Nim: 11010121051
Pada bab sensasi dan persepsi ini, memilik beberapa istilah, yakni:
a) Psikofisik: Arti psiko adalah jiwa arti jiwa adalah sesuatu yang
Nampak dan dapat dilihat dengan indera penglihatan. Jadi
psikofisik sendiri bermakna perubahan dan pekembangan dari satu
keadaan ke keadaan lain yang bersifat mengalir terus menerus
sepanjang hidup dan tersekat oleh yang Namanya sensor motoric
dalam menjalankan fungsinya.
b) Ambang Absolute: Dorongan terkecil yang diaplikasikan di dalam
sistem tubuh dan intensitasnya ditemukan dorongang itu sendiri
yang mudah dijangkau oleh alat indera lainnya.
c) Ambang pembeda: Perbedaan yang mempunyai tingkatan diantara
dua rangsangan yang bisa diketahui setelah terdeteksi.
d) Adaptasi sensorik: Ketika tubuh peka terhadap apa yang
dirasakannya, terangsang untuk merasakaan sensor pada benda
yang disentuh. Adaptasi juga bisa terjadi pada tubuh kita yang
menyebabkan perubahan suhu pada tubuh, dan itu terjadi di titik
sentral.
e) Hukum Weber: Cara pandang sosial yang memilik pemahaman
subjektif dan objektif, sehingga melahirkan hasil pandang sosial
yang baik. Hukum weber ini ada dan terjadi pada saat berubahnya
stimulus pada tubuh dan menghasilkan intensitas pertama yang
dikaitkan.
Sensasi dan persepsi selalu sejalan berjalan beriringan dan tidak bisa
dipisahkan, dan proses perjalanan yang mengubah bentuk satu ke bentuk lainnya
dan setelah itu kita sebagai manusia paham akan hal apa yang akan terjadi dan
menerima kumpulan stimulus yang bekerja pada saat adanya sentuhan. Pada
pengantar tersebut, stimulan-stimulan yang kita terima dari panca indera tidak
jauh dari eksperimen dan referens yang dirasakan oleh masing-masing individu.
Dasar dari proses yang melandasi indera pada penglihatan manusia dalam
cara pandang psikologi, membahas sensasi dan persepsi indera penglihatan
manusia. Pada proses ini, harus melewati 3 tahap yang berbeda; tahapan yang
pertama yakni tahapan yang dimana energi yang bekerja sebagai stimulus berupa
cahaya yang masuk kedalam organ tubuh organ penglihatan. Tahapan yang kedua
yakni poses selector yang memebrikan info terkait energi yang bekerja sebagai
stimulus dan dirubah menjadi energi elektromagnetik, dan dapat menerima cahaya
sebesar 400-700 elektromagnetik dan mengirimkan pola cahay yang diteruskan ke
mata.
Warna adalah hal yang menarik, hal yang tak berwujud secara fisik namun
dapat dan sangat bepotensi untuk mempengaruhi manusia, yang awalnya tidak
mood terhadap suasana, kemudia melihat warna yang mengisyarakatkan
ketenangan akan membuat mood berubah menjadi lebih tenang dalam situasi atau
mood. Terdapat dua teori yang ada dalam konteks warna, teori trikromatik dan
teori berlawanan. Trikromatik memiliki makna persepsi warna yang menjelaskan
tentang mekanisme indera penglihatan dari setiap sistem sadar manusia dan
terhadap rentang Panjang gelombang yag terpilih. Dan dari mekanisme itu
menghasilkan pengetahuan akan warna yang dialami manusia. Teori persepsi
menyatakan bahwa retina membantu manusia dalam tiga warna, warna hijau,
merah, dan biru. Sedangkan teori berlawanan yang menganggap teori tersebut
sebagai hal yang bertentangan dan bersifat antagonis. Karena di teori ini warna
yang merespon adalah warna hijau, biru, dan kuning. Pada hakikatnya dari dua
teori ini benar dan tidak ada yang salah, karena ada dua metode yang digunakan
oleh otot dan mata.
Pada saat manusia merasakan sesuatu hal yang mengandung rasa pada
indera perasa, sebenarnya sistem indera perasa bekerja dengan baik, tetapi
sebaliknya manusia bahkan mungkin tidak mengetahui bagaimana proses itu bisa
terjadi. Pada bagian penjelasan ini bagaimana proses perasa tersebut dapat
berproses dengan baik akan dibahas. Di lidah manusia terdapat tonjola bulat diatas
permukaan lidah dan benjolan itu disebut sebagai papilla, di papilla sendiri
mengandung unsur kuncup pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Lidah
manusia dapat menampung setidaknya sekitar 10.000 selera yang dapat berganti
pada dua minggu sekali, seperti pada sistem sensorik. Informasi sensorik tersebut
menganalisis lalu merespon dengan cepat proses tersebut. Penciuman dilakukan
saat proses pertama kalinya area penciuman di obus temporal dan menuju dan
memebri manfaat ke pelbagai wilayah yang erada di otak, garis besarnya proses
penciuman ini mengambil jalan menuju ingatan dan emosi yang kuat dan
memberikan kekuatan interpersonal yang berperan aktif pada indera perasa.
Dalam retina kita hanya dapat menindera dua dimensi, sedangkan dalam
dunia persepsi kita hanya bisa mempersepsi dunia dalam tiga warna. Pada teori
trikromatik sendiri persepsi warna menyatakan dalam ertina mungkin dapat
melihat tiga warna sekaligus. Sedangkan dalam teori berlawanan sel-sel yang
merespon warna merah-hijau dan biru-kuning. Kemampuan tersebut dapat
membedakan objek dari obejeknya. Sedangkan persepsi kedalaman memiliki
kemampuan melihat objek tiga dimensi dan bergantung pada isyarat binocular.
Dan keteguhan persepsi adalah penglihatan dapat stabil setelah perubahan da;am
penglihatan kita.
Ada dua ilusi visual dari perseptual umum, pertama; ponzo illusion: Ponzo
Illusion dimana objek ini tampak lebih besar jika ditempatkan lebih jauh. Ukuran
relative yang berakaitan dengan fakta bahwa objek tampak lebih kecil ketika
benda itu menjauh. Kedua; familiar size yakni ukuran yang berkaitan dengan
pengetahuan yang mengukur suatu objek tertentu. Dan ketetapan ukuran, warna,
dan bentuk merupakan tanda-tanda dari perseptual umum yang sebenarnya.