Anda di halaman 1dari 2

Laporan Pertugasan

Oleh Amanda Nofriandini 22011416

Video 1

Antara sensasi dan persepsi, mereka saling berhubungan dalam mengumpulkan informasi.
Seperti sinyal listrik yang mencapai otak diubah menjadi sensasi, lalu otak dengan cepat
mengubah sensasi itu tanpa sadar menjadi persepsi. Jadi, persepsi ini merupakan tindakan
lanjutan dari proses sensasi tadi.
Nah, proses sensasi menjadi persepsi menurut plotnik, berawal dari stimulus baik itu cahaya,
suara, atau suhu, dilanjutkan ke proses transduksi yang dimana stimulus tadi itu menyampaikan
sinyal listrik hingga akhirnya sampai kepada system syaraf. Setelah itu, lanjut ke proses otak
alias primary areas atau area utama yang dimana terkirimnya impuls-impuls saraf tadi menjadi
sensasi. Setelah menjadi sensasi, otak yang namanya sebagai area asosiasi, mengubah sensasi
menjadi image yang bermakna alias persepsi. Jadi apa yang kita lihat, manusia ataukah hewan
atau hal lainnya di otak area utama itu mengubah yang kita lihat tersebut menjadi sensasi lalu
sampai kepada otak area asosiasi, barulah menjadi persepsi.
Selanjutnya ke personalize relationship, dimana persepsi itu berhubungan dengan kepribadian
individu, seperti pengalamannya, emosi, dan hal lainnya yang dapat mempengaruhi proses
persepsi kita akan banyak hal.
Maka dari itu, persepsi ini bersifat bias karena tidak mencerminkan stimulus dari individu itu
sendiri.

Video 2
Di video ini terdapat banyak contoh kasus antara sensasi yang berubah menjadi persepsi. Dimana
persepsi itu sendiri hasil dari proses sensasi menjadi persepsi. Tergantung dengan stimulus yang
kita dapatkan, seperti sensasi dalam membaui bau anjing, lalu sampai kepada persepsi yang
membentuk pemikiran atas stimulus yang didapat.
Contohnya seperti yang dijelaskan dalam video ini, yaitu ”jika saya memainkan bip kecil kecil di
telinga Anda dan Anda mengatakan bahwa Anda mendengarnya lima puluh persen kali yang saya
memainkannya, itu Anda ambang mutlak sensasi. Kita harus menggunakan persentase karena kadang-
kadang aku akan bermain bip dan Anda akan mendengar dan kadang-kadang Anda tidak akan meskipun
itu sama persis volume. Mengapa? Karena otak yang rumit. Mendeteksi sinyal sensorik yang lemah
seperti itu bip dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya tentang kekuatan stimulus. Ini juga tentang
keadaan psikologis Anda; kewaspadaan dan harapan pada saat itu”. Nah, bisa kita telaah bahwa ketika
mendapat stimulu bunyi yang diperdengarkan pada kita dari jarak yang dekat, muncul sensasi dari sinyal
bunyi tadi, lalu sampainya ke otak area asosiasi menjadi persepsi tentang bunyi tersebut terdengar 50%
lebih kencang, tapi ketika di suatu kondisi yang berbeda dengan bunyi yang bisa saja sama, itu volume
bunyi akan berbeda atau bisa jadi tidak terdengar, karena mungkin sampainya sensasi tadi ke persepsi,
mengubah persepsi itu menjadi lebih rumit lagi. Ya, karena persepsi bisa saja berubah tergantung
pengalaman dan emosi pada saat itu.

Video 3
Di video ini, menjelaskan bagaimana proses persepsi itu sendiri. Yang dimana, pada dasarnya persepsi
itu adalah soal bagaimana kita membuat suatu rasa pada banyak hal, bagaimana membuat suatu
penilaian tentang banyak hal, bagaimana mendefenisikan dunia yang abstrak ini, dan itu semua terjadi
karena persepsi ini, dimana kita memiliki berbagai perbedaan berdasarkan latar belakang, lingkungan,
dan budaya sekitar.

Bagaimana proses persepsi itu? Nah, proses yang pertama itu adalah:

1. Pilihan, dimana perlunya proses seleksi dalam memilih sesuatu untuk difokuskan.
2. Organisasi, dalam step ini akan benar-benar di analisis sesuai instruktur tahapnya, dengan
mengatur informasi, dalam hal kebersamaan, perbedaan, yang pasti tiap individu memiliki cara
dalam mengatur hal-hal yang berbeda secara umum.
3. Interpretasi

Nah, itulah tadi bagaimana proses persepsi. Persepsi yang dapat berubah-ubah sesuatu
pengalaman individu, budaya dan hal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai