpah pada sampah dedaunan, tanaman yang
membusuk, kayu yang membusuk, dan lain-lain, atau ada juga yang berasosiasi
dengan fungi.
Kehadirannya di tempat-tempat lembab dan tanaman membusuk mungkin
berhubungan dengan pengendalian biologis dari lalat-lalat tertentu, misalnya
onion maggot. Dalam famili Staphylinidae ada subfamili yang semiakuatik, yang
diketahui dapat meluncur di atas permukaan melalui sekresi bahan kimia dari
kelenjar abdomen yang mereduksi tegangan permukaan air. Kemampuan ini
digunakan untuk pergerakan yang cepat dan berguna dalam menghindari
predator. Pertahanan lainnya adalah dengan menghasilkan senyawa kimia yang
menyebabkan panas pada kulit manusia.

 Family Scarabaeidei (white grubs, scarab beetles)


Sebagian besar kumbang termasuk kedalam famili ini, dan bahkan sebagian
besar serangga, pada kelompok hewan, pada famili ini terdapat genus terbesar
dengan anggota lebih dari 1500 spesies. Secara ekologi, famili ini terbagi atas 3
kelompok, yaitu serangga fitofag, pemakan kotoran hewan (agen daur ulang),
dan untuk beberapa merupakan spesies termitophilous dan myrmecophilous.
Serangga yang bersifat fitofag, mempunyai larva berbentuk "C", tipe
scarabaeiform, yang disebut tempayak atau grubs. Larva ini seringkali menjadi
hama pada ladang berumput, seperti di lapangan golf, atau hidup pada kayu
yang membusuk.
Kumbang dewasanya makan pada dedaunan, bunga, dan lain-lain. Kumbang
berperan sebagai stadium awal polinasi, sehingga dianggap sebagai polinator
original. Serangga yang memakan kotoran hewan, lebih berperan sebagai agen
daur ulang. Di Australia, digunakan sebagai kontrol biologi untuk mengatasi
kotoran hewan yang berlimpah di peternakan. Perilaku serangga scarabid dalam
kehidupan menjadikannya disakralkan masyarakat Mesir kuno, yang
dihubungkan dengan Ra (dewa matahari). Serangga dewasa akan mengunyah
sepotong tinja, dibuat sebuah bola, dan menggelindingkannya, bentuknya yang
seperti bola tersebut dihubungkan dengan matahari. Kegiatan peletakan telur
12

oleh serangga dewasa, oleh orang Mesir melihat hal tersebut sebagai pola siklus
alam. Spesies termitophilous dan myrmecophilous, biasanya ditemukan hidup
di sarang-sarang atau lubang-lubang vertebrata atau di dalam sarang-sarang
semut atau rayap.

 Family Elateridae (wireworm, click beetles)


Larva bersifat subteranian atau hidup pada kayu membusuk, sedangkan
dewasanya pada dedaunan, kayu, dan pada beberapa jenis tertarik dengan
cahaya. Larva dan dewasanya bersifat fitofag, beberapa larva merupakan hama
pada benih yang baru ditanam dan akar tanaman, misalnya pada tanaman
kentang, dan ada juga yang bersifat predator, terutama yang hidup dalam kayu.
Larva bertubuh keras (larva hard bodied), bertangkai pendek, kepala kapsul dan
mandibel berkembang baik, larva bertipe elateriform, atau untuk famili ini
larvanya disebut juga wireworms. Serangga dewasa dapat membalik dan
meloncat, mekanisme clicking ini terjadi dengan melakukan gerakan tulang
belakang prosternal secara tiba-tiba kelubang mesosternal, sedangkan posisi
normalnya penjepit memegang prosternal pada tepi lubang, dan ketika jepitan
dilepaskan, lompatan dimulai. Ketika berputar tubuhnya condong ke kanan,
untuk menghindari predator. Perilaku ini menghemat energi menjadi lebih
efesien sekitar 50% - 60% dan energi otot dikonversikan kedalam energi kinetik.
Satu genus dari famili Elateridae ada yang bersifat bioluminescence baik
pada larva maupun imagonya. Serangga ini mempunyai traceated fat body cells
dan reflector cells. Organ ini sel penghasil cahaya, mengontrol pemancaran
cahaya oleh pengontrolan suplai udara ke organ-organ tersebut. Ketika berada
di tanah, imago biasanya bercahaya pada 2 spots pada pronotum (hijau
kekuningan), sedangkan 1 spots ventral pada dasar abdomen (merah)
digunakan sebagai landing light. Cahaya yang dihasilkan lebih intens daripada
pada fireflies, (kunang-kunang, family Lampyridae).

 Family Coccinellidae (lady bugs, lady bird beetles)


Larva dan imago biasanya pada dedaunan, serangga dewasa dari banyak
spesies melaui musim dingin dalam kelompok yang sangat banyak. Serangga
yang bersifat predator, aktif mencari mangsa pada serangga kecil dan bertubuh
lunak, misalnya aphids, hal ini sangat berguna dalam pengendalian. Contoh
klasik dari kontrol biologis dari kumbang coccinellidae adalah diimpornya
13

Rodolia cardinalis dari Australia (1888) untuk mengendalikan cottony cushion


scale ( Icerya purchasi) yang menghancurkan industri jeruk di California. Untuk
spesies fitofag, banyak yang menjadi hama kebun yang merusak, seperti
Mexican bean beetles. Beberapa spesies ada yang bersifat mycetofagus (pada
mildews). Sebagian besar spesies imago yang memakan aphid beragregasi
melewati musim dingin, mengikuti sinkronisasi siklus hidup dengan siklus hidup
aphid. Untuk pertahanannya, dewasa umumnya berpura-pura mati yang
dihubungkan dengan reflex bleeding yang berhubungan dengan pertahanan
kimiawi.

 Family Tenebrionidae (darkling beetles)


Famili Tenebrionidae lebih dari 1500 spesies, dengan habitat yang hampir
sama dengan Elateridae, yaitu larva di subteranian atau pada kayu yang
membusuk, sedangkan imago di tanah atau kayu dan beberapa tertarik pada
cahaya. Larva dan imago bersifat fitofag atau mycetofag, larva pada akar, kayu,
atau fungi. Sebagian spesies merupakan hama kosmopolitan pada butir padi.
Serangga ini beradaptasi dengan baik pada habitat xeric, dengan hard-bodied,
elytra bersatu, beberapa dengan sayap metathorak tereduksi atau tidak ada
sama sekali, dan sistem cryptonephridial berkembang baik. Secara ekologis,
kumbang tanah memiliki kemampuan untuk menyimpan air.
Kelenjar abdomennya mengeluarkan alomon interspesifik, quinon berwarna
dan baunya tidak enak. Karakteristik posturnya sesuai untuk pertahanan
misalnya pada Eleodes dengan headstand. Serangga ini juga mengsekresikan
feromon intraspesifik, sekresi kimiawi sebagai feromon agregasi.
 Family Meloidae (blister beetles)
Larva berkembang pada masa telur belalang, atau beberapa hidup di dalam
sarang-sarang lebah liar pada tahapan larvanya, dimana mereka makan telur-
telur lebah dan makanan yang disimpan (provisions) di dalam ruangan-ruangan
dengan telur-telur. Imago pada dedaunan, bersifat fitofag atau tidak makan.
Serangga ini mengalami hypermetamorfosis, dengan instar-instar larva yang
berlainan dan sangat berbeda bentuknya. Instar larva yang pertama,
bertungkai panjang dan aktif, disebut triungulin, berbentuk seperti
campodeiform, mencari telur belalang atau sarang lebah kemudian berganti
kulit. Pada jenis yang berkembang di sarang lebah biasanya triungulin memanjat
pada sebuah bunga dan dirinya ditempelkan pada seekor lebah, sehingga
14

terjadi perpindahan (phoresy), terutama parasitoid lebah. Pada satu grup,


dewasa mempunyai maksila yang termodifikasi (galea), membentuk tabung
penghisap untuk makan pada nektar. Strategi pertahanan cantharidin :
a. Lytta vesicatoria (= the green spanishfly)
b. Blistering = iritasi jaringan epitel
c. cantharidin sebagai aphprodisiac
d. reflex bleeding (konsentrasi cantharidin dalam darah sangat tinggi)
terutama dari tibiotarsal joints
e. aposomatic coloration
f. cantharidin microcosmos
g. alomon (pertahanan)
h. sebagai feromon agregasi
i. feromon seks (tidak ada hingga saat perkawinan)
j. kairomon (menarik serangga tertentu yang makan pada hemolimfe dari
blister beetles)

 Family Cerambycidae
Larva dan imago bersifat fitofag atau saprofag. Larva pada kayu mati
(xylofag), beberapa merupakan hama hutan minor. Imago ditemukan pada kayu
(gelondongan), sering tertarik pada kayu yang segar/baru dipotong, dan pada
bunga, banyak yang berambut dan berfungsi sebagai polinator seperti pada
banyak Scarabaeidae. Serangga dewasa berwarna-warni untuk spesies diurnal
sedangkan untuk spesies nocturnal, warna tidak menarik, banyak spesies
nocturnal yang tertarik pada cahaya.

 Family Chrysomelidae (leaf beetles)


15

(Charidotella sexpunctata)
Larva dan imago bersifat fitofag, banyak anggotanya yang merupakan
spesies hama serius (terutama larva). Perilaku satu grup (subfamily Hispinae),
mengumpulkan dedaunan. Beberapa serangga dewasa mempunyai kebiasaan
mimic fecal pellets. Contohnya Charidotella sexpunctata.

 Family Curculionidae (weevils, snout beetles)


Famili Curculionidae merupakan famili terbesar dalam Ordo Coleoptera,
anggotanya lebih dari 60 ribu spesies. Larva dan imago bersifat fitofag, banyak
yang memiliki inang spesifik, dan banyak juga yang merupakan hama penting,
seperti cotton boll weevil, rice dan maize weevil, alfalfa weevil, dan lain-lain.
Permukaan kumbang membantu pertumbuhan fungi, algae, lichenes,
liverworts, mosses, kumbang ini merupakan inang untuk protozoa, rottifers,
nematoda dan mites.

 Family Eulichadidae
Panjangnya 15- 25mm, dan bentuknya seperti seekor kumbang loncat-
balik, yang tertutup dengan rambut-rambut yang halus, mandible membengkok
dan terlihat jelas,dan ujungnya seperti penciduk,larva terdapat pada aliran air
dan dan memakan tumbuh tumbuhan yang sedang membusuk.

 Family Callirhipidae
Warna coklat tua dan agak mengkilat, 11-15, sungutnya seperti kipas,
habitat terdapat pada kayu gelondong dan kulit kayu.

 Family Ptilodactylidae
16

Warna kecoklatan, panjangnya 4- 6 mm, kepala tidak kelihatan dari atas,


sungut seperti gergaji pada yang betina dan seperti sisir pada yang jantan. Ruas
tarsi yang ke tiga bergelambir dibawah dan yang ke empat kecil.

 Famili Chelonariidae
Panjangnya 4-5, dan hitam dengan bercak- bercak rambut putih pada
elytra.tungkai dapat di tarik. Ruas- ruas sungut dasar terletak didalam lekuk
prosternum, larva kumbang ini akuatik,dan yang dewasa terdapat pada
tumbuh-tumbuhan.

 Family Heteroceridae
Kumbang-kumbang pecinta lumpur yang beragam : heterocerit adalah suatu
kelompok kumbang yang berambut,hidup di lumpur, tebing aliran air dan
danau.warna kehitam-hitaman dan panjang 4-6mm. tibia berduri, sungut
adalah pendek, tibia depan membesar dan digunakan untuk membuat lubang.

 Family Limnichidae
Kumbang-kumbang pencinta yang kecil, anggota dari family ini mempunyai
kuku ynag panjang, panjang 1- 4 mm, tubuh tertutup rambut-rambut dan
antenna terdiri dari 11 ruas, ditemukan di pasir yang basah.

 Family Dryopidae
Kumbang air yang berjari panjang,panjang 1-8 mm,warna abudan coklat,
tubuh tertutup dengan rambutyang halus, ditemukan didalam aliran air, larva
seperti cacing hidup di dalam tanah atau kayu yang sedang membusuk.

 Family Elmidae
Kumbang air terjun, terdapat pada debatuan dan tanah di air terjun dan
aliran air.beberapa terdapat pada kolam dan paya-paya, beberapa adalah
kumbang darat, panjannyan3,5 mmatau kurang,habitat larva sama dengan
imago.

 Family Psephenidae
Kumbang-kumbang air seperti uang logam, terdapat pada bebatuan atau
benda lain di dalam air. Panjang 4-6mm,warna hitam.
17

 Family Troscidae
Warnanya kecoklat-coklatan sampai hitam , panjangnya 5mm atau kurang.
Mempunyai sungut yang berganda, protorak kelihatan menyatu dengan
mesotorak.

 Family Perothopidae
Mempunyai kuku tarsus seperti siisr,panjangnya 10-18 mm, warna
kecoklatan, habitat pada pohon, larva tidak di kenal.

 Famili Oxycoridae
Hanya satu jenis terdapat di amerika, imago mempunyai elytra hitam dan
warna kuning yang memanjang dekat masin-masing humerus.

 Family Ithceridae
Warnanya kelabu dan coklat dan memiliki skutelum yang kuning keningn
dan kekuningan panjangnya 12-18mm.tertadap pada cabang dan daun pohon.

 Family Nemonychidae
Kumbang moncong bunga pinus, palpusnya lentur,panjangnya 3-4,5mm,
habitat pada pohon.

 Family ithyceridae
Family ini mencangkup suatu jenis tunggal,kumbang moncong,warna
hitammengkilat, dan di tutupi dengan bercak- bercak rambut berwarna kelabu
dan coklat, dan memiliki skutelum yang kekuning-kuningan. Panjangnya 12-18
mm. habitat pada pepohonan dan larva berkembang pada pohon yang sama.

 Family Apionidae
Anggota kelompok ini kecil (panjangnya 4,5 mm atau kurang) agak
berbentuk seperti buah persik, dan biasanya berwarna hitam, dan sungut
biasanya tidak membengkok menyiku. Larvanya mengebor masuk ke dalam
biji,batang dan bagian –bagian tumbuhan lainnya. Kumbang ini ramping,
memanjang,seperti semut, dan panjangnya 5-6mm. pronotum adalah coklat
18

kemerah-merahan dan elytra biru hitam.larva sering disebut pengebor ubu jalar
dan akar.

 Family rhynchitidae
Kumbang-kumbang moncong berhidung bergeligi: kumbang ini dinamakan
demikian karna memiliki grigi pada tepi mandibelnya. Panjangnya 1,5- 6,5mm
dan biasanya terdapat di atas tumbuhan- tumbuhan yang rendah. Dewasa
panjangnya kira 6mm dan berwarna merah dengan moncong dan bagian sisi
ventral tubuh berwarna hitam, dan mempunyai bahu yang lebar. Habtatdi
kuncup dan buah dan kacang.

 Family Nemonychidae
Kumbang moncong bunga pinus: kumbang ini panjangnya 3-4,5 mm dengan
moncong yang kira-kira panjangnya dengan protorak dan agak gepeng,dan
menyempit dibagian dasar. Berbeda dengan curculionidae karna memiliki
palpus yang jelas yang lentur. Larva dari kumbang ini berkembang di tangkai
bunga dari berbagai koniver,yang dewasa biasanya ditemukan pada koniver-
konifer.

 Family Oxycorydae
Hanya terdapat diamerika serikat, yang dewasa dan larvanya makan buah
pohon dan jantan dari tanaman arrowroot (zamia). Yang dewasa mempunyai
elytra hitam, dengan tanda kuning kemerah-merahan yang memanjang dekat
masing-masing humerus.

B. Anatomi Serangga Ordo Coleoptera


19

 Head/Kepala
Bagian kepala terdiri dari mata majemuk, antena, mulut dan tanduk. Pada
Kumbang tanduk, biasanya bagian ini yang paling keras. Namun, Kumbang tanduk
betina tidak memiliki tanduk sama sekali. Kepala pada ordo coleoptera umumnya
bertipe prognatus yaitu posisi kepala vertikal dengan alat mulut mengarah ke depan,
biasanya serangga dengan tipe kepala ini aktif mencari mangsa.
 Thorax/Dada
Bagian dada terdiri dari 3 pasang kaki. Beberapa jenis Kumbang tanduk,
pada bagian ini biasanya terdapat semacam senjata pertahanan.
 Abdomen/Perut
Di beberapa jenis Kumbang, biasanya bagian perut terdapat sepasang kaki.
(misalnya Kumbang air).
 Sayap

 Elytra (Sayap Luar)


Sayap luar adalah bagian paling keras di tubuh Kumbang. Sayap ini berfungsi
untuk melindungi perut serta sayap dalam yang sangat rapuh. Sayap ini tidak
digunakan untuk terbang.

 Hind Wings (Sayap belakang)


Sayap dalam sangat rapuh dan berfungsi untuk terbang. Sebagai Serangga,
Kumbang berbagi ciri-ciri umum dengan semua arthropoda lainnya.
Kepala beruang sepasang mata majemuk, sepasang antena (biasanya dengan 11
segmen), dan mulut. Mata terdiri dari banyak unit individu kecil (aspek), yang
bersama-sama menyerupai sarang madu. Di bawah setiap aspek adalah
sekelompok enam atau tujuh sel retina yang mengelilingi zona cahaya-reseptif
20

rodlike (rhabdom). Masing-masing, "mata" memiliki saraf sendiri, yang bersama-


sama dengan saraf mata lainnya, membentuk saraf optik.
 Mata
Seperti itu dari Serangga lainnya, tidak bergerak, dan lensa yang tidak bisa
fokus. Sebaliknya, setiap mata individu memberikan kontribusi sedikit kecil dari
gambar, ini bergabung untuk membentuk mosaik kasar adegan daripada gambaran
yang jelas dan berkelanjutan. Selain itu, Serangga tidak dapat menutup mata, dan
dapat melihat dengan baik hanya untuk jarak dari beberapa meter (sekitar 90 cm).
Kumbang Whirligig, yang ditemukan pada permukaan badan air, memiliki mata dibagi
menjadi bagian atas, dengan mana Serangga mengamati lingkungan permukaan, dan
bagian bawah, untuk melihat bawah air.
 Antena (antena)
Organ yang mengumpulkan informasi mengenai sentuhan, suara, rasa, bau,
suhu dan kelembaban lingkungan Kumbang.
 Mulut Kumbang
Berupa lubang sederhana yang tidak memiliki rahang namun dikelilingi oleh
struktur khusus untuk menangkap dan grinding. Di balik atas "bibir," atau labrum,
sepasang pelengkap jawlike (disebut rahang) berfungsi sebagai penjepit. Di balik
rahangterdapat sepasang pelengkap bladelike (disebut maxillae), diikuti oleh sepasang
maxillae yang menyatu di garis tengah untuk membentuk bibir bawah atau labium.
Maxillae memegang sepasang organ indera disebut palps, yang dapat mendeteksi bau.
Kumbang memiliki bagian mulut dirancang untuk mengunyah makanan padat.

Belum Dewasa:
 Kepala berkembang dengan baik dengan ocelli dan mulut
bertipe mengigit - mengunyah
 Tiga pasang kaki toraks; tidak ada prolegs perut
 Bentuk tubuh:
 Campodeiform - Ramping, crawler aktif
 Scarabaeiform - tubuh seperti Grub, berdaging,
berbentuk C
 Elateriform - Wireworms; memanjang, silindris, dengan
exoskeleton keras dan kaki kecil.
Dewasa:
 Mengunyah bagian mulut kadang-kadang terletak di ujung
21

paruh atau moncong


 Sayap depan (elytra) keras dan berfungsi sebagai penutup
sayap belakang; bertemu di garis tengah tengah belakang
 Sayap Hind besar besar, selaput, dilipat di bawah elytra
 Tarsi 2 sampai 5 tersegmentasi

C. Contoh Serangga Ordo Coleoptera

No. Species Klasifikasi


1. Anobium Kingdom : Animalia
Fabricius Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Coleoptera

Family : Anobiidae

Subfamily : Anobiinae

Genus : Anobium
Fabricius, 1775
2. Gastrallus sp. Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order Coleoptera

Family : Anobiidae

Genus : Gastrallus
Jacquelin du Val, 1860

3. Hadrobregmus Kingdom Animalia


pertinax Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Hadrobregmus
Thomson, 1859
22

4. Microbregma Kingdom : Animalia


emargin Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Microbregma
Seidlitz, 1889

Binomial name
Microbregma emarginatum
Duftschmid, 1825

5. Oligomerus Kingdom : Animalia


brunneus Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Oligomerus
Redtenbacher, 1849
6. Oligomerus Kingdom : Animalia
Redtenbacher, Phylum : Arthropoda
1849 Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Priobium
Thomson,
1863
7 Stegobium Kingdom : Animalia
paniceum Phylum : Arthropoda
(Linnaeus, 175 Class : Insecta
8) Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Stegobium
Motschulsky, 1860
23

Binomial name
Stegobium paniceum
(Linnaeus, 1758)

8 Caenocara Kingdom : Animalia


discoidale Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus Caenocara
Thomson, 1859
9 Dorcatoma Kingdom : Animalia
substriata Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Dorcatoma
Herbst, 1792
10 Ochina Kingdom : Animalia
ptinoides Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Ochina
Dejean, 1821
11 Xestobium Kingdom : Animalia
rufovillosum Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Xestobium
Motschulsky, 1845
24

12 Spider beetle Kingdom : Animalia


Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
13 Lasioderma Kingdom : Animalia
serricorne Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Lasioderma
Stephens, 1835
Species
14 X. pectinatus Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Anobiidae
Genus : Xyletinus
Latreille, 1809
15 Amphizoa Kingdom : Animalia
insolens LeCon Phylum : Arthropoda
te 1853 Class : Insecta
Order : Coleoptera
SubOrder : Adephaga
Family : Amphizoidae
Genus : Amphizoa
LeConte, 1853
25

16. Apotomus Kingdom : Animalia


testaceus Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Apotomus
Illiger, 1807

17. Broscus Kingdom : Animalia


cephalotes Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Broscus

18. Carabus Kingdom : Animalia


Nemoralis Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Carabus
19. Lophyra sp Kingdom : Animalia
Clade: : Euarthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Lophyra
26

20. Elaphrus Kingdom : Animalia


fuliginous Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Elaphrus

21. Chlaenius Kingdom : Animalia


Purpuricollis Phylum : Arthropoda
imago Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Chlaenius

22. Loricera Kingdom : Animalia


pilicornis Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Loricera
Bonelli, 1810
23. Notiophilus Kingdom : Animalia
substriatus Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Notiophilus
Laporte, 1834
27

24. Apotomus Kingdom : Animalia


testaceus Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus : Apotomus
Illiger, 1807

25. Broscus Kingdom : Animalia


cephalotes Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Carabidae
Genus Broscus

D. Peran Ordo Coleoptera


1. Peranan Serangga Ordo Coleoptera Dalam Bidang Pertanian
a. Serangga Ordo Coleoptera Sebagai Hama
1) Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Genus : Oryctes
Species : Oryctes rhinoceros L.
28

Kumbang ini berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman,


pada bagian kepala terdapat tanduk kecil. Kumbang tanduk merupakan
hama yang utama menyerang tanaman kelapa sawit di Indonesia, khususnya
di areal peremajaan kelapa sawit. Oryctes rhinoceros menggerek pucuk
kelapa sawit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan rusaknya
titik tumbuh sehingga mematikan tanaman (Susanto dan Utomo, 2005).

2) Kumbang Kapas (Anthonomus grandis)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Curculionidae
Genus : Anthonomus
Species : Anthonomus grandis
Anthonomus grandis, adalah hama kapas yang penting secara
ekonomi di daerah tropis dan subtropis di beberapa negara di Amerika,
menyebabkan kerugian parah akibat kerusakan pada tunas bunga kapas

3) Holotrichia javana

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
29

Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Genus : Holotrichia
Species : Holotrichia javana
Kumbang ini terdapat di daerah dataran rendah sampai dataran
tinggi. Hama ini banyak merusak tanaman, terutama uretnya. Tanaman yang
diserangnya, di antaranya kentang, karet, kina, cengkih, jeruk.
4) Cylas formicarius

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Curculionidae
Genus : Cylas
Species : Cylas formicarius
Kumbang Cylas formicarius F. (Coleoptera: Curculionidae)
merupakan hama utama pada ubi jalar di dunia, baik di daerah tropika
maupun subtropika. Hama ini merusak umbi di lapangan, di penyimpanan,
dan di tempat karantina. Larva merusak umbi dengan menggerek, membuat
lorong-lorong dan sisa gerekan ditumpuk di sekitar lubang gerekan dalam
umbi. Umbi yang rusak menghasilkan terpene yang menyebabkan umbi
terasa pahit sehingga tidak dapat dikonsumsi serta berbahaya bagi
kesehatan.
5) Kumbang tepung (Tribolium castaneum)
30

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Tenebrionidae
Genus : Tribolium
Species : Tribolium castaneum
T. castaneum merupakan salah satu spesies serangga penting di
daerah tropika. Serangga ini merupakan serangga yang paling banyak
ditemukan di gudang penyimpanan biji-bijian serealia, khususnya pada
produk olahan seperti tepung dan beras giling. Bahan pangan yang terserang
berat biasanya tercemar oleh benzokuinon (ekskresi T. castaneum) sehingga
tidak layak untuk dikonsumsi.
b. Serangga Ordo Coleoptera Sebagai Predator
1) Kumbang Totol (Rodolia cardinalis)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Coccinellidae
Genus : Rodolia
Species : Rodolia. Cardinalis
Predator Icerya purchase (serangga sisik) hama tanaman jeruk.
2) Ant Beetle
31

Kingdom : Animalia
Phlylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Cleridae
Genus : Thanasimus
Spesies : T. Formicarius
Dia sebagai predator pada 27 spesies bark-beetle yang dimiliki oleh 15
genera (Dendroctonus, Drycoetes, Hylastes, Hylesinus, Hylurgops, Hylurgus, Ips,
Leperesinus, Orthomicus, Pitygenes, Pityokteines, Polygraphus, Scoltus, Tomicus
dan Trypodendron).
2. Calosoma

Kingdom : Animalia
Phlylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo :Coleoptera
Famili : Carabinae
Genus : Calosoma, Weber, 1801
Spesies : Calosoma sycophanta
Calosoma berperan sebagai pemburu ulat atau pencari.
3. Bembidion

Kingdom : Animalia
32

Phlylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Trechinae
Genus : Bembidion
Spesies : Bembidion quardriculatum
Coleoptera ini memakan , Carrot weevil, Japanese beetle; Lalat bawang;
Turnip maggot; lalat kubis; aphid kacang hitam; grain aphid; black cutworm; red
backed cutworm; Euopean corn borer; common stalk borer; armyworm; fall
armyworm.
4. Chlaenius festivus

Kingdom : Animalia
Phlylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Carabidae
Spesies : Chlaenius festivus
Memakan cacing hitam, penggerek jagung Eropa, penggerek batang biasa, dan
ulat tentara.
33

BAB III

PENUTUP

Populasi serangga di muka bumi banyak diantaranya berasal dari ordo coleoptera. Ordo
coleoptera terdiri dari banyak famili juga spesies. Ordo coleoptera memiliki kekhasan tersendiri yang
tidak dimiliki serangga dari ordo lain yaitu elytra. Serangga dari ordo ini dapat hidup di berbagai
tempat dan paling mudah dijumpai di daratan misalnya di pepohonan, rerumputan dll. Ordo
coleoptera dapat berperan sebagai predator ataupun berperan sebagai hama itu sendiri. Serangga
ordo coleoptera yang berperan sebagai predator misalnya kumbang koksi (Coccinella arcuata) yang
menjadi predator alami kutu daun dan spesies – spesies lainnya. Sedangkan sebagai hama misalnya
kutu beras (Sitophilus oryzae) yang merusak butir beras dan spesies – spesies serangga coleoptera
lainnya. Dengan diketahuinya ordo coleoptera dapat membantu para petani tradisional dan modern
untuk kepentingan perkebunan maupun hal-hal yang bersangkutan dengan tanaman yang pada
akhirnya dapat memudahkan pembedaan antara serangga yang bermanfaat dan serangga yang
merugikan para petani.
34

DAFTAR PUSTAKA

https://fandrio.wordpress.com/serangga/ordo-coleoptera/ diakses pada 11:13, 21 Nov


2017.

http://ent-deni.blogspot.co.id/2014/03/resume-ordo-coleoptera.html/ diakses pada 11:57,


20 Nov 2017.
http://kliksma.com/2014/08/pengertian-kumbang-coleoptera.html/ diakses pada 12:35, 20
Nov 2017.
https://projects.ncsu.edu/cals/course/ent425/library/compendium/coleoptera.html/
diakses pada 12:47, 20 Nov 2017.
Tabel
https://en.wikipedia.org/wiki/Anobium diakses pada 13:38, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Gastrallus diakses pada 13:38, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Hadrobregmus diakses pada 13:38, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Microbregma diakses pada 13:38, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Oligomerus diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Priobium diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Drugstore_beetle diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Dorcatominae diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Caenocara diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Dorcatoma diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Ochina diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Xestobium diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Spider_beetle diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Lasioderma diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Xyletinus diakses pada 13:39, 20 Nov 2017.
https://www.slideshare.net/kustampoenya/bab-v-diagnosis-hama-tanaman diakses pada
14:00, 20 Nov 2017.
http://www.opete.info/detail2.php?idh=922/ diakses pada 17:19, 4 Des 2017. (Basisdata Hama dan
Penyakit Tanaman)

Gambar
35

https://en.wikipedia.org/wiki/File:Soldier_Beetle_Trichodes_alvearius_taking_off_from_Kna
pweed_(cropped).jpg/ diakses pada 12:51, 20 Nov 2017
`http://books.pensoft.net/book/12378/family-group-names-in-coleoptera-insecta-/ diakses
pada 12:53, 20 Nov 2017.
http://www.biodiversitywarriors.org/kumbang-kura-kura-emas.html/ diakses pada 12:58,
20 Nov 2017.
https://hu.wikipedia.org/wiki/Myxophaga diakses pada 14:28, 20 Nov 2017.
https://www.inaturalist.org/taxa/340473-Archostemata diakses pada 14:30, 20 Nov 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Adephaga diakses pada 14:35, 20 Nov 2017.

Anda mungkin juga menyukai