Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Oleh :
Kelompok 5
 Aja Lakmana (213020209016)
 Sonia Apriliony (213010209004)
 Rizka Isa Mulaini (213020209007)
 Melda Andani (213020209019)
 Diwy Tamara (213020209014)

Dosen Pengampu : Drs. Agus Sadono, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di
daerah hutan hujan tropis. Lumut merupakan kelompok tumbuhan epifit yang banyak
ditemukan tumbuh di batang pohon, kayu mati, kayu lapuk, tanah atau batuan, dengan kondisi
lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Tumbuhan lumut hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungan darat khususnya di tempat-tempat yang lembab dan basah. Tumbuhan
lumut yang hidup pada permukaan kulit pohon biasa dikenal dengan corticolous. Kulit pohon
sebagai substrat lumut epifit umumnya bersifat kering sehingga kebutuhan air lumut tersebut
tergantung pada kelembapan udara disekitarnya. Secara ekologi tumbuhan lumut memiliki
peranan dalam konservasi tanah. Lapisan lumut yang tebal di permukaan lahan yang terbuka
ataupun di lantai hutan, dapat memperlambat aliran air sehingga mencegah erosi. Lumut epifit
yang tumbuh di batang pohon dapat memperlambat aliran air di permukaan batang (stem
flow). Hal ini dimungkinkan karena kemampuan lumut yang tinggi dalam menyerap sekaligus
menahan air hujan, mencapai 5-25 kali bobot keringnya.
Biasanya tumbuhan lumut ini tumbuh lebih dulu di suatu tempat sebelum tumbuhan
lain mampu tumbuh di area tersebut, itu sebabnya lumut disebut tumbuhan pelopor. Lumut
yang berukuran kecil ini hidup dengan membentuk koloni dan dapat menjangkau area yang
cukup luas. Manfaat tumbuhan lumut yang sudah mati adalah sebagai unsur hara dan pupuk
bagi tumbuhan lain di sekitarnya termasuk untuk lumut yang masih hidup.
Banyak sekali jenis tumbuhan lumut di dunia, terdapat sekitar 4.000 spesies
tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Dalam
ekosistem tumbuhan lumut berperan sebagai penyimpan air, dan sebagai penyerap polutan. Di
samping itu tumbuhan lumut dapat hidup di wilayah-wilayah di mana tumbuhan lain tidak
tumbuh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari tumbuhan lumut ?
2. Apa saja ciri-ciri dari lumut ?
3. Apa saja jenis- jenis tumbuhan lumut ?
4. Apa saja bagian – bagian lumut ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian dari tumbuhan lumut
2. Untuk Mengetahui apa saja ciri – ciri dati lumjt
3. Untuk Mengetahui apa saja jenis – jenis dari tumbuhan lumut
4. Untuk Mengetahui apa saja bagia – bagian dari lumut
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuhan Lumut


Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami
bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang
ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut.
Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di pepohonan,
bebatuan atau di atas tanah. Umumnya lumut berwarna hijau dengan bulu-bulu halus yang
terdapat disetiap bagian tumbuhnya. Lumut termasuk divisi bryophyte, berasal dari bahasa
yunani yang berarti “tumbuhan lumut”, pada umumnya lumut berwarna hijau, karena
mempunyai sel – sel dengan plastid yang menghasilkan klorofil a dan b, dengan demikian
lumut bersifat autotrof. Tubuh lumut dapat dibedakan antara sporofit dan gametofitnya.
Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan tumbuhan
berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang
telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Persamaan antara ketiga tumbuhan tersebut adalah
ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil A dan B, dan pati sebagai cadangan
makanan utama.
Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan berpembuluh telah
beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan mempunyai organ reproduksi
(gametangium dan sporangium), selalu terdiri dari banyak sel (multiselluler) dan dilindungi
oleh lapisan sel-sel mandul, zigotnya berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di
dalam gametangium betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada
umumnya merupakan tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatik.

2.2 Ciri – ciri Tumubuhan Lumut


Berikut ini ciri-ciri tumbuhan lumut yang perlu diketahui:
 Habitat tumbuhan lumut biasanya berada di daerah yang lembap, seperti hutan,
pohon, sumur hingga tembok dan lain-lain.
 Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak memiliki jaringan yang diperkuat
oleh lignin seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat tinggi.
 Memiliki akar semu yang berfungsi untuk melekatkan subtrat dan mengalirkan air
serta zat hara menuju semua bagian.
 Memiliki sel banyak dan bentuk tubuh yang pipih, melekat pada substrat dengan
ketinggian 1-2 cm hingga 20 cm.
 Reproduksi vegetatif, yakni seperti pembentukan gemma, spora, dan fregmentasi.
 Tumbuhan ini mengalami giliran genetik pada fase genetatif dan vegetatif
(metagenesis), yang mana generatif lebih lama masa hidupnya dibanding vegetatif.
 Tumbuhan lumut sebgaian besar menggunakan fase gametofit.
 Memiliki rhizoid dan daun, tetapi belum memiliki akar, batang, dan daun yang sejati.
 Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan di
dalam tubuh menggunakan sel parenkim.

2.3 Jenis – Jenis Tumbuhan Lumut


2.3.1 Lumut Daun ( Bryopsida )
Lumut daun banyak terdapat ditempat - tempat yang lembab, mempunyai struktur
seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun. Siklus hidup lumut mengalami
pergantian antara generasi haploid dengan diploid Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur
pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: Polytricum
juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut Sphagnum.
Lumut daun / lumut sejati (Bryopsida) merupakan jenis lumut yang mempunyai
jumlah paling banyak jika dibandingkan dengan lumut hati dan lumut tanduk. Lumut daun
mirip dengan tumbuhan kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 10 cm, dan beberapa
ada yang mencapai 40 cm. Daunnya berukuran kecil dan tersebar di sekeliling batangnya.
Lumut daun (Bryopsida) atau dikenal pula dengan nama musci merupakan kelas terbesar dari
lumut yang terdiri dari 95% dari semua spesies lumut yaitu terdiri dari 11.500 spesies.
Kelompok lumut ini memiliki batang semu dan tumbuh tegak. Karena memiliki
bagian akar (menyerupai benang yang disebut rhizoid), batang, dan daun sederhana sehingga
lumut ini disebut pula dengan lumut sejati. Lumut gambut merupakan salah satu contoh lumut
daun yang terkenal karena keberadaannya paling banyak di bumi, sekitar 30% menutupi
permukaan daratan bumi. Keberadaan lumut tersebut sangat penting karena mampu
mengurangi efek rumah kaca dengan cara mengikat senyawa karbon.
Lumut daun banyak ditemukan di rawa-rawa, batang pohon, batu cadas dan diantara
rerumputan. Daunnya tersusun spiral dan berupa lembaran.

2.3.2 Lumut Hati ( Hepaticopsida)


Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk tubuh seperti lembaran banyak
lekukan dan menyerupai bentuk hati. Oleh karena bentuknya ini, lumut hati pernah dianggap
bisa membantu menangani penyakit hati. Lumut hati memiliki tubuh dengan struktur akar,
batang, dan daun, sehingga sering dianggap sebagai kelompok peralihan dari tumbuhan
Thallophyta ke Cormophyta. Habitat Lumut Hati ialah pada tanah mineral yang lembab di
lereng gunung ataupun di bukit. Lumut ini juga dapat tumbuh pada dasar hutan yang lebat.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus
hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Di dalam spongaria terdapat sel yang berbentuk
gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu
memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual
dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan
gametofit. Disebut lumut hati, karena bentuknya menyerupai hati.
Tempat tumbuhnya pada tanah – tanah yang cukup basah. Lumut hati ada 2 macam
yaitu lumut hati jantan dan betina, masing – masing menghasilkan anteridium dan
arkegonium. Dari anteridium ke luar sel kelamin jantan sedangkan dalam arkegonium
terdapat sel telur. Pembuahan berlangsung dengan bantuan air. Oleh karena itu tempat basah
dan sedikit berair merupakan suatu tempat yang baik untuk tumbuhnya. Air hujan atau
percikan air membantu penyerbukan. Seperti halnya lumut daun, pada lumut hatipun terdapat
pergiliran turunan. Di dalam sporangia terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera.
Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora. Lumut
hati juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan seberkas sel yang disebut mangkok di
permukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella.

2.3.3 Lumut Tanduk ( Anthocerotae)


Lumut tanduk adalah salah satu jenis lumut yang bisa dijadikan sebagai tanaman
lumut dekorasi pada akuarium. Cukup ditempelkan beberapa potongan lumut pada posisi
bawah akuarium. Lumut tanduk tidak berbeda jauh dengan lumut hati, yang membedakan
adalah sporofitnya yang berbentuk kapsul dan memanjang mirip karpet lebar. Adapun
beberapa spesies yang tergolong dalam kelompok lumut tanduk adalah Anthoceros punctatus,
Phaeoceros laevis, dan Leiosporoceros.
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut
ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti anduk dari gametofit, masing  -
masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan
tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis.  Anthoceropsida atau lumut
tanduk mempunyai gametofit bertalus dengan sporofit indeterminate dan berklorofil. Berbeda
dengan Bryophyta lainnya, sel-sel talus Anthocerpsida mempunyai satu kloroplas besar pada
masing-masing selnya.  Kapsul berbentuk silindris memanjang dimulai dari bagian ujung
kapsul.

2.4 Hasil Pengamatan


Tabel Pengamatan 1
Lumut Daun

Organ yang diamati


No. Akar Batang Daun Gametanium Sporagonium
1. Akar berjenis akar Permukaan Betuk daun - Spora
serabut batang tidak meruncing berwarna
rata coklat
2. Pada akar kalau di Warna batang Daunnya - Pada spora
lihat dengan mata berwarna sangat tipis terdapat bulu-
telanjang helaian coklat dan bulu halus
hanya satu,tetapi transparan
ketika
menggunakan
mikroskop ada
banyak helai dalam
satu akar.
3. Warna akar Jika dilihat Daunnya - Pada bagian
berwarna coklat menggunakan memiliki atas spora
mikroskop rongga- seperti ada
batang sangat rongga bagian yang
tebal, terdapat buku
sedangkan -bulu halus
jika dilihat yang tajam
menggunakan
mata
telanjang
bentuk batang
tipis atau
kecil
4. Pada akar terlihat Memiliki - Berbentuk
bulu-bulu halus banyak seperti buah
helaian daun karamunting
pada bagian
batangnya
5. Akarnya sangat -
tipis,jika dilihat
dengan mikroskop

Tabel Pengamatan 2
Lumut Hati

Organ yang diamati


No. Akar Batang Daun Gametanium Sporagonium
1. Akarnya berjenis Batang Pada daun - -
akar serabut memiliki pori terdapat
- pori bintik-bintik
putih
2. Pada akar terdapat Batang Pada ujung - -
garis – garis kecil hampir tidak daun seperti
yang mengelilingi terlihat ada benjolan
karena kecil
tertutup
dengan daun
3. Memililik akar Jika dilihat Bentuk daun - -
yang tegak lurus dengan lebar dan
mikroskop pipih
pada batang
terdapat binti
– bintik putih
4. Akar berwarna Permukaan - -
coklat tapi batang tidak
transparan rata
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di pepohonan,
bebatuan atau di atas tanah. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan
telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang
ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut. Umumnya lumut berwarna
hijau dengan bulu-bulu halus yang terdapat disetiap bagian tumbuhnya. Hidup di rawa-rawa
atau tempat yang lembab. Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm. Daun lumut tersusun atas selapis sel
berukuran kecil mengandung kloroplas seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya dan
sebagainya. Klasifikasi Bryophyta (lumut) antara lain Lumut daun / Musci, Lumut tanduk
(Anthocerotaceae) dan Lumut hati (Hepaticeae)

3.2. Saran

Spesimen lumut yang dijadikan awetan basah akan dijadikan koleksi di Laboratorium
Biologi, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenis-jenis lumut dan
menjadi panduan khususnya praktikum Botani Tumbuhan Rendah tentang macam-macam
jenis lumut.

Anda mungkin juga menyukai