Anda di halaman 1dari 5

SISTEM EKSKRESI ; KULIT

Apa itu kulit?

Kulit memiliki sel mesodermal, pigmentasi, atau melanin yang disediakan oleh
melanosit, yang menyerap sebagian radiasi ultraviolet berpotensi berbahaya (UV) sinar
matahari. Hal ini juga mengandung enzim perbaikan DNA yang membantu mengurangi
efek merusak UV, dan orang-orang yang tidak memiliki gen enzim ini mengalami
potensi tinggi kanker kulit. Pigmentasi kulit manusia bervariasi antara populasi secara
mencolok. Hal ini telah menyebabkan klasifikasi orang atas dasar warna kulit sebagai
berikut

• Melanin: Ini berwarna coklat dan hadir dalam zona germinative dari epidermis.
• Melanoid: Ini menyerupai melanin namun hadir difus di seluruh epidermis.
• Karoten: Pigmen ini berwarna kuning sampai oranye. ini ada dalam stratum korneum
sel-sel lemak dermis dan fasia superfisialis.
• Hemoglobin (juga dieja Hb): Hal ini ditemukan dalam darah dan bukan merupakan
pigmen kulit tetapi mengembangkan warna ungu.
• Oksihemoglobin: Hal ini juga ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen
kulit. Ini mengembangkan warna merah.

Lapisan kulit

1. Epidermis
Epidermis merupakan yang terluar dari ketiga lapisan kulit. Ketebalannya
tergantung di mana ia berada di tubuh. Misalnya, lapisan tipis di kelopak mata (0,5
milimeter). Lapisan Ini paling tebal di telapak tangan dan telapak kaki (1,5 milimeter).

Ada lima lapisan epidermis, yaitu:

• Stratum basale: Dikenal juga sebagai lapisan sel basal, yang memiliki sel-sel basal
berbentuk kolom yang membelah dan mendorong sel-sel tua ke permukaan kulit. Sel-
sel tua menjadi rata dan akhirnya mati dan luruh. Begitulah siklus seterusnya.
• Stratum spinosum: Disebut juga sel skuamosa, merupakan lapisan kulit yang paling
tebal. Lapisan ini juga mengandung sel langerhans yang dapat mencegah infeksi.
• Stratum granulosum: Lapisan ini mengandung lebih banyak keratinosit yang
bergerak ke permukaan.
• Stratum lucidum: Lapisan ini hanya ada di telapak tangan dan telapak kaki.
• Stratum korneum: Merupakan lapisan terluar yang akan luruh setiap dua minggu.
Epidermis juga mengandung tiga sel khusus, yaitu:

• Melanosit yang menghasilkan pigmen (melanin).


• Sel Langerhans yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalams istem
kekebalan kulit.
• Sel Merkel yang memiliki fungsi yang belum sepenuhnya dipahami

2. Dermis

Dermis adalah lapisan tengah yang terletak di antara epidermis dan jaringan subkutan.
Lapisan kulit ini berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar minyak dan keringat, ujung saraf,
serta folikel rambut. Lapisan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

• dermis papiler, yang merupakan lapisan atas yang tipis.


• dermis retikuler, yang merupakan lapisan bawah yang tebal.

Ketebalan dermis bervariasi tergantung pada lokasinya di tubuh. Di kelopak mata,


tebalnya 0,6 milimeter. Di bagian belakang, telapak tangan, dan telapak kaki setebal 3
milimeter.

Dermis adalah rumah bagi tiga jenis jaringan berbeda yang ada di seluruh:

• kolagen.
• jaringan elastis.
• serat retikuler.

Dermis juga mengandung beberapa sel dan struktur khusus, termasuk:

• Folikel rambut.
• Kelenjar sebaceous.
• Kelenjar apokrin dan endokrin.
• Pembuluh darah dan ujung saraf.
• Sel-sel Meissner dan sel-sel pipih yang mentransmisikan sensasi sentuhan dan
tekanan.
3. Hipordemis

Jaringan subkutan yang lebih dalam (hipodermis) terbuat dari lemak dan jaringan ikat.
Hipodermis disebut juga sebagai subkutan lapisan adiposa. Lapisan adiposa adalah Jaringan
adiposa yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu dan tekanan. Jaringan
adiposa terdiri dari sel-sel lemak. Lapisan kulit di bawah dermis kadang disebut lapisan
lemak subkutan, subkutis, atau lapisan hipodermis. Hipodermis bukan merupakan bagian dari
kulit, dan terletak di bawah dermis. Lapisan ini berfungsi untuk menempelkan kulit ke tulang
dan otot yang mendasarinya serta menyuplai dengan pembuluh darah dan saraf. Lemak
berfungsi sebagai bantalan dan isolasi untuk tubuh dan agar membuat Anda tetap hangat. Ini
juga menyediakan bantalan yang bekerja seperti peredam kejut yang mengelilingi organ vital
Anda. Ada banyak pembuluh darah yang terkandung di dalam hipodermis. Ini adalah lapisan
yang menempelkan kulit Anda ke otot dan jaringan di bawahnya. Lapisan ini bisa lebih tebal
di beberapa bagian tubuh Anda daripada yang lain dan cenderung ditentukan oleh genetika.

Gangguan pada kulit

Penyakit kulit ada beragam dengan penyebab yang bervariasi. Ada yang disebabkan oleh
reaksi alergi, ada pula yang terjadi karena infeksi jamur hingga bakteri. Begitu pun dengan
gejalanya, dari penyakit kulit yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, penting sekali untuk
kita mengetahui macam-macam penyakit kulit beserta cara mengatasinya.

a) Peradangan pada kulit disebut dermatitis. Kondisi ini terjadi ketika kulit bersentuhan
dengan bahan yang bersifat iritatif atau dengan alergen (zat atau benda yang
menyebabkan reaksi alergi). Gejala dermatitis umumnya berupa gatal, kemerahan,
dan bengkak. Berdasarkan penyebabnya, ada beberapa jenis dermatitis, yaitu:

o Dermatitis kontak iritan

Dermatitis kontak iritan termasuk penyakit kulit yang paling sering terjadi.
Penyakit kulit ini ditandai dengan munculnya ruam, kulit kering, iritasi, atau bahkan
luka lepuh pada area kulit yang bersentuhan dengan zat iritan. Beberapa contoh zat
iritan adalah bahan kimia, pemutih baju, deterjen, alkohol, dan sabun mandi.

o Dermatitis kontak alergi

Gejala dermatitis kontak alergi, seperti kemerahan dan bengkak yang muncul
ketika kulit bersentuhan dengan alergen.
o Dermatitis atopik (eksim)

Eksim ditandai dengan kulit merah, gatal, kering, atau bersisik. Keluhan ini sering
muncul pada kulit di bagian leher, lipatan siku, atau bagian belakang lutut. Jika
digaruk, kulit bersisik bisa mengelupas mengeluarkan cairan. Penyakit kulit jangka
panjang (kronis) yang biasanya dimulai saat bayi ini, sering kambuh secara tiba-tiba
dan kemudian mereda.

o Dermatitis seboroik

Penyakit kulit ini biasanya mengenai area tubuh yang berminyak, seperti wajah,
punggung, dan dada. Gejalanya berupa kulit kemerahan dan bersisik. Jika mengenai
kulit kepala, dermatitis seboroik menyebabkan ketombe yang membandel. Pada bayi,
penyakit kulit ini dikenal sebagai cradle cap.

b) Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan


menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Beberapa penyakit kulit yang disebabkan
oleh gangguan autoimun adalah:

o Psoriasis

Psoriasis merupakan kondisi di mana sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat,


sehingga munumpuk dan membentuk bercak kemerahan disertai sisik berwarna
perak.

o Vitiligo

Vitiligo terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin (pigmen berwarna
gelap) tidak berfungsi. Akibatnya, kulit kehilangan warnanya dan muncul bercak-
bercak putih.

o Skleroderma

Pada skleroderma, kulit menjadi keras dan menebal. Skleroderma bisa hanya
menyerang kulit, tapi bisa juga menyerang pembuluh darah dan organ dalam.
o Pemfigus

Terdapat dua macam pemfigus, yaitu pemfigus vulgaris dan pemfigus


foliaceus. Pemfigus vulgaris ditandai dengan lepuhan yang mudah pecah namun tidak
gatal. Sedangkan pemfigus foliaceus ditandai dengan kulit bersisik atau berkerak, dan
lepuhan kecil yang terasa gatal jika pecah.

o Discoid lupus erythematosus

Ini merupakan penyakit lupus yang menyerang kulit. Gejala discoid lupus
erythematosus meliputi ruam parah yang cenderung memburuk saat terkena sinar
matahari.

c) Penyakit kulit akibat infeksi ini umumnya menular. dan bisa disebabkan oleh:

o Infeksi bakteri
Beberapa penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri di antaranya adalah bisul,
impetigo, kusta, folikulitis (infeksi pada kelenjar rambut), dan selulitis.

o Infeksi virus

Cacar, herpes zoster atau cacar ular, kutil, molluscum contagiosum, dan campak
merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus.

o Infeksi jamur
Jamur biasanya menyerang bagian kulit yang sering lembap. Macam-macam
penyakit kulit karena infeksi jamur adalah kurap, tinea cruris (infeksi jamur di
selangkangan), panu, dan kutu air (infeksi jamur pada kaki).

o Infeksi parasit
Parasit, seperti kutu dan tungau, merupakan jenis parasit yang sering
menimbulkan penyakit kulit, yaitu kudis. Selain kedua jenis parasit tersebut, infeksi
cacing juga bisa menimbulkan penyakit kulit.

Anda mungkin juga menyukai