Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3

DERMATITIS
1. Giska
2. Hesti
3. Luthfi
4. Puteri
5. Try
6. Ressa
7. Rifaldi
8. Devi

2B Keperawatan
Definisi

• Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons


terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen,menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik
(eritema,edema,papul,vesikel,skuama,likenifikasi) dan keluhan gatal. Dermatitis
cenderung residif dan menjadi kronis. (Djuanda Adhi,2010)
• Dermatitis adalah suatu reaksi peradangan kulit yang karakteristik terhadap
berbagai rangsangan endogen ataupun eksogen.
Anatomi Fisiologis

• Anatomi
Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari
pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50- 1,75 m2. Rata- rata tebal
kulit 1-2 mm. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan paling
tipis (0,5 mm) terdapat di penis.
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium,
dan jaringan subkutan atau subkutis.
• Fisiologi
A. Epidermis
Epidermis terbagi atas 4 lapisan:
1. Lapisan basal atau stratum germinativum
2. Lapisan malpighi atau stratum spinosum
3. Lapisan granular atau stratum granulasom dan
4. Lapisan tanduk atau stratum korneum
Pada telapak tangan dan kaki terdapat lapisan tambahan di atas lapisan granular
yaitu stratum lusidum atau lapisan sel- sel jernih. Lapisan basal terdiri dari satu lapis sel-
sel yang kuboid yang tegak lurus terhadap dermis. Di dalam sel terdapat sitoplasma yang
basofilik dengan inti yang besar, lonjong, dan berwarna hitam. Sel- sel basal ini tersusun
sebagai tiang pagar (palisade).
Lanjutan...
Lapisan basal merupakan lapisan paling bawah dari epidermis dan berbatas
dengan dermis. Dalam lapisan terdapat juga melanosit. Melanosit adalah sel dendritik
yang membentuk melanin. Melanosit berasal dari bagian neural embrio. Melanin
berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari. Semua ras mempunyai jumlah
melanosit yang sama. Perbedaan warna kulit bergantung pada kegiatan melanosit.
lapisan malpighi merupakan lapisan epidermis yang paling tebal dan kuat.
Terdiri dari sel- sel poligonal yang di lapisan atas menjadi lebih gepeng. Sel- sel
mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri- duri.
lapisan granular terdiri dari satu sampai empat baris sel- sel berbentuk intan,
berisi butir- butir (granul) keratohialin yang basofilik.
....Lanjutan
Lapisan sel- sel jernih atau stratum lusidum terdiri dari satu lapis sel- sel tanpa
inti.
Lapisan tanduk terdiri dari 20- 25 lapis sel- sel tanduk tanpa inti, gepeng, tipis
dan mati. Pada permukaan lapisan ini sel- sel mati terus- menerus mengelupas tanpa
terlihat.
Histologi selaput lendir adalah sama dengan kulit tetapi tidak mengandung
lapisan granular dan lapisan tanduk, kecuali di dorsum lidah dan palatum.
Epidermis mengandung juga kelanjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus,
rambut, dan kuku. Kelenjar keringat ada 2 jenis yaitu, ekrin dan apokrin.
..Lanjutan
Fungsinya mengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan dengan cara
penguapan. Kelenjar ekrin terdapat di semua daerah di kulit, tetapi tidak terdapat di
selaput lendir.
Seluruhnya berjumlah antara 2 sampai 5 juta. Yang terbanyak ditelapak tangan.
Sekretnya cairan jernih, kira- kira 99% mengandung klorida, asam laktat, nitrogen, dan
zat lain. Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel
rambut. Terdapat di ketiak, daerah anogenital, puting susu, dan aerola.
Kelenjar sebaseus terdapat di seluruh tubuh, kecuali di tapak tangan, tapak kaki
dan punggung kaki. Terdapat banyak di kulit kepala, muka, kening, dan dagu. Sekretnya
berupa sebum dan mengandung asam lemak, kolesterol, dan zat lain.
Lanjutan ...
B. Dermis
Dermis atau korium merupakan lapisan dibawah epidermis dan diatas jaringan
subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang di lapisan atas terjalin rapat (pars
papillaris),sedangkan dibagian bawah terjalin lebih longgar (pars reticularis). Lapisan
pars reticularis mengandung pembuluh darah,saraf,rambut,kelenjar keringat,dan kelenjar
sebaseus.
Etiologi

• Penyebab dermatitis berasal dari luar (eksogen),misalnya bahan kimia (contoh:


sinar dan suhu),mikroorganisme (bakteri dan jamur) dapat pula dari dalam
(endogen),misalnya dermatitis atopik.
Klasiikasi dermatitis :
1. Dermatitis kontak
Peradangan dikulit karena kontak dengan sesuatu yang dianggap asing oleh
tubuh. Terbagi menjadi 2 yaitu,alergi dan iritan.
2. Dermatitis atopik
Peradangan kulit kronis residif disertai gatal yang umumnya sering terjadi
selama masa bayi dan anak.
3. Neurodermatitis sirkumskripta
4. Dermatitis numularis
5. Dermatitis statis
Maniestasi Klinis
1. Dermatitis Kontak
a. Lesi yang muncul pada bagian kulit yang terjadi kontak
b. Untuk Dermatitis kontak alergi, gejala tidak muncul sebelum
24-48 jam, bahkan sampai 72 jam
c. Untuk Dermatitis kontak iritan , gejala terbagi menjadi dua akut
dan kronis. Saat akut dapat terjadi perubahan warna kulit
menjadi kemerahan sampai terasa perih dan lecet. Saat kronis
dimulai dengan kulit yang mengering dan sedikit meradang yang
akhirnya menjadi menebal.
d. Pada kasus berat, dapat terjadi bula (Vesikel) pada lesi kemerahan tersebut
e. Kulit terasa gatal bahkan terasa terbakar
f. Dermatitis kntak iritan ,gatal dan rasa terbakarnya lebih terasa dibandingkan dengan
tipe alergi
2. Dermatitis Atopik (DA)
Ada tiga fase klinis DA yaitu :
a. DA Infantil ( 2 bulan-2 tahun )
DA paling sering muncul pada tahun pertama kehidupan yaitu
pada bulan kedua. Lesi mula-mula tampak didaerah muka
( dahi-pipi ) berupa eriema ,papul-vesikel pecah karna garukan
sehigga lesi menjadi eksudatif dan akhirnya terbentuk krusta.
lesi bisa meluas kekepala , leher, pergelangan tangan dan tungkai.
bila anak mulai merangkak,lesi bisa ditemukan didaerah ekstenor
ekstrimitas. Sebagian penderita sebuh setelah 2 tahun dan sebagian lagi
berlanjut ke fase anak.
b. DA anak ( 2-10 tahun )
Dapat merupakan lanjutan bentuk DA infantil ataupun timbul sendiri
( denovo ) Lokasi lesi dilipatan siku/ lutut , bagian pleksor pergelngan
tangan, kelpak mata dan leher. Ruam berupa papul likenifikasi ,
sedikit sekuama, erosi, hiperkreatsis dan mungkin inepeksi sekunder.
DA berat yang lebih dari 50% permukaan tubuh dapat mengganggu
pertumbuhan .
c. DA pada remaa dan dewasa
Lokasi lesi pada remaja adalah lipatan siku/lutut samping leher ,sekitar
mata . Pada dewasa , distribusi lesi kurang karakteristik, sering mengenai
tangan dan pergelangan tangan ,dapat pula berlkasi setempat misalnya pada
bibir ( kering, pecah, bersisik ) vulva, puting susu atau skalp, kadang-kadang lesi
meluas dan paling parah di daerah lipatan, mengalami likeniikasi.
3. Neodermatitis Sirkumskripta
a) Kulit yang sangat gatal
b) Muncul Tunggal didaerah leher ,pergelangan tangan , lengan bawah, pada atau
mata kaki, kadang muncul pada alat kelamin
c) Rasa gatal sering datang timbul , sering timbul pada saat santai atau sedang
tidur, akan berkurang saat beraktiitas . Rasa gatal yang digaruk akan menambah
berat rasa gatal tersebut.
4. Dermatitis numularis
a) Gatal yang kadang sangat hebat, sehingga dapat
b) Lesi akut berupa vesikel dan papulovesikel ( 0,3-1,0 cm )kemudian membesar dengan cara
berknfluensi atau meluas kesamping , membentuk satu lesi karakteristik seperti uang
logam (coin), eritematosa, dan berbatas tegas.
c) Lambat laun vesikel pecah menjadi eksudasi, kemudian kering menadi krusta kekuningan
d) Ukuran lesi bisa mencapai garis tengah 5cm atau lebih, jumlah lesi hanya dapat 1, dapat
pula banyak dan tersebar,bilateral atau simetris dengan ukuran bervariasi dari miliar
sampai numural bahkan plakat
e) Tempat predileksi biasanya terdapat ditungkai bawah , badan , lengan, termasuk
punggung tangan.
5. Dermatitis statis
a) Bercak-bercak berwarna merah yang bersisik
b) Bintik-bintik merah dan bersisik
c) Borok atau bisul pada kulit
d) Kulit yang tipis pada tangan dan kaki
e) Luka (lesi) kulit
f) Pembengkakan pada tungkai kaki
g) Rasa gatal di sekitar daerah yang terkena
h) Rasa kesemutan pada daerah yang terkena
PENATALAKSANAAN
1. Dermatitis Kontak
• Hindari kontak lebih lanjut dengan zat atau benda penyebab dermatitis kontak.
• Pada tipe iritan, basulah bagian yang terkena dnegan air mengair seara mungkin.
• Ika sampai tradi lecet, tanganilah seperti menangani luka bakar.
• Obat anti histamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan perih yang dirasakan.
• Kortikosteroid dapat diberikan secara topikal, oral, atau intravena sesuai dengan
tingkatan keparahanya.
2. Dermaitis otopik
• Menghindari dari agen pencetus seperti makanan, udara panas atau dingin, bahan-
bahan berbulu
• Hdrsi kulit dengan berbagai enis pelembab anatara lain krim hidrofilik urea 10% atau
pelembab yang mengandung asam laktat dengan knsentrasi kurang dari 5%.
3. Neurodermatitis sirkumskripta
• Pemberian kortikosteroid dan antihistamin oral bertujuan untuk mengurangi reaksi inflamasi
yang menimbulkan rasa gatal.
• Anti-depresan atau anti-anxiety sangat membantu pada sebagian rang dan perlu
dipertimbangkan untuk pemberiannya.
• Jika terdapat suatu infeksi sekunder dapat diberikan antibitik topikal atau oral.
• Perlu diberikan nasehat untuk mengatur emosi dan perilaku yang dapat mencegah gatal dan
garukan

4. Dermatitis numularis
• Bila kulit kering diberi pelembab atau emolien.
• Secara topikal dapat diobati dengan obat anti inflamasi misalnya preparat
terglukokortikoid,takrolimus,atau pimekrolimus.
• Bila lesi masih eksudatif,sebaiknya dikompres dahulu misalnya dengan larutan permanganas
kalikus 1:10.000
5. Dermatitis Statis
• Cahaya berdenyut intens
• Diuretik
• Imunosupresan
• Istirahat
• Kortikosteroid
• Ligasi veskuler
• Pelembab
• Terapi kompresi
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas terganggu akibat spasme otot- otot, pernapasan,
kerusakan neurologis
2. Kerusakan integritas kulit b.d lesi dan reaksi inflamasi
3. Gangguan citra tubuh b.d prasaan malu terhadap penampakan diri dan persepsi
diri tentang ketidak bersihan
4. Nyeri akut b.d lesi kulit
5. Lesi konveksi b.d lesi, bercak- bercak merah pada kulit
Pemeriksaan penunjang

1. Percobaan asetikolin (suntikan dalam intra cutan atau solusio asetikolin


1/5000)
2. Percobaan histamin hostat disuntikan pada lesi
3. pric

Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah: Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin,
globulin
2. Urin: pemeriksaan hispatolgis
3. Biopsi kulit
4. Kultur kulit
5. Uji tempel
Daftar Pustaka
Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction publising
Muttaqin arif, dan Kumala sari.2011.Asuhan Keperawatan Sistem Integumen.
Jakarta: Salemba Medika
Purwanto, Hadi.2016.Modul Keperaatan Medikal Bedah II. Jakarta: Pusdik
SDM kesehatan

Anda mungkin juga menyukai