Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

a. Model Matematika

 Kemajuan teknologi berhasil memberikan warna baru dalam kehidupan. Namun yang
perlu diperhatikan, ada dua sisi yang kerap terjadi akibat kemajuan teknologi. Hal yang positif
dan juga negatif. Berbagai hal positif bisa dirasakan dengan kemudahan yang ditawarkan oleh
kemajuan teknologi. Namun, sisi negatifnya, kemajuan teknologi dapat menyebabkan
kecanduan. Khususnya dalam berbelanja online. Kecanduan belanja online menyebabkan
pengidapnya gemar membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkannya. Menurut salah satu
artikel, Belum lama ini psikoterapis berpendapat kecanduan belanja secara online harus
diakui sebagai gangguan mental. Sebab, perilaku yang disebut buying-shopping
disorder (BSD) ini memiliki kesamaan dengan kecanduan dan dorongan lain .

Dalam pembentukan model matematika RKBR untuk Kecanduan Belanja Online


Terhadap Gangguan Kesehatan Mental Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Makassar dibagi
menjadi tiga kelas yaitu R,K dan B. Individu yang berpotensi atau rentan belanja online
dinotasikan dengan Suspectibel (R), Individu yang berinteraksi dengan individu yang kecanduan
belanja online maka individu tersebut akan berpeluang menjadi individu yang kecanduan belanja
online dinotasikan dengan Infected (K), individu yang berhenti belanja online dinotasikan
dengan (B) akan tetapi dapat berpeluang kembali menjadi individu yang rentan berbelanja online
(R) dan dapat diasumsikan pula seseorang yang telah berhenti belanja online tidak akan kembali
belanja online karena adanya kesadaran seseorang pada dampak negatif belanja online.

Berdasarkan ketiga kelompok ini, dapat didefinisikan dalam bentuk matematika sebagai
berikut. Dalam pembentukan model matematika RKBR untuk Kecanduan Belanja Online
Terhadap Gangguan Kesehatan Mental Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Makassar diperlukan
untuk menetapkan asumsi-asumsi untuk membatasi dan memperjelas model yang akan dibentuk:

1. Populasi yang rentan atau pasif belanja online (R)


2. Populasi yang rentan atau pasif belanja online (K)
3. Populasi yang telah berhenti belanja online(B)
4. Laju kepemilikan smarthphone ( π )
5. Laju individu yang berhenti kecanduan belanja online ( μ)
6. Laju perubahan populasi yang pasif belanja online atau rentan belanja online menjadi
kecanduan belanja online (α )
7. Laju perubahan populasi yang aktif belanjaonline menjadi berhenti karena faktor kesadaran
dalam dirinya ( β )
8. Laju perubahan populasi yang berhenti belanja online menjadi individu yang Rentan belanja
online (ε )
Hubungan ketiga populasi dapat disajikan kedalam gambar berikut :

π αK β

R K B

μ μ μ

Gambar 2.1 Model RKBR terhadap kecanduan belanja online terhadap gangguan kesehatan mental pada
masa pandemi covid-19 di makassar

B. Analisis Model

Berdasarkan model matematika dari kecanduan belanja online terhadap gangguan


kesehatan mental pada masa pandemi covid-19 di makassar yang terdiri dari R, K, B dapat
dibentuk dengan menurunkan sistem persamaan dari gambar. sehingga diperoleh :

dR
=π−αKR−μR+ εB
dt
dK
=αKR−βK −μK
dt
dB
=βK −μB−εB
dt
C. Titik Tetap (Kesetimbangan), Analisis Kestabilan dan Bilangan Reproduksi Dasar
 Menentukan Titik Tetap (Kesetimbangan)
1. Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit ( I =0 )
2. Titik Kesetimbangan Eemik
 Analisis Kestabilan
1. Menentukan Matrix Jacobi
2. Menentukan Persamaan Karakteristik
3. Menentukan Nilai Eigen
 Menentukan Bilangan Reproduksi Dasar

 Penentuan Titik Kesetimbangan


Dalam menentukan titik kesetimbangan yaitu dengan menyamakan semua persamaan
dengan nol. Kemudian akan ditentukan titik kesetimbangan bebas penyakit dan endemiknya.
1. Samakan setiap persamaan dengan nol

dR dK dB
= = =0
dt dt dt

 π−αKR−μR+ εB=0 ... (1)


 αKR−βK −μK =0 ... (2)
 βK −μB−εB=0 ... (3)
Menyatakan setiap persamaan dalam variabel yang sesuai
 π−αKR−μR+ εB=0 ... (1)
π +εB=αKR+ μR
π +εB=(αK + μ) R
π + εB
R= …(4 )
αK + μ

 αKR−βK −μK =0 ... (2)


αKR=βK + μK
αKR=( β+ μ) K
( β + μ) K
K= …(5)
αR
 βK −μB−εB=0 ... (3)
βK =μB+ εB
βK =( μ+ ε ) B
βK
B= …(6)
μ+ε

2. Menentukan Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit ( K=0 )


Artinya adalah tidak ada penyakit dalam populasi dan tidak ada individu yang
terinfeksi. Maka 𝑖 = 0 untuk setiap persamaan
Subtitusi K=0 ke persamaan 4, 5 dan 6. Diperoleh

π + εB ( β + μ) 0 β (0)
R= K= B=
αK + μ αR μ+ ε
π +εB 0 0
¿ ¿ ¿
α (0)+ μ αR μ+ ε
π + εB ¿0 ¿0
¿
μ

Subtitusi B=0 ke persamaan R, diperoleh

π +ε (0) π
R= =
μ μ

π
Maka diperoleh ( R , K , B )=( , 0 ,0)
μ

3. Menentukan Titik Kesetimbangan Endemik ( K ≠ 0 )


Artinya terdapat penyebaran penyakit di dalam populasi atau individu yang terinfeksi
dapat menginfeksi individu lain
Untuk mencari titik kesetimbangan endemik digunakan metode subtitusi untuk
menghasilkan parameter
π + εB
R= …( 4 )
αK + μ
( β + μ) K
K= … ( 5)
αR
βK
B= … (6)
μ+ε
Untuk mendapatkan nilai parameter R maka digunakan persamaan (5)
( β + μ) K
K=
αR
β +μ
1=
αR
β+μ
R= …(7)
α
Untuk mencari nilai parameter B maka subtitusi persamaaan (7) ke persamaan (4)
π + εB
R=
αK + μ
β+ μ π + εB
=
α αK + μ
( β + μ ) ( αK + μ ) =( π + εB ) α
( β + μ ) αK + ( β + μ ) μ=( π + εB ) α
( β + μ ) αK =( π + εB ) α −( β + μ ) μ
( π +εB ) α −( β+ μ ) μ
K= ; B=0
( β + μ) α
( π + ε ( 0 ) ) α− ( β+ μ ) μ
K=
(β + μ) α
πα −( βμ+ μ2 )
K=
( β+ μ ) α
Selanjutnya subtitusi persamaan K ke persamaan (6)
βK
B=
μ+ε
πα−( βμ+ μ )
2
β( )
( β+ μ ) α
B=
μ+ε
αβπ −β 2 μ− βμ2
αβ + αμ
B=
μ+ε
2 2
αβπ −β μ−βμ 1
B= ×
αβ+ αμ μ+ ε
β ( απ −βμ−μ )
2
B=
( αβ +αμ )( μ+ ε )
β ( απ −βμ−μ )
2
B= … (8)
αμ ( β+ μ+ ε )

Untuk mencari nilai parameter K maka subtitusi persamaaan (8) ke persamaan (6)
βK
B=
μ+ε
β ( απ−βμ−μ2 ) βK
=
αμ ( β+ μ+ ε ) μ+ε
( απ −βμ−μ2 ) ( μ+ε )=K (αμ ( β+ μ+ ε ) )
( απ− βμ−μ2 ) ( μ+ε )
K= … .(9)
αμ ( β + μ+ε )

β+ μ ( απ−βμ−μ 2 ) ( μ+ ε ) β ( απ −βμ−μ2 )
Maka diperoleh ( R¿ , K ¿ , B¿ ) =( , , )
α αμ ( β + μ+ ε ) αμ ( β + μ+ ε )

Jadi, diperoleh titik kesetimbangan bebas dan titik kesetimbangan endemiknya berturut turut
yaitu

β+ μ ( απ−βμ−μ ) ( μ+ ε ) β ( απ −βμ−μ )
2 2
π ( ¿ ¿ ¿
)
( R , K , B )=( , 0 ,0) ; R , K , B =( , , )
μ α αμ ( β + μ+ε ) αμ ( β + μ+ ε )

Berdasarkan perhitungan menggunakan software yaitu Mapple 13, diperoleh hasil yang sama
yaitu
 Menganalisis Kestabilan
1. Menentukan Matrix Jacobi
Dengan menggunakan persamaan dasar yaitu persamaan 1, 2 dan 3
π +εB−(αK + μ) R=0
(αR− β−μ) K=0
βK −( μ+ ε) B=0

Selanjutnya masing-masing persamaan diturunkan terhadap parameter R,K dan B


dR dK dB

[ ]
−αK −μ −αR ε
αK αR−β−μ 0
0 β −μ−ε
π
Subtitusi hasil Analisis Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit ( R , K , B )=( , 0 ,0) ke hasil
μ
penurunan sebelumnya. Sehingga diperoleh matrix jacobinya yaitu

[ ]
π
−α (0)−μ −α( ) ε
μ
 J= π
α (0) α ( )− β−μ 0
μ
0 β −μ−ε

[ ]
−απ
−μ ε
μ
 J= απ
0 −β−μ 0
μ
0 β −μ−ε

Berdasarkan perhitungan menggunakan software yaitu Mapple 13, diperoleh hasil yang sama
yaitu
2. Menentukan Persamaan Karakteristik
Untuk mendapatkan persamaan karakteristiknya digunakan rumus
E ig ( J ) →| λI −J |=0
Sehingga diperoleh

[( ) [ ]
−απ
−μ ε
λ 0 0 μ
 0 λ 0 − απ
0 −β−μ 0
0 0 λ μ
0 β −μ−ε

[ ]
απ
λ+ μ −ε
μ
 λ−απ
0 + β+ μ 0
μ
0 −β λ+ μ+ ε

Selanjutnya adalah mencari determinan dari persamaan di atas tersebut dengan


menggunakan metode sarrus, diperoleh

[ ]
απ απ
λ+ μ −ε λ+ μ
μ μ
 λ−απ λ−απ
0 + β+ μ 0 0 +β +μ
μ μ
0 −β λ+ μ+ ε 0 −β

 ( λ+ μ ) ( λ−απ
μ
+ β+ μ ) ( λ+ μ+ ε ) +0+ 0−0−0−0=0

 ( λ+ μ ) ( + β+ μ ) ( λ+ μ+ ε )=0
λ−απ
μ

Jadi, didapatkan persamaan karaktersitiknya yaitu

( λ+ μ ) ( λ−απ
μ
+ β+ μ ) ( λ+ μ+ ε )=0
3. Menentukan Nilai Eigen
Dari persamaan karakteristik yang diperoleh yaitu

( λ+ μ ) ( λ−απ
μ
+ β+ μ ) ( λ+ μ+ ε )=0

Maka diperoleh nilai eigennya yaitu

λ 1=−π

2
απ απ −βμ−μ
λ 2= −β−μ=
μ μ

λ 3=−μ−ε

Atau

2
απ −βμ−μ
−π , ,−μ−ε
μ

Berdasarkan perhitungan menggunakan software yaitu Mapple 13, diperoleh hasil yang sama
yaitu

 Menentukan Bilangan Reproduksi Dasar ( R0 )


Bilangan reproduksi dasar atau 𝑅0 digunakan untuk melihat keadaan penularan penyakit
dalam populasi. Dimana jika ( R0 ) ≤ 1 dikatakan tidak terdapat penularan dan jika ( R0 ) > 1
terdapat penularan di dalam populasi. ( R0 ) digunakan untuk melihat penularan penyakit
sehingga persamaan yang digunakan yaitu

dK
=αKR−βK −μ K
dt
Untuk mencari bilangan reproduksi dasar, digunakan metode matriks next generation
dengan rumus sebagai berikut:
−1
R0 =F V

Dengan : F ( positif )=αKR ↔ F→


f'
dK
=αR=α
π
μ ()
V' 1
V (negatif )=βK + μK ↔ V→ =β + μ V ' =
dK β+ μ
Maka diperoleh
απ 1 απ
R0 =F V −1= × =
μ β + μ μ ( β + μ)

SIMULASI

- Simulasi untuk R0 terjadi Penularan ( R0 ) ≤ 1

Hasil simulasi
dengan bantuan program Maple 13 berdasarkan parameter di atas ditampilkan dalam bentuk
gambar grafik sebagai berikut

Gambar 1 Simulasi r(t) Gambar 2 Simulasi k(t) Gambar 3 Simulasi b(t)


Interpretasi

Gambar 4 Simulasi r(t), k(t), b(t)

- Simulasi untuk R0 tidak terjadi Penularan ( R0 ) > 1

Hasil
simulasi dengan bantuan program Maple 13 berdasarkan parameter di atas ditampilkan dalam
bentuk gambar grafik sebagai
berikut

Gambar 5 Simulasi r(t) Gambar 6 Simulasi k(t) Gambar 7 Simulasi b(t)


Interpretasi Gambar 8 Simulasi r(t), k(t), b(t)

Anda mungkin juga menyukai