Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi Vertebrata

Dosen Pembimbing

Dr. Novi Febriyanti, M.Si.

Disusun Oleh:

Melati Sukma Negari 2000008036

Mima Nuraeni 2000008042

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2020

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN


A. FILUM CHORDATA

Gambar skematis chordata

1. Chordata adalah hewan bilateria (bersimetri bilateral) Mereka tergolong ke dalam


kelas hewan yang dikenal sebagai Deuterostomia. Filum Chordata memiliki tubuh
yang bersegmen-segmen, saluran pencernaan sempurna, tubuh bersimetri bilateral dan
selom berkembang dengan baik. Empat karakteristik dari chordata yaitu, tali saraf
tunggal, dorsal dan berbentuk pipa, sebuah notokorda, celah insang di faring dan ekor
di belakang anus. Karakteristik ini semua berbentuk pada embrio awal Chordata, dan
mereka dipertahanan, berubah atau dapat menghilang ketika dewasa (Faisal, 2010 :
15)

2. Morfologi dan anatomi


 Morfologi
1. Terdapat notochord pada bagian dorsal memanjang dari kepala sampai ke
ekor sebagai penopang utama tubuh
2. Terdapat tali saraf di atas notochord
3. Pharynx pada bagian anterior saluran pencernaan terdapat celah insang
4. Terdapat ekor setelah anal
 Anatomi
1. Notokorda merupakan struktur penyokong pertama tubuh Chordata. Pada
embrio awal notokorda terbentuk di atas usus primitif sebagai batang sel yang
ramping yang mengandung matriks bergelatin dan diselubungi di dalam
jaringan ikat fibrous. Pada cacing lidah, notokorda pendek dan anterior. Pada
tunicata notokorda terdapat di ekor dan hanya selama tahap larva. Pada
lancelet dan vertebrata tingkat tinggi, notokorda memanjang hampir
sepanjang tubuh. Notokorda dipertahankan sepanjang hidup sebagai
penyokong sumbu utama pada lancelet dan lintah laut, tetapi pada ikan
sampai mamalia notokorda kemudian dikelilingi atau digantikan oleh ruas-
ruas tulang belakang (Faisal, 2010 :16).
2. Tali saraf terbentuk di permukaan dorsal pada embrio awal segera setelah
tahap gastrula. Pelipatan ke dalam dari endoderm menghasilkan sebuah
tabung berongga (korda) yang terletak di atas notokorda. Ujung anterior
membesar sebagai “vesikula serebrum” pada larva tunicata dan pada lancelet,
tetapi pada semua vertebrata, ujung anterior menebal dan terdiferensiasi
menjadi otak, untuk menjadi lebih kompleks secara progresif pada vertebrata
tingkat tinggi. Jaringan saraf pada cacing lidah menyebar. Pada tunicata,
korda dan vesikula berdegenerasi menjadi ganglion pada saat metamorfosis.
Dari lintah laut sampai ke depan, tali saraf kemudian di kelilingi oleh
lengkung neural vertebrata yang melindunginya dari luka, dan otak di
lingkupi oleh otak atau kranium. Celah insang yang berpasangan berkembang
pada sisi faring embrionik (saluran pencernaan). Masing-masing terbentuk
dari pembentukan kantung luar endoderm di faring dan bersamaan dengan
pembentukan kantung dalam ektoderm di luar tubuh, dinding yang
menghalangi menjadi retak untuk membentuk celah insang. Perkembangan
karakteristik terlihat pada hiu atau ikan, dimana setiap celah di batasi oleh
banyak filamen ramping yang mengandung pembuluh darah, untuk
membentuk insang. Air yang mengandung oksigen terlarut masuk ke dalam
mulut dan faring dan keluar melalui filamen, tempat darah memberikan
karbondioksida dan mendapatkan oksigen, sehingga insang berperan dalam
proses respirasi eksternal (Faisal, 2010 :16).
3. Celah faring, merupakan celah atau bukaan di faring (daerah tepat di belakang
mulut) yang meluas ke lingkungan luar. Pada organisme yang tumbuh di
habitat perairan, celah ini memungkinkan untuk keluarnya air yang masuk ke
dalam mulut saat makan. Pada beberapa invertebrata chordata, celah faring
digunakan sebagai filter makanan dari air yang masuk ke mulut, sementara
pada ikan vertebrata celah ini dimodifikasi atau berkembang menjadi celah
insang. Embrio manusia juga memiliki insang, namun menghilang sebelum
kita dilahirkan dan jaringan berkembang menjadi struktur lain di kepala serta
leher.
4. Ekor dibelakang anus Semua Chordata akuatik mulai dari cacing lidah sampai
amfibi, bernapas dengan insang. Pada amfibi yang bertransformasi dari larva
akuatik ke individu dewasa yang menghirup udara, insang hilang pada saat
Chordata metamorfosis. Reptil, burung dan mamalia semua mengembangkan
beberapa pasang celah insang selama kehidupan embrio awal, tetapi mereka
tidak pernah fungsional dan segera tertutupi semua hewan ini kemudian
membutuhkan paru-paru untuk menghirup udara pada saat mereka menetas
atau dilahirkan.
5. Hewan-hewan ini sudah memiliki organ-organ pencernaan seperti mulut,
faring, usus, dan anus. Mereka umumnya adalah hewan yang makan dengan
menyaring partikel makanan. Organ yang berfungsi untuk menyaring
makanan tersebut adalah lekukan bersilia yang terletak pada faring (disebut
endostyle).

6. Karakteristik atau ciri-ciri umum filum Chordata sebagaimana telah disebutkan, maka
secara terperinci adalah:
1. Adanya sefalisasi
2. Tubuh simetris bilateral
3. Tubuh bersegmen-segmen
4. Kondisi triploblastik, selom berkembang biak
5. Segmentasi yang bersifat metameri
6. Adanya notochord (corda dorsalis) yaitu struktur penyokong pertama tubuh
Chordata
7. Adanya sebuah tabung korda saraf yang terletak dorsal dari notochord
8. Adanya celah-celah insang faringeal
9. Fertilisasi internal atau eksternal dan secara seksual alat kelamin jantan Berupa
penis dan alat kelamin betina berupa vagina.
10. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, esofagus, faring, lambung, usus halus,
usus besar, rectum dan anus.
11. Alat pernapasan berupa insang bagi yang hidup di air, dan paru-paru bagi yang
hidup di darat dan
12. Sistem peredaran tertutup

7. Sifat-sifat Chordata adalah:


1. Adanya chorda dorsalis, pada keadaan embrio, larva atau seumur hidup, chorda
dorsalis terjadi dari entoderm primer.
2. Pada dinding pharynx ada sulci pada keadaan embrio, atau lubang-lubang pada
keadaan larva atau seumur hidup. Lubang-lubang ini ialah celah-celah insang.
3. Di dalam pusat susunan saraf ada rongga, seumur hidup atau hanya pada keadaan
larva. Rongga ini disebut neuroceia.

B. SUBFILUM HEMICHORDATA

Gambar 1.1 Hemichordata Gambar 1.2 Skematis Hemichordata

Hemichordata artinya hewan chordata yang chorda dorsalisnya tidak sempurna,sesuai dengan
namanya hemichordata berasal dari kata (hemi: semu, chorda: penyokong tubuh dalam).
Hemichordata adalah devisi yang berbentuk cacing laut deuterostome binatang, umumnya
dianggap sebagai saudara dari grup echinodermata. Mereka kembali ke yang lebih rendah atau
tengah Cambrian dan penting termasuk kelas fosil disebut graptolites, sebagian besar yang
menjadi punah di Carboniferous.(Kardong, K.V :2006)

 Ciri-ciri Filum Hemichordata


1. Tubuh bilateral simetris dan triploblastic
2. Jaringan saraf dorsal serta ventral
3. Sistem sirkulasi darah masih sangat sederhana
4. Alat reproduksinya terpisah (gonokoris) dan kadang-kadang hermaprodit
5. Reproduksi seksual.
6. Bentuk tubuh menyerupai cacing laut, berukuran kecil, lunak dan halus
7. Tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu: Proboscis, leher (Collar) dan badan (Truncus) yang
Panjang
8. Mempunyai banyak celah insang berpasangan dikedua sisi
9. Notokord hanya ditemukan pada bagian anterior (bucal diverticulum)

 Morfologi Filum Hemichordata


(Sumber : Kardong, K.V., 56 : 2006)
Hemichordata bertubuh lunak, silindris, dan bersilia memanjang, serta dilindungi oleh
mukosa.Panjang tubuh antara 2 cm hingga 2-5 m.Berwarna abu-abu, dan ada juga yang
kemerahan.Hemichordata memiliki bau khas. Tubuh simetris bilateralnya dibagi atas :
1. Proboscis
Proboscis terletak pada ujung anterior tubuh, ukurannya bervariasi
tergantungjenisnya.Proboscis berongga dan tersusun atas dinding otot yang tebal.
2. Collar
Collar terletak disebelah posterior tangkai proboscis dan sebelah anterior
truncus.Tersusunoleh otot sirkuler dan longitudinal. Permukaan kolarbiasanya
disesuaikan dengan peninggian, tekanan dan aktivitas darihewan tersebut ketika
membenamkan diri dalam tanah. Collarukurannya lebih pendek dari pada
proboscis.Collar memiliki 2 rongga yang masing-masing dipisahkan oleh mesenteri
dorsal dan ventral.
3. Truncus
Truncus dibagi atas:
a. Daerah anterior
b. Daerah pertengahan
c. Daerah posterior

 Anatomi Filum Hemichordata


(Sumber : Kardong, K.V : 2006)
Tubuh hemichordata ditandai dengan Organisasi tripartit. Anteroposterior sumbu
dibagi menjadi tiga bagian: yang prosome anterior, yang mesosome menengah, dan
metasome posterior. Tubuh cacing acorn adalah cacing berbentuk dan dibagi ke proboscis
anterior, leher menengah, dan badan posterior.Proboscis adalah tubuh berotot dan bersilia,
digunakan dalam penggerak dan dalam pengumpulan dan transportasi partikel makanan.
Mulut Terletak Antara proboscis dan leher.Badan adalah bagian terpanjang dari
hewan.Pada bagian ini terdapat faring, yang berlubang dengan celah insang (atau celah
faring), kerongkongan, usus yang panjang, dan anus terminal, serta mengandung gonad.
Prosome dari pterobranchia bergerak ke otot dan bersilia berbentuk perisai yang
digunakan dalam gerak dan mengeluarkan coenecium tersebut.Mesosome meluas ke satu
pasangan (dalam genus Rhabdopleura) atau beberapa pasang (dalam genus
Cephalodiscus) senjata tentakel digunakan dalam Feeding filter. Metasome atau batang
mengandung saluran pencernaan melingkar, gonad, dan meluas ke kontraktil individu
tangkai itu menghubungkan ke anggota lain dari koloni.Dalam genus Cephalodiscus,
individu aseksual diproduksi kontraktil tinggal melekat pada badan induk individu sampai
pengembangan.
Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis, truncus longitudinalis dorsalis,
truncus longitudinalis ventralis, glomerolus, dan plexus. Tidak mempunyai alat-alat
indera. Tetapi beberapa sel epidermis pada beberapa tempat pada proboscis dan pada tepi
cranial collare rupanya bersifat sel-sel sensoris. Dinding badan terdiri atas jaringan otot.
Di dalam proboscis terdapat satu celom yang bermuara keluar melalui satu lubang, ialah
porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom yang dipisah satu dari yang lain oleh
suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan menseterium entrale. Juga celom ini
bermuara keluar masing-masing melalui porus collare. Celom di dalam proboscis dan di
dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom itu dapat diisi dengan air
laut melalui pori (Romimohtarto, 2009 : 25)

C. SUBFILUM UROCHORDATA
Gambar 1.3 Skematis Urochordata

Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803 m.
Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang hidup bebas.
Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja. Filum Hemichordata
Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara
soliter bererapa hidup secara koloni.

 Morfologi sub filum Urochordata


Urochordata disebut juga dengan Tunicata. Yang memiliki tubuh pendek, tebal dengan
selubung seperti kulit. Urochordata hidup di laut, hidup bebas atau sebagai parasit.

 Anatomi sub filum Urochordata


Salah satu contoh dari sub filum Urochordata adalah Ascidia berbentuk sebagai silinder
atau bulat memanjang. Pada satu ujung ia melekat pada sesuatu. Tubuhnya ditutup oleh
tunica yang dibuat dari cellulose atau tunicin. Ia dibuat oleh cel-cel mesoderm. Tunica
melapisi pallium, ialah suatu lapisan yang tersusun dari ectoderm, jaringan pengikat dan
serabut-serabut otot, yang terutama berjalan melingkar (Romimohtarto, 2009 : 27).
Pada ujung yang bebas terdapat satu lubang yang disebut lubang oral. Pada satu sisi dekat
ujung bebas terdapat lubang lain adalah lubang atrul. Pada tepi lubang tersebut pallium
berhubungan dengan tunica. Di keliling lubang-lubang tersebut di dalam pallium ada otot
spinecter yang kuat.
Oral dari crista peripharyngealis yang oral, terdapat suatu lingkaran tenrakel-tentakel
kecil. Diduga bahwa pada tentakel-tentakel ini ada sel-sel indra yang berfungsi sebagai
chemore\eseptor.
Esophagus mulai dari dasar saccus branchialis dan bermuara ke dalam ventriculus yang
melebar. Ventriculus melanjutkan diri ke dalam intestinum. Intestinum bermuara melalui
anus ke dalam atrium dekat lubang atrist.
Pada Ascidia ada hermaproditisme protogyni. Ovarium dan testis berlekatan, dikelilingi
oleh intestinum. Oviduct dan ductus deferens berjalan mengikuti intestinum dan bermuara
ke dalam atrium dekat anus

D. SUBFILUM CHEPALOCHORDATA

Gambar 1.3 Cephalochordate Gambar 1.4 Skematis Cephalochordate

 Morfologi
Cephalochordate mempunyai tubuh kecil, pipih, memanjang seperti ikan tapi tanpa sirip
dan memiliki bentuk kepala yang jelas. Notokorda dan korda sarafnya tumbuh dengan
baik dan tetap ada selama hidupnya.
 Anatomi
1. Badan panjangnya tidak melebihi 5,8 cm.
2. Ujung cranial disebut rostum. Pada tepi dorsal terdapat suatu lipatan median
longitudinal, ialah sirip dorsal yang melanjutkan diri ke caudal sebagai sirip caudal
yang kemudian melanjtkan diri ke venral cranial sampai dimana penampang melintang
badan menjadi segitiga, sebagai sirip ventral.
3. Ada 2/3 bagian cranial badan tidak ada sirip ventral tetapi pada batas antara dataran
lateral dan dataran ventral terdapat suatu lipatan yang disebut metapleura (Yuwana,
2009 : 5).
4. Ada 100 celah-celah insang atau lebih. Mereka ialah memanjang ke arah entrodorsal
atau agak miring.
5. Septa interbranchiala yang memisahkan celah-celah insang satu dari yang lain,
disebelah dalam dilapisi oleh sel-sel ephitelium pendek dan tidak bercilia yang berasal
dari ectodermal.
6. Pembuluh-pembuluh darah Amphioxus ialah semua dari satu macam, tetapi oleh
kaena ada homologinya pada pembuluh-pembuluh darah craniata, beberapa dari
mereka disebut arteriae dan beberapa venae.
7. Pada Amphioxus terdapat gonochorisme, tetap bentuk hewan jantan dan hewan betina
ialah sama, sehingga tidak ada dimorphisme.
8. Gonades berbentuk sebagai kandung-kandung sejumlah 26 pasang yang tersusun
antara dinding badan dan dinding lateral atrium, di daerah pharyngeal dan post-
pharyngeal.
9. Gonades Chordata tidak mempunyai saluran keluar. Bila sel-sel kelamin masak, sel-
sel tersebut menembus dinding lateral aerom dan datang di dalam atrium untuk
kemudian keluar melalui actoporus.

E. SUBFILUM VERTEBRATA
 Morfologi
Bentuk tubuh simetri bilateral. Memiliki tulang belakang. Memiliki tulang tengkorak
(cranium) dan ukuran otak yang relatif besar. Memiliki tulang penyokong tubuh yang
disebut columna vertebralis, memiliki tulang penyokong tubuh yang disebut columna
vertebralis.bagian tubuh sudah lengkap, terdiri dari: kepala,leher, badan, dan ekor
 Anatomi
1. Pada hewan yang rendah tingkatannya endoskeletonnya masih berupa tulang
rawan,sedang pada hewan tingkattinggisudah berupa tulang keras.
2. Skeleton mempunyai fungsi sangat penting, yaitu sebagai penyokong dan
pelindung dari organ-organ penting yang terdapat di dalam tubuh, seperti cranium
melindungi otak, kemudian ada beberapa arcus visceralis yang menyokong bagian
insang ini terdapat pada ikan.Pada skeleton terdapat otot daging yang berfungsi
dalam koordinasi gerak atau dalam perpindahan tempat. Pada hewan yang
hidupnya di darat pertumbuhan otot daging sudah lebih baik sehingga bentuk-
bentuknya lebih kokoh.
3. Organ-organ pencernaan makanan atau tractus digestivum letaknya memanjang di
sebelah ventral, dari rongga mulut dilengkapi dengan adanya lidah dan gigi,
saluran pencernaan ini akan berakhir pada anus. Biasanya di sepanjang saluran
pencernaan pada tempat-tempat tertentu dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar,
seperti kelenjar ludah, hati, dan pankreas yang pada umumnya menghasilkan
sekret yang dikeluarkan melalui ductus ke saluran pencernaan tersebut.
4. Sistem peredaran darah atau sistem circulatoria-nya terdiri atas pembuluh dengan
jantung atau cor sebagai pusat, yang biasanya jantung ini terbagi menjadi empat
ruangan. Pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung adalah
pembuluh arteri, pembuluh arteri ini bercabang-cabang menjadi kapiler. Pembuluh
yang mengalirkan darah masuk ke dalam jantung adalah pembuluh vena yang
biasanya bercabang-cabang lagi menjadi venulae. Pada sistem peredaran darah ini,
terdapat juga sistem lymphaticus yang umumnya berfungsi sebagai pembantu
dalam sistem peredaran darah, yaitu dalam proses pengembalian plasma darah dari
jaringan-jaringan.
5. Pada hewan-hewan tingkat rendah, misalnya ikan, sistem pernapasannya atau
sistem respiratoria-nya menggunakan insang, sedangkan pada jenis-jenis yang
lebih maju tingkatannya terutama pada hewan-hewan yang hidup di darat sistem
pernapasannya menggunakan paru-paru atau pulmo.
6. sistem excretoria atau sistem pembuangannya terdiri atas ginjal atau ren yang
memiliki saluran pembuangan biasanya bermuara di dekat anus. Akan tetapi,
saluran pembuangan pada hewan tingkat rendah berbeda dengan hewan tingkat
tinggi. Pada hewan tingkat rendah alat ekskretorianya tidak bersegmen dan
berfungsi hanya untuk membersihkan darah saja. Akan tetapi, bila pada hewan
tingkat tinggi sudah lebih maju lagi, misalnya vesica urinaria atau kantung air
kencing sudah berfungsi, yaitu untuk menampung air kencing sementara.
7. Sistem saraf atau sistem nervorum pada umumnya terdiri atas sistem sarafpusat
atau sistem nervorum centralis dan sistem saraf perifer atau sistemnervorum
periforium. Sistem saraf pusat terdiri atas encephalon atau otak dan medula
spinalis atau sumsum tulang belakang. Encephalon atau otaksudah mengalami
diferensiasi, baik dalam strukturnya maupun fungsinya yang terdiri atas
haemisphaerium cerebri dan cerebellum dan pada hewan tingkat tinggi sudah
mengalami proses pembesaran. Kemudian, dari encephalon akan bercabang keluar
10 - 12 nervicranialis yang akan menjalankan alat sensoris dan motoris. Sedangkan
dari medula spinalisakan keluar pasangan nervi ke organ-organ yang sifatnya
otonom.
8. Sudah mempunyai beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan hormonyang
dialirkan ke tubuh yang membutuhkan melalui darah, seperti untuk proses
pertumbuhan dan dalam reproduksi.
9. Sebagian besar hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini alat kelaminnya
terpisah, dan pada masing-masing jenis kelamin mempunyaisepasang gonad
dengan saluran yang bermuara di bagian dekat anus.

Contoh morfologi dan anatomi pada vertebrata Aves

Gambar 1.5 Aves Gambar 1.6 Skematis Anatomi Aves

 Morfologi
morfologi aves secara umum yakni seluruh tubuh ditutupi oleh bulu dengan ukuran
yang berbeda antara yang di kepala, tubuh dan sayap serta ekor. Gambar 1. Bagian-
bagian topografi kelas aves. Kepala aves terdapat beberapa organ, yaitu: Lubang
hidung atau nares, terletak di paruh bagian atas
 Anatomi
1. Respirasi atau pernafasan. Alat pernafasan atau respirasin burung adalah paru-paru
dan dibantu dengan kantung udara. Sewaktu istirihat burung menggunakan paru-
paru dan sewaktu terbang burung menggukan kantung udara. Sistem pernapasan
atau respirasi pertama dari hidung (Nares), Glotis, Trakea, sirinks (syrinx),
bronkus, saccus pneumaticus.
2. Alat digestiv pada burung mulai dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung
kelenjar, lambung empedal, usus halus, usus besar, dan kloaka. Mulut burung
berupa paruh dari zat tanduk. Pada tembolok makanan disimpan sementara.
Tembolok adalah tempat penyimpanan makan dan lambung empedal sebagai
tempat penguyah, sesuai dengan fungsinya dinding lambung empedal disusun oleh
sel-sel otot yang tebal dan kuat. Dan dibantu kerikil, pada kelas aves banyak yang
memakan kerikil dan pasir berfungsi ungtuk menghancurkan makanannya.
3. Sirkulasi atau peredaran darah
Sistem sirkulasi pada aves terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung
pada aves berbentuk kerucut, dibungkus oleh selaput perikardium, jantung pada
aves terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu 2 artrium dan 2 ventrikel. Pada antrium dan
ventrikel terpisang sempurna. Dan sistem peredaran darah ya ganda atau tertutup.
4. Sistem regulasi aves atau Saraf
Sistem regulasi aves sama seperti sistem regulasi vertebrata lainnya yaitu sistem
saraf, endokrin dan indra.
Susunan saraf pada burung adalah:
- otak
- sumsum belakang.
Otak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Otak besar. Pada otak besar tidak banyak mempunyai neuron dan bentuknya
juga tidak berlipat-lipat.
b. Otak kecil. Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai
pengatur keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang.
c. Otak tengah. Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna
sebagai fungsi penglihatan.
d. Sumsum lanjutan
5. Sistem reproduksi aves
Alat perkembangbiakan burung jantan terdiri atas sepasang testis sebagai
penghasil sprema, saluran sperma dan kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga
saluran, saluran kelamin, saluran pencernaan dan pengeluaran ekskresi.bangsa
burung berkembang biak dengan bertalur atau ovivar. Burung mempunyai
perlilaku yang khas pada musim kawin, burung jantan akan bernyanyi sambil
menggerakan tubuhnya, memamerkan keindahan bulunya atau mengeluarkan
semacam kantung untuk menarik perhatian burung betina yang telah dewasa dan
sejenis.
6. Sistem gerak
Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang mereka berongga
dan terbungkus otot-otot, yang menghasilkan keringanan luar biasa tanpa
mengorbankan kekuatan. Sayap tertarik ke bawah oleh otot yang mengerut. Ketika
sayap diangkat dan otot dada kecil (supracoracoideus) mengerut, otot dada besar
(pectoralis major) mengendur. Ketika otot dada besar dikerutkan dan otot dada
kecil dikendurkan, sayap turun.
Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala
Tulang leher :Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap
Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Korakoid : Penghubung tulang dada
Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang
Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut
Pelvis : Penghubung tulang ekor
Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka
Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis
Tulang paha : Untuk persendian.

Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan
sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat.
Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang,
ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu
burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi
untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot
pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Contohnya pada
burung merpati. Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang). Burung
terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah
untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara.
Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling
besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih
kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke
semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh
kembali.

Tabel Perbedaan dan Persamaan Subfilum Chordata

 Perbedaan

Subfilum Kelompok Letak Bentuk Habitat Keadaan


Notocord Tubuh Notocord
Hemichordata Acraniata Bagian Seperti laut Notocord
(tidak depan cacing belum jelas.
mempunyai (ventral) terbagi Ada
tulang menjadi tonjolan
tengkorak belalai, dibagian
leher,dan dorsal,
badan tractus
digestivus
yang
dianggap
notocord
urochordata Acraniata Bagian ekor Seperti Laut Notochord
tumbuhan terlihat
melekat di jelas
dasar laut
cephalochordat Acraniata Di sekujur Seperti ikan Laut Notocord
a tubuh dan belum tampak
mempunyai jelas
kepala sejati meluas
sepanjang
badan dari
ujung
crunial
sampai
ujung
caudal
Vertebrata Cruniata Bagian Seluruh Tidak Notocord
(memiliki belakang sistem hanya sudah
tulang (dorsal) dan organnya dilaut diganti
tengkorak berkembang lengkap tetapi bisa columna
atau di tulang terdapat vertebralis.
cranium) belakang di darat Notocord
yang beruas- dan udara ada pada
ruas masa
embrio dan
digantikan
struktur lain
setelah
dewasa

 Persamaan

Subfilum Filum Struktur


Hemichordata Chordata Memiliki struktur yang sama
terdiri dari notochord, tali saraf
dorsal, celah faring, endostyle
dan ekor post-anal
Urochordata Chordata Memiliki struktur yang sama
terdiri dari notochord, tali saraf
dorsal, celah faring, endostyle
dan ekor post-anal
Cephalochordata Chordata Memiliki struktur yang sama
terdiri dari notochord, tali saraf
dorsal, celah faring, endostyle
dan ekor post-anal
Vertebrata Chordata Memiliki struktur yang sama
terdiri dari notochord, tali saraf
dorsal, celah faring, endostyle
dan ekor post-anal
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.gramedia.com/literasi/hewan-vertebrata/ diakses pada tanggal
(12 maret).
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Chordata/ diakses pada tanggal (12 maret).
3. https://www.gurupendidikan.co.id/hemichordata/
4. http://roidialpi.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo_22.html?
m=1 diakses pada tanggal (12 maret).
5. Depie. 2015. Hemichordata. Makalah.
6. Susatyo, Priyogo dan Sugiharto. 2018. Modul BIOL4212/MODUL 1.
7. Lumenta, Cyska. 2017. Avertebrata Air. Manado. Unsrat Press Jl. Kampus
Unsrat Bahu Manado 95115.
8. Anshori, Irwandi dan Anggraini, Nike, 2016. Zoologi Vertebrata Chordata.
Makalah.

Anda mungkin juga menyukai