Anda di halaman 1dari 5

SISTEM EKSKRESI

KULIT

Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran produk limbah metabolisme dan


bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Setiap hari
manusia mengonsumsi makanan-makanan yang akan dicerna melalui sistem
pencernaan, zat makanan ini kemudian diedarkan oleh alat peredaran darah ke
seluruh tubuh.

Namun, zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang berguna bagi tubuh,
ada juga zal lainnya seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun.
Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun
dari tubuh.

Pada dasarnya, manusia memiliki empat organ ekskresi, di antaranya adalah


sebagai berikut.

 Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan urin.


 Kulit berfungsi untuk mengeluarkan keringat.
 Hati berfungsi untuk mengeluarkan cairan empedu.
 Paru-paru berfungsi mengeluarkan CO2 dan H2O.

A.Bagian Kulit
Secara garis besar, kulit terdiri dari 3 macam lapisan, yang masing-masing
memiliki fungsi sendiri. Pertama ada Epidermis atau lapisan kulit ari; kedua ada
dermis atau lapisan kulit jangat; dan ketiga, hipodermis atau lapisan bawah
kulit.
 Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis adalah sebuah lapisan kulit paling luar dan sangat tipis.
Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan
tanduk adalah sebuah sel-sel mati yang mudah mengelupas dan tidak
mengandung pembuluh darah serta serabut saraf, sehingga lapisan ini
tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas. Sementara lapisan
malphigi adalah sebuah lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk,
yang tersusun dari sel-sel yang hidup dan memiliki kemampuan untuk
membelah diri.

Di dalam lapisan malphigi terdapat sebuah pigmen yang dapat


menentukan warna kulit serta melindungi sel dari kerusakan akibat sinar
matahari.

 Dermis (Lapisan Kulit Jangat)


Dermis adalah sebuah lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan
epidermis. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis dan terdiri
dari beberapa jaringan, termasuk pembuluh kapiler yang bertugas untuk
menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit; kelenjar keringat
yang bertugas untuk menghasilkan keringat; kelenjar minyak yang akan
menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering; pembulu darah
untuk mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan; ujung-ujung
saraf yang meliputi ujung saraf perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas,
dan rasa sentuhan; dan kantong rambut yang menjadi tempat akar,
batang dan kelenjar minyak rambut.

 Hipodermis (Lapisan bawah kulit)

Lapisan ini terletak di bawah dermis, diantara lapisan jaringan ikat


bawah kulit dengan dermis yang dibatasi oleh sel lemak. Dan lemak ini
berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan
penahan suhu tubuh.
B. Peran Kulit dalam Sistem Ekskresi 

Kulit mengeluarkan keringat sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan sisa
metabolisme tubuh. Keringat sendiri diproduksi oleh kelenjar keringat dan
berfungsi untuk mendinginkan tubuh saat kita kepanasan. Di dalamnya, bukan
saja ada air, tetapi juga minyak, gula dan garam, serta limbah hasil
metabolisme seperti amonia dan urea yang diproduksi oleh hati dan ginjal
ketika tubuh memecah protein.

Ada dua jenis kelenjar keringat di tubuh kita, yakni kelenjar ekrin dan kelenjar
apokrin.

Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang tidak mengandung protein dan


lemak dan banyak ditemukan di tangan, kaki, dan kening. Sementara kelenjar
apokrin menghasilkan keringat yang mengandung protein dan lemak. Biasanya,
kelenjar ini bisa kita temui di ketiak dan alat kelamin.

C. Mekanisme Pengeluaran Keringat oleh Kulit

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus


dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan
kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa
perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan
oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan
menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian
mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.

D. Gangguan pada Kulit

 Biang keringat
Biang keringat atau disebut juga miliaria adalah ruam kecil dengan warna
kemerahan yang menyebabkan gatal dan perih pada kulit.
Biang keringat terjadi karena tersumbatnya kelenjar keringat oleh sel-sel kulit
mati yang tidak terbuang secara sempurna. Cuaca panas dan aktivitas fisik
berlebih berkontribusi besar sebagai pemicu utama biang keringat.

 Eksim
Eksim atau yang biasa disebut dengan ‘dermatitis’  merupakan kondisi di mana
terjadi peradangan pada kulit, yang menyebabkan ruam yang gatal. Penyakit
kulit ini ditandai dengan gatal yang amat parah sehingga mengganggu tidur
dan aktivitas sehari-hari. Jika digaruk, area kulit yang terasa gatal akan menjadi
kering dan bahkan mengelupas.

 Panu dan kurap


Panu merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini
biasanya banyak tumbuh di daerah lipatan – lipatan kulit yang dipicu oleh
tingkat kelembaban. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini, antara lain,
yaitu berupa : kulit bersisik, berwarna putih untuk panu dan kemerahan untuk
kurap.

 Kusta
Merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan ‘mikrobacterium leprae’.
Kelainan kulit ini muncul dengan ditandai gejala berupa benjolan – benjolan
kecil berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Benjolan ini dapat menyebar
secara berkelompok hingga ke area sekitar mata dan hidung serta dapat
menyebabkan pendarahan.

NAMA KELOMPOK:

 MARIA G. D. KOLO
 MARIANA M. DA COSTA
 SERENA P. RATU
 GREG D. CRESPO MAU
 ALBERTO D. M. KALI

Anda mungkin juga menyukai