Anda di halaman 1dari 22

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:1.

Evan mustafa fauzan(12)

2.Nova angelina(27)

3.Muhammad bagus adiv n.c.(22)


4.Carrisa princes athaya m.(7)
5.Aditya Tri raharja(2)
6.Maulana ahmad ashari(17)
7.Zivara varas aqila h.(32)
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di lingkungan sekitar kita terdapat banyak sekali macam macam jenis tumbuhan dengan ciri ciri Yang
dimilikinya masing masing. Tumbuhan terdiri dari tiga jenis; ada tumbuhan lumut, ada tumbuhan
paku, ada tumbuhan biji. Masing masing memiliki ciri yang berbeda beda dan manfaat yang berbeda
juga. Alangkah baiknya bila kita mempelajari pengelompokan tumbuhan ke dalam divisi berdasarkan
ciri ciri umumnya, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan sehari hari. Dengan begitu, kita
dapat lebih peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan macam macam jenis kingdom plantae beserta ciri cirinya.
Kami harap dengan di buatnya makalah ini, kalian sekalian yang membaca dan kami jadi lebih faham
tentang kingdom plantae.

B. Rumusan Masalah
Dfgh

C. Tujuan
BAB 2 ISI

APA YANG DIMAKSUD KINGDOM PLANTAE:

Kingdom plantae adalah salah satu organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel
dan klorofil.

CIRI UMUM KINGDOM PLANTAE:

 Multiseluler atau mempunyai banyak sel.


 Autrotrof, bisa membuat makanan sendiri.
 Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membrane inti sel.
 Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa.
 Hidup di daratan yang lembab atau perairan.
 Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)

KINGDOM PLANTAE TERBAGI MENJADI TIGA DIVISI:

Yaitu tumbuhan pterydophyta (tumbuhan paku), bryophyta (tumbuhan lumut), dan


spermatophyta (tumbuhan berbiji).

1.Tumbuhan Lumut(Briophyta)

a. Lumut Hati(Hepaticopcida)

Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap. Bentuk
tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang
menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok
lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut
hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
b. Lumut tanduk (Anthocerotopsida)

Lumut tanduk atau disebut juga Anthocerotopsida adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh
dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta.
Tumbuhan ini biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk
mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian
bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup. Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi
danau, sungai atau di sepanjang selokan.

c. Lumut daun(Bryopsida)

Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah
anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi
tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya
seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan
kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Kurang lebih
terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang
mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tetapi
mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa lembaran yang
tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp.
menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub
utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan
mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi,
sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.

2.Tumbuhan paku(Pteridophyta)

a. Paku purba (PsilophtinaePsilophtinae)

b. Paku Kawat(Lycopodinae)

c. Paku ekor kuda(Equisetinae)


Paku ekor kuda merujuk pada segolongan kecil tumbuhan (sekitar 20 spesies) yang umumnya terna
kecil dan semua masuk dalam genus Equisetum (dari equus yang berarti "kuda" dan setum yang
berarti "rambut tebal" dalam bahasa Latin). Anggota-anggotanya dapat dijumpai di seluruh dunia
kecuali Antartika. Di kawasan Asia Tenggara (Indonesia termasuk di dalamnya) hanya dijumpai satu
spesies alami saja, E. ramosissimum subsp. debile, yang dikenal sebagai rumput betung dalam
bahasa Melayu, tataropongan dalam

bahasa Sunda, atau petongan dalam bahasa Jawa. Kalangan taksonomi masih memperdebatkan
apakah kelompok ekor kuda merupakan divisio tersendiri, sebagai Equisetophyta (atau
Sphenophyta), atau suatu kelas dari tumbuhan paku, sebagai Equisetopsida (atau Sphenopsida).
Hasil analisis molekular menunjukkan kedekatan hubungan dengan Marattiopsida dan paku sejati
(Polypodiopsida).

d. Paku sejati(Filicinae)
Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku benar atau Pterophyta adalah diviso dari
anggota Pteridophyta (tumbuhan paku).Tumbuhan paku ini disebut juga Filiciinae, filiciinae berasal
dari kata filix yang berarti tumbuhan paku sejati. Tumbuhan paku ini merupakan kelompok
tumbuhan paku yang sering kita jumpai karena sering dijadikan tanaman hias yang sangat menarik.

Tumbuhan paku ini mempunyai daun yang berukuran besar duduk, bentuk daunnya menyirip.
Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air dan ada yang hidup di darat. Tumbuhan paku
yang hidup di darat sporangiumnya terbentuk dalam sorus, sedangkan yang hidup di air
sporangiumnya terbentuk dalam sporokarpium. Dalam bahasa sehari-hari, paku sejati dikenal
sebagai tumbuhan paku/pakis yang sebenarnya atau paku sejati, mempunyai daun-daun besar
(makrofil), bertangkai,mempunyai banyak tulang, pada waktu masih muda daun itu tergulung pada
ujungnya, dan pada sisi bawah mempunyai banyak sporangium. Paku ini banyak tumbuh di tempat-
tempat yang teduh/lembap, sehingga di tempat yang terbuka dapat mengalami kerusakan akibat
penyinaran matahari

2.TUMBUHAN BERBIJI (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan


kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji
merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru,
yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan.

Tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua:

a.Biji terbuka(Gymnospermae)
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji
terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu
terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji
terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo
misalnya, pêntil nya (yaitu bijinya) sejak dari “kroto” hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara
pada tusam biji terletak pada runjungnya.

Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum
era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah
punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan
Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok
Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

b. Biji tertutup(Angiospermae)
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki biji yang dilindungi oleh daun buah serta
memiliki bunga yang digunakan sebagai alat untuk perkembangbiakan.

Berdasarkan keberadaan jaringan tubuhnya dibagi menjadi:

1. Thallophyta (berupa talus yang belum memiliki akar, batang, dan daun)

2. Cormophyta (memiliki akar, batang, dan daun)

dan pembagian berdasarkan jaringan pembuluhnya antara lain:

1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta)

2. Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

RINGKASAN:

1.Tumbuhan lumut(Briophyta)

1.Ciri ciri

1. Belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.


2. Akarnya berupa akar semu (rhizoid).
3. Tidak punya berkas pembuluh (xilem dan floem).
4. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara
fase gametofit (fase penghasil gamet) dan fase sporofit (fase penghasil
spora).
5. Pada saat fase gametofit, lumut dapat membentuk gametangia (struktur
penghasil gamet) berupa anteridium yang menghasilkan gamet jantan
(spermatozoid), serta arkegonium yang menghasilkan gamet betina
(ovum).

2.Jenis jenis

1.Tumbuhan lumut(Briophyta)

2Tumbuhan paku(Pteridophyta)

3.Tumbuhan biji(Spermatophyta)

3.Struktur Tubuh

1Akar

Lumut tidak memiliki akar sejati melainkan akar semu (rizoid) yang berfungsi untuk menempel pada
substrat dan menyerap air dan zat hara.

2.Batang

Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak berpembuluh angkut sedangkan lumut daun
memiliki batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.

3.Daun

Lumut hati dan lumut tanduk tidak memiliki daun sedangkan lumut daun punya daun sederhana
berbentuk pipih bilatral.

4.Manfaat

1. Menahan erosi tanah. Pengikisan tanah juga bisa di cegah dengan


kehadiran lumut. ...
2. Mengurangi bahaya banjir. Lumut juga berperan dalam mencegah bencana banjir,
karena air hujan yang turun diserap dengan baik oleh tumbuhan lumut.
3. Meningkatkan sumber air. ...
4. Mensuplai oksigen.

5.REPRODUKSI

Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit (menghasilkan sel kelamin)

Gamet jantan disebut anteredium

Gamet betina disebut arkegonium


Tumbuhan lumut mengalami reproduksi secara metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara
teratur yang melalui beberapa fase.

Terdapat 2 fase reproduksi lumut

a. Fase gametofit: fase tumbuhan lumut menghasilkan gamet

b. Fase sporofit: fase tumbuhan lumut menghasilkan spora

2.Tumbuhan paku(Pteridophyta)

1.Ciri ciri

1. Tubuh utama tumbuhan paku adalah sporofit;


2. Sudah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya;
3. Memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem;
4. Berkembang biak dengan spora yang terbentuk pada sporangium, letaknya ada di permukaan
ventral atau di ketiak daun;
5. Mengalami metagenesis;
6. Alat reproduksi jantan pada tanaman paku disebut anteridium, sedangkan betina
disebut arkegonium;
7. Daun yang masih muda akan menggulung layaknya gagang biola;
8. Habitus tanaman paku-pakuan dapat berupa pohon, semak, epifit, merambat, mengapung,
hidrofit, dan menjalar.
2.Jenis jenis
1.Paku purba (Psilophyta)
Merupakan tumbuhan paku sederhana yang hanya memiliki 2 generasi. Contoh: Psilotum sp.
2.Lycophyta
Batang seperti kawat. Contoh: Lycopodium sp dan Selaginella sp.
3.Paku ekor kuda (Sphenophyta)
Hidup ditempat basah/rawa
Bersifat homospora.Contoh: Equisetum sp.
4.Pterophyta
Terdapat di daerah subtropis dan tropis.
jenis daun ada 2 yaitu megafil dan mikrofil. Contoh: Marsilea crenata dan Asplenium nidus.
BERDASARKAN JENIS SPORA YANG DIHASILKAN TANAMAN PAKU TERBAGI ATAS:
1.Homospora
Menghasilkan spora baik ukuran dan jenisnya sama, sehinggga pada daun paku ukuran dan
bentuk sporanya homogen. Contoh: Lycopodium clavatum (paku kawat).
2.Heterospora
Menghasilkan 2 jenis spora yang berlainan. Spora besar(megaspora) yaitu gamet betina yang
membentuk arkegonium. Spora ukuran kecil (mikrospora) membentuk gamet jantan
(anteridium). Contoh: Marsilea (semanggi) dan Selaginella (paku rane).
3.Paku peralihan
Menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya.
Contoh: Equisetum debille (paku ekor kuda).
3.Manfaat
1.Sayuran, misalnya semanggi (Marsilea Crenata) dimanfaatkan daun mudanya
untuk diolah menjadi sayur.

2.Bahan obat-obatan, contoh Lycopodium Clavatum dimanfaatkan untuk obat


perawatan penyakit kulit tertentu. Tumbuhan paku jantan Dryopteris sp.
dimanfaatkan untuk penyakit cacingan pada manusia

3.Pupuk hijau dalam pertanian misalnya Azolla pinata

4.Bahan baku pembentukan batu bara, misalnya tumbuhan paku purba yang sudah
mati pada zaman purba.

3.TUMBUHAN BERBIJI
1.Gymnospermae(biji terbuka)
a. Ciri ciri

1.Bentuk sporofit tumbuhan berbiji mempunyai akar, batang, daun dan akar.

2.Mempunyai pembuluh angkut, baik xilem maupun floem pada bagian akar, batang,
maupun daun.

3.Spermatophyta mempunyai alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga.

4.Tumbuhan berbiji mempunyai generasi sporofit yang lebih kompleks daripada lumut dan
paku.

5.Tubuhnya tersusun dari banyak sel yang sifatnya multiseluler dengan ukuran tubuh yang
besar dan mempunyai ketinggian bermacam-macam.

6.Tumbuhan berbiji mempunyai jaringan pembuluh yang bervariasi dan terdiri dari floem
atau pembawa bahan makanan dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Selain itu xilem
berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral dari tanah.
7.Bisa melakukan fotosintesis sendiri.

8.Sebagian besar tumbuhan berbiji mempunyai habitat di darat, seperti mangga, jambu, dan
rambutan. Namun, ada juga yang hidup mengapung di atas air, seperti eceng gondok.

9.Dapat berkembangbiak secara aseksual maupun seksual.

b.Jenis jenis

1.Cycadophyta. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji)

2.Ginkgophyta. Contoh: Ginko biloba

3.Pinophyta. Contoh: Pinus merkusii, Juniperus, Podocarpus

4.Gnetophya. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo)

c. Manfaat

1.Penghasil kayu untuk bahan industri kertas dan triplek (pinus dan Agathis)

2.Korek api (pinus dan Agathis)

3.Obat-obatan (pinus, Podocarpus)

4.Makanan.

5..Tanaman hias.

6.Getah atau resin untuk bahan pembuat sabun, fernis, dan cat kuku.

2.Angiospermae(biji tertutup)

a. Ciri ciri

1.Bakal biji selalu dibungkus bakal buah.

2.Memiliki bunga.

3.Terdiri dari rumbuhan berkayu dan batang basa.

3.Memiliki akar tunggang atau serabut.

4.Batang ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.

5.Umumnya berdaun tunggal, majemuk, atau lebar dengan komposisi yang beragam.

6.Bentuk tulang daun beragam.


b. Jenis jenis

1.Monocotyledoneae (Monokotil/Liliopsyda)

a.Pengertian monokotil

Tumbuhan monokotil adalah jenis tumbuhan yang memiliki biji


dengan satu daun lembaga. Kondisi ini membuat biji dari jenis
tumbuhan monokotil tidak membelah. Ini berbeda dengan jenis
dikotil. Oleh karena itu, tumbuhan monokotil sering disebut sebagai
jenis tumbuhan berbiji tunggal.Kelompok jenis monokotil merupakan
penghasil paling umum dari sumber pangan, nabati, sumber bahan
baku industri, pewarna, dan bahan baku kimia lain. Dalam sistem
klasifikasi tumbuhan, tumbuhan monokotil biasanya juga disebut
dengan istilah tumbuhan Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
b.Ciri ciri

 Mempunyai akar tunggang dan serabut, Contoh tumbuhan


angiospermae yang berakar tunggang adalah pohon mangga,
sedangkan tumbuhan berakar serabut yang termasuk angiospermae
ialah anggrek.
 Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji yang mengalami
pembuahan ganda. Setelah mengalami pembuahan bakal biji akan
berubah menjadi bakal biji yang sesungguhnya. Kemudian biji akan
berubah menjadi bakal buah, yang kemudian menjadi buah. Buah
kemudian mulai berkembang saat terjadi penyerbukan Grameds.
 Angiospermae mempunyai buah berdaging tebal. Daun buah yaitu
karpelum atau kerpela merupakan alat penyusun kelamin betina
(putik) pada bunga yang dimiliki tumbuhan angiospermae. Setangkai
putik dapat tersusun dari satu daun buah atau beberapa daun buah
yang melekat satu sama lain.
 Angiospermae memiliki struktur tubuh yang lengkap, yaitu terdiri dari
akar, batang, daun, dan bunga. Ukuran batangnya sendiri berbeda-
beda, ada yang berukuran sangat kecil seperti Wolfia (genus
tanaman berbunga terkecil di dunia), dan ada yang berukuran sangat
besar seperti pada pohon gom yang biasanya dimanfaatkan
getahnya.
 Bentuk tulang daunnya bervariasi, Ada berbagai macam variasi
bentuk tulang daun dalam tumbuhan angiospermae yaitu bentuk
menyirip, lurus, dan menjari. Contoh tumbuhan yang mempunyai
bentuk tulang daun menyirip yaitu daun jambu biji, daun mangga,
daun jambu air, dan daun ketapang. Contoh tumbuhan yang
mempunyai bentuk tulang daun lurus yaitu tebu, daun kelapa, dan
daun nanas. Dan tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun
menjari yaitu daun pepaya, daun melon, dan daun singkong.
 Pembuahan ganda adalah proses yang terjadi pada pembentukan
biji tumbuhan angiospermae (berbiji tertutup). Sebagai contoh pohon
mangga, jeruk, dan semangka. Mengapa disebut pembuahan
ganda? Karena terjadi dua pembuahan pada proses pembentukan
biji. Pembuahan pertama menghasilkan zigot dan pembuahan kedua
menghasilkan endosperma (cadangan makanan).
 Mempunyai batang berkambium dan tidak berkambium: Contoh
tumbuhan angiospermae dengan kambium yaitu pohon mangga,
pohon jambu, dan pohon mahoni. Contoh tumbuhan angiospermae
yang tidak berkambium yaitu pohon jagung, pepaya, dan pohon tebu.
 Bunga pada angiospermae terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari
dan putik:
o Bunga pada tumbuhan angiospermae terdiri dari Kelopak
bunga yang merupakan bagian bunga paling luar yang
menyelimuti mahkota ketika masih kuncup.
o Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi mahkota bunga
ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
o Mahkota bunga berfungsi membantu proses reproduksi pada
tumbuhan.
o Fungsi utama dari benang sari adalah untuk menghasilkan
serbuk sari sebagai rumah gamet jantan, atau sel kelamin,
yang diperlukan untuk reproduksi.
o Putik berfungsi sebagi alat kelamin betina pada bunga, putik
sendiri tersusun atas daun-daun yang telah melalui
metamorfosis.

c. Suku tumbuhan

1.Orchidaceae(Suku anggrek anggrekkan)


Anggrek merupakan bunga dengan jenis yang beraanggrekgam dengan
nama latin Orchidacae. Biasanya bunga ini tumbuh di lingkungan tropis,
jadi tidak heran jika di Indonesia sendiri banyak sekali berbagai macam
jenis dari bunga anggrek. Anggrek merupakan salah satu tumbuhan yang
hidup di lingkungan lembab, hal tersebut dikarenakan anggrek memiliki
ketahanan terhadap lingkungan yang lembab.

Keluarga monokotil suku anggrek ini memiliki banyak ciri khas dimana
daun yang bertepi rata dan berdaging dengan letak berseling 2 baris.
Pangkal batang yang menggembung ini juga bermanfaat menyimpan
cadangan air, selain itu suku anggrek-anggrekan berakar rimpang, dalam 1
bunga mengandung 2 sel kelamin yaitu jantan dan betina. Seiring
berjalannya waktu, kini anggrek dibudidayakan sebagai tanaman hias
mengingat warna yang dimilikinya begitu indah.

2.Arecaceae(suku pinang pinangan)

Kelapa atau Cocos Nucifera, hampir semua bagian tubuhnya dapat


dimanfaatkan oleh manusia, Air kelapa memiliki kandungan yang sangat
baik bagi kesehatan sebab dapat digunakan sebagai sebagai obat alergi,
buahnya juga kerap digunakan sebagai bahan masakan, bahkan di Maluku
kelapa digunakan untuk membuat sagu dimana sagu merupakan makanan
pokok mereka. Selain itu buahnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan santan, dan dibuat minyak kelapa. Daun kelapa dapat dijadikan
sebagai anyaman Grameds.
3.Zingiberaceae(suku jahe jangan)

Rempah-rempah khas Indonesia seperti jahe, kencur, kunyit, laos, temu hitam, dan temu lawak
merupakan beberapa contoh dari suku jahe-jahean (zingiberaceae) yang biasanya dimanfaatkan
sebagai obat atau bumbu masak. Di daerah pegunungan biasanya keluarga monokotil jahe
dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh, sekarang banyak juga minuman berbahan dasar
jahe.

Tanaman ini memiliki senyawa keton yang kuat sehingga dapat menciptakan rasa pedas apabila
dikonsumisi. Di lingkungan kita sendiri jahe terbagi atas 3 macam, yaitu: Jahe merah Jahe putih
dan Jahe gajah. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari jahe adalah mengatasi perut
kembung, sebagai obat untuk mengatasi batuk ,mencegah perut buncit, dan kanker, mengobati
sakit gigi hingga sebagai obat antioksidan.

2.Dikotyledoneae

a.Pengertian dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang mempunyai


biji berkeping dua. Pada Tumbuhan dikotil bijinya dilindungi oleh
daun buah atau disebut karpel. Tumbuhan yang tergolong
tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon.
Daun lembaga ini sudah terbentuk sejak tahap biji, oleh
karenanya sebagian besar anggotanya memiliki biji-bijian yang
mudah terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang jadi pembeda
antara tumbuhan dikotil dengan monokotil
b.Ciri ciri
1. Memiliki dua keping biji
2. Ketika berkecambah, biji akan membelah menjadi dua
3. Susunan akar tunggang dan berkambium
4. Ujung akar tak memiliki pelindung
5. Batang bercabang, berbuku-buku dengan ruas tidak jelas dan berkambium,
sehingga bisa tumbuh membesar.
6. Memiliki daun tunggal atau majemuk
7. Daun bertulang, menyirip atau menjari
8. Bunga berkelipatan 2, 4 atau 5, tersusun dari mahkota, kelopak bunga dan
benang sari.

b. Jenis jenis

 Euphorbiaceae atau Getah-Getahan: Jenis tumbuhan dikotil ini


mempunyai getah berwarna putih yang akan terlihat jika kamu
menyayat bagian batangnya.
 Papilinaceace atau Kacang-Kacangan: Ciri yang paling mudah
terlihat dari jenis tumbuhan dikotil ini ada pada mahkota bunga yang
berbentuk seperti kupu-kupu, banyak bintil akar, dan buah polong.
 Solanaceae atau Terong-Terongan: Ciri khas dari jenis terong-
terongan ini adalah mempunyai bunga yang bentuknya seperti
bintang atau terompet dan memiliki buah dengan lapisan dalamnya
yang berdaging ataupun berair.
 Casuarinaceae atau Cemara-Cemaraan: Mempunyai ranting beruas
dengan dahan yang besar seperti jarum adalah ciri khas dari jenis
tumbuhan dikotil ini. Selain itu, bentuk buahnya juga mirip dengan
runjung kecil.
 Capparaceae: Tumbuhan dikotil ini masuk ke dalam kategori bunga-
bungaan yang mempunyai daun tunggal ataupun majemuk serta
daunnya menjari dan memiliki ukuran yang kecil. Buah pada jenis
tumbuhan ini berbentuk seperti kapsul yang memanjang.
 Malvaceae atau Kapas-Kapasan: Pohon dengan bunga yang besar
serta berbentuk corong dan kelopak bunganya menyatu adalah ciri
yang paling mudah diketahui dari jenis tumbuhan dikotil malvaceae.
 Piperaceae: Tumbuhan dikotil dalam suku ini berbentuk perdu atau
semak dan ada juga jenis yang merambat dengan akar lekat.
Daunnya memiliki bau aromatik dan rasa pedas. Contoh tumbuhan
dikotil ini diantaranya sirih dan lada.
 Myrtales: Tanaman dikotil ini merupakan jenis bunga berbentuk
pohon atau perdu dengan tampak daun selalu hijau dan beraroma
apabila diremas. contoh tumbuhan monokotil pada suku ini yaitu
pohon cengkeh (Eugenia caryphyllus) dan eucalyptus.
 Apocynaceae: Tumbuhan dikotil ini memiliki bentuk batang bergerak
putih dengan bunga berwarna mencolok, berukuran besar dan
harum. Contoh tumbuhan dikotil suku ini yaitu tapak dara dan
alamanda.
 Rosaceae (Mawar-mawaran): Tumbuhan dikotil pada suku ini
berbentuk semak akan tetapi ada juga yang memanjat, berkayu
dengan duri yang mengelilingi batang. Contoh tumbuhan dikotil pada
suku ini diantaranya: Rosa hybrida dan malus sylvstris.

c. Suku tumbuhan

1. Solanaceae atau Terong-Terongan: Ciri khas dari solanaceae


adalah memiliki bunga yang bentuknya seperti bintang atau terompet
dan memiliki buah dengan lapisan dalamnya yang berdaging
ataupun berair. Contoh tanamannya yaitu kentang, tomat, terung,
dan cabai.

2. Malvaceae atau Kapas-Kapasan: Ciri paling mudah dari tumbuhan


dikotil kapas-kapasan adalah bunganya besar dan berbentuk corong
dengan kelopak bunga yang menyatu. Contohnya seperti kapas,
kembang sepatu, rosela, dan tembakau.
3. Rosaceae (Mawar-mawaran): Tumbuhan dikotil pada suku ini
berbentuk semak. Namun ada juga yang memanjat, berkayu dengan
duri yang mengelilingi batang. Contoh tumbuhan dikotil pada suku
mawar ini diantaranya yaitu rosa hybrida dan malus sylvestris.

4. Piperaceae: Tumbuhan dikotil pada suku piperaceae berbentuk


perdu atau semak dan ada juga jenis yang merambat dengan akar
lekat. Daunnya memiliki khas bau aromatik dan rasa yang pedas.
Contoh tumbuhan dikotil ini diantaranya adalah sirih dan lada.
5.Capparaceae: Pada suku capparaceae ini masuk ke dalam
kategori bunga-bungaan yang mempunyai daun tunggal ataupun
majemuk serta daunnya menjari dan memiliki ukuran yang kecil.
Buah pada suku capparaceae berbentuk seperti kapsul yang
memanjang. Contoh dari suku capparaceae yakni gynandropsis
speciosa (mamang besar) dan capparis spinosa (kaper).

Anda mungkin juga menyukai