Anda di halaman 1dari 11

VI.

analisis vegetasi

Paku Simpai
Cibotium baranetz J. Sm. Nama umum
Indonesia: Paku simpai, pakis simpai, pakis monyet, pakis emas, pakis hanoman

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Cyatheatae
Ordo: Cyatheales
Famili: Dicksoniaceae
Genus: Cibotium
Spesies: Cibotium baranetz J. Sm.

Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh
sejati (Tracheophyta, memiliki pembuluh kayu dan pembuluh tapis) tetapi tidak menghasilkan
biji untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini mempertahankan spora
sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah
kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000, dengan perkiraan 3.000 di antaranya
tumbuh di Indonesia. Sebagian besar anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika basah yang
lembab.

Paku-pakuan cenderung ditemukan pada kondisi tumbuh marginal, seperti lantai hutan yang
lembab, tebing perbukitan, merayap pada batang pohon atau batuan, di dalam kolam/danau,
daerah sekitar kawah vulkanik, serta sela-sela bangunan yang tidak terawat. Meskipun demikian,
ketersediaan air yang mencukupi pada rentang waktu tertentu diperlukan karena salah satu tahap
hidupnya tergantung pada keberadaan air, yaitu sebagai media bergeraknya sel sperma menuju
sel telur.

Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal
sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil
dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara.
Menurut petunjuk-petunjuk paleontologi, banyak yang bersepakat bahwa dari suatu bentuk
tumbuhan paku purba terwujudlah tumbuhan berbunga, suatu kelompok tumbuhan yang
mendominasi vegetasi masa kini.

Morfologi

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak
bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rimpang yang
menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan
ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung seperti gagang
biola dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu tersusun sebagai daun
majemuk.

Daur hidup (metagenesis)

Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda

Daur hidup tumbuhan paku mengenal metagenesis /pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua
fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase
sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus
(prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran
berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya),
tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembap.
Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel
kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).
Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju
archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh
menjadi tumbuhan paku baru.

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih
jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi
benang sari atau kantung embrio.

Manfaat dan khasiat tumbuhan paku - Banyak orang yang mengangap tumbuhan paku adalah
sebuah tumbuhan atau tanaman pengganggu. Tapi disisi lain tumbuhan paku juga sangat
bermanfaat atau berkhasiat. Apalagi Tumbuhan paku sangat mudah dicari di alam sekitar kita.
Mungkin manfaat tumbuhan paku masih banyak yang belum tahu. Diantaranya sebagai berikut :
a. Sebagai tanaman hiasan :

Platycerium nidus (paku tanduk rusa)


Asplenium nidus (paku sarang burung)
Adiantum cuneatum (suplir)
Selaginella wildenowii (paku rane)
b. Sebagai bahan penghasil obat-obatan :
Asipidium filix-mas
Dryopteris filix-mas
Lycopodium clavatum
c. Sebagai tanaman sayuran :
Marsilea crenata (semanggi)
Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
d. Sebagai pupuk hijau dalam pertanian :
Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru)
e. Sebagai pelindung tanaman di persemaian :
Gleichenia linearis
f. Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara :
Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.

D. Manfaat Tumbuhan Paku Bagi Manusia


a. tumbuhan paku yang hidup pada zaman karbon telah memfosil, fosil tersebut berupa batu bara
yang dapat dijadikan bahan bakar
b.sebagai tanaman hias, seperti suplir , paku sarang burung, dan paku tanduk rusayang bentuknya
seperti tanduk rusa dan sering ditanam dengan ditempelkan pada pohon. Selain itu ada spesies
lain yaitu nephro lepis, merupakan pakis yang sering ditanam dikebun-kebun.
c. berguna untuk obat-obatan, misalnya dyoptoris filix-mas, lycopodium clavatum.
Klasikasi Tumbuhan Paku
Di dalam Dunia Tumbuhan, tumbuhan paku dikelompokkan ke dalam 4 disvisi yaitu Divisi
Psilophyta atau paku purba, Divisi Lycophyta (Lepidophyta) atau paku kawat, Divisi
Arthrophyta atau paku ekor kuda, dan Divisi Filicophyta atau paku sejati. Tiga divisi pertama
adalah tumbuhan paku dengan daun berupa mikrol sedangkan divisi yang ke empat adalah paku
dengan daun berupa makrol.

a. Paku Purba (Psilopyta)

Divisi Psilophyta disebut juga paku purba. Sesuai dengan namanya, tumbuhan paku ini sudah
banyak yang punah. Jenis tumbuhan ini, yang masih ada hanya sedikit saja. Diperkirakan hanya
tinggal 10 13 species yang berasal dari 2 genus. Paku purba merupakan paku telanjang yang
tidak berdaun. Kalau pun ada, paku purba hanya mempunyai daun-daun kecil (mikro l) yang
belum terdeferensi. Oleh karenanya, fotosintesis berada di batang yang mengandung klorol.

Paku purba juga ada yang belum punya akar. Dengan demikian, paku purba ini tidak mempunyai
jaringan pengangkut. Tentunya, paku ini akan memiliki rizoid untuk mengangkut air dan mineral.
Tumbuhan paku ini juga mempunyai sifat homospora, dan banyak hidup di daerah tropis dan
subtropis. Contoh paku kuda adalah Rhynia sp. yang merupakan paku purba berdaun dan
Psilotum nudum yang merupakan paku purba tidak berdaun.

b. Paku Kawat (Lycophyta)

Divisi Lycophyta atau Lepidophyta meliputi golongan yang sudah punah maupun yang sekarang
masih ada. Anggota divisi ini biasa dinamakan paku kawat karena mempunyai batang dan akar
yang bercabang menggarpu. Struktur tubuhnya cukup lengkap, yang mempunyai akar, batang
dan daun sejati. Daunnya kecil-kecil (mikrol), tidak bertangkai dan bertulang daun satu.
Sporangium terdapat pada ketiak daun, biasanya sporol terkumpul di ujung batang atau cabang
dan membentuk bangunan seperti kerucut, disebut strobilus. Bentuk ini menyerupai konus pada
pohon pinus, sehingga banyak orang yang menyebut paku kawat itu sama saja pinus tanah.
Berdasarkan ada tidaknya ligula (lidah-lidah pada daun), divisi ini dibagi menjadi dua kelas yaitu
Kelas Eligulopsida dan Kelas Ligulopsida. Kelas Eligulopsida merupakan paku kawat yang tidak
memiliki ligula, contohnya Lycopodium sp. Sedangkan Ligulopsida merupakan paku kawat yang
memiliki ligula, contohnya paku rane (Selaginella sp.).

c. Paku Ekor Kuda (Divisi Arthrophyta)

Divisi Arthrophyta memiliki tubuh yang cabangnya berkarang dan jelas kelihatan berbuku-buku
dan beruas-ruas. Lapisan luar (epidermisnya), mengandung silika sehingga terlihat berpasir.
Orang banyak menggunakan batang ekor kuda untuk menggosok pot ataupun kuali, sebelum
ditemukan alat penggosok dari baja. Oleh karenanya, tumbuhan ini disebut juga dengan
tumbuhan penggosok. Daun-daun kecil seperti selaput dan tersusun berkarang. Sporo l selalu
berbeda dengan daun biasa, biasanya berbentuk perisai dengan sejumlah sporangium pada sisi
bawahnya. Sporol tersebut merupakan badan berbentuk gada atau kerucut pada ujung batang
atau cabang yang juga disebut sebagai strobilus. Akarnya sangat kecil dan halus, terdapat pada
buku-buku dari rhizoma atau pada pangkal batang. Beberapa jenisnya ada yang memiliki
semacam umbi untuk menghadapi masa yang buruk. Paku ekor kuda merupakan tumbuhan
dengan genus tunggal, yaitu Equisetum. Genus ini hanya memuat kira-kira 25 spesies, sebagian
hidup di darat dan sebagian hidup di rawa-rawa. Contohnya adalah paku ekor kuda (Equisetum
debile).

d. Paku sejati (Filicophyta)

Tumbuhan paku sejati merupakan tumbuhan paku yang bisa selalu kita temukan. Mengapa?
Sebab, kita bisa menemukannya di sawah, di pekarangan rumah yang teduh, atau mungkin pada
pot tanaman hias yang ada di depan rumah kita. Paku sejati juga termasuk tumbuhan yang
memiliki struktur tubuh lengkap. Paku sejati sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang
sejati. Batangnya ada yang tertanam di dalam tanah membenruk rihzoma. Daunnya berupa
makro l dan bentuknya bermacam-macam, bertangkai, dan tulangnya bercabang-cabang. Saat
masih muda, daunnya akan tergulung pada ujungnya. Sementara, sisi bawahnya banyak terdapat
sporangium.

Contoh tanaman paku sejati adalah paku tanduk rusa (Plathycerium coronarium), paku sarang
burung (Asplenium nidus), paku suplir (Adiantum sp.), paku sawah (Azolla pinnata), dan
semanggi (Marsillea crenata).

A.Pengertian Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku sudah dapat di bedakan antara akar, batang, dan daun sehingga tumbuhan paku
adalah tumbuhan yang lebih tinggi perkembangannya bila di bandingkan dengan dengan
tumbuhan lumut. Daur hidup tumbuhan paku memperlihatkan pergiliran keturunan tetapi
berbeda dengan tumbuhan lumut. Generasi yang menonjol adalah sporofitnya. Sporofit
merupakan tumbuhan pakunya yang memiliki sistem pembuluh angkut yaitu xilem dan
floemyang gametofitnya merupakan akar talus yang disebut protalium.
Tumbuhan paku adalah merupakan salah satu salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang
masih dapat di jumpai di daratan. Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus tertua
yang menghuni daratan bumi. Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki akar,
batang dan daun yang sebenarnya, artinya batang akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh
angkut. Daun tumbuhan paku pada umumnya merupakan daun majemuk. Pada permukaan
sebelah bawah daun tumbuhan paku dewasa umumnya terdapat bercak berbentuk
bulat/memanjang berwarna karat.yaitu sporangium dan disebut sorus(sekelompok kotak suara)
B.Struktur Tumbuhan Paku
Pernahkah kaliian mendengar istilah tumbuhan paku? Mungkin istilah tumbuhan paku tidak
umum dalam masyarakat. Masyarakat lebih mengenaltumbuhan pakis misalnya
suplir,adiantum,dan tanduk rusa. Tumbuhan pakis adalah tumbuhan paku. Salah satu ciri
tumbuhan paku adalah saat masih tunas daunnya menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama, ada daun kecil (mikrofil)dan daun besar (makrofil).
Pada mikrofil tidak terdapat tangkai daun dan tulang daun. Daun tumbuhan paku ada yang
khusus menghasilkan spora dan di sebut sporofil, dan ada yang tidak menghasilkan spora di
sebut tropofil. Tropofil hanya berfungsi untuk fotosintesis. Pada adantium(pakis)dan suplir tidak
ada daun yang berfungsi khusus.

Akar, batang,dan daun tumbuhan paku memiliki berkas pengangkut xilem dan floem. Xiliem
atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah kedaun. Sedangkan
floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
Struktur dan fungsi tumbuhan paku:
1. memiliki berkas pembuluh xilem dan floem:untuk jarigan pengangkut
2.batang tinggal di dalm tanah(rizom)
3.daun majemuk menyirip penghasil spora dan untuk fotosintesis.
4.spora dihasilkan oleh kotak spora (sporangium)
C.Daur Hidup Tumbuhan Paku
tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom tumbuh menjalar kesemua
arah dan membentuk koloni-koloni tumbuhan paku.
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua generasi yaitu :
generasi sporofit dan generasi gametofit.
a. generasi sporofit
generasi sporofit atau tumbuhan penghasil spora adalah tumbuhan paku itu sendiri. Jadi ,
tumbuhan paku yang kita lihat itu merupakan tumbuhan dalam fase sporofit . sporofit paku
berumur lebih lama dibandingkan gametofit. Sporofit dapat tumbuh, bertunas sehingga
jumlahnya bertambah banyak. Ini merupakan reproduksi secara Aseksual.
b. generasi gametofit
generasi gametofit atau tumbuhan penghasil gamet adalah tumbuhan yang dikenal dengan nama
protalium. Protalium yang berbentuk talus itu berukuran kira-kira 1-2 cm. Bentuknya seperti
daun waru, biasanya tumbuh di permukaan lembab lainnya. Berbeda dengan tumbuhan lumut,
gametofit paku hanya berumur beberapa minggu.

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku
diantaranya adalah:

1. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.

2. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit
atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit.

3. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora
atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini
berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.

4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-
hari disebut generasi sporofit.

5. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus
menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut
tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.

6. Tidak berbunga.
7. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:

1. Paku Purba (Psilophytinae)

2. Paku Kawat (Lycopodiinae)

3. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)

4. Paku Sejati (Filicinae)

Paku Purba (Psilophytinae)

Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang hampir punah. Tumbuhan ini hidup
di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak
berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum.

Paku Kawat (Lycopodiinae)

Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat;
sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), umumnya
hidup di darat.
Paku Ekor Kuda (Equisetinae)

Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun spiral, batang
berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus (kerucut).

Paku Sejati (Filicinae)


Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah daun berukuran besar, daun
muda menggulung dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).

Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokkan menjadi:

1. Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang
(Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp.)

2. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh: semanggi (Marsilea crenata) dan paku
air (Azolla pinnata).

3. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa
(Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium nidus)
Sub plot 1 : 21

Sub plot 2 : 25

Sub plot 3 : 22

Sub plot 4 : 20

Anda mungkin juga menyukai