Oleh:
Serena Pricilla Ratu
X MIPA II
SMAK Santa Angela
Tumbuhan Paku: Ciri dan Klasifikasi
Tumbuhan paku adalah tumbuhan yang masuk dalam jenis tumbuhan
berpembuluh. Tumbuhan yang bernama latin Pteridophyta ini memiliki ciri-
ciri umum yaitu telah memiliki akar, batang, dan daun sejati atau sempurna.
Itulah sebabnya mengapa sehingga tumbuhan paku disebut juga tumbuhan
kormus (Cormophyta). Pada bagian organ tubuhnya juga terdapat jaringan
angkut berupa floem dan xylem. Tumbuhan paku banyak hidup di darat,
terutama di tempat yang lembab, tetapi ada pula yang hidup di tempat kering,
menempel di dinding atau tubuh tumbuhan lain, dan ada yang hidup di air.
1. . Paku Kawat
Lycopodiopsida (kelas tumbuhan paku kawat) mencakup berbagai
jenis tumbuhan berpembuluh berspora dengan struktur pembuluh yang
primitif dengan daun yang sempit dan cenderung duduk.
Dalam klasifikasi tumbuhan versi awal yang diajarkan di tingkat sekolah
menengah, paku kawat ditempatkan bersama-sama dengan rane ke
dalam satu kelas tumbuhan paku yang disebut Lycopodiinae.. Menurut
sistem klasifikasi masa kini, yang memasukkan informasi pendukung dari
data molekuler, rane dipisahkan ke dalam kelas Isoetopsida, bersama-
sama dengan Isoetes. tumbuhan paku kawat tidak lagi dimasukkan ke
dalam kelompok paku-pakuan sejati (divisi Pteridophyta arti
sempit, sensu stricto) melainkan ke dalam divisi tersendiri untuk
menghindari terbentuknya pengelompokan yang parafiletik.
Anggota Lycopodiopsida mempunyai daun yang sempit dan duduk,
sehingga terkadang mirip rambut keras atau sisik. Paku ini juga memiliki
batang yang kaku seperti kawat. Karena itulah paku ini sering disebut
sebagai paku kawat. Pada beberapa jenis, daunnya mempunyai lidah-
lidah (ligula). Sporangium pada likofita tersusun dalam strobilus dan
terbentuk di ujung cabang. Lycopodiopsida beranggotakan satu bangsa
dan satu suku, dengan empat marga yang hidup pada masa
kini: Lycopodium, Lycopodiella, Huperzia, dan Phylloglossum. Berbagai
spesies fosil anggota kelas ini, yang hidup di Zaman Karbon, telah
membentuk batu bara. Contoh-contohnya
adalah Asteroxylon dan Drepanophycus.
Contoh spesies
Subgenus Equisetum
Equisetum arvense - paku ekor kuda ladang
Equisetum bogotense - paku ekor kuda Andes
Equisetum diffusum - paku ekor kuda Himalaya
Equisetum fluviatile - paku ekor kuda air
Equisetum palustre - paku ekor kuda rawa
Equisetum pratense - paku ekor kuda padang
Equisetum sylvaticum - paku ekor kuda hutan
Equisetum telmateia - paku ekor kuda besar
Subgenus Hippochaete
Equisetum giganteum - paku ekor kuda raksasa
Equisetum myriochaetum - paku ekor kuda raksasa Meksiko
Equisetum hyemale - paku ekor kuda kaku, telah diimpor ke
Indonesia pula sebagai tanaman hias.
Equisetum laevigatum - paku ekor kuda lunak
Equisetum ramosissimum Desf. - paku ekor kuda bercabang
o E. ramosissimum Desf. subsp. ramosissimum
o E. ramosissimum Desf. subsp. debile (Roxb. ex Vaucher)
Hauke - rumput betung
o Equisetum scirpoides - paku ekor kuda katai
o Equisetum variegatum - paku ekor kuda belang
3. Paku Purba
Ciri-ciri:
Banyak dari jenis tumbuhan paku ini telah menjadi fosil.
Dua marga yang masih hidup adalah Psilotum dan Tmesipteris.
Kelas Psilotum termasuk tumbuhan paku tingkat rendah.
Sporofit tumbuhan paku ini tidak mempunyai akar sejati, tetapi masih
berupa rhizoid.
Batang seringnya tidak berdaun sehingga disebut sebagai paku
telanjang.
Sporangium terdapat di sepanjang batangnya.
Tumbuhan ini disebut psilopsida yang dalam bahasa yunani psilos berarti
telanjang atau polos karena tumbuhan ini terlihat polos, tidak terlihat
organ- organ seperti akar dan daun yang biasanya dimiliki tumbuhan.
Menurut para ahli tumbuhan ini hidup pada zaman antara silurian (zaman
peralihan kehidupan dari perairan ke darat) dan devonian (zaman
berkembangnya jenis-jenis ikan), sekitar 440-360 juta tahun yang lalu.
Tumbuhan ini dapat dikenali melalui ciri-ciri yang dimiliki diantaranya tinggi
tumbuhan antara 30cm 1m, rizom dikelilingi oleh rizoid, serta tidak punya
akar, daun, dan batang sejati (organ-organnya tidak tampak). Walaupun
demikian ada juga jenis tumbuhan ini yang memiliki daun sejati dimana
daunnya berukuran kecil dan terlihat seperti sisik, sporangiumnya
terbentuk di ketiak batang, ruas batangnya bercabang dan berklorofil,
batangnya juga sudah memiliki pembuluh untuk membawa air dan garam
mineral, serta gametofitnya disusun oleh sel-sel yang tidak berklorofil. Jenis
tumbuhan paku yang termasuk golongan paku purba diantaranya rhynia
atau paku tidak berdaun yang sudah punah, tmesipteris yang tumbuh di
kepulauan pasifik, dan psilotum yang dapat tumbuh di kawasan beriklim
tropis dan subtropis. Contoh paku purba lainnya adalah sebagai berikut:
Psilotum sp Psilotum nudum
Rhynia major • Psilotum triquetrum
Taeniocrada deeheniana
Tmesipteris tannensis
Zosterophyllum australianum
Asteroxylon mackei
Lycopodium clavatum
Asteroxylon elberfeldense
Isoetes lacustris
Selaganella caudata
Lycopodium cernuum
Selaginella selaginoides
4. Paku Sejati
Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku
benar atau Pterophyta adalah diviso dari anggota Pteridophyta (tumbuhan
paku).Tumbuhan paku ini disebut juga Filiciinae, filiciinae berasal dari
kata filix yang berarti tumbuhan paku sejati. Tumbuhan paku ini merupakan
kelompok tumbuhan paku yang sering kita jumpai karena sering dijadikan
tanaman hias yang sangat menarik.
Tumbuhan paku ini mempunyai daun yang berukuran besar duduk, bentuk
daunnya menyirip. Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air dan
ada yang hidup di darat. Tumbuhan paku yang hidup di darat
sporangiumnya terbentuk dalam sorus, sedangkan yang hidup di air
sporangiumnya terbentuk dalam sporokarpium. Dalam bahasa sehari-hari,
paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku/pakis yang sebenarnya atau
paku sejati, mempunyai daun-daun besar (makrofil), bertangkai,
mempunyai banyak tulang, pada waktu masih muda daun itu tergulung
pada ujungnya, dan pada sisi bawah mempunyai banyak sporangium. Paku
ini banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh/lembap, sehingga di
tempat yang terbuka dapat mengalami kerusakan akibat penyinaran
matahari.
Contoh: