Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas


segala rahmat, berkah, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Psikologi
Umum yang berjudul “Sensasi dan persepsi” tepat pada waktunya. Makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai topik seputar sensasi dan persepsi bagi kami dan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada puhak-pihak yang membantu dalam penyusunan


makalah ini. Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kam. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 05 Oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan
informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia
memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi
informasi.Sedangkan suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera terhadap suatu obyek
yang merupakan faktor internal serta eksternal individu meliputi keberadaan objek, kejadian dan
orang lain melalui pemberian nilai terhadap objek tersebut termasuk kedalam persepsi. Sejumlah
informasi dari luar mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalahartikan. Mekanisme
penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi.

Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.
Tetapi di dalam prosesnya sensasi dan presepsi berbeda, kalau sensasi penerimaan stimulus
lewat indera sedangkan persepsi yaitu menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak dan
kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, hasil persepsi dan sensasi
mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Karena persepsi dan sensasi
bersifat individual. Contohnya pada perbedaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan
dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio. Yang lebih
jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari sensasi dan persepsi ?

2. Apa sajakah macam-macam dari sensasi dan persepsi ?

3. Bagaimana proses terjadinya sensasi dan persepsi ?

4. Apa sajakah perbedaan dari sensasi dan persepsi ?

5. Bagaimana aplikasi sensasi dan persepsi ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sensasi

Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan
luar. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti pengindraan, yang
menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan
sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti
temperatur tinggi, warna hijau, dan rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasi dipandang
sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.

Benyamin B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai


“pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau
konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.

Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan
sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih
dari itu, melalui alat indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk
berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih
dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas ( Lefrancois,
1974, dalam rahmat, 1994 ).

B. Konsep Dasar Sensi

Sensasi memiliki 3 konsep dasar, yaitu : Stimuli, Tranduksi, dan Ambang.

1. Stimuli (rangsang) merupakan setiap aspek dari dunia luar yang secara langsung berpengaruh
pada prilaku/kesadaran manusia. Syarat stimuli agar dapat direspons atau dipersepsi dan
disadari oleh individu yang menjadi sasarannya adalah stimuli harus cukup kekuatannya.
Dengan demikian stimulus atau perangsang tersebuat dapat diamati atau direspon oleh alat
indera.
2. Tranduksi (tranduction) merupakan proses perubahan suatu bentuk energi ke dalam bentuk
energi yang lain. Tranduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai
rangsangan melalui sistem syaraf ke otak. Ketika rangsangan ini sampai ke otak, Informasi
bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks serebrum.
3. Ambang adalah batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi. Ambang
terbagi 2 yaitu :
a) Absolute threshold (ambang batas absolute)
Ambang batas absolute adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus.Setiap sistem
sensoris harus dapat mendeteksi tingkat energi yang berbeda. Energi ini dapat berbentuk
rangsangan cahaya, suara, kimia atau mekanis. Seberapa banyak rangsangan yang di butuhkan
agar dapat melihat, mendengar, mengecap, mencium atau meraba sesuatu? Salah satu cara untuk
menjawab pertanyaan ini adalah dengan menganggap adanya sebuah ambang batas absolut
(absolute threshold), atau jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi seseorang.
Jika energi sebuah rangsangan berada di bawah ambang batas absolut ini kita tidak dapat
mendeteksi rangsangan tersebut (Glasberg dan Moore, 2006). Sebagai contoh, ambilah sebuah
jam yang berdetak, letakkan diatas meja dan berjalanlah menjauh sampai anda tidak dapat
mendengarnya kembali. Setelah itu dekati kembali sampai anda mendengar detak jam itu lagi,
tahan posisi anda dan perhatikan bahwa kadang-kadang detak jam ini menghilang dan anda harus
mendekat untuk mencapai ambangnya, pada kesempatan lain mungkin saja detaknya terdengar
keras dan anda dapat mundur menjauh.

b) Difference threshold (ambang batas perbedaan)


Ambang batas perbedaan adalah perbedaan pada rangsangan yang diperlukan untuk
membedakan satu rangsangan dengan rangsangan yang lain. Ambang batas perbedaan ini juga
disebut sebagai ”just noticeable difference” atau perbedaan yang dapat dilihat. Sebagai contoh,
ketika musik dimainkan dengan pelan, anda akan dapat menyadari ketika teman anda menaikkan
volumenya bahkan pada jumlah yang kecil. Akan tetapi pada saat ia menaikkan volume dengan
jumlah yang sama ketika musik dimainkan dengan keras, anda munkin tidak akan menyadarinya.
Itu merupakan ambang perbedaan. Pada ambang batas perbedaan ini kita juga mengenal sebuah
hukum yaitu Hukum Weber (weber law).
Weber’s law adalah sebuah prinsip atau hukum yang mengatakan bahwa dua rangsangan harus
berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan jumlah yang konstan) dan dapat dikatakan berbeda.
Sebagai contoh, ketika saya meletakkan 1 lilin pada 50 lilin, maka itu tidak akan mempengaruhi
cahaya lilin tersebut. Tetapi ketika saya meletakkan 2 lilin pada 100 lilin maka akan ada
perubahan pada cahaya lilin tersebut, tetapi proporsinya tetap 1:50, hanya jumlahnya saja yang
berubah.

C. Adaptasi sensori

Adaptasi sensori merupakan dara otak menanggapi informasi yang tidak berubah dari indera
yaitu penciuman, pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perabaan. Perbedaannya adalah pada
habituasi, sensori reseptor pendengaran tetap merespon bunyi yang ada, tetapi otak tengah bawah
tidak mengirim sinyal-sinyal tersebut kepada cortex. Contoh : makanan yang kita makan awalnya
mempunyai rasa tetapi karena lama kelaaaaamaan dilakukan secara berulang maka makanan
tersebut tidak lagi mempunyai rasa. Sama seperti ketika mulai memakai kalung, pada awal
pertama kita memakai kalung maka kita dapat merasakannya tetapi lama kelamaan kita akan
menjadi biasa dan tidak merasakan bahwa kalung tersebut menggantung di leher kita.

D. Jenis – Jenis Sensasi

Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya penginderaan. Alat indera adalah organ yang
berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki reseptor sebagai
alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Alat
indera yang kita kenal ada 5 macam , yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, peraba,
pengecap, dan pembau.

1. Indera penglihatan (mata)

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil penglihatan.
Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai radiasi
elektromagnetik.
Ø Apa pengertian cahaya ?

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata. Cahaya dapat
di lihat melalui mata.

Ø Bagaimana mata dapat bekerja?

Mata kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda itu.
Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan ke lensa mata kita
melalui pupil. Nah, pada mata yang normal, lensa mata kita akan memfokuskan bayangan benda
supaya jatuh tepat pada bintik kuning. Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan rangsangan
cahaya tadi ke pusat syaraf penglihatan kita di otak. Organ bagian dalam mata terdiri dari:
a. Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata kita yang tugasnya menerima cahaya dari sumber
cahaya. Korena mata itu terletak di bagian paling depan. Tidak berwarna atau bening. Padahal
seolah-olah, warna yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru, dan sebagainya. Itu sebenarnya,
bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris yang letaknya ada di belakang kornea yang
tembus karena kebeningan kornea mata kita.
b. Pupil
Disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata
kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang memusatkan bayangan ke
retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh otot. Kalau mata kita sedikit
menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau cahayanya semakin terang, pupil akan
mengecil.
c. Retina
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang
disebut bintik kuning. Contoh gangguan yang pada penghilatan manusia yaitu buta Warna. Buta
Warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata untuk
menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna juga sering disebut
gangguan persepsi warna. Penderita buta warna kesulitan membedakan nuansa warna atau
buta terhadap warna tertentu. Penyebab buta warna adalah Retina mata memiliki hampir tujuh juta
sel fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis sel–sel batang dan sel kerucut yang terkonsentrasi di
bagian tengahnya yang disebut makula. Sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, dan dapat
menangkap cahaya yang lemah seperti cahaya dari bintang di malam hari, tetapi sel itu tidak dapat
membedakan warna.Berkat sel batang kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita di malam hari,
tetapi hanya dalam nuansa hitam, abu-abu, dan putih. Sel kerucut dapat melihat detail obyek lebih
rinci dan membedakan warna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang. Kedua jenis sel
tersebut berfungsi saling melengkapi sehingga kita bisa memiliki penglihatan yang tajam, rinci,
dan beraneka warna. Buta warna juga dapat terjadi karena adanya kelainan genetik. Bagaimana
cara mengetahuinya? yaitu dengan melakukan tes buta warna. Buta warna sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis
trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga
macam trikomasi yaitu:

a. Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah,

b. Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau,

c. Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.

Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:

a. Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah
dan perpaduannya berkurang,

b. Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerucut yang peka terhadap hijau, dan

c. Tritanopia untuk warna biru.

Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna,
sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis
atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.
2. Indera pendengaran (telinga)

Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian
yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga berfungsi untuk mendengar
suara-suara yang ada disekitar kita.

Ø Apa itu suara?

Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui, gas
padat cair, atau terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat cukup kuat
untuk didengarkan.

Ø Bagaimana proses mendengarkan suara?

Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang
telinga, dan seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan kedalam
telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan kedalam
telinga dalam melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat
didalam skala vesstibuli.

Ø Telinga sebagai organ keseimbangan

Selain bagian pendengaran, bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang keseimbangan
atau equilibrium. Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis semicircularis. Di dalam
ductus itu terdapat endolymphe. Pada tiap-tiap pangkal canalis semicurlaris itu membesar dan
merupakan sebuah pentolan yang disebut ampula membranaceus. Di dalam ampula
membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan yang terdiri dari serangkaian sel-sel
berambut. Indera keseimbangan ini mengatur keseimbangan kita ke muka dan ke belakang, ke
kiri dan ke kanan.
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia. Kulit
membungkus tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu menunjukkan
betapa kulit yang selain membungkus tubuh kita, tetapi juga memberikan perlindungan bagi
jaringan jaringan di bawahnya. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor
khusus untuk sentuhan tekanan dan temperature rasa sakit. Sebagian besar reseptor terletak
pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Kepekaan peraba pada
manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir. Kulit memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Monoreseptor, yang berkaitan dengan indera peraba, tekanan gerakan, kinestesi.

b. Thermoreseptor, berada di bawah kulit, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi


panas dan dingin.

c. Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme proyektif bagi kulit.

d. Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa asam basah dan garam.

4. Indera penciuman (hidung)

Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia
yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan
sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya
dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Epithellium
olfactorypada bagian rongga hidung yang memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.

Ø Cara kerja alat penciuman pada manusia


Indera penciuman mendeteksi adanya molekul-molekul diudara. Di dalam rongga hidung terdapat
olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada organ ini ada
organ yang berperan sebagai pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sekitar 10
juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke olfactory melalui saraf
olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau
apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat
nya bau selokan.
5. Indera pengecap (lidah)

Lidah merupakan reseptor yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah
mempunyai reseptor khusus yang berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang
tersusun dari otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya yaitu rasa
manis, asin, asam dan pahit.

Ø Struktur lidah
Lidah dalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap
yang banyak memiliki struktur pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.

E.Pengertian Persepsi

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa
Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti
sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas
ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan
sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf (1991:108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan hasil
pengamatan”. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan
menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek, persepsi dapat dirumuskan
sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses
sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan
proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari
proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.

Definisi lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah membedakan, mengelompokkan,


dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan
membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi (penafsiran) berdasarkan pengalaman
terhadap suatu objek.

Pareek memberikan definisi yang lebih luas, yaitu persepsi dapat didefinisikan sebagai
proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan
reaksi kepada rangsangan pencaindra atau data.

Dalam persepsi stimulus dapat dating dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri
individu sendiri.Namun demikian sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu yang
bersangkutan.Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri
individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan.Karena itulah banyak
penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.

E. JENIS PERSEPSI

Ø Perseption Visual (Persepsi Visual)

Suatu proses melihat dimana pengalaman-pengalaman individu dihubungkan dengan


benda yang sedang dilihat. Masalah utama dalam persepsi visual adalah bahwa apa yang orang
lihat adalah bukan hanya terjemahan rangsangan retina (yaitu, gambar pada retina). Jadi orang
yang tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk menjelaskan apa visual yang pengolahan
lakukan untuk membuat apa yang benar-benar melihat.

•Ada berbagai cara menyusun stimuli yang dikenal dengan hukum Gestalt, artinya keseluruhan
atau konfigurasi.

• Ide dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg paling sederhana yg
memiliki arti. Prinsip utamanya adalah :

1) Wujud dan latar ( Figure and Ground)

Obyek-obyek yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal
lainnya sebagai latar (ground).

2) Kedekatan (Proximity) Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung
dianggap atau dipersepsikan sebagai suatu totalitas atau kelompok.
3) Ketertutupan ( Closure ) Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas
tersendiri.

4) Kesamaan (Similarity) Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai
suatu kelompok atau suatu totalitas.

5) Kesinambungan (Continuity) Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada


obyek-obyek yang ada.

Depth Perception (Persepsi Kedalaman)

Depth Perception adalah kemampuan memersepsi objek secara tiga dimensi,sedangkan


gambar yang ada di retina kita berbentuk dua dimensi. Lihatlah sekitar kita. Kita tidak melihat
sekitar kita sebagai sesuatu yang datar,tetapi kita melihat sebagian objek lebih jauh dan lebih
dekat,bahkan ada objek yang saling tumpang tindih. Pemandangan dan objek yang kita lihat itu
memiliki kedalaman.Bagaimana kita melihatnya? Untuk melihatnya kita menggunakan dua
macam informasi,yaitu:

1. Monocular cues (Isyarat monokular)

Monocular cues atau isyarat monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada gambar dari
satu mata,baik kiri maupun kanan. Isyarat ini sangat kuat dalam situasi normal dan dapat
memberikan kesan kedalaman yang sangat kuat.

2. Binocular cues (Isyarat binocular)

Binocular cues atau isyarat binocular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada
kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan cara kedua mata bekerja sama. Gambar
yang dihasilkan sedikit berbeda karena kedua mata berada pada posisi yang berbeda. Contoh,
cobalah kita mengangkat tangan sekitar 10 inci dari mata kita, secara bergantian tutup mata anda
secara bergantian kiri dan kanan,dan biarkan hanya ada satu mata saja yang terbuka, gambar
tangan kita akan terlihat bergerak maju mundur karena gambar mata kita berada pada tempat
yang sedikit berbeda pada retina kiri dan kanan.
F. ILUSI

Konstansi persepsi memungkinkan kita untuk membuat dunia yang kita lihat menjadi
masuk akal.namun terkadang kita dapat terperdaya oleh karena ilusi persepsi.Ilusi adalah
kesalahan sistematis yang memberikan kita sedikit gambaran mengenai strategi yang digunakan
oleh otak. Ilusi visual terjadi ketika strategi-strategi yang biasanya menghasilkan persepsi yang
akurat diterapkan secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai,namun ilusi bukan sesuatu
yang abnormal.

Ø Ilusi Optis

Ilusi optis adalah ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia.

Ø Ilusi Ilusi Muller-lyer

Terjadi karena otak salah mengartikan informasi sensorik.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kami menyimpulkan bahwa Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri
individu dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi, kemudian
diikuti dengan proses persepsi sampai proses penyimpanan dan penggunaan kembali informasi
tersebut, Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan melakukan persepsi
manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi Jika
sensasi adalah proses kerja idera kita maka persepsi adalah cara kita memproses data inderawi
tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan

Proses penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus
melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar,
hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai
alat perabaan. Persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri
individu sendiri.Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan.
Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang
ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta dapat dikemukakan karena perasaan,
sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu proses menagkapnya stimuli.

Sensasi merupakan pendeteksi energy fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh
benda-benda fisik, sel-sel tubuh yang melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata,
telinga, hidung, kulit dan jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya
suara, warna, bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat menyentuh
dalam arti sesungguhnya dunia nyata.Tapi untuk membuat dunia yang mendera indera kita
menjadi sesuatu yang masuk akal.
Proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi ialah
penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang
telah ada didalam otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu,
interpretasinya berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan, hipotesis, dan prasangka-
prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya: Ilusi.

B. SARAN

Diharapkan agar para Mahasiswa mampu dan mengerti tentang jenis-jenis dari sensasi
dan persepsi serta bagaimana proses terjadinya. Agar kita semua bisa lebih berhati-hati didalam
menyingkapi sesuatu yang ada di sekitar kita. Karena pola sensasi dan persepsi itu kadang
terjadi tanpa kita sadari, itu semua terjadi dari proses apa yang kita lihat dan kita fikirkan. Sesasi
dan persepsi itu datangnya dari rangsangan stimulus yang ada didalam diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Absolute Threshold."(2001). (2001).Gale Encyclopedia of Psychology. Gale Encyclopedia of


Psychology

Fundamentals of Sensation and Perception , Michael Levine. Dasar-dasar Sensasi dan Persepsi,
Michael Levine.Oxford University Press (3rd Edition).Oxford University Press (3rd
Edition).London, 2000.London, 2000.

King,Laura.2010.Psikologi Umum:Sebuah Pandangan Apresiatif.Jakarta:Salemba Humanika

Wade, Carole.2008.PSIKOLOGI.9th edition.Jakarta.Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai