Anda di halaman 1dari 15

Laporan Budidaya Pengembangan Tanaman Obat

EKSPEDISI BPTOA
TANGGGAL 14-16 JANUARI 2011

Disusun Oleh :

Kelas/ Kelompok : 3G/ G3


Indriyanti Nuriza Rahmadini
Mia Sagita S Dumaria Pasaribu
Tria Noerlitasari Desy Ayu
Fujianti Wini N
Indah Kusumawati Farra Sarteka
Sri Haryani Mitsa Lutfia
Roerah Anggeraiani Desy Aryani
Dwina Marza Sinling Niki Apriliyatin
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya hayati kedua


terbesar yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia terdapat
lebih kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis
diantaranya termasuk tanaman berkhasiat obat , lebih dari 1.800 jenis tanaman
telah diidentifikasi dari beberapa formasi hutan, namun hingga saat ini
pemanfaatannya belum optimal. Jumlah tanaman obat yang dimanfaatkan oleh
masyarakat baru sekitar 1.000 hingga 1.200 jenis, dan yang digunakan secara
rutin dalam industri obat tradisional baru sekitar 300 jenis.

Sejak jaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai


tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan
masalah kesehatan yang dihadapinya, jauh sebelum pelayanan kesehatan
formal dengan obat-obat modernnya menyentuh masyarakat. Pengetahuan
tentang tanaman obat ini, merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan
pengalaman, yang secara turun-temurun telah diwariskan oleh generasi
terdahulu kepada generasi berikutnya termasuk generasi saat ini.

B. Tujuan
Ekspedisi yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Obat
Tradisional dan Aromatiik, Taman Nasional Gunung Pangrango, dan Kebun
Raya Cibodas bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai tumbuhan-
tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman obat.

BAB II

METODOLOGI

Tempat pengamatan : Balai Penelitian Tanaman Obat Tradisional dan Aromatik,


Taman Nasional Gunung Pangrango, Pekarangan Wisma, dan
Kebun Raya Cibodas.

Waktu Pengamatan : 14-16 Januari 2011

Metode Pengamatan:

Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik


Lakukan pengamatan terhadap tanaman yang sudah
dibudidayakan, catat klasifikasi tanaman tersebut, dan ambil
gambar sebagai bukti.
Tanaman Nasional Gunung Pangrango
Buat plot ukuran 10 x 10 m dengan menggunakan tali raffia, bagi
menjadi 4 kuadra, lakukan pengamatan terhadap tumbuhan herba
yang memiliki tinggi tidak lebih dari 2 m, catat ciri-ciri tumbuhan
(daun, akar, dan batang), hitung densitas tumbuhan, dan ambil
gambar sebagai bukti.
Pekarangan Wisma Jamur
Lakukan penelitian pada tanaman yang bercirikan herba disekitar
wisma, catat ciri-ciri morfologi tanaman atau tumbuhan, dan ambil
gambar sebagai bukti.
Kebun Raya Cibodas
Lakukan pengamatan terhadap tanaman yang sudah
dibudidayakan, catat klasifikasi tanaman tersebut, dan ambil
gambar sebagai bukti.
BAB III

HASIL

Dari hasil pengamatan terhadap tanaman dan tumbuhan obat yang


dilakukan dibeberapa tempat, dapat ditemukan banyak sekali jenisnya,
diantaranya adalah :

1. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik


Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : malvales
Suku : Sterculeaceae
Marga : Guazuma

Spesies: Guazuma ulmifolia lamk


(Jati Belanda)

Yang dimanfaatkan : Daun dan


kulit batang

Famili : Araliaceae
Spesies :Osmoxylon umbellforum
(Rosmeri)
Yang dimanfaatkan : Semua bagian
tanaman

Famili : Valerianaceae
Spesies : Valeriana
(Kisaat)
Yang dimanfaatkan : Daun

Family : Labiatale
Spesies : Lavandula
angustifolia
(Lavender)
Yang dimanfaatkan : daun dan bunga

2. Taman Nasional Gunung Pangrango

Spesies A

Spesies B
Spesies C

Spesies D

Spesies E

Spesies F

3. Pekarangan Wisma
Jamur
4.

Kebun Raya Cibodas


BAB IV

PEMBAHASAN

1. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik


Jati Belanda
Habitus : Pohon, tinggi sampai 10 m
Batang : keras, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang
Daun : tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung
runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, berseling,
panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, hijau.
Bunga : Tunggal, bulat, diketiak daun, tangkai 1-2 cm, coklat
kekuningan, agag kemerahan.
Biji : kecil, keras, berdiameter 1-2 mm, coklat.
Akar : tunggang, putuh kecoklatan.
Khasiat : daun dan kulit jati belanda mengandung alkaloid dan
flavonoida, saponin dan tannin. Daun ini berkhasiat sebagai
obat pelangsing tubuh, dan bijinya sebagai obat diare.
Rosmeri
Habitus : Semak
Spesies : Osmoxylon umbellforum
Khasiat : Anti nyamuk
Daun : Jarum (selang-seling pada batang)
Batang : bulat
Akar : serabut
Kisaat
Habitus : Herba, tinggi 60 cm
Batang : tegak, lunak, permukaan licin, berwarna hijau pucat
Daun : majemuk, helaian daun berbentuk lonjong, ujung dan
pangkal runcing, tepi bercangap, permukaan berkerut warna
hijau
Bunga : majemuk, keluar dari ujung batang, bentuk tandan,
kelopak hijau muda, mahkota berwarna putih
Buah : buni, bentuk lonjong, berwarna coklat
Biji : bulat, kehitaman
Spesies : Valeriana officinalis L.
Khasiat : Berkhasiat tonik pada jantung, penenang, obat tidur,
hipnotik, perda kejang, peluruh kentut, peluruh kencing,
peluruh dahak, dan penurun tekanan darah.
Lavender
Habitus : Herba
Spesies : Lavandula angustifolia
Khasiat : Daun dan bunganya berkhasiat sebagai anti nyamuk dan
penyubur rambut.
2. Taman Nasional Gunung Pangrango

Spesies A

Habitus : Herbaceus

Akar : Serabut

Batang : Stolon

Daun : Tepi daun berombak, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul,
permukaan daun licin, pertulangan daun melengkung.

Jumlah individu : 2

Spesies B

Habitus : Herba tegak

Akar : Serabut

Batang : Herbaceus

Daun : tepi daun bergerigi kasar, ujung daun meruncing, pertulangan


daun menjari, permukaan daun memiliki trikom, pangkal daun terbelah.

Jumlah individu : 1

Spesies C

Habitus : Herbaceus

Akar : Rhizoma

Batang : Bulat
Daun : tepi daun rata, ujung daun runcing, pangkal daun runcing,
permukaan daun licin, pertulangan daun melengkung.

Jumlah individu : 2

Spesies D

Habitus : Herbaceus

Akar : Serabut

Batang : Bulat

Daun : tepi daun rata, ujung daun runcing, pangkal daun runcing,
permukaan daun licin, pertulangan daun menjari.

Jumlah individu : 1

Spesies E

Habitus : Herbaceus

Akar : Serabut

Batang : Bulat

Daun : bentuk lonjong, tepi daun rata, ujung daun runcing, pangkal daun
runcing, permukaan daun licin, pertulangan daun menjari

Jumlah individu : 3

Spesies F

Habitus : Herbaceus
Akar : Serabut
Batang : Stolon
Daun : Tepi daun bergerigi halus, ujung daun runcing, pangkal daun
tumpul, permukaan daun licin, pertulangan daun menyirip.
Jumlah individu : 5

Menghitung Densitas Mutlak dan Densitas Relatif

Densitas Mutlak = Jmlh individu suatu jenis di dalam plot

luas area plot

- Spesies A = 2/100 = 0.02


- Spesies B = 1/100 = 0.01
- Spesies C = 2/100 = 0.02
- Spesies D = 1/100 = 0.01
- Spesies E = 3/100 = 0.03
- Spesies F = 5/100 = 0.05

Densitas Relatif (%) = densitas mutlak suatu jenis

total densitas mutlak

- Spesies A = 0.02/0.14 = 14.28 %


- Spesies B = 0.01/0.14 = 7.14 %
- Spesies C = 0.02/0.14 = 14.28 %
- Spesies D = 0.01/0.14 = 7.14 %
- Spesies E = 0.03/0.14 = 21.49 %
- Spesies F = 0.05/0.14 = 35.71 %

Pada perhitungan densitas digunakan untuk megetahui tumbuhan mana


yang paling mendominasi pada daerah plot yang dibuat. Dan setelah dihitung,
didapatkan hasil bahwa spesies tanaman F merupakan tanaman yang paling
mendominasi pada plot yag dibuat dengan persentase densitas relatif yang
adalah 36.71 %

3. Pekarangan Wisma Jamur


Disekitar wisma jamur juga banyak tumbuh tanaman obat maupun
tanaman hias yang indah dipandang, dari yang umum diketahui hingga tanaman
khas daerah ketinggian. Hal tersebut dikarenakan wisma jamur juga berada
didaerah ketinggian berhawa sejuk yang merupakan iklim yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut.
4. Kebun Raya Cibodas
Habitus : Herbaceus
Akar : keluar dari setiap buku-buku.
Batang : tidak berbatang, mempunyai rimpang pendek, dan stolon-
stolon yang merayap.
Daun : tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar
yang terdiri dari 2 sampai 10 helai. Tepi bergerigi atau
beringgit, helaian daun berbentuk ginjal.
Khasiat : anti infeksi, anti toksik, penenang, keputihan, antipiretik,
anti reumatik.
Habitus : Herba Tegak
Akar : serabut
Batang : Bercabang, bawah mengeras
Daun : tunggal, tepi daun rata, ujung dan pangkal daun runcing,
permukaan daun licin, kedudukan daun berhadapan.
Khasiat : akar untuk menguatkan paru dan tonikum, daun untuk
nafsu makan.
Habitus : Herbaceus
Akar : Tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Batang : berbentuk bulat, beruas.
Daun : bentuk jantung, berujung runcing, tepi rata, tulang daun
melengkung.
Khasiat : Anti radang, antisepti, anti bakteri, pereda batuk, peluruh
kentut.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil observasi
kami adalah :
1. Terdapat empat jenis habitus tumbuhan yaitu pohon, perdu,
herba dan semak.
2. Herba merupakan tumbuhan yang berbatang lunak serta
berair.
3. Herbal merupakan seluruh jenis tanaman yang memiliki
khasiat obat.
4. Indonesia merupakan negara mega biodiversity yang cocok
untuk tempat membudidayakan tanaman obat asli (TOA).
5. Tanaman herbal banyak digunakan oleh kalangan
masyarakat sebagai obat tradisional sehingga perlu
dilakukan pembudidayaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.ubaya.ac.id/skripsi/farmasi/F_620_1920058/F_620_Bab%20I.pdf

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/

http://www.tanaman-obat.com/

Anda mungkin juga menyukai