Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Integumen

Kulit dan struktur aksesorisnya membentuk sistem integumen tubuh. Integumen


berarti menutupi. Karena menyelimuti seluruh bagian luar tubuh,kulit merupakan organ
terbesar tubuh. Kulit rata-rata orang dewasa menyelimuti 1,5 hingga 2m2 dan tebalnya
mencapai 2-3mm. Kulit tersebut organ karena tersusun atas beberapa jaringan,yang masing-
masing memiliki tugas khusus.
Kulit mengandung beberapa jenis jaringan epitel yang sebagian bertanggung jawab
terhadap fungsi perlindungan absorpsi kulit. Kelenjar memberi sekresi dari lingungan internal
tubuh kedunia eksternal. Jaringan ikat melekatkan kulit dengan otot dibawahnya. Jaringan
saraf terintegrasi diseluruh kulit untuk membantu tubuh bereaksi terhadap dunia di sekitarnya
(sensai panas,dingin,nyeri,sentuhan,vibrasi, dan tekanan). Disamping itu,seistem integumen
bergantung pada jaringan,organ, dan sistem lain. Kulit dan struktur aksesorisnya menciptakan
permukaan dinamis untuk berkomunikasi antara gaya internal dan eksternal. ernal dan
eksternal.
Struktur dan Fungsi
Fungsi utama sistem integumen adalah perlindungan, termoregulasi (pengaturan
suhu), motabolisme , sensasi, komunikasi, dan penyimpanan. Kulit menghasilkan zat yang
membantu dalam fungsi perlindungan dan metabolisme. Minyak yang disekresi bertindak
sebagai materi kedap air, sambil melindungi kulit dari kekeringan dan keretakan. Perspirasi
membantu menyingkirkan produk sampah dari dalam tubuh. Kulit memiliki beberapa daya
absorpsi, yang menjadi dasar pemberian obat melalui rute transdermal (melalui kulit). Sel
kulit tertentu juga merupakan komponen penting sistem imun, yang membantu melawan
patogen asing yang menginvasi.
Kulit
Kulit terbagi atas beberapa lapisan. Epidermis menyusun lapisan terluar kulit yang
tipis dan superfisial. Dibawah epidermis terdapat lapisan yang lebih tebal,dermis,yang
mengandung struktur penting rambut,kelenjar,pembuluh darah,dan saraf. Hipodermis
(jaringan subkutan,lapisan lemak) sebenarnya bukan bagian kulit,tetapi di diskusikan disini
karena menyediakan bantalan,menyokomh, menutrisi,dan menginsulasi kulit serta
melekatkan kulit dengan jaringan dan organ dibawahnya. Hipordemis merupakan lapisan
tunggal jaingan lemak dibawah dermis(Dokter Spesialis Kulit disebut ahli Dermatologi)
istilah kutaneus berarti “kulit”
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan pelindung palimg luar kulit (“epi” berarti pada atau
diatas). Epidermis tersusun atas epitel skuamosa (berisik) berlapis yang memiliki beberapa
lapisan. Lapisan tersebut (dari bawah ke atas) meliputi lapisan bassal
(germinativum),spinosum,granulosum,dan kornium (lapisan bertanduk),dengan lusidum
sebagian besar terdapat paada telapak tangn dan kaki
Lapisan paling dalam epidermis,yang tersusun atas sel hidup, stratum bassal,atau
sratum germinativum, yang mngindikasikan perannya dalam menumbuhkan sel baru. Pada
lapisan terdalam epidermis tersebut terjadi mitosis ( pembelahan atau replikasi sel ). Sebagia
besar sel di dalam epidermis adalah keratinosit. Sel tersebut membelah pada lapisan bassal
(bassale) dan mendorong sel tua keluar permukaan tubuh. Dengan demikian, sel hidup pada
bagian dalam epidermis tersebut menggantikan sel luar. Sel bagian dalam dapat
menggantikan seluruh sel bagian luar epidermis dalam 2 hingga 4 minggu. (sel lain pada
epidermis adalah sel merkel yang terlibat dalam sensasi sentuhan,serta melanosit dan sel
Langerhans,yang keduanya di diskusikan dibawah)
Lapisan luar epidermis,startum kornium atau lapisan bertanduk,relatif kedap air dan
menyediakan barier terhadap cahaya,panaas,bakteri,dan zat asing lain. Lapisan ini jauh lebih
tebal pada beberapa bagian tubuh,misalnya pada telapak kaki,dan paling tipis pada kelopak
mata. Lapisan ini mengandung sel mati dari lapisan dibawahnya. Sel ini selalu tergusur
melalui pencucian dan gesekan/friksi. Proses ini disebut deskuamasi .
Setelah deskuamasi, yang tersisa hanya protein, yaitu keratin, gang merupakan
pelindung sejati tubuh. Keratin menciptakan barier kedap air. Sebagian besar mikroorganisme
tidak dapat menembus kulit yang utuh karena adanya keratin.
Melanosit adalah sel di dalam epidermis yang, melalui proses yang rumit,
menghasilkan pigmen melanin. Melanin memberi warna rambut, kulit, dan struktur lain di
dalam tubuh. Di dalam epidermis juga terdapat sel Langerhans, yang merupakan bagian dari
sistem imun kulit. Sel Langerhans membantu mendeteksi benda asing, sebagai bentuk
pertahanan terhadap infeksi. Sel Langerhans juga terlibat dalam alergi kulit.
Epidermis tidak memiliki suplai saraf maupun darah dan tidak menerima nutrisi
secara langsung dari sistem sirkulasi, tetapi epidermis memperoleh nutrisi melalui difusi dari
dermis yang ada di bawahnya. Umumnya, epidermis dan dermis tidak terletak data satu sama
lain. Dermis menjorok me atas hingga epidermis, menyebabkan hubungan pada permukaan
kulit yang terlihat, terutama pada ujung jari, yang dikenal sebagai sifik jari. Hubungan
tersebut memberi beberapa friksi, yang membantu menggenggam objek.
Terkadang, friksi eksternal menyebabkan pemisahan epidermis dan dermis, yang
mengakibatkan akumulasi cairan di jaringan (lepuh). Area yang mengalami lebih banyak
friksi, seperti telapak kaki dan telapak tangan, menyebabkan epidermis di area tersebut
menebal dan membentuk kalus.
Dermis

Dermis, yang dikenal juga dengan korium, adalah “kulit yang sebenarnya”. Dermis
merupakan lapisan kulit yang paling tebal, yang seluruhnya tersusun atas sel hidup. Dermis
menutrisi, memberi bantalan, dan melindungi epidermis yang terus beregenerasi. Dermis juga
berfungsi melindungi ujung saraf dan pembulih darah kecil di dalamnya. Layaknya
epidermis, dermis juga berlapis, dengan lapisan atas atau lapisan papila mengandung
pembuluh darah dan pembuluh limfe, ujung saraf, kelenjar apokrin, folikel rambut, kelenjar
keringat (sudoriferus), dan kelenjar minyak (sebasea) lapisan tersebut juga mengandung
jaringan elastis, elastin, serta kolagen dan fibrin. Lapisan retikular, di bagian dalam dermis,
jauh lebih tebal dan melekat pada jaringan subkutan.
Beberapa tipe jaringan ikat ditemukan pada lapisan dermis, yang terbesar adalah
kalogen (“kola” berarti lem), yang merupakan protein fibrosa yang liat, resistan, dan
fleksibel. Pada kaum muda, kolagen longgar dan elastis. Kolagen mengeras dan kehilangan
elastisitasnya seiring pertambahan usia.
Jaringan Subkutan
Jaringan subkutan (atau hipodermis, lapisan berlemak) merupakan lapisan di bawah
dermis dan di atas lapisan otot. Jaringan ini berfungsi melekatkan lapisan dermis dan
epidermis dengan organ di bawahnya dan membantu memberi bantalan, melindungi, dan
memfiksasi struktur tersebut pada tempatnya. Jaringan ini memiliki fungsi khusus dalam
pembentukan dan penyimpanan liposit (sel lemak) . Jaringan ini juga berfungsi sebagai
insulator panas. Jumlah lemak yang di simpan bergantung pada regio tubuh dan usia, jenis
kelamin, serta status nutrisi individu.
Warna Kulit
Kombinasi tiga pigmen menghasilkan pewarnaan normal pada kulit, yaitu melanin, karoten,
dan hemoglobin.
Melanin adalah pigmen cokelat kehitaman yang dihasilkan oleh melanosit, yang
paling banyak ditemukan pada stratum basale. Individu dari semua ras memiliki jumlah
melanosit yang sama. Perbedaan warna kulit individu bergantung pada jumlah pigmen yang
dihasilkan oleh melanosit. Jumlah melanin yang dihasilkan merupakan refleksi genetik dan
hasil pajanan dari sinar ultraviolet (UV) . Pajanan terhadap cahaya matahari menyebabkan
produksi melanin tambahan, yang membantu melindungi tubuh Dari dampak merusak sinar
UV dan menyebabakan kulit menjadi lebih gelap. Kulit juga mengandung enzim perbaikan
DNA yang membantu membalik kerusakan akibat sinar UV. Jika gen untuk enzim ini tidak
ada, atau jika DNA rusak, individu lebih rentan terkena kanker kulit. Berbentuk paling
berbahaya kanker kulit adalah melanoma maligna.
Individu albino lahir tanpa memiliki kemampuan untuk menghasilkan melanin.
Individu albino sejati memiliki rambut dan kulit yang benar-benar putih. Mata individu ini
tampak merah karena kekurangan pigmen pada iris dan disebabkan oleh bayangan pembuluh
darah pada mata.
Bintik-bintik adalah bercak melanin yang berkelompok, “Liver spot” (noda hitam
tanda penuaan) juga merupakan sekelompok melanin, yang membentuk ruam datar berwarna
cokelat kehitaman saat individu menua. Vitiligo adalah kondisi kulit yang di tandai dengan
bergentinya melanosit memproduksi melanin, yang menyebabkan area setempat menjadi jelas
berwarna putih. Mola (nevus) atau tahi lalat adalah area melingkar pada kulit yang dapat
menonjol. Mola dapat berwarna gelap atau menyerupai daging. Mola biasanya tidak
menunjukkan abnormalitas, tetapi setiap perubahan yang terjadi pada mola harus menjadi
perhatian tenaga kesehatan.
Karoten adalah pigmen kekuningan yang ditemukan pada bagian epidermis dan
dermis. Karoten merupakan prekursor vitamin A, yang membantu mempertahankan jaringan
epitel. Vitamin A sangat penting dalam pertumbuhan jaringan skeletal dan jaringan lunak
yang tepat dan sangat penting untuk penglihatan di malam hari. Karoten cenderung lebih
banyak pada kulit orang Asia.
Hemoglobin merupakan pigmen yang ditemukan dalam sel darah merah. Oksigen
berikatan dengan molekul hemoglobin (Hb, Hgb) dan di bawa oleh sel darah merah. Kendati
hemoglobin bukan merupakan pigmen kulit, warna merah terang dari darah yang kaya
oksigen yang mengalir melalui dermis memberi tonus merah mudah pada kulit, yang lebih
terlihat pada individu berwarna kulit lebih terang.
Struktur Asesori
Rambut, kuku, kelenjar sebasea (minyak), kelenjar keringat (sudoriferus), dan kelenjar
serumen merupakan struktur aksesori (tambahan) utama kulit.
Rambut
Rambut di turunkan dari lapisan lemak subkutan dan menyelimuti hampir seluruh
kulit, kecuali untuk beberapa area, seperti bibir, telapak tangan, telapak kaki, dan penis.
Rambut tebal menyelimuti kulit kepala dan aksila serta pubis individu dewasa. Hormon pria
bertanggung jawab terhadap ketebalan rambut pada seluruh tubuh pria dan memengaruhi
kemampuan mereka untuk menumbuhkan rambut wajah dan dada.
Rambut tersusun atas sel keratin. Bagian rambut yang terlihat, tetapi mati di atas kulit
adalah batang rambut. Bagian yang terletak di bawah kulit adalah akar rambut. Setiap rambut
tumbuh dari sebuah kantong atau gelembung kecil di dalam folikel rambut. Lapisan dermis
kulit memberi nutrisi kepada rambut yang tumbuh. Kelenjar sebasea memberi zat, yaitu
sebum, yang membuat rambut berkilau dan memberi beberapa sifat kedap air. (Produk
perawatan rambut topikal tidak memengaruhi pertumbuhan rambut, hanya penampilan umum
rambut yang terlihat). Rambut tumbuh perlahan (sekitar 1 mm setiap 3 hari). Masing2 polikel
mengandung 1 akar rambut, yang selama hidup, akan terus menumbuhkan rambut.
Normalnya, terdapat sekitar 100.000 folikel rambut pada kepala individu dewasa.
Kebotakan (alopesia) berkaitan dengan penyakit, demam tinggi, setres emosi,
pembedahan, kehamilan, kelaparan, kemoterapi, radiasi atau faktor herediter. Hormon pria
testosteron, berperan dalam pola kebotakan pada pria. Wanita sehat jarang menjadi benar-
benar botak, kendati mereka dapat mengalami penipisan rambut seiring penambahan usia
(kerontokan rambut pada kemoterapi kanker berkaitan dengan pengaruh hormonal dan
gangguan sintesis DNA).
Warna rambut ditimbulkan oleh tipe dan jumlah melanin pada lapisan rambut.
Semakin banyak melanin, semakin gelap warna rambut. Rambut berwarna merah di sebabkan
oleh pigmen yang memiliki dasar zat besi (trikosiderin). Keriting pada rambut bergantung
pada bentuk polikel rambut. Rambut lurus berbentuk bulat, yang tumbuh keluar dari polikel
yang bulat. Rambut keriting bengkok, penampang melintangnya berbentuk oval dan tumbuh
keluar dari folikel oval.
Di sekeliling setiap folikel terdapat otot polos kecil, yang di sebut arrector pili
(tunggal: arrectores pilorum). Distimulasi oleh dingin atau ketakutan, otot involunter tersebut
berkontraksi, membuat rambut berdiri tegak. Penomena ini memberi tampilan “merinding”
(refleks pilomotor) pada kulit. Rambut yang berdiri tegak ini memberi “bantalan udara” pada
kulit, sebuah mekanisme perlindungan yang memberi efek insulasi pada tubuh. (Pada hewan,
mekanisme ini membuat hewan tampak lebih besar dan menakutkan).
Fungsi utama rambut adalah perlindungan. Rambut kulit kepala memberi
perlindungan terhadap sinar matahari dan menginsulasi dingin. Mulu mata dan kelopak mata
memiliki tujuan khusus melindungi mata dari partikel debu dan perspirasi. Rambut di lubang
hidung memberi perlindungan terhadap objek yang terhirup, seperti partikel asing atau
serangga. Rambut di saluran telinga memiliki fungsi yang sama dengan rambut pada lubang
hidung.
Secara klinis, rambut dapat mengungkap beberapa kondisi yang menyimpang. Sampel
rambut dapat lebih akurat mengungkap pajanan lingkungan terhadap logam berat, beberapa
obat, atau racun di banding spesimen darah. Tekstur rambut juga mengungkap status nutrisi
individu. Sampel yang mengandung folikel rambut atau akar rambut mengungkap DNA
sehingga dapat digunakan untuk tujuan identifikasi.
Kuku
Kuku melindungi ujung jari tangan dan ujung kaki yang sensitif. Kuku membantu
individu menggenggam dan mengambil objek. Kuku merupakan packed cell stratum
korneum epidermis yang padat.
Perubahan kuku terjadi pada matriks kuku. Sel baru mendorong sel tua menjauhi
bantalan kuku dalam kecepatan sekitar 1 mm per minggu. Kuku jari tangan yang hilang
akibat trauma baru tumbuh kembali dalam waktu sekitar 3-5 bulan, sementara kuku jari kaki
baru dapat tumbuh kembali dalam 12 sampai 18 bulan setelah trauma. Kuku terus tumbuh
asalkan sel hidup dibantalan kuku tidak rusak.
Kuku normalnya menunjukan tonus merah muda tersebab oleh area yang kaya
vaskular pada jari. Saat tekanan lembut di berikan dan di lepaskan, warna kuku menjadi
keputihan, terapi cepat kembali menjadi merah muda. Kuku yang tidak sehat dapat
menunjukan status sirkulasi yang buruk, defisiensi nutrisi berat, dan masalah emosi.
Kelenjar Minyak atau Sebasea
Kelenjar sebasea (kelenjar minyak ) terletak di dekat folikel rambut, yang menjadi
tempat drainase kelenjar tersebut. Sebum adalah sekresi minyak dari kelenjar ini sebelum
menelusuri permukaan kulit melalui folikel rambut. Sabum membantu membuat kulit lembut
dan rambut berkilau. Sebagai mekanisme pertahanan, sebum mencegah kekeringan kulit
sehingga melindungi kulit dari pecah-pecah. Area pecah-pecah pada kulit mengandung invasi
dari mikroorganisme dan zat lain. Sebum juga membantu lapisan atas epidermis (stratum
korneum) menjadi kedap air. Aktivitas kelenjar sebasea meningkat saat pubertas. Sebelum
radang atau infeksi kelenjar, yang umum di kenal dengan jerawat.
Kelenjar Keringat atau Sudoriferus
Kelenjar sudoriferus (kelenjar keringat) terletak di dermis. Satu inci kulit
mengandung 750 hingga 2000 kelenjar keringat. Terdapat tiga kelenjar yaitu, apokrin, ekrin,
dan kelenjar mamae. Dua tipe pertama kelenjar tersebut berespons terhadap panas dan stres.
Tubuh anda selalu berkeringat, sering kali dalam jumlah yang sangat sedikit.
Kelenjar keringat apokrin menjadi aktif selama pubertas, menyekresi keringat yang
kental, berminyak, dan menyerupai susu ke dalam folikel rambut. Kelenjar apokrin paling
banyak ditemukan pada aksila, regio pubis, areola payudara, saluran telinga luar, dan kelopak
mata. Bau khas yang dihasilkan kelenjar ini memberi wangi individual pada setiap orang.
Bakteri permukaan kulit menyebabkan kelenjar keringat apokrin menimbulkan bau tidak
sedap. “keringat dingin” terjadi ketika stres emosi, seperti ansietas atau ketakutan,
menstimulasi kelenjar ini.
Tipe kedua, kelenjar keringat ekrin, merupakan kelenjar yang di distribusikan secara
luas ke seluruh tubuh, tetapi terutama banyak ditemukan di bibir atas, dahi, punggung,
telapak tangan, dan telapak kaki. Kelenjar ekrin menyekresi keringat ke dalam banyak duktus
yang bermuara pada pori (lubang halus pada kulit) dan berespons terhadap stimulus panas
dari luar dan dalam. Perspirasi (keringat) hampir 100% air, dengan sedikit urea, asam urat,
garam, dan elemen lain. Fungsi utama perspirasi adalah membantu pengaturan suhu tubuh
dengan memberi efek pendinginan. Perspirasi juga melembapkan permukaan kulit dan
menyekresi produk sampah melalui pori kulit. Pada beberapa kondisi penyakit, kulit
meningkatkan kapasitasnya sebagai organ ekskresi , yang dapat menjadi tanda patologi.
(Diaforesis merujuk pada perspirasi berlebihan).
Kelenjar mamae merupakan tipe ketiga kelenjar sudoriferus khusus. Kelenjar tersebut
menyekresi ASI.
Kelenjar Serumen
Kelenjar serumen merupkan kelenjar khusus yang ditemukan hanya di kulit saluran telinga
luar, saluran yang menuju bagian dalam telinga. Fungsi kelenjar ini adalah untuk melindungi
membran timpani (gendang telinga), yang sangat penting untuk pendengaran. Akumulasi
serumen (lilin telinga) yang berlebihan dapat menghambat pendengaran dan meingkatkan
infeksi pada saluran telnga. Kandungan kelembapan serumen beragam pada masing-masing
individu yang berasal dari latar belakang entrik berbeda.
FISIOLOGI SISTEM
Fungsi sistem integumen banyak, tetapi yng paling penting adalah fungsi perlindungan.
PERLINDUNGAN
Kulit dan struktur aksesorisnya melindungi tubuh dari patogen dan zat asing lain, mencegah
invasi ke dalam lingkungan internal. Kulit lebih lanjut melindungi tubuh dengan menghambat
kehilangan cairan tubuh, membantu pengaturan panas, dan mengekskresi produk sampah.
Sel Langerhans merupakan bagian dari sistem imun adaptif.
TERMOGULASI
Sistem integumen, bersama dengan paru, juga bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyeimbangkan suhu tubuh internal melalui sebuah proses yang disebut termogulasi. Suhu
tubuh harus tetap relative konsisten (sekitar 37◦C) agar semua sistem lain berfungsi secara
tepat. Suhu tubuh merupakan indicator perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh individu.
Salah satu teknik keperawatan yang penting adalah mengukur suhu tubuh secara adekuat.
Tubuh kehilangan panas melalui empt proses, yaitu : radiasi, konveksi, evaporsi, dan
konduksi. Kulit mempertahankan panas melalui mekanisme menggigil dan merinding serta
mengeluarkan panas melalui kelenjar keringat.
Mekansme kehilangan panas
Jika tubuh terlalu hangat, pesan dikirim dari hiotalamus di otak. Kapiler dermal mengalami
diatasi (melebar), dan aliran darah ke permukaan kulit semakin banyak. Karena lebih banyak
darah dibawa ke permukaan, panas tubuh hilang ke udara sekitar melalui radiasi, konveksi,
evaporasi, atau konduksi.
Radiasi. Manusia dan hewan memancarkan sinar panas inframerah melalui radiasi,
persentase besar panas tubuh individu hilang melalui kepala Karena kepala berfungsi dalam
cara yang sama dengan cerobong asap.
Konveksi. Dalam mekanisme konveksi, panas dipindahkan dan dilepaskan dari permukaan
(kullit) ke gas (udara) sekitar. Sebagai contoh, aliran udara (mis., kipas angin) dapat
memindahkan udara hangat menjuhi permukaan kulit.
Evaporasi. Evaporasi adalah pengembalian air ke udara melalui penguapan. Air dari
permukaan tuhun dapat berupa persepsi (keringat) atau air dari sumber luar, seperti shower.
Evaporasi air menyebabkan efek pendinginan. Tubuh biasanya kehilangan sekitar 500
mililiter air per hari akibat evaporasi yang tidak disadari. Terlalu banayak kehilangan air
dapat menyebabkan dehidrasi.
Konduksi. Konduksi adalah pemindahan pans dari satu objek ke objek lain melalui kotak
langsung. Dibanading tiga mekanisme sebelumnya, konduksi merupakan mekanisme yag
tidak terlalu bermakna dalam pemindahan pans dari tubuh; tetapi, di dalam tubuh, banyak
panas internal dipindahkan melalui konduksi ke kulit melalui pembuluh darah. Saat tubuh
kontak dengan benda yang lebih dingin.
Mekanisme produksi dan pemeliharaan panas
Konstriksi pembuluh darah, menggigil, dan merinding merupakan proses termogulasi
yang membantu menghangatkan tubuh. Saat tubuh menjadi terlalu dingin, kapiler kulit
mengalami kontriksi (menyempit), mengurangi kehilangan panas melalui kullit. Kontriksi
kapiler superfisial ini juga menyebabkan warna kulit berubah dari warna normal menjaid
lebih pucat. Aksi reflex menggigil mmbantu menghasilkan panas tambahan dan merinding
membuat rambut kulit berdiri untuk meningkatkan insulasi. Semakin banyak lemk subkutan
pada individu, kemampuan tubuh untuk menginsulasi diri semakin baik.
KOMUNIKASI DAN KESADARAN SENSORI
Kulit menerima stimulus dari dunia luar, yang memberi interaksi dinamis antara
lingkungan eksternal dan internal (kesadaran sensori) ini merupakan bagian dari peran kulit
dalam memberikan getaran dan kepuasan serta . ujung saraf pada dermis menangkap rasa
nyeri dan kepuasan. Reseptor saraf pada kulit juga merasakan panas dan dingin, getaran, dan
kkepuasan Serta Mengantarkan stimulus tersebut ke otak, beberapa area lebih sensitif
dibandingkan area lain, seperti ujung jari. Tubuh dapat bereaksi dengan respon refleks,
misalnya dengan menarik tangan dari kompor yang panas atau potongan logam yang beku.
(reaksi yang tidak disadari ini didiskusikan dalam bab-bab terakhir).
Kulit juga dapat mendeteksi sensasi nyaman. Kulit mengenali sentuhan kasih seorang
teman. Kulit dan pembuluh darah terlibat dalam bercumbu, bercinta, dan respon seksual.
Banyak komunikasi diantara bayi baru lahir dan orang tua mereka terjadi melalui sensasi
sentuhan. Perawat juga menggunakan sentuhan dalam cara terapeutik dalam merawat klien.
Komunikasi juga terjadi melalui gerakan wajah dan perubahan warna kulit. Sebagai contoh,
rasa malu biasanya mengubah warna kulit menjadi lebih merah atau lebih gelap. Sebuah
senyuman dipahami oleh semua individu.
Dampak Penuaan Pada Sistem Integumen
Dampak utama penuaan pada sistem. Perubahan normal dipengaruhi oleh faktor
herediter, kebiasaan diet, pajanan sinar matahari, kebiasaan merokok, tingkat hidrasi, dan
kesehatan umum.
Seiring penuaan, kulit cenderung kering dan sering kali tampak bersisik. Kulit tampak
transparan atau tembuh cahaya, dan akibat kehilangan lemak subkutan (dibawah kulit), kult
dapat kendur dan keriput. Turgor (tonus) kulit berkurang; area yang dicubit tidak lagi segera
kembali keposisi semula. Kelenjar pada kulit mengalami penurunan fungsi sekresi; oleh
sebab itu, lansia lebih sedikit berkeringat dan memiliki kulit yang tidak berminyak. Rambut
menjadi lebih kasar dan bertambah banyak pada area, seperti hidung, telinga, dan alis mata.
Pola kebotakan pada pria umum terjadi. Wanita dapat mengalami hirsutisme (rambut wajah).
Kulit lansia lebih rapuh dan lebih rentan terhadap kerusakan dibandingkan kulit
individu muda. Kulit kehilangan elastisitasnya, sebagian akibat gangguan sirkulasi. Secara
umum, kulit yang menua menjadi lebih tipis, pergantian epidermis berkurang, dan jumlah sel
protektif juga berkurang. Akibatnya, banyak lansia lambat sembuh dan beresiko lebih tinggi
terhadap ulkus dekubitus, infeksi jamur atau virus , dan kanker kulit. Kehilangan lemak
subkutan menghilangkan beberapa fungsi insulasi kulit; panas lebih cepat hilang. Untuk itu,
lansia seringkali mengalami kesulian untuk tetap hangat.
Pemeliharaan Kulit Sehat
Bebagai fungsi kulit (dan struktur terkait) membuat kulit menjadi organ tubuh yang
sangat penting. Kulit membutuhkan nutrisi dan hidrasi agar tetap berfungsi baik. Pajanan
sinar matahari dapat berbahaya; perjalanan berlebihan dapat menyebabkan luka bakar,
penuaan prematur kulit, atau kanker kulit. Rekomdasi untuk membatasi pajanan sinar
matahari tertera dalam kotak dibawah. Tabir surya menggunakan SPF (Sun Protection
Factor), minimal SPF 15, membantu (pendidikan kesehatan klien 16-1).

Anda mungkin juga menyukai