Anda di halaman 1dari 8

A.

STRUKTUR
1. Epidermis
Salah satu lapisan anatomi kulit adalah epidermis. Epidermis adalah struktur
kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi karena
peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa manusia
menghasilkan sekitar 500 juta sel kulit mati tiap harinya yang menyebabkan
lapisan kulit paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Di sinilah
fungsi epidermis bekerja.
Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah:
1. Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar
epidermis, sel-sel kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai lapisan
kulit paling luar dalam waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit
mati.
2. Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang
memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin
adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).
3. Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis
memproduksi keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri,
parasit, virus, hingga panas yang menjadi penyebab kulit kering.
Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sublapisan kulit, yaitu:
a. Stratum korneum, lapisan kulit epidermis paling atas yang memproduksi
keratin.
b. Stratum lucidum, lapisan kulit yang berfungsi memproduksi keratin lebih
banyak.
c. Stratum granulosum, tempat bagi sel-sel kulit menghasilkan lemak dan
molekul lainnya.
d. Stratum spinosum, keratinosit yang terbentuk akan berikatan dengan
sambungan interseluler yang disebut desmosom.
e. Stratum germinativum (stratum basal), tempat produksi keratinosit yang
utama.
Meski anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit,
ada beberapa lapisan sel nonkeratinosit yang juga berada di lapisan kulit epidermis,
yaitu:
 Sel melanosit. Sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna
kulit. Semakin banyak melanin yang diproduksi maka warna kulit manusia
akan semakin gelap.
 Sel Langerhans. Sel yang berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit.
 Sel merkel. Sel yang berfungsi sebagai salah satu reseptor kulit.
Pada lapisan epidermis paling bawah terdapat lapisan kulit tipis bernama
membran dasar yang memisahkan antara area kulit ini dengan lapisan dermis. Area
kulit yang dimaksud adalah dermo-epidermal.
2. Dermis
Lapisan anatomi kulit berikutnya adalah dermis. Dermis adalah lapisan kulit
yang berada di bawah epidermis. Dermis merupakan lapisan kulit yang paling tebal
karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak
(kelenjar sebasea), folikel rambut, hingga saluran limfe. Lapisan kulit dermis
sebagian besar terdiri dari sejenis protein yang disebut kolagen. Fungsi kolagen
adalah membuat kulit terlihat kenyal dan kencang.
Berbagai fungsi kulit dermis adalah sebagai berikut:
 Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis, terdapat ujung-ujung
saraf dengan reseptor yang berfungsi mengirimkan sinyal kepada otak untuk
merasakan sensasi sentuhan, sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain.
 Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan untuk menurunkan
suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap terasa lembap dan lembut.
 Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di lapisan kulit dermis
berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit
kepala, wajah, dan seluruh tubuh.
 Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain mengalirkan nutrisi dan
oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis juga membantu mengatur suhu
tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan
panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan
panas.
 Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah bagian
penting sistem imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya infeksi.

3. Hipodermis atau lapisan subkutan


Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau lapisan subkutan
atau subkutis. Hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam.
Pada lapisan subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin
(sejenis protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah
mengalami peregangan).
Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah melindungi tubuh dari panas
dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang,
otot, dan organ dalam tubuh. Selain mengandung lemak, di lapisan kulit
hipodermis juga terdapat banyak pembuluh darah.
Selain tiga lapisan kulit utama di atas, struktur anatomi kulit juga meliputi
bagian-bagian kulit lainnya, seperti:
4. Folikel rambut dan batang rambut
Folikel rambut adalah kantong kecil pada kulit sebagai tempat rambut
tumbuh. Folikel rambut biasanya terletak di lapisan kulit epidermis dan dermis.
Fungsi folikel rambut adalah untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh
di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh.
Rambut membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera.
Folikel rambut terhubung dengan otot arrector pili (otot rambut), yakni otot kecil
yang saat berkontraksi dapat menyebabkan rambut menjadi tegak dan merasakan
sensasi “merinding”. Sementara, batang rambut adalah struktur kulit yang letaknya
berada di atas permukaan kulit.
5. Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
Kelenjar minyak atau dikenal dengan kelenjar sebasea adalah suatu kelenjar
kecil pada kulit yang bentuknya menyerupai karung. Fungsi kelenjar minyak
adalah melepaskan sebum (minyak) ke folikel rambut serta melapisi dan
melindungi batang batang rambut agar tetap lembap. Kelenjar sebasea terletak
pada lapisan kulit dermis.
6. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak pada lapisan epidermis.
Sesuai namanya, fungsi kelenjar keringat adalah menghasilkan keringat yang
dikeluarkan oleh lapisan subkulit kecil (stratum korneum) ke permukaan kulit.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yakni:
 Kelenjar ekrin, yakni kelenjar keringat utama pada kulit manusia. Kelenjar
ekrin menghasilkan cairan encer dan tidak berbau, sebagian besar terdiri dari
air dan natrium klorida. Kelenjar keringat ini bisa ditemukan di dahi, serta
telapak tangan dan kaki.
 Kelenjar apokrin, yakni kelenjar keringat yang lebih besar. Umumnya dapat
ditemukan pada area tubuh yang terdapat folikel rambut, seperti area ketiak
dan kemaluan. Kelenjar keringat ini mampu menghasilkan cairan yang
berbau.
7. Pembuluh darah dan ujung saraf
Kulit juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan nutrisi dan
oksigen ke dalam sel-sel pembentuk kulit sekaligus mengangkut limbah dan
karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, ujung saraf berfungsi
mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, kesemutan, mati rasa, atau
sensasi terbakar.

B. FUNGSI
Secara umum, ada enam fungsi kulit bagi tubuh, yaitu:
1. Melindungi tubuh
Fungsi kulit yang paling utama adalah melindungi tubuh bagian dalam,
seperti tulang, organ, otot, sendi, saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat tubuh.
Kulit juga berperan sebagai pelindung alami tubuh dari paparan radiasi, zat
beracun, serta beragam virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab infeksi.
2. Menjaga suhu tubuh
Kulit juga berperan sebagai penjaga suhu tubuh, sebab dalam lapisan kedua
kulit atau dermis terdapat saraf dan kelenjar keringat yang berfungsi untuk
merespons perubahan suhu tubuh.
Saat Anda sedang kepanasan atau stres, kulit akan menjaga suhu tubuh pada
kisaran normal dengan cara mengeluarkan keringat dan bila Anda sedang
kedinginan, pembuluh darah di kulit akan menyempit guna menahan panas tubuh.

3. Menyimpan lemak
Kulit juga berfungsi sebagai pusat penyimpanan lemak. Lemak pada
jaringan kulit bertugas untuk melindungi tubuh dari suhu panas dan dingin serta
menyangga jaringan otot dan tulang.
4. Menghasilkan vitamin D alami
Kulit juga berfungsi untuk menghasilkan vitamin D secara alami dengan
bantuan sinar matahari atau sinar UV. Vitamin ini diketahui baik untuk menjaga
kesehatan tulang dan mencegah kanker.
5. Menjadi indra peraba
Kulit terdiri atas saraf sensorik yang berfungsi sebagai indra peraba. Berkat
adanya saraf tersebut, kulit menjadi senstif terhadap berbagai rangsangan dari luar,
mulai dari suhu panas atau dingin, sentuhan, getaran, tekanan, hingga rasa nyeri
akibat cedera atau infeksi.
6. Mendukung penampilan
Sebagai organ terluar, kulit dapat mendukung penampilan sekaligus menjadi
daya tarik tersendiri. Selain itu, kulit yang sehat, lembut, dan terjaga juga dapat
meningkatkan rasa percaya diri orang yang memilikinya.

C. MEKANISME KERJA
Proses pengeluaran keringat dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus
merupakan sistem saraf pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim
bradikinin. Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk
mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat
juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah.
Mekanisme pengeluaran keringat pada kulit adalah setiap harinya manusia
dewasa mengeluarkan keringat sekitar 225 ml. Semua keringat yang dihasilkan
berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar pada seluruh lapisan
dermis. Pengeluaran keringat dalam mengatur suhu tubuh terjadi akibat dari kerja
sama antara kelenjar keringat dan pembuluh darah dengan hipotalamus di otak.
Mekanisme pengeluaran keringat oleh tubuh, di antaranya:
 Pertama, saat rangsangan dengan cuaca panas muncul menyebabkan
peningkatan suhu pembuluh darah.
 Kedua, rangsangan tersebut memakan diterima hipotalamus dan
memberikan respons dengan mengaktifkan pusat pendingin di otak.
 Ketiga, hipotalamus akan mengaktifkan proses pendinginan suhu dengan
cara merangsang pengeluaran keringat oleh kelenjar keringat serta
merangsang pelebaran pembuluh darah.
 Keempat, pengeluaran keringat dan pelebaran pembuluh darah dapat
menurunkan suhu tubuh sehingga kembali seimbang.
Rangkaian tersebut dapat bekerja sebaliknya saat terdapat rangsangan berupa
rendahnya suhu tubuh sehingga pengeluaran keringat dihentikan.

D. GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA KULIT


1. Xerosis
Keadaan kulit yg tampak kering dan kasar, keadaan ini biasa terjadi
diseluruh tubuh terutama pada tungkai bawah, Diakibatkan oleh kelembapan kulit
yang rendah, kelainan ini ditandai adanya rasa gatal sehingga terjadi peradangan
permukaan kulit. Cara menanganinya adalah mengunakan pelembab menghindari
alkohol, kafein dan tembakar.
2. Jerawat
Keadaan abnormal pada kulit akibat produksi kelenjar minyak berlebihan
mengakibatkan penyumbatan pada saluran folikel rambut dan pori-pori biasanya
terjadi di wajah, dan menyebabkan kulit menjadi meradang. Cara menanganinya
adalah menggunakan masker / obat salep dan antibiotik.
3. Biang keringat
Gangguan ini ditandai adanya bintil-bintil kecil bewarna merah menonjol pada
kulit. Diakibatkan karena saluran keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang
tidak terbuang sempurna selain itu. sumbatan ini dapat dipicu oleh bakteri
Staphylococcus epidermis. Cara menanganinya adalah mengompres bagian yang
mengalami ruam dengan es batu dan membersihkan biang keringat di air mengalir.
4. Campak (Rubella)
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya terjadi pada anak
& gegalanya muncul demam, pilek, bersin, badan lesu, dan sakit kepala ruam
berwarna merah kecoklatan akan terlihat setelah beberapa hari. Bercak ini dimulai
di tulang belakang telinga sekitar kepala dan leher. Cara menanganinya adalah
vaksin campak di di Bidan / dokter.

5. Cacar air
Disebabkan oleh virus varicella zoester yang dipercayai terjadi sekali seumur
hidup penyakit ini terjadi pada anak-anak dengan gejala ruam gatal diseluruh tubuh
dan muncul bintik merah muda yang berisi air. Dapat menular melalui sentuhan
lendir / ludah dari orang. Cara menanganinya adalah berobat ke dokter, memakai
pelembab dan mandi oatmeal.
6. Herpes
Penyakit yg ditandai munculnya lepuhan pada kulit yang berwarna kemerahan
berisi cairan terjadi karena simplex virus (HSV) dan virusnya dapat bertahan
seumur hidup dalam tubuh seseorang. Cara menanganinya adalah berobat ke
dokter.
7. Lentigo
Ditandai adanya bercak hiperpigmentasi pada kulit berwarna cokelat hitam, jika
terjadi pada kulit yang terkena sinar matahari disebut solar lentigo. Cara
menanganinya adalah mengoleskan krim pencerah yang mengandung
hydroquinone sesuai takaran dokter.
8. Kanker kulit
Pertumbuhan sel-sel kulit bersifat ganas (tidak terkendali) kanker ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain paparan zat karsinogenik, sinar uv,
menurunnya daya tahan kulit, dan berkurangnya melanosit. Cara menanganinya
adalah menggunakan salep/obat. Jika sudah parah dapat kemoterapi, radiase
maupun oprasi.
9. Eksim /Dermatitis
Ditandai dengan kulit meradang dan iritasi. Jika dibiarkan menimbulkan rasa
gatal dan memicu infeksi, perlu diobati untuk menghilangkan rasa gatal. Cara
mengobati menggunakan pelembab kulit, maupun menggunakan salep steroid
dengan resep dokter.

10.Skabies
Penyakit yang diakibatkan oleh reaksi alergi tungu. Penyakit ini ditandai
dengan timbulnya gatal pada malam hari tampak lepuh kecil, serta terjadi abrasi
akibat garukan dan goresan di ruam. Cara menanganinya adalah mencuci dengan
air panas, mengunakan obat Antiparasitik.
11.Kusta/lepra
Penyakit infeksi kronis diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium lepra. Jika
tidak segera ditangani mengakibatkan kerusakan pada kulit, saraf, anggota gerak
dan mata. Cara menanganinya adalah ke dokter, menggunakan steroid dan
antibiotik dengan resep dokter.

Anda mungkin juga menyukai