Pendengaran
dan
penginderaan kimiawi
Struktur Telinga
1
Perjalanan Getaran Suara pada Telinga
39
Intensitas yang diperbolehkan
Jalur Auditori
41
Pusat Pendengaran di Korteks Serebri
Suara juga mempengaruhi emosi seseorang. Saat seseorang dibisikkan seseatu oleh
orang lain, maka otak akan membuka kembali memori mengenai informasi tersebut. Dengan
prosesnya yang rumit yang melibatkan sistem limbik di otak, informasi itu akan menimbulkan
suatu reaksi emosi yang akhirnya dibawa ke pusat motorik untuk memberikan ekspresi wajah
yang sesuai dengan emosi yang timbul.
42
Respon Emosi Manusia terhadap Informasi Pendengaran
Indera Kimiawi
Reseptor kimia pada manusia ada dua yaitu pengecapan dan penghidu.
Kedua reseptor ini juga mempengaruhi emosi seseorang. Hal ini sering
dimanfaatkan dalam aromaterapi. Dengan menggunakan wewangian yang
dapat mempengaruhi emosi dengan ber bagai mekanismenya yang
melibatkan sistem saraf dan sistem hormon, kita dapat memanipulasi emosi
seseorang sehingga akan merasa lebih rileks dan timbul rasa damai dan
bahagia.
Indera pengecapan memiliki reseptor taste bud atau kuncup kecap. Tast
bud terdapat sebagian besar pada lidah. Taste bud juga terdapat pada palatum,
faring, dan tonsil. Taste bud dibedakan menjadi lima jenis yaitu taste bud
manis, asam, asim, pahit dan umami. Taste bud manis dapat mengenali
keberadaan struktur kimia glukosa yang larut. Karena kecerdasan manusia,
manusia mampu membuat suatu struktur kimia yang juga dapat merangsang
taste bud manis ini yaitu sakarin, atau pemanis buatan. Namun, selain dapat
merangsang taste bud manis, ternyata sakarin juga dapat sedikit merangsang
taste b ud pahit. Itu sebabnya, sakarin akan terasa manis dan sedikit pahit.
Taste bud asin dapat dirangsang oleh larutan garam, taste bud asam dapat
dirangsng oleh ion hidrogen, taste bud pahit dapat dirangsang oleh alkaloid
seperti kafein, morfin, dan lain sebagainya, dan taste bud umami dapat
dirangsang oleh glutamat misalnya daging yang akan memberikan sensasi
gurih. Taste bud umami juga dapat dirangsang oleh monosodium glutamat
(MSG).
Rangsangan-rangsangan ini selanjutnya akan ditransduksikan menjadi
impuls listrik yang selanjutnya akan dibawa ke pusat pengecapan di korteks
serebri. Impuls kemuadian diolah, diterjemahkan dan membangkitkan memori
mengenai rasa tersebut, menimbulkan suatu sensasi rasa dan ikut serta
dalam mempengaruhi emosi. Ada beberapa hormon “ bahagia” yang dihasilkan
saat kita makan sehingga ada beberapa orang yang mencari pelarian dari
masalah yang ia hadapai dengan cara makan. Hal ini akan mengakibatkan
masalah kesehatan baru yaitu obesitas.
43
Jalur Pengecapan
44
Informasi dari indera penghidu juga mempengaruhi persepsi kecap
seseorang. Impuls yang dihasilkan oleh reseptor olfaktorius di rongga
hidung, akan dibawa menuju ke pusat penghidu di korteks serebri yang
selanjutnya akan diintegrasikan dengan informasi dari pusat pengecap,
sehingga akan menimbulkan suatu selera makan. Itu sebabnya saat kita
menderita influensa, dimana reseptor olfaktorius terganggu kerjanya akibat
adanya mukus tebal yang menutupinya, se lera makan kita akan menurun.
Jalur Penghidu
Sumber
Guyton & Hall. 2016. State of brain activity. Dalam Textbook of Medical Physiology. USA: Elsevier
Pinel JPJ. Biopsikologi. Edisi 7. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
45