Anda di halaman 1dari 14

“LAPORAN HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI”

(Disusun dalam rangka memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Studi
Kasus Program Studi Bimbingan dan Konseling Semester Genap)

OLEH:

NURUL FAUZIYYAH ISMA


1944040004
KELAS A
ANGKATAN 2019

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
LAPORAN WAWANCARA

A. TUJUAN
Wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah yang sedang di alami
siswa selama proses pembelajaran dari rumah.

B. NARASUMBER
Nama : Nurul Fakhriyyah Isma
Umur : 10 Tahun
Kelas : V (Lima)
Asal Sekolah : SD Negeri 173 Tiroang

C. WAKTU
Wawancara dilaksanakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 16 April 2021
Pukul : 09.00-11.00 WITA

D. TEMPAT
Wawancara dilakukan di Kediaman Siswa, Jalan Pendidikan, Jalan Poros
Pinrang Rappang Km. 7, Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Tiroang,
Kabupaten Pinrang.

E. PEWAWANCARA
Nama : Nurul Fauziyyah Isma
NIM : 1944040004
Kelas :A
Angkatan : 2019
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
NO Pertanyaan Jawaban Kesimpulan
1 Selama masa pandemi COVID-19, Saya tidak terlalu merasa kesulitan, tapi pasti Siswa merasa tidak semua mata pelajaran
apakah kamu merasa kesulitan dalam ada saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi sulit ketika belajar online, hanya mata
proses belajar online? pada mata pelajaran tertentu pelajaran tertentu saja
2 Kesulitan apa yang kamu hadapi saat Seperti jaringan yang tidak mendukung, Jaringan dan waktu yang terbatas menjadi
belajar online? waktu yang tidak mencukupi/waktu yang faktor utama dalam belajar online serta
diberikan terlalu sedikit, guru memberikan guru yang kurang aktif dalam proses
soal tanpa menjelaskannya lebih dulu belajar mengajar
3 Selama belajar dari rumah, Mata Iya ada, Olahraga dan matematika Mata pelajaran yang tidak disukai sejak
pelajaran apakah yang menurut kamu belajar dari rumah, yaitu olahraga dan
agak sulit untuk dilakukan/dikerjakan? matematika
4 Apa yang menyebabkan kamu tidak  Karena semua praktek lapangan dalam Sarana dan prasarana yang kurang
menyukai atau merasa kesulitan dalam mata pelajaran olahraga harus di video, memadai dalam mengerjakan tugas serta
mata pelajaran tersebut?  Tidak adanya alat praktek olahraga yang sulitnya memahami penjelasan yang
tersedia dirumah. diberikan oleh guru
 Penjelasan guru tidak dapat di mengerti,
karena hanya dijelaskan melalui
voicenote, tanpa ada contoh fisiknya
5 Bagaimana cara kamu menghadapi Mencoba mengerjakan, berpikir, bertanya ke Berusaha melakukan yang terbaik, dengan
kesulitan belajar tersebut? keluarga dan mencari referensi-referensi yang cara mengerjakan semaksimal mungkin,
ada di buku dan google. bertanya hal-hal yang tidak diketahui
kepada kerabat dekat dan menggunakan
google untuk mencari referensi-referensi
dan buku
F. ANALISIS WAWANCARA
Selama masa pandemi COVID-19, proses belajar tidak terlalu sulit, tetapi
kesulitan-kesulitan pasti ada di beberapa mata pelajaran tertentu. Adapun
kesulitan-kesulitan umum yang dihadapi, yaitu jaringan yang tidak
mendukung dan kurang stabil, batas waktu pengumpulan tugas yang terlalu
sedikit, dan terkadang guru memberikan tugas tanpa menjelaskan materi dan
contohnya lebih dulu. Adapun mata pelajaran yang tidak disukai selama
belajar dari rumah, yaitu olahraga dan matematika. Kesulitan dalam mata
pelajaran olahraga, yakni semua praktek lapangan seperti lari, lompat jauh dan
sebagainya, semua itu harus direkam dan dikirim ke guru mata pelajaran
dalam bentuk video. Kesulitan dalam mata pelajaran matematika, yaitu guru
hanya menjelaskan tugas tersebut melalui voice note di whatsapp dan
mengirim contohnya, meskipun ada contoh tapi proses mencari hasil
jawabannya tidak dimengerti. Dalam mengatasi kesulitan tersebut, siswa
mencoba dan berusaha mengerjakan sesuai kemampuannya, berpikir
mengenai apa saja yang harus dilakukan, meminta bantuan orang terdekat
dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut dan mencari referensi-referensi dari
buku maupun google.
LAPORAN OBSERVASI

A. PEDOMAN OBSERVASI
Nama Siswa : Nurul Fakhriyyah Isma
Kelas : V (Lima)
Asal Sekolah : SD Negeri 173 Tiroang
Jenis Kelamin : Perempuan
Hari dan Tanggal : 16 April 2021

Deskripsi Faktor yang


Alternatif Penilaian
Terjadi
NO Aspek Yang Diamati
Kadang Tidak
Selalu
-kadang Pernah
Siswa memahami materi yang Terkadang siswa tidak
dijelaskan oleh guru memahami materi yang
dijelaskan oleh guru
1  karena pembahasannya
terlalu cepat dan
minimnya waktu untuk
bertanya
Siswa memahami media Siswa merasa mudah
pembelajaran yang mengerti ketika guru
digunakan oleh guru menggunakan media
2 
pembelajaran baik
berupa gambar maupun
video
Kalimat guru mudah dipahami Kalimat yang
digunakan guru saat
3  menjelaskan ialah
kalimat sehari-hari yang
mudah dipahami
Perhatian siswa terfokus pada Siswa kadang kurang
guru fokus ketika proses
belajar berlangsung
4 
karena terkadang ada
teman yang bermain-
main
Konsentrasi saat mengikuti Siswa berkonsentrasi
5 
proses pembelajaran saat belajar
Aktif dalam proses pembelajaran Siswa aktif dalam
proses belajar, seperti
6 
bertanya serta
menjawab
Mampu menjawab pertanyaan- Selalu menjawab
7 pertanyaan yang diberikan oleh  pertanyaan yang
guru diberikan oleh guru
Sulit memahami tugas yang Tugas yang diberikan
diberikan oleh guru kadang tidak dipahami
karena tidak diberi
8  penjelasan dan
contohnya, kadang juga
contoh beda soalnya
juga berbeda
Mengumpulkan tugas tepat
9 
waktu
Selalu mendapatkan nilai tugas
10 
yang memuaskan
Menjalin hubungan baik sesama
11 
teman
Adanya harapan atau cita-cita Menjadikan harapan
12 
masa depan dan cita-cita menjadi
dorongan untuk lebih
giat belajar
Adanya penghargaan dalam Siswa diberikan
13 belajar  penghargaan ketika
mendapat nilai bagus
Kegiatan pembelajaran yang Belajar sambil bermain
14 
menarik
Menjalin hubungan baik antara
15 
siswa dengan guru
Siswa selalu diawasi orang tua Orang tua menanyakan
dalam hal belajar apakah tugasnya sudah
16  selesai, atau apakah
siswa membutuhkan
bantuan
Siswa menjalin hubungan baik
17 dengan keluarga yang ada 
dirumah
Fasilitas belajar ditanggung
18 
orang tua
Fasilitas belajar berasal dari Seperti kuota belajar
19 
sekolah
DOKUMENTASI
INTERVENSI BERDASARKAN HASIL KAJIAN

A. Intervensi Melalui Penggunaan Strategi Pembelajaran


Perbedaan gaya belajar peserta didik dapat diakomodasi dengan
penggunaan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan aspek gaya
belajar.
Pembelajaran dari Rumah (Daring) artinya proses belajar mengajar
dilakukan secara visual dan auditori. Berdasarkan hasil obeservasi, ada
beberapa masalah yang dihadapi siswa dan merujuk kepada pengajar/guru
yakni, sulit memahami materi yang dijelaskan oleh guru, kurangnya perhatian
siswa kepada guru, sulit memahami tugas yang diberikan oleh guru dan
kegiatan pembelajaran yang kadang tidak menarik.
1. Strategi Belajar Peserta didik Visual
Dorong peserta didik visual membuat banyak simbol dan gambar dalam
catatan mereka. Penggunaan peta pikiran menjadi alat bantu yang bagus
untuk para peserta didik visual ini. Karena para peserta didik visual belajar
terbaik saat mereka mulai dengan gambaran keseluruhan, melakukan
tinjauan umum mengenai bahan pelajaran. Membaca bahan secara sekilas,
misalnya memberikan gambaran umum mengenai bahan bacaan sebelum
mereka terjun ke dalam perinciannya. Adapun strategi pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai berikut:
a. Gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna, lebih bagus lagi jika
ditambah variasi garis, lingkaran, grafik maupun gambar. Lalu,
tampilkan saat proses pembelajaran.
b. Mendorong peserta didik untuk menggambarkan informasi, dengan
menggunakan peta, diagram dan warna. Berikan waktu untuk
membuatnya.
2. Strategi Belajar Peserta didik Auditori
Mendengarkan kuliah, contoh dan cerita serta mengulang informasi adalah
cara-cara utama belajar mereka. Para peserta didik auditori lebih suka
merekam pada HP daripada mencatat, karena mereka suka mendengarkan
informasi secara berulang-ulang. Mereka mungkin mengulang sendiri
dengan keras apa yang guru mereka sampaikan. Mereka menyimak, hanya
saja mereka suka mendengarkannya lagi. Jika guru melihat mereka
kesulitan pada suatu konsep, guru bisa membantu mereka dengan
mengupayakan mereka berbicara dengan diri mereka sendiri untuk
memahaminya. Guru dapat membuat cerita yang panjang yang mudah
diingat oleh peserta didik auditori dengan menggubahnya menjadi lagu,
dengan melodi yang sudah dikenal baik. Ada peserta didik auditori yang
suka mendengarkan musik saat belajar, ada yang menganggapnya sebagai
gangguan. Peserta didik auditori seharusnya diperbolehkan berbicara
dengan suara perlahan pada diri mereka sendiri saat belajar. Strategi
pembelajaran yang dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Gunakan variasi vokal (perubahan nada, kecepatan, dan volume)
dalam presentasi.
b. Ajarkan sesuai dengan cara guru melakukan evaluasi: jika guru
menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah
informasi itu dengan cara yang sama. Gunakan pengulangan, minta
peserta didik menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk.
c. Setelah tiap segmen pengajaran, minta peserta didik memberitahukan
teman disebelahnya satu hal yang dia pelajari.
d. Kembangkan dan dorong peserta didik untuk memikirkan cara untuk
menghafal konsep kunci.
e. Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (Bobbi Deporter
& Hernacki, 2016).
3. Strategi Belajar Peserta didik Kinestetik
Para peserta didik kinestetik menyukai proyek terapan. Lakon pendek dan
lucu terbukti dapat membantu belajar mereka. Peserta didik kinestetik suka
belajar dengan bergerak, paling baik menghafal informasi dengan
mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta. Guru dapat menunjukkan
cara kepada mereka. Peserta didik kinestetik lebih suka menjauhkan diri
dari bangku dan lebih suka duduk santai dan menyebarkan bahan pelajaran
di sekelilingnya. Strategi yang dapat digunakan sebagai berikut:
a. Gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu
dan menekankan konsep-konsep kunci.
b. Ciptakan simulasi konsep agar peserta didik mengalaminya.
c. Jika bekerja dengan peserta didik perseorangan, berikan bimbingan
paralel dengan duduk disebelahnya, bukan di depan atau di
belakangnya.
d. Ajak berbicara dengan setiap peserta didik secara pribadi setiap hari,
sekalipun hanya salam kepada para peserta didik saat mereka masuk
atau ucapan “Ibu senang kamu berpartisipasi” saat mereka keluar.
e. Peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mempelajarinya langkah demi langkah.
f. Ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar guru kepada
peserta didik, dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama.

B. Bimbingan individual
Bimbingan perorangan, yaitu bimbingan yang memungkinkan peserta didik
mendapatkan pelayanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan
kesulitan belajar yang dideritanya. Fungsi utama bimbingan individu ialah
fungsi pengentasan.
a. Langkah-langkah Bimbingan
1) Langkah Analisis
Adalah langkah memahami permasalahan belajar peserta didik, yaitu
dengan menghimpun data dari berbagai sumber. Dengan arti lain,
analisis merupakan kegiatan penghimpunan data tentang peserta didik
yang berkenaan dengan lokasi kesulitan belajar, faktor penyebab
kesulitan belajar, serta disposisi personal peserta didik dalam hal ini
adalah gaya belajar agar guru dapat meramalkaan strategi
penanganannya
2) Langkah Sintesis
Sintesis adalah langkah yang menghubungkan dan merangkum data.
Ini berarti bahwa dalam langkah sintesis, guru mengorganisasikan dan
merangkum data sehingga tampak dengan jelas gejala-gejala atau
keluhan-keluhan peserta didik. Rangkuman ini haruslah dibuat
berdasarkan data yang diperoleh dalam langkah analisis.
3) Langkah Diagnosis
Diagnosis adalah langkah menemukan atau mengidentifikasi masalah.
Langkah ini mencakup proses interpretasi data dalam kaitannya
dengan gejala-gejala masalah, kekuatan dan kelemahan peserta didik.
Dalam proses penafsiran data dalam hubungannya dengan perkiraan
penyebab masalah, guru haruslah menentukan penyebab masalah yang
paling mendekati kebenaran atau menghubungkan sebab akibat yang
paling logis dan rasional. Masalah yang diidentifikasi oleh guru
mungkin saja lebih dari satu.
4) Langkah Pragnosis
Langkah prognosis, yaitu langkah meramalkan akibat yang mungkin
timbul dari masalah itu dan menunjukkan perbuatan-perbuatan yang
dapat dipilih. Atau dengan kata lain prognosis adalah suatu langkah
mengenai alternatif bantuan yang dapat atau mungkin diberikan
kepada peserta didik sesuai dengan masalah yang dihadapi
sebagaimana ditemukan dalam langkah diagnosis.
5) Langkah Bimbingan
Langkah bimbingan ini adalah pemeliharaan yang berupa inti dari
pelaksanaan bimbingan yang meliputi berbagai bentuk usaha,
diantaranya menciptakan hubungan baik/kedekatan (rapport) antara
guru dengan peserta didik, menafsirkan data, memberikan berbagai
informasi, serta merencanakan berbagai bentuk kegiatan bersama
peserta didik. Bentuk-bentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah melalui bimbingan ini antara lain: (a)
memperkuat diri dalam lingkungan (memperkuat komformitas), (b)
mengubah lingkungan, (c) memilih lingkungan yang memadai, (d)
mempelajari keterampilan yang diperlukan, dan (e) mengubah sikap.
Pemberian bantuan melalui bimbingan ini dapat dilakukan dengan
mengubah teknik-teknik bimbingan seperti: (a) menciptakan hubungan
baik/kedekatan (rapport), (b) membantu peserta didik meningkatkan
pemahaman diri, (c) memberikan nasihat, (d) membantu peserta didik
dalam melaksanakan keputusan atau rencana kegiatan yang dipilih, dan
(e) merujuk ke pihak lain.
6) Tindak Lanjut
Langkah tindak lanjut adalahmerupakan suatu langkah penentuan
efektif tidaknya program bimbingan yang telah dilaksanakan. Langkah
ini merupakan langkah membantu peserta didik melakukan program
kegiatan yang dikehendaki atau membantu peserta didik kembali
memecahkan masalah-masalah baru yang berkaitan dengan
masalahanya semula.
DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132063919/penelitian/Model%20Intervensi_Gan
gguan%20Kesulitan%20Belajar.pdf

Anda mungkin juga menyukai