Anda di halaman 1dari 210

PSIKOLOGI UMUM

MATERI
SENSASI D AN
PERSEPSI
PENGERTIAN SENSASI :
ASAL KATA : SENSASI  SENSE  ALAT
INDERA
1.Sensasi adalah tahap pertama stimuli mengenai indera-
indera
kita.
2.Sensasi adalah deteksi energi fisik yang dihasilkan
atau dipantulkan oleh objek-objek fisik.
3.Benyamin B.Wolman (1973, dalam Rakhmat,1994) menyebut
sensasi sebagai “ pengalaman elementer yang segera, yang
tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau
konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan
alat indra.
 Sensasi terjadi ketika dalam lingkungan eksternal atau dalam
tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ kita.
SYARAT-SYARAT SENSASI

 Adanya objek yang diamati


 Alat indera / reseptor, serta syaraf sensoris utk meneruskan stimulus
ke
otak  respon
 Pengalaman dan lingkungan budaya

Pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas alat indera yg


mempengaruhi sensasi
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SENSASI
1. Faktor Eksternal
 Alat indera (indera pendengar, indera peraba, indera
penglihat, indera penghidu, indra pengecap)
 Contoh : jika suara jauh, kita mendengarnya samar-
samar
 Lamanya stimuli
 Contoh : misal mendengarkan lagu, seperti dalam
kuis tv, setelah beberapa lama, kemudian bisa tau
itu lagu apa
LANJUTAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SENSASI

2. Faktor
Internal
 Keberfungsian alat indera kita  masih sehat/bagus atau tidak
dalam menerima rangsang (yang meliputi : alat indera, syaraf, pusat
susnan syaraf)

 Jadi, proses sensasi terjadi saat alat indera mengubah informasi


menjadi impuls2 syaraf yang dimengerti oleh otak melalui proses
transduksi
PROSES SENSASI

Terdiri dari 3 tahapan, yaitu :


 Proses fisik
 Stimulus mengenai alat indera
 Proses fisiologis
 Stimulus yg mengenai indera kemudian diteruskan oleh syaraf
sesnoris ke otak
 Proses psikologis
 Pemrosesan informasi diotak yang menyebabkan indiv.
Mampu
menyadari apa yg diterima oleh alat inderanya
PENGERTIAN PERSEPSI
ASAL KATA  PERCEPTIO  PERCIPERE 
MENERIMA/MENGAMBIL

1.Persepsi  proses yg terjadi didalam diri individu yg dimulai dengan


diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali
dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).
2.Persepsi  proses pengorganisasian dan penginterpretasian
terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga
didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang
terintegrasi dalam diri individu (Davidoff).
3.Persepsi  interpretasi tentang apa yang diinderakan atau
dirasakan individu (Bower).
LANJUTAN PENGERTIAN
PERSEPSI

 Persepsi  Proses pemberian makna pada sensasi.


 Dgn melakukan persepsi, manusia memperoleh pengetahuan baru, karena
persepsi mengubah sensasi menjadi informasi.
 Jika sensasi adalah proses kerja indera, maka persepsi adlh cara
kita
memproses data inderawi menjadi informasi yang dpt diartikan
 Alat indera menangkap stimuli  stimuli diubah menjadi sinyal yg dpt
dimengerti oleh otak utk kemudian diolah.

 Disinilah terjadi apa yg disebut proses persepsi, yaitu cara kita


mengintepretasi atau mengerti pesan yg telah diproses oleh sistem
inderawi kita
PROSES
PERSEPSI
A. Seleksi
 proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar,
intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit
B. Interpretasi
 proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai
arti
bagi seseorang
C. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam
bentuk
tingkah laku sebagai reaksi
 Jadi, proses persepsi ialah melakukan seleksi, interpretasi
dan
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI

a) Faktor internal
 alat indera, syaraf, pusat susunan syaraf
b) Faktor Eksternal
 objek yang dipersepsi, nilai-nilai, dan kebutuhan individu
c) Faktor Personal
 Persepsi bukan hanya ditentukan oleh jenis & bentuk stimuli,
tetapi
karakteristik org yg memberikan respon thdp stimuli tsb
 Perhatian (Attention)
LANJUTAN FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI

d. Faktor Struktural
 Stimuli dikelompokkan mnjd pola yg plg sederhana yg memiliki arti
 Berbagai cara menyusun stimuli dikenal dgn hukum Gestalt
artinya keseluruhan atau konfigurasi
 Gestalt theorists are among the earliest to look at the problem of
pattern
recognition
 They postulate that we perceive stimuli as a whole pattern. That is, that
individual parts have no meaning independent of the whole but combine to
reveal an identifiable pattern
 Persepsi sangat dipengaruhi oleh perhatian.
 Perhatian adalah proses mental ketika stimuli menjadi menonjol pd saat stimuli lain
melemah.
 Maka akan terjadi apa yg disebut persepsi selektif, yaitu ketika kita memilih
makna2
tertentu atas suatu stimuli
PROSES SENSASI MENJADI
PERSEPSI
 Menurut Plotnik 2005 :
 Stimulus  misalnya berupa cahaya, suhu, suara
Transduktif  proses dimana panca indera merubah energi fisik ke
sinyal2 listrik yg kemudian mnjd impuls syaraf dan diteruskan ke
otak utk diproses
 Brain : Primary areas  ialah impuls syaraf yg mnjd sensasi
 Brain : Association areas  ialah sensasi yg diubah menjadi image yg
bermakna (persepsi)
 Personalized Perception  pengalaman, lingkungan, emosi, ingatan2
personal.
 Oleh karena itu, persepsi bisa tdk mencerminkan stimulus
aslinya.
Proses terjadinya Persepsi

St= stimulus faktor luar


Fi= Faktor intern (faktor dalam)
Sp= Struktur pribadi individu
• Proses Kealaman / proses Fisik  proses
stimulus mengenai alat indera
• Proses Fisiologis  stimulus diterima oleh
alat indera diteruskan oleh syaraf sensori
ke otak
• Proses Psikologis  Proses yang terjadi
dalam otak / dalam pusat kesadaran
sehingga individu menyadari apa yang
dilihat, didengar atau diraba
L S O R L

L= Lingkungan
S= Stimulus
O= Organisme / Individu
R= Respon / Reaksi
Namun ada teori lain yang melihat persepsi secara
berbeda

L R L

L= Lingkungan
S= Stimulus
R= Respon /
Reaksi
Sensory Receptors

Vision Hearing Touc Smell Tast


h e

Sensory
receptor cells

Photoreceptio
n: detection of Mechanoreception: detection of Chemoreception: detection of
pressure, vibration, and movement, chemical stimuli, perceived as
light,
perceived as perceived as smell and taste
sight touch, hearing, and equilibrium

Sense organ
Proses Stimulus

Sensation
&
Sensory Perception
Neurons
Sensory

receptor
cells
Energy/

stimulus
Ambang /Batasan
Ambang Stimulus Ambang Perbedaan
• Method of limit • Kemampuan individu
sebagai salah satu dalam membedakan
metode Psikofisik stimulus yang satu
(Fechner) dengan stimulus yang
• Ditentukan dengan lainnya yang
perimbangan dalam berbeda
menyajikan kekuatannya
stimulus • “Dua berat yang berbeda
• Stimulus ditempuh apakah individu dapat
dengan secara menaik membedakannya?”
• “Apakah individu yang satu
(increase) dan secara
dapat membedakan yang
menurun (decrease) lain tidak?”
secara bergantian
• Menghindari faktor
2. Absolute Threshold

• Weakest amount of a stimulus that can be


distinguished from no stimulus at all
– Detected 50% of the time
Hukum Weber-Fechner
Hukum Weber Hukum Fechner
• Persepsi yang kompleks
• Didalam membandingkan merupakan kumpulan
2 objek, perbedaan itu dari beberapa persepsi
dapat dipersepsikan yang lebih kecil / yang
apabila tambahan lebih sederhana
stimulus telah mencapai • Adanya asumsi
perbandingan tertentu kesamaan just noticeable
terhadap standarnya differences (jnd’s) dalam
persepsi karena itu
adanya unit yang dapat
mengukur perubahan
persepsi
Hukum Weber-Fechner
• Perubahan persepsi secara proporsional
sama dengan logaritma dari
stimulusnya atau dengan rumus
• S = Clog R
• S= persepsi
• R= stimulus
• C= bilangan konstan yang ditentukan dari eksperimen

• Individu mengadakan seleksi terhadap


stimulus yang mengenainya.
Stimulus yang menarik perhatian

1. Intensitas dan kekuatan stimulus


2. Ukuran stimulus
3. Perubahan stimulus
4. Ulangan dari stimulus
5. Pertentangan / kontras dalam stimulus
Brain
• Otak bagian belakang
• Otak bagian tengah
• Otak bagian depan
Otak Bagian belakang
(Hindbrain)
• Mengandung utama pangkal otak (the
brain stam) yang mengontrol pernafasan
dan denyut jantung
• Terdiri dari
– Medula
– Cerebelum
– pons
Otak Bagian Tengah (Midbrain)
• Bagian atas dari pangkal otak yang
berfungsi mengkoordinasi masalah tidur
dan keadaan jaga
• Inti dari pangkal otak & reticular
formation
• Reticular formation menghubungkan
dengan struktur yang lain ( sbg
koordinator otak belakang dengan otak
depan)
• Reticular formation penerima informasi
sensory yang dilanjutkan ke otak depan
Otak Bagian Depan ( Forebrain)
• Bagian yang paling
menyusun/mengembangkan (to evolve)
yang berfungsi mempertahankan
semacam critical activities seperti gerak,
memori dan bicara
• Terdiri dari
 Sistim limbik
 Cerebral cortex
 Ossipital lobe
 Cerebral hemissphere
Organisasi Persepsi
Terdapat dua teori yang berlawanan dalam
menjelaskan pengorganisasian persepsi
1. Teori Elemen
2. Teori Gestalt
1. Teori Elemen
• Dalam mempersepsi sesuatu individu
mula-mula akan melihat bagian-bagian
terlebih dahulu, baru kemudian
melihat secara keseluruhan
• Mempersepsikan bagian sesuatu yang
primer, keseluruhan sekunder
• Ex; spion, stang, lampu, jok Motor
2. Teori Gestalt
• Mempersepsikan sesuatu bermula dari
keseluruhannya terlebih dahulu baru
kemudian melihat bagian bagiannya
• Mempersepsikan keseluruhan sesuatu
yang primer, bagian sesuatu
sekunder
• Ex; motor
Teori Gestalt
• Tokohnya Wertheimer
• Awalnya, Phi Phenomena yaitu bahwa
dalam seseorang mempersepsi sesuatu
tidak hanya semata-mata tergantung pada
stimulus objektif, tetapi individu yang
mempersepsikan juga berperan dalam
persepsi tersebut
GESTALT THEORISTS  RULES OF PERCEPTION
:

Law of Proximity (kedekatan)


Law of Similarity (kesamaan)
Law of Closure (bentuk
tertutup)
Law of Continuity (kesinambungan)
Law of Common Fate (gerak
bersama) Law of Pragnanz
(simplicity)
Hukum Figure-Ground
perceptual organization
HUKUM GESTALT

Law of Proximity (Hukum Kedekatan)


Elemen yang lebih dekat bersama-sama akan dianggap
sebagai
objek yang koheren

1
23
LANJUTAN HUKUM GESTALT

Law of Similarity
(kesamaan)
Elemen yang terlihat mirip akan dianggap sebagai bagian dari bentuk yang
sama
LANJUTAN HUKUM GESTALT

Law of Closure (bentuk tertutup)


Individu cenderung untuk mengisi ruang dengan
menyelesaikan kontur dan mengabaikan kesenjangan dalam
gambar
 Low of closure terjadi ketika suatu objek tidak lengkap atau
ruang tidak benar-benar tertutup. Jika cukup bentuk
ditunjukkan, orang melihat keseluruhan dengan
informasi yang hilang mengis
i
LANJUTAN HUKUM GESTALT

Law Of Continuation (kesinambungan)

Law of continuation terjadi ketika mata dipaksa


untuk bergerak melalui satu objek dan terus ke
obyek lain
LANJUTAN HUKUM GESTALT

Law Of Common Fate (gerak


bersama)
Benda yang bergerak ke arah yang sama cenderung
dilihat dalam satu kelompok kesatuan yg sama
LANJUTAN HUKUM GESTALT

Law of Pragnanz (law of


simplicity)
 Setiap stimulus dilihat dengan sesederhana mungkin
Individu mengatur pengalamanmereka secara
sederhana, secara ringkas, simetris dan selengkap mungkin
LANJUTAN HUKUM GESTALT

Hukum Figure-Ground

 Menyatakan bahwa ada 2 bagian dalam perceptual field, yaitu figure


yg merupakan bagian yg dominan dan merupakan fokus
perhatian, dan ground yg melatar belakangi atau
melengkapi.
Apa yg tidak menjadi fokus dlm persepsi akan menjadi
latar belakang atau ground.
Antara figure dan ground dapat bertukar peran satu dengan yg
lainnya, yaitu yg semula ground dpt mnjd figure, ataupun
sebaliknya, tergantung perhatian seseorang dlm mengadakan
persepsi.
LANJUTAN HUKUM GESTALT (FIGURE-
GROUND)
Stimuli yang berasal dari objek yg sama, akan diberi makna yg berbeda
oleh
masing2 indiv.
LANJUTAN HUKUM GESTALT (FIGURE-GROUND)
Konsistensi dalam Persepsi
• Persepsi merupakan aktivitas yang
intregrated.
• “Persepsi tidak hanya ditentukan oleh
stimulus secara objektif tetapi
ditentukan/dipengaruhi juga oleh keadaan diri
orang yang mempersepsi” (Wertheimer, dalam
Walgito 2010)
• Perceptual/ constancy refer to our tendency to
perceive size, shape, color and brghtness as
remaining the same eventhough their physical
characteristic are constantly changging
(Plotnik,
Konsistensi Persepsi
• Konsistensi Bentuk (Shape Constancy)
• Konsistensi Warna (Color Constancy)
• Konsistensi Ukuran (Size Constancy)
• Konsistensi Kecerahan (Brightness
Constancy) (dalam Plotnik, 2005)
K O N S I S T E N S I D A L A M PERSEPSI
1) Konsistensi 2) Konstansi
Bentuk warna

Pengalaman
Susu

bentuk uang
Susu berwarna
logam = putih
bulat  Jika ada di ruangan yang
penerangannya berwarna merah atau
 Walaupun uang logam dilihat kuning sehingga susu itu pun terlihat
dalam posisi miring, org akan agak kuning atau merah, tetapi dlm
berpersepsi bahwa uang persepsi indiv. akan berpendapat
logam itu bulat karena bentuk bahwa susu itu berwarna putih
itu terekam didalam memori
Konsistensi Bentuk
(Shape
Constancyorang
• Ada kecenderungan )
mempersepsikan sesuatu secara sama
(konstan) tanpa memperhatikan adanya
variasi
• Contoh:
– Uang logam / piring  bulat
– Real  pipih
Konsistensi Warna
(Color
Constancy)
• Kecenderungan untuk mempersepsi
sesuatu sebagai berwarna sama
walaupun dalam penerangan cahaya yang
berbeda
• Contoh
– Susu  putih
– Susu  diberi cahaya merah tetap putih
__LANJUTAN KONSTENSI DALAM
PERSEPSI

3) Konstensi
Ukuran
Gajah

Urannya besar

 Pengalaman memberikan pengertian bahwa binatang gajah yg


telah dewasa berukuran besar, lebih besar dari seekor harimau.
Apabila ssorg melihat gajah dari kejauhan, maka gajah tsb terlihat
kecil, makin jauh jaraknya maka makin terlihat kecil. Sekalipun yg
dilihat itu kecil, namun hasil persepsi org menyatakan bahwa gajah
itu tetap berukuran besar
Konsistensi Ukuran
(Size Constancy)
• Kecenderungan melihat sesuatu dengan
ukuran yang sama, walaupun banyak
variasi dalam cara melihat
• Contoh
– Gajah  besar
– Gajah  kecil (dilihat dari jauh)
Konsistensi Kecerahan
(Brightness Constancy)
• Mengacu pada kecenderungan
merasakan kecerahan yang tetap sama
dalam penerangan yang berubah
Perhatian (Attention)
• Perhatian (attention) berfungsi proses
persiapan untuk mengadakan persepsi
• Dalam perhatian seluruh aktivitas individu
dipusatkan pada suatu objek / sekumpulan
objek.
• Perhatian merupakan penyeleksian
terhadap stimulus
Skema Perhatian
3
Intermediate [1] daerah yang benar-benar
field 2
diperhatikan, bagian yang
1 disadari sepenuhnya
Pusat
perhatian
2Intermediate field / Daerah
peralihan yaitu daerah yang
tidak sepenuhnya diperhatikan
oleh individu

3daerah yang sama sekali


tidak diperhatikan karena itu
tidak disadari
Macam-macam Perhatian
• Ditinjau dari timbulnya perhatian
• Ditinjau dari banyaknya objek (aspek
kuantitas
• Ditinjau dari terpusat tidaknya
perhatian
(aspek kualitas)
• Ditinjau dari fluktuasi perhatian
Timbulnya Perhatian
1) Perhatian spontan : perhatian yang timbul
dengan sendirinya (serta merta),
berkaitan dengan minat.
 Suka musik
2) Perhatian tidak spontan : perhatian yang
sengaja ditimbulkan (perlu ada
kemauan untuk menimbulkannya)
 Belajar matematika
Banyaknya Objek
1. Perhatian yang sempit : jangkauan
objeknya kecil / sedikit
 Tukang jam memperbaiki jam tangan
2. Perhatian yang luas : perhatian yang
objeknya sekaligus banyak / luas
 Melihat pasar malam
Terpusat Tidaknya Perhatian
1. Perhatian yang terpusat : perhatian yang
diarahkan individu pada suatu waktu ke
suatu objek tertentu saja
 Terpusat = cakupan sempit
2. Perhatian yang terbagi-bagi : perhatian
yang diarahkan suatu waktu pada banyak
hal / objek
 Terbagi-bagi = cakupan luas
Fluktuasi Perhatian
1. Perhatian statis : perhatian individu pada
suatu objek tertentu dan tidak
berpindah- pindah
2. Perhatian dinamis : perhatian individu
pada suatu waktu tertentu, tidak hanya
pada satu objek namun beralih dari satu
objek ke objek lain secara lincah.
PANCA INDERA
Indera Penglihatan
• Proses penglihatan melewati dua tahap :
1) Mata mengumpulkan dan memfokuskan
gelombang cahaya kedalam satu area tepat
dibelakang bola mata
2) Bagian tersebut menyerap dan mengubah
gelombang cahaya menjadi impuls-
impuls disebut transduksi (transduction)
Skema melihat
• Reseptor terletak pada retina
• Mata sangat sensitif terhadap cahaya
• Cahaya/sinar mempunyai sifat gelombang
 400-700Nm (Nanometer, 1Nm=sepermilyar
meter)  Visible Light (VL)
 > 700Nm = infrared
 < 400Nm = ultraviolet
• Didalam retina terdapat basiles (rods) &
cones
 basiles (rods) = membedakan gelap terang
 Cones = membedakan warna
Warna Elementer & Warna Primer
• Warna elementer : sekalipun suatu warna
merupakan campuran dari warna lain
namun warna memiliki sifat khas dr warna
tersebut
– Warna orange
• Warna pokok :
– Teori Hering terdapat 6 warna pokok : merah-
hijau, biru-kuning, putih-hitam
– Teori Young Helmholtz 3 warna pokok :
merah, hijau, biru
Orang yang memiliki penglihatan normal bisa membedakan
1. Gelap dengan terang
2. Warna merah dengan hijau
3. Warna biru dengan kuning
Orang ini bisa disebut memiliki kemampuan trikromat
Apabila salah satu kemampuan tidak dimiliki maka orang tersebut
disebut

BUTA WARNA
Buta Warna
• ≠ penyakit.
• Merupakan kelainan yang ≠ disembuhkan
• Penyebab  didalam retina tidak terdapat
/ kurang sempurna cones-conesnya (untuk
membedakan warna)
• Terdapat 2 golongan buta warna
1. Buta warna total (keseluruhan)
2. Buta warna sebagian (partial)
Buta Warna Total
(Keseluruhan)
• Adalah orang yang sama sekali tidak
dapat membedakan warna-warna yang
dilihat (terlihat kelabu)
• Penyebab : tidak terdapat cones, yang
ada hanya basiles
• Disebut juga monokromat
Buta Warna Sebagian (Partial)
• Adalah orang yang tidak dapat
membedakan warna-warna tertentu
• Disebut dengan dikromat
• Dibedakan menjadi :
 Buta warna merah-hijau (red-green colour
blindness)
 Deuteranopia (green blindness)
o hijau  kelabu
 Protonopia (red blindness)
o Merah  coklat
 Buta warna biru-kuning (blue-yellow
blindness)
Tes Buta Warna
• Holmgren’s wool test
• Jensen test
• Spectral analysis
Indera Pendengaran
• Telinga bagian luar : merupakan bagian
yang menerima stimulus dari luar
• Telinga bagian tengah : merupakan
transformer (meneruskan stimulus)
• Telinga bagian dalam : reseptor sensitif
yang merupakan saraf-saraf penerima
Skema Pendengaran
• Stimulus berwujud bunyi
• Bunyi merupakan getaran udara atau
getaran medium lain
• Bunyi dibedakan menjadi
– Nada : bunyi yang getarannya telah
teratur
• Keras tidaknya nada, amplitude getaran
( semakin ≥ amplitude  semakin keras
nadanya)
• Tinggi rendahnya nada  frekuensi getaran
(semakin ≥ frekuensi  semakin tinggi
nadanya)
• Timbre dari nada  kombinasi dari bermacam-
macam frekuensi
• Telinga juga sebagai indera
keseimbangan
•  telinga dalam (vestibule & Semi-circular
conal)
•  rambut-rambut sel serta otolithen dan
terdapat cairan dalam saluran
• Kepala condong  otolithen  rambut
sel
 otak (pusat kesadaran)
Indera Penciuman
• Henning (dalam Walgito, 2010) 6 bau
pokok (bau lainnya adalah kombinasi dari
bau pokok)
1) Fruity (eg. Lemon)
2) Resinous (eg. Violets)
3) Flowery
4) Spicy (eg. Nutmeg)
5) Burning (eg. Tar)
6) Putrid (eg. Decaying matter)
Indera Pengecapan
• Indera pengecapan terdapat di lidah
• Stimulus benda cair
• Sel penerima  ujung lidah  syaraf
sensori  otak
• Terdapat 4 rasa pokok :
1) Pahit
2) Manis
3) Asin
4) Asam
Indera Peraba
• Indera ini merasakan sakit, rabaan,
tekanan dan temperatur
• Tidak semua menerima
rangsangan ini
• Stimulus tertentu  bagian
tertentu
• Tekanan / rabaan  bagian kulit tekanan /
rabaan  lunak, keras, halus, kasar
•Kesalahan dalam memberikan arti terhadap stimulus yang
diterima
• ilusi ≠ halusinasi
•Halusinasi : individu merasa mengalami suatu persepsi, sekalipun
secara objektif individu tidak dikenai stimulus (pertanda keadaan
jiwa terganggu)

ILUSI
Faktor penyebab ilusi
1. Faktor Kealaman
 Ilusi echo (gema), ilusi kaca
2. Faktor stimulus
 Stimulus yang mempunyai arti lebih dari 1 
gambar yang ambigu
 Stimulus yang tidak dianalisis lebih lanjut 
Muller Lyer illusi
3. Faktor individu
 Kebiasaan / kesiapan psikologis (mental set)
 eg, bunyi bel tukang somay  tukang mie
LANGUAGE
(BAHASA)
LANGUAGE
• “Is spesial form of communication that involves
learning and using complex rules to make and
combine symbols (word or gesture) into an
endlless number of meaningfull sentences”

• Bentuk komunikasi yang khas melibatkan proses


belajar dan berdasarkan aturan yang kompleks
dalam penggunaannya serta mengkombinasikan
simbol (baik kata maupun bahasa tubuh)
kedalam suatu kalimat yang bermakna dlam
jumlah yang tidak terhitung
4 Rule of Language
1. Governs Phonology
2. Governs Morphology
3. Governs Syntax / Gramar
4. Govern Semantic
Govern Phonology
Phonology are specifies how we
make the meaningful sounds that are
used by a particular language
Phonemes (fonem) → beda bunyi
K&
H
basic sounds of consonants and
vowels
Governs Morphology
• system that we use to group phonemes
into meaningful combinations of sound
and words (seringkali mendapatkan
imbuhan)
• Morpheme (bagian terkecil dari kata)
• smallest meaningful combination of
sounds in a language
Governs Syntax / Gramar
• “set of rules that specifies how we
combine words to form meaningful
phrases and sentences”

• seperangkat aturan yang menentukan


cara menggabungkan kata untuk
membentuk frasa dan kalimat yang
bermakna
Govern Semantic
• “specifies the meaning of words or
phrases when they appear in various
sentences or contexts”

• menentukan makna kata atau frasa ketika


muncul dalam berbagai kalimat atau
konteks
LANGUAGE: BASIC RULES
• Understanding language
– Chomsky’s theory of language
• Allow us to use and understand spoken language
with relative easy
• says that all languages share a common universal
grammar and that children inherit a mental
program to learn this universal grammar
• Norm Chomsky : Mental Gramar & Innate Brain
Program
p
Aturan Dasar Berbahasa (Lanjutan.)
• Understanding language
– Mental grammar
• allows us to combine nouns, verbs, and objects in
an endless variety of meaningful sentences
– innate brain program
• makes learning the general rules of grammar
relatively easy
Aturan Dasar Berbahasa (Lanjutan.)
• Different structure, same meaning
– Surface structure
• refers to the actual wording of a sentence, as it
is spoken → “ you pick up the cartepillar”
– Deep structure
• refers to an underlying meaning that is not
spoken but is present in the mind of the
listener → “A cartepilar was pick up b you”
– Transformational rules
• procedures by which we convert our ideas
from surface structures into deep structures
and from deep structures back into surface
ones
Asal Mula Bahasa
• Language stages
– refers to all infants going through four
different periods or stages—babbling, single
words, two-word combinations, and
sentences
1. begins about 6 months, is the first stage in
acquiring language
2. single word
• second stage in acquiring language, which occurs
at about 1 year of age
Asal Mula Bahasa (Lanjutan)
• Language stages
2. single word (cont.)
– parentese (motherese)
– way of speaking to young children in which
the adult speaks in a slower and higher than
normal voice, emphasizes and stretches
our each word, uses very simple
sentences, and repeats words and phrases
3. two-word combinations
– represents the third stage in acquiring
language, occurs at about 2 years of age
Asal Mula Bahasa
• Language stages
4. sentences
– represents the fourth stage of acquiring
language, occurs at about 4 years of age
• Telegraphic speech
– distinctive pattern of speaking in which the
child omits articles (the), prepositions (in,
out), and parts of verbs
Asal Mula Bahasa (Lanjutan)
• What are innate factors?
– genetically programmed physiological and
neurological features that facilitate our
making speech sounds and acquiring
language skills
– Innate physiological factors
• special adapted vocal apparatus (larynx and
pharynx) that allows us to make sounds and form
words
– Innate neurological features
• left hemisphere of the brain is prewired to acquire
and use language, whether spoken or signed
Asal Mula Bahasa (Lanjutan)

• What are innate factors?


– Innate developmental factors
• critical language period
• time from infancy to adolescence when language
is easiest to learn
• more difficult to learn anytime after adolescence
Asal Mula Bahasa (Lanjutan)
• Bagaimana faktor lingkungan dapat
mempengaruhi perkembangan Bahasa (What
are environmental factors?)
– refer to interactions children have with
parents, peers, teachers, and others who
provide feedback that rewards and
encourages language development, as well
as provides opportunities for children to
observe, imitate, and practice language
skills
• Social cognitive learning
– emphasizes the acquisition of language
skills through social interactions, which give
children a chance to observe, imitate, and
practice the sounds, words, and sentences
BELAJAR
PSIKOLOGI UMUM 2

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma


Pengertian Belajar
Skiner learning is a process of progresive behavior
adaptation
“Belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang
bersifat progresif (tendensi ke arahyang lebih sempurna /
lebih baik dari keadaan sebelumnya)”

McGeoch Learning is a change in performance as result


of practice
“Belajar membawa perubahan dalam performance dan
perubahan ini sebagai akibat dari latihan “

Morgan learning can be define as any relatively


permanent change in behavior which occurs as a result
of practice or experiance
Classical Conditioning (Pavlov)
1. Goal
 Membentuk respon baru melalui stimulus yang netral
2. Invoulantary Respon
 Refleks fisiologis yang muncul karena ada stimulus pemicu
3. Elicited Response (unconditioned response)
 Perilaku yang muncul yang didahului oleh stimulus
4. Conditioned Response
 Perilaku yang muncul yang setelah diberikan stimulus netral
5. Expectancy
 Harapan akan munculnya suatu perilaku setelah melalui beberap
a perlakuan
Operant Conditioning (Thorndike)
Operant Conditioning (Thorndike)
Operant Conditioning (Thorndike)
Operant Conditioning (Skinner)
Teori Behaviorisme
Operant Conditioning (Skinner)
1. Goal
 Tujuannya adalah meningkatkan atau menurunkan beberapa resp
on, dimana hal ini juga cara untuk membentuk suatu perilaku
2. Voulantary Respon
 Respon yang dilakukan tanpa secara sukarela
3. Emitted Response
 Munculnya perilaku yang diharapkan
4. Contingent on Behavior
 Keberlanjutan perilaku yang muncul
5. Consequences
 Efek atau dampak dari perilaku yang muncul
Teori Belajar
Belajar dapat dijelaskan dengan beberapa pendekatan
teori

1.Teori Behaviorsme
2.Social Learning
3.Teori Cognitive
Teori Behaviorisme
Toilet Training
Bagaimana mengaplikasikan teknik Operant Conditioning untuk
dap at mengajarkan toliet training pada anak
1. Target Behavior
 Terkait dengan perilaku yang diinginkan yaitu BAK di kamar
mandi
2. Preparation
 Pastikan bahwa anak tidak terganggu konsentrasinya untuk
merakan BAK ( jauhi mainan) lalu berikan minuman untuk m
erangsang anak BAK
3. Reinforcers
 Berikan penguat (reward) apabila anak telah melakukan BAK
pada tempatnya bisa makanan, permen atau pujian dan pel
ukan
4. Shapping
 Konsisten berikan reward agar perilaku menjadi menetap
ses uai keinginan
Teori Social Learning
(Bandura)
Memiliki pemahaman tentang reciprocal
determinism
Teori Social Learning
(Bandura)
Teori Social Learning
(Bandura)
Teori Cognitive
KÖhler
Teori Cognitive
KÖhler
Insight Learning
Insight is a mental marked by the the sudden and
unexp ected solution to a problem: a phenomenon often
called the ‘aha!’ experinace

Four Main characteristic of the


‘AHA” experience
1.Suddenness
2.Ease
3.Positive Effect
4.Truth and Confidence
Teori Cognitive
Piaget

Physical
Enviromen
t

Cognitiv
e
Structure

Perception Learning

Assimilation Accomodation
Teori Cognitive
Piaget
Teori Social Cognitive
Vygotsk
y
Teori Social Cognitive
Vygotsk
y
Belajar sebagai suatu Proses

Masuka Hasil
Prose
n s (output
(input) )
Belajar sebagai suatu Sistem

Masukan
Instrument
al

Masuka
Prose Hasi
n s l
Mentah

Masukan
Lingkunga
n
Mekanisme Sistem Perilaku Belajar

1. Masukan Mentah (Raw input)


 individu / organisme yang akan belajar
2. Masukan Instrumen (Instrumental Input)
 masukan yang berkaitan dengan alat / proses belaj
ar
Masukan instrumen terbagi 2:
1. Intrumen Lunak ; Peraturan, kurikulum
` 2. Instrumen Keras : Gedung, ruang kelas
3. Masukan Lingkungan (Enviromental Input)
 Masukan dari yang belajar dapat berupa masukan li
ngkungan fisik dan non fisik
THINKING
Involves mental process that are
used to form concept , solve
problems and engage in creative
activity

THINKING OR COGNITION
Thingking / Berpikir

• Simbol-simbol yang digunakan dalam


berpikir berupa kata-kata / bahasa
sehingga berpikir & bahasa memiliki kaitan
yang erat
• Selain bahasa, terdapat pula bayangan/
gambaran (image)
Is one method of studying how we process,
store, and use information and how this
information. In turn, influences what we
notice , perceive , learn, remember, believe
and feel

PENDEKATAN KOGNITIF
Concept

Is away to group or classify object, event,


animals or people based on some features,
traits or characteristic that they all share in
common
Functions of Concepts

– organize information
– group things into categories an thus
better organize and store information in
memory
– avoid relearning
– can be used to classify and categorize
things, you can easily classify new
things without having to relearn what
that thing is
FORMING CONCEPTS (CONT.)

• Prototype theory
– form a concept by creating a mental image
that is based on the average characteristics
of an object
• Examplar Model
o Form a concept of an object, event, animal or person
by defining or making mental list of the essential
characteristic of particular thing
SOLVING PROBLEMS
• Problem solving
– involves searching for some rule, plan, or
strategy that results in our reaching a certain
goal that is currently out of reach
Different ways of thinking

1. Algorithms
– are fixed set of rules that, if followed
correctly, will eventually lead to a solution
– Playing chess
Different ways of thinking

2. Heuristics
• rules of thumb, or clever and creative mental
shortcuts, that reduce the number of operations
and allow one to solve problems more easily and
quickly
– Availability heuristic
• says that we rely on information that is more
prominent (menonjol) or easily recalled
and overlook other information that is
available but less prominent or notable
Different ways of thinking

3. Artificial intelligence
• means of programming machines (computers,
robots) to imitate human thinking and problem-
solving abilities
Three Strategies for Solving
Problems

1. Changing one’s mental set


 functional fixedness
 refers to a mental set that is characterized
by the inability to see an object as having a
function different from its usual one
Three strategies for Solving
Problems
2. Using analogies
 a strategy for finding a similarity between the
new situation and an old, familiar situation
3. Forming subgoals
 a strategy that involves breaking down the
overall problem into separate parts that, when
completed in order, will result in a solution
THINKING CREATIVELY

• How is creativity defined?


– Creative thinking
• combination of flexibility in thinking and
reorganization of understanding to produce
innovative ideas and new or novel solutions
– Creative individual
• someone who regularly solves problems, fashions
products, or defines new questions that make an
impact on his or her society
How is creativity defined?

1. Psychometric approach
– uses objective problem-solving tasks to
measure creativity, focuses on the
distinction between two kinds of thinking—
convergent and divergent
• Convergent thinking
• means beginning with a problem and coming
up with a single correct solution
• Divergent thinking
• means beginning with a problem and coming
up with many different solutions
How is creativity defined?

2. Case study approach


• analyzes creative persons in great depth and thus
provides insight into their development, personality,
motivation, and problems
3. Cognitive approach
• tries to build a bridge between the objective
measures of the psychometric approach and the
subjective descriptions provided by case
studies
• cognitive approach identifies and measures
cognitive mechanisms that are used during creative
thinking
IQ RELATED TO CREATIVITY?
How do Creative People Think
and Behave
• Focus
– In one particular area
• Cognition
– Change mental direction, consider problem from
many angles, make use of mental images
• Personality
– Independent, self confident, unconventional, risk
taking, hard woriking, obsessively committed to
their work
• Motivation
IS CREATIVITY RELATED TO
MENTAL DISORDER?
EMOSI

Psikologi Umum II
Inge Andriani
Emosi adalah suatu respon yang terdiri
dari
1. Suatu interpretasi atau penilaian dari
stimulus
2. Memunculkan respon fisiologis
3. Pengalaman subjektif atau perasaan
4. Perilaku yang nampak (overt) atau terlihat
(observed)
Empat kualitas unik emosi
• Emosi itu dapat dirasakan dan
diekspresikan disertai dengan respon
fisologis yang bervariasi
• Emosi sulit untuk dikontrol dan muncul
karena alasan tertentu
• Emosi banyak dipengaruhi oleh beberapa
proses kognitif
• Beberapa emosi sudah terprogram di
otak
Perbedaan
Peraasaan (Feelings) Suasana Hati (Mood)
• Keadaan individu sebagai • Berlangsung dalam waktu
akibat dari persepsi yang lebih lama dari
terhadap stimulus internal emosi
/ ekrternal • Intensitasnya kurang
dibanding emosi
• Berperan dalam diri
seseorang
Temperamen keadaan psikis
seseorang yang lebih permanen
dari mood. Temperamen lebih
merupakan prediposisi yang ada
pada diri seseorang (aspek
kepribadian)
Teori emosi
• The peripheral theories of emotion
• The cognitive appraisal theory of emotion
• The affective neuroscience approach
The Peripheral Theories of Emotion
• Tokoh psikologi : William James & Carl
lange
– Reaksi fisiologis yang menyebabkan
emosi
– Stimulus  interpretasi diotak  respon
fisiologis  perilaku yang terlihat
Facial Feedback Hypothesis

Stimulus
(triggers)

Interpret
feedback from
facial muscle &
skin

Different facial
feedback
result emotion
(fear)

Observed
response
(scream)
Kritik teori James-Lange
Teori Canon-Bard
• Perbedaan emosi tidak disebabkan oleh
perbedaan respon fisiologis
• Emosi merupakan respon yang bersumber
dari otak bukan hasil dari reaksi fisiologis
The Cognitive Appraisal Theory of Emotion
• Eksperimen Sachachter-Singer
– Suntik hormon memunculkan respon
fisiologistergantung situasi akan
memunculkan emosi berbedaemosi yang
dimunculkan
• Cognitive appraisal theory adalah
interpretasi / penilaian dari pemikiran atau
memori berdasarkan situasi/objek/kejadian
yang ada dapat memunculkan keadaan
emosi yang berbeda
Hal Penting

Berpikir/
penilaian →
Emosi

Emotion→
without
conscious
thought
Mekanisme

Stimulus
event, object/
thought)

Think /
appraised
what you can
do

Bring feeling
happines/ joy

Physiological
response
(smile)
The Affective Neuroscience Approach

• Merupakan studi tentang syaraf yang


berhubungan dengan mood dan emosi,
dimana memfokuskan pada kinerja sistem
syaraf otak yang mengevaluasi stimulus
dan memproduksi/ berkontribusi pada
ekspresi emosi yang berbeda
Hal unik yang terkait dengan Emosi
1. Emosi dirasakan dan diekspresikan
dalam ekspresi wajah yang khas ( seperti
ketakutan diiringi dengan mulut yang
terbuka & alis mata naik), disertai dengan
respon fisiologis yang berbeda (takut
disertai dengan detak jantung yang cepat
, tangan berkeringat)
2. Beberapa emosi yang kita harapkan bisa
dikontrol, sulit untuk dikontrol dan
terkadang sering tidak melihat alasan
emosi itu bisa muncul (“calm down”)
3. Emosi sangat besar dipengaruhi oleh
beberapa proses kognitif seperti
pengambilan keputusan,
mengembangkan hubungan antar pribadi
dan memilah tujuan.
4. Beberapa emosi sudah terprogram di
dalam otak (tangis & senyum bayi)
Amygdala → the emotional detector

• Amygdala : berada pada temporal lobe


dan menerima input dari semua
penginderaan.
• Dengan input ini, amygdala memonitor
dan mengevaluasi emosi dari stimulus +/ -
• Amigdala terlibat dalam penyimpanan
ingatan yang memiliki muatan emosi
• Diri kita lebih cepat mendeteksi sesuatu
yang memiliki makna emosi (positive /
negative expression)
– Bunga VS Ular
• Otak kita lebih cepat menangkap hal-hal
yang membahayakan disekitar kita →
mekanisme pertahanan diri
Brain Circuit of Emotion
Slower Circuit Faster Circuit

• Stimulus
Srigala
Eyes (takut) • Stimulus
eyes Srigala
(takut)

Thalamus

thalamus
Visual

Cortex
amygdala
Amygdala
Fear & Amygdala
Kasus Phobia / Kecemasan (anxiety)
• Eksperimen pada individu normal & mengalami
phobia
• Diberikan gambar foto wajah ( ceria, ketakutan,
marah & sombong)
• Peneliti menggunakan Brains Scans (fMRI’s)
• Hasilnya : individu dengan phobia yang melihat
foto marah dan sombong diketahui memiliki
aktivitas neural yang meningkat pada amygdala
sebelah kanan dibandingkan aktivitas neural
individu yang sehat
Ekspresi wajah bagian dari
ekspresi emosi
• Dipengaruhi oleh
– Budaya (cross cultural)
• Happy → tersenyum
(bervariasi)
– Faktor genetik
• Menangis
Fungsi emosi
• Social Signal : berduka, bayi lapar
• Survival, Attention & memory ;
– marah untuk bertahan
• Arousal & Motivation:
– Yerkes – Dodson Law : Interactions of task
and arousal
Happiness (Kebahagiaan)
• Diindikasi dengan senyuman
• Keadaan mental yang merupakan hasil
dari keadaan yang menyenangkan
misalnya hubungan yang baik, iklan yang
lucu dll
• Reward / pleasure center: several area of
brain, such as nucleus accumbens &
ventral tagmental area & saveral
neurotransmitter esp doppamine
MEMOR
Y

PSIKOLOGI UMUM 2
INGE ANDRIANI

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Teori Memori
Memory : is an active system that
allow people to retain information over
time

Memori merupakan suatu sistem aktif


yang mengizinkan manusia
menyimpan informasi sepanjang
waktu
The information processing model : states
that the ability to retain infromation over time
involve three processes encoding, storage
&retrieval
Three Stages Model
Sensory Memory (Recording)
Sensory Memory: briefly preserves a relat
ively exact replica of sensory information
– Sensory memory has a large capacity
but information only lasts a few seco
nds.
– Selected information is sent on to
short-term memory.
Iconic Memory is a form of sensory me
mory thats automatically hold visual info
rmation for about a quarter of a second
or more, as soon as you shift your attent
ion , the information dissappears

Echoic Memory is a form of se


nsory memory thats hold audi
tory information for 1 or 2 se
conds
Function of Sensory Memory

1. Prevents being overwhelmed


2. Give decision time
3. Provides stability, playback an
d recognition
Short-Term Memory (STM)
Short-Term Memory (STM): temporarily sto
res sensory information and decides
wheth er to send it on to long-term
memory (LTM)
STM can hold 5-9 items for about 30 seco
nds before they are forgotten.
STM capacity can be increased with chunk
ing. STM duration improves with maintena
nce rehearsal.
Function of Short Term
Memory
1. Attending
2. Rehearsin
g
3. Storing
Long-Term Memory (LTM)

Long-Term Memory (LTM): relatively


permanent memory storage with a
virtually limitless capacity
Serial Position Effect
remembering material at the
beginning and end of the
better
list than material in the
middle
•Primacy Effect
– more space in working memory for
elaborativ
e rehearsal during encoding: LTM

•Recency Effect
– items still in working memory
Bear, Giraffe, Wolf, Fly, deer,
Elk, Gorilla. Elephant, Frog, Snail
Turtle, Shark, Ant, Owl
Types of Long-Term Memories
Improving Long-Term Memory (LTM)

LTM can be improved with:


– Organization
– Elaborative Rehearsal
– Retrieval Cues
• Recognition
• Recall
Why Do We Forget?
Five Key Theories

Decay
Interference
Motivated Forgetting
Encoding Failure
Retrieval Failure
Five Theories of Forgetting
1. Decay Theory:
memory degrades with time
2. Interference Theory:
one memory competes (interferes)
with another
– Retroactive Interference (new in
formation interferes with old)
– Proactive Interference (old infor
mation interferes with new)
3. Motivated Forgetting:
motivation to forget unpleasant,
painful, threatening, or
embarrassing memories
4. Encoding Failure:
information in STM is not
encoded
in LTM
5. Retrieval Failure:
memories stored in LTM are
momentarily inaccessible
(tip-of-the-tongue
phenomenon)
Forgetting;
Interference vsDecay

Key Study:
Jenkins & Dallenbach (1924), subjects learn
list of words either before sleeping or after
waking.
Two Forms of Interference
Forgetting: Memory Failure
prospective memory
– remembering to do something in the
future
content – remembering what to do
timing – remembering when to do it
– absentmindedness
amnesia
– anterograde amnesia
inability to store new information
and events
– retrograde amnesia
inability to retrieve past information
and events
Overcoming Problems with
Forgetting
Source Amnesia: forgetting the
true source of a memory
Sleeper Effect: information from an
unreliable source, which was initially
discounted, later gains credibility
be cause source is forgotten
Spacing of Practice: distributed
prac tice is better than massed
practice
1. Biological changes in neurons facilit
ate memory through long-term
pot entiation (LTP), which happens
in at least two ways:
 repeated stimulation of a synap
se strengthens the synapse,
and
 neuron’s ability to release its ne
urotransmitters is increased or d
ecreased.
Biological Bases of Memory

Hormones also affect memory


(e.g., flashbulb memories--vivid and
lasting images are associated with
surprising or strongly emotional
events).
Where Are Memories Located?
• Memory tend
s to be
localiz ed
and distrib
uted through
out the
brain-
-not just the c
ortex.
Biology and Memory Loss:
Injury and Disease
• Amnesia: memory l
oss from brain
injur y or trauma
• Retrograde amnesia:
old memories lost
• Anterograde amnesi
a: new memories los
t
MOTIVASI
Psikologi Umum 2

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pengertian
Motif  Movere (Latin) bergerak
to move (Inggris)
Motif diartikan sebagai kekuatan didalam diri organisme
yang mendorong untuk berbuat (driving force)
Jadi Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau
organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan
(Walgito, 2010)
“Motivation refers to the various physiological and
psychological factors that cause us to act in spesific way
and particular time” (Plotnik & Kouyoumidjan, 2013)
Motivasi megacu pada berbagai faktor fisiologis dan
psikologis yang menyebabkan seseorang melakukan
aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu
Pengertian
SESEORANG YANG TERMOTIVASI MENUNJUKAN TIGA CIRI

1.Terdorong berbuat / melaksanakan sesuatu k


egiatan ( Energized to do engage in some a
ctivity)
2.Langsung mengarahkan energi untuk menca
pai suatu tujuan tertentu ( Direct the energy
toward reaching specific goals)
3.Mempunyai intensitas perasaan-perasaan yan
g berbeda tentang pencapaian tujuan itu
(Di ffering intensities of feelings about
reaching that goal)
Motivational Cycle

Relief

Goa Driving State


l

Instrumenta
l Behavior
Fungsi
Motif
1. Inferensi
→ dapat diketahui / terinferensi dari perilaku
(apa
yang dikatakan/yang diperbuat)
2. Eksplanasi
→ menjelaskan suatu perilaku
3. Prediksi
→ memprediksi perilaku yang muncul
dikemudian
hari
Teori Motivasi
1.Insting Approach
2.Arousal Theory
3. Reward / Pleasure Center
Approach
4. Self Determination
Theory
a. Incentive
b. Intrinsic & Exsintric
Motivation
Insting Approach
Insticncts are innate tendencies or biological for
ce that determine behavior

A fixed action pattern is an innate biological for


ce that predisposes an organism to behave in
a fixed way in the presence of specific envirome
ntal condition

Contoh: tupai menengangkan ekor dan meng


eluarkan aroma yang khas untuk bertahan da
lam suatu kondisi yang menyerang
Arousal Theory
Arousal theory state that we are motivated to seek out
activities that provide a level of stimulation that allows us
to maintain our optimal level of arousal

Performance  Task
Stimulation level is to high ( anxiety)
Stimulation level is to low
(boredom)

The Yerkes-Dodson Law : Performance on task is an int


eraction between the level of physiological arousal and
the difficulty of the task. For difficult test , low arousal r
esult in a better performance ; for most task moderate
arousal helps performance ; and for easy task , high ar
ousal may facilitate performance

Example ; Sensation Seeker


Reward / Pleasure Center
Approach
Includes several area of the brain such a
s the nucleus accumbens and the ventr
al tagmental area and involve several ne
urotransmitters, especially dopamine. Th
ese componen make up a neural circuit
y that produce rewaarding and pleasure
able feelings

Example : motivated to eat, engange i


n sex gamble, use recretional drugs
Self Determination Theory

States that as we aim to fullfill our basic


needs which include the needs to feel
autonomous, compotent and related to
others, we experiances either autonomo
us or controlled motivation
Self Determination Theory
Incentive
Incentives are goals that can be either o
bject or thoughts that we learn to value
and that we are motivated to obtain

Incentive have two common features


1.Thought
2.Object (money, clothes etc)
Self Determination Theory
Intrinsic & Extrinsic Motivation
Intrinsic motivation involves engaging in certai
n activities or behavior because the behavior
themselves are personally rewarding or becaus
e engaging in this activities fullfil our beliefs or
expectations

Ex; volunteer, spend hour of hobbies

Extrinsic motivation involves engaging in certai


n activities or behavior that either reduce biol
ogical needs or help us obtain incentives or ex
ternal reward
Jenis-Jenis Motivasi (Walgito, 2010)

1. Motif Fisilogis
Motif yang berarakar pada keadaan jasmani.
Berkaitan dengan kecenderungan untuk memperta
hankan eksistensi sebagai mahluk hidup (basic m
otives)/ motif primer (Primary matives) / motif ala
mi/ bawaan (natural motives)

2. Motif Sosial
Motif yang dipelajari dalam kelompok sosial (kema
mpuan berhubungan dengan orang lain)
Jenis Motif

Motif Fisiologis Motif Sosial


Tujuan yang dipelajari Kebutuhan akan prest
( Learned Goals) asi
Motif & Kebutuhan y Kebutuhan untuk ber
ang dipelajari (Learne afiliasi
d drive)
Kebutuhan Berkuasa
Hierarki Kebutuhan Maslow
Biological Needs & social
Need
LAPAR (Hunger)
Hunger factors

1.Biological
2.Psychosocia
l
3.Genetic
LAPAR (Hunger)
Biological Hunger Factor

Peripheral Cues Central Cues


Come from chan Result from activity in
ges in blood che diffrent brain areas, wh
mistry or signal fr ich in turn result in inc
om digestive org reasing or decreasing
an which secrete appatite
various hormon
LAPAR (Hunger)
Psychosocial Hunger Factor : come from learned asso
ciation between food and other stimuli,;

1. Learned Association
such as snacking while watching te
levision
2. Social Cultural Influence
socialcultural influence such as as
pressure to be thin
3. Personality Mood Factors
such as depression, dislike of body
image or low self esteem
LAPAR (Hunger)
Genetic Hunger Factor

1.Diffrent number of fat cells


2.Diffrent rates of metabolic area
3.Inherit a set point to maintain a certai
n amount of body fat
4.Inherit weight regulating genes
Psychosocial Hunger Factors

Learned associations between food and other stimuli such as snacking


while watching tv, pressure to be thin, deperession and disslike of body
image

1.Learned Associations
2.Social Culturural Influences
3.Personality & Mood
Factors

Anda mungkin juga menyukai