Anda di halaman 1dari 6

Nama: Zid Sayyid Adam Asy-Syifa

Kelas: Psikologi A2.1

Nim: 11010121051

Mata Kuliah: Psikologi Umum

Dosen Pengampu: Ibu Rizma Fithri, S.Psi., M. Si

Dalam berkehidupan kita sebagai manusia sosial selalu mengalami proses-


proses penting, dan proses itu sangat berguna bagi diri kita sendiri. Di era
sekarang manusia seolah lupa mengenal sama yang namanya sensasi dan persepsi.
Sensasi berarti rangsangan yang tubuh kita rasakan melalui panca indra yang
bermanfaat untuk kita. Sedangkan persepsi berarti segala sesuatu yang berbentuk
verbal ataupun nonverbal yang kita tangkap dan pahami melalui panca indra. Dari
sini sensasi dan persepsi dapat ditarik dan disatukan untuk selalu Bersama dan
tidak bisa dilupaka, karena melalui sensasi dan persepsi tubuh kita dapat
merasakan energi yang sebenarnya. Dan pada prinsipnya kita sebagai manusia
tidak boleh individualis dalam mengambil keputusan terkait cara kerja sensasi dan
persepsi itu sendiri.

Pada bab sensasi dan persepsi ini, memilik beberapa istilah, yakni:

a) Psikofisik: Arti psiko adalah jiwa arti jiwa adalah sesuatu yang
Nampak dan dapat dilihat dengan indera penglihatan. Jadi
psikofisik sendiri bermakna perubahan dan pekembangan dari satu
keadaan ke keadaan lain yang bersifat mengalir terus menerus
sepanjang hidup dan tersekat oleh yang Namanya sensor motoric
dalam menjalankan fungsinya.
b) Ambang Absolute: Dorongan terkecil yang diaplikasikan di dalam
sistem tubuh dan intensitasnya ditemukan dorongang itu sendiri
yang mudah dijangkau oleh alat indera lainnya.
c) Ambang pembeda: Perbedaan yang mempunyai tingkatan diantara
dua rangsangan yang bisa diketahui setelah terdeteksi.
d) Adaptasi sensorik: Ketika tubuh peka terhadap apa yang
dirasakannya, terangsang untuk merasakaan sensor pada benda
yang disentuh. Adaptasi juga bisa terjadi pada tubuh kita yang
menyebabkan perubahan suhu pada tubuh, dan itu terjadi di titik
sentral.
e) Hukum Weber: Cara pandang sosial yang memilik pemahaman
subjektif dan objektif, sehingga melahirkan hasil pandang sosial
yang baik. Hukum weber ini ada dan terjadi pada saat berubahnya
stimulus pada tubuh dan menghasilkan intensitas pertama yang
dikaitkan.

Sensasi dan persepsi selalu sejalan berjalan beriringan dan tidak bisa
dipisahkan, dan proses perjalanan yang mengubah bentuk satu ke bentuk lainnya
dan setelah itu kita sebagai manusia paham akan hal apa yang akan terjadi dan
menerima kumpulan stimulus yang bekerja pada saat adanya sentuhan. Pada
pengantar tersebut, stimulan-stimulan yang kita terima dari panca indera tidak
jauh dari eksperimen dan referens yang dirasakan oleh masing-masing individu.

Dasar dari proses yang melandasi indera pada penglihatan manusia dalam
cara pandang psikologi, membahas sensasi dan persepsi indera penglihatan
manusia. Pada proses ini, harus melewati 3 tahap yang berbeda; tahapan yang
pertama yakni tahapan yang dimana energi yang bekerja sebagai stimulus berupa
cahaya yang masuk kedalam organ tubuh organ penglihatan. Tahapan yang kedua
yakni poses selector yang memebrikan info terkait energi yang bekerja sebagai
stimulus dan dirubah menjadi energi elektromagnetik, dan dapat menerima cahaya
sebesar 400-700 elektromagnetik dan mengirimkan pola cahay yang diteruskan ke
mata.

Warna adalah hal yang menarik, hal yang tak berwujud secara fisik namun
dapat dan sangat bepotensi untuk mempengaruhi manusia, yang awalnya tidak
mood terhadap suasana, kemudia melihat warna yang mengisyarakatkan
ketenangan akan membuat mood berubah menjadi lebih tenang dalam situasi atau
mood. Terdapat dua teori yang ada dalam konteks warna, teori trikromatik dan
teori berlawanan. Trikromatik memiliki makna persepsi warna yang menjelaskan
tentang mekanisme indera penglihatan dari setiap sistem sadar manusia dan
terhadap rentang Panjang gelombang yag terpilih. Dan dari mekanisme itu
menghasilkan pengetahuan akan warna yang dialami manusia. Teori persepsi
menyatakan bahwa retina membantu manusia dalam tiga warna, warna hijau,
merah, dan biru. Sedangkan teori berlawanan yang menganggap teori tersebut
sebagai hal yang bertentangan dan bersifat antagonis. Karena di teori ini warna
yang merespon adalah warna hijau, biru, dan kuning. Pada hakikatnya dari dua
teori ini benar dan tidak ada yang salah, karena ada dua metode yang digunakan
oleh otot dan mata.

telinga merupakan sumber dari pendengaran kita setiap hari saat


melakukan aktivitas. Namun, peran apa saja yang dimainkan oleh telinga yakni
keseimbangan dan gerakan. Vestibularis merupakan sistem yang terdapat di dalam
telinga, lebih tepatnya di dalam otak yang memproses informasi sensorikuntuk
pengendalian tubuh.

Frekuensi, amplitude, dan suara komplek merupakan aspek fisik yang


terdapat dalam sistem pendengaran. Frekuensi yakni jumlah gelombang suara,
amplitude yakni hal yang mengacu pada gelombang suara, sedangkan suara
frekuensi yakni suara komplek yang mengadu pada sistem tekanan fisik pada
telinga. Nol disable ditetapkan sebagai minimum ambang mutlak dan setiap
peningkatan 10 desibel yang akan mengalami suara yang sangat nyaring pada saat
berada di dalam telinga.

Pada saat manusia merasakan sesuatu hal yang mengandung rasa pada
indera perasa, sebenarnya sistem indera perasa bekerja dengan baik, tetapi
sebaliknya manusia bahkan mungkin tidak mengetahui bagaimana proses itu bisa
terjadi. Pada bagian penjelasan ini bagaimana proses perasa tersebut dapat
berproses dengan baik akan dibahas. Di lidah manusia terdapat tonjola bulat diatas
permukaan lidah dan benjolan itu disebut sebagai papilla, di papilla sendiri
mengandung unsur kuncup pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Lidah
manusia dapat menampung setidaknya sekitar 10.000 selera yang dapat berganti
pada dua minggu sekali, seperti pada sistem sensorik. Informasi sensorik tersebut
menganalisis lalu merespon dengan cepat proses tersebut. Penciuman dilakukan
saat proses pertama kalinya area penciuman di obus temporal dan menuju dan
memebri manfaat ke pelbagai wilayah yang erada di otak, garis besarnya proses
penciuman ini mengambil jalan menuju ingatan dan emosi yang kuat dan
memberikan kekuatan interpersonal yang berperan aktif pada indera perasa.

Sentuhan memilik peran penting disaat manusia merasakan sesuatu, dapat


memberikan respon yang sangat kuat dan cepat. Manusia dapat mendeteksi energi
mekanik atau tekanan terhadap kulit itu sendiri dan sistem indera sentuhan
merupakan sistem indera yang sekaligus dapat merasakan tekanan suhu dan rasa
sakit. Sistem ini bekerja secara kolektid yang disebut nosiseptor dan bahwa
impuls nyeri dapat ditolak dengan cara menutup akse saraf yang dilaluinya. Sel
transmisi membawa impuls ke sumsum tulang belakang dan akan tetapi neuron di
substansinya gelatonisa dapat menghambat sel transmisi dan dengan endorphin
membuat sakit yangd diderita menjadi lebih parah.

Cara pandang penolakan yang muncul pada struktualisme tentang persepsi


disebut teori gestalt. Pencetusnya adalah Max Wertheimer, Wolfgang Kohler, dan
Kurt Koffka dan memiliki prinsip yakni, pertama; bagian yang berdekatan
(principle of proximity). Kedua; bagian-bagian yang dikelompokkan (principle of
similarity). Ketiga; bagian yang dilihat secara keseluruhan (principle of
continuation). Keempat; bagian-bagian yang bergerak Bersama sebagai satu
kelompok (principle of common fate). Kelima; bagian kolektif menjadi satu
kesatuan yang saling menguntungkan (principle of familiarity).

Dalam hukum gestalt, proses top-down dan bottom-down digunakan untuk


menerima informasi terkait persepsi, namun masih massif di telinga masyarakat.
Top-down berarti proses aktif yang mencapai target dan menyaring informasi
sensorik yang didapat dan dikendalikan oleh pengetahuan, kepercayaan,
perkiraan, dan tujuan kita, sedangkan bottom-down merupakan pengendalian yang
dilakukan oleh dunia fisik terhadap sensosri dan di proses oleh sensor kognitif.

Dalam retina kita hanya dapat menindera dua dimensi, sedangkan dalam
dunia persepsi kita hanya bisa mempersepsi dunia dalam tiga warna. Pada teori
trikromatik sendiri persepsi warna menyatakan dalam ertina mungkin dapat
melihat tiga warna sekaligus. Sedangkan dalam teori berlawanan sel-sel yang
merespon warna merah-hijau dan biru-kuning. Kemampuan tersebut dapat
membedakan objek dari obejeknya. Sedangkan persepsi kedalaman memiliki
kemampuan melihat objek tiga dimensi dan bergantung pada isyarat binocular.
Dan keteguhan persepsi adalah penglihatan dapat stabil setelah perubahan da;am
penglihatan kita.

Ada dua ilusi visual dari perseptual umum, pertama; ponzo illusion: Ponzo
Illusion dimana objek ini tampak lebih besar jika ditempatkan lebih jauh. Ukuran
relative yang berakaitan dengan fakta bahwa objek tampak lebih kecil ketika
benda itu menjauh. Kedua; familiar size yakni ukuran yang berkaitan dengan
pengetahuan yang mengukur suatu objek tertentu. Dan ketetapan ukuran, warna,
dan bentuk merupakan tanda-tanda dari perseptual umum yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai