Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INDERA

Penginderaan adalah organ-organ yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan


yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karena itu disebut
eksoreseptor.
Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan menerima jenis rangsangan
tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan
rasa dari organ indra menuju ke otak tempat perasaan ini di tafsirkan. Indra mempunyai sel-
sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan.
Indra yang kita kenal ada lima, yaitu:
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung).
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh
karenanya disebut eksoreseptor . Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan
dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya,
disebut interoreseptor. Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon,
ligamentum, sendi,dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya.
Akan tetapi,sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor
yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.

KULIT.
Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam tubuh dari lingkungan
luar. Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m2 dan beratnya sekitar 15% dari berat badan
secara keseluruhan.
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan yang berupa sentuhan, tekanan, sakit,
panas dan dingin.
Kulit juga memiliki sensitivitas yang bervariasi dikarenakan reseptor (penerima) pada kulit
tidak sama rata pada setiap bagian kulit. Sensitivitas atau kepekaan kulit bergantung pada :
 Ketebalan Epidermis
Semakin tipis suatu lapisan epidermis dari kulit tersebut maka ia akan lebih sensitif
terhadap rangsangan, dan begitu juga sebaliknya.
 Bilangan Reseptor
Semakin banyak bilangan reseptor pada bagian kulit tersebut maka ia akan semakin
sensitif terhadap rangsangan, dan begitu sebaliknya.
Contohnya: Pada ujung jari, wajah (pipi) dan leher sensitifitasnya (kepekaanya) tinggi karena
lapisan epidermis nya yang tipis dan banyak terdapat reseptor pada bagian ini , sementara
kulit punggung sensitivitasnya rendah karena lapisan epidermis nya tipis dan sedikit reseptor
pada bagian ini.
A. STRUKTUR KULIT.

Kulit terdiri atas tiga bagian utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis
terdiri dari stratum korneum yang kaya akan keratin, stratum lucidum, stratum granulosum
yang kaya akan keratohialin, stratum spinosum dan stratum basal yang mitotik. Dermis terdiri
dari serabut-serabut penunjang antara lain kolagen dan elastin. Sedangkan hipodermis terdiri
dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

1. Epidermis
Jaringan epidermis biasa disebut juga jaringan pelindung. Pengertian jaringan epidermis
adalah lapisan jaringan paling luar yang berfungsi sebagai pelindung atau menutupi seluruh
organ. Epidermis memiliki struktur tipis yang terdiri dari banyak lapisan sel sehingga
membentuk epitel berlapis dan pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah maupun sel
saraf.
Tersusun atas 4 lapisan yaitu:
 Stratum korneum (lapisan tanduk / lapisan luar)
Terdiri dari sel yang tipis, datar seperti sisik dan terus menerus dilepaskan karena
terdiri dari sel-sel mati. Lapisan ini terkikis akibat trauma harian, mengandung 80
persen terdiri dari keratinyang akan diperbarui setiap 35 hari. Lapisan ini berfungsi
untuk melindungi, menjaga kelembapan dan mempertahankan elastisitas kulit dan
melindungi lapisan dibawahnya daari udara-udara kekeringan.
 Stratum lucidum
Lapisan ini memiliki sel yang berbatas tegas tetapi tidak memiliki inti, berwarna
terang dan hanya terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan. Stratum lusidum
berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar UV.
 Stratum granulosum
Terdiri dari sel yang jelas tampak berisi inti dan granulosum, memiliki sel-sel
granular yang pipih dan berpastisipasi aktif dalam proses keratinasasi, menghasilkan
bahan lilin yang membantu dalam pelindung air pada kulit. Stratum granulosum
berfungsi untuk proses awal pembentukan keratinisasi (pembentukan keratin) dan
membantu proses kematian sel.
 Stratum spinosum (lapisan berduri / lapisan malphigi)
Terdiri daei 5-15 lapisan sel poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya
proses mitosis dan lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Stratum spinosum
berfungsi untuk proses sintesis protein secara aktif dan pembentukan sel-sel baru dn
didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum.

2. Dermis

Dermis adalah yang kedua, atau menengah dari lapisan kulit seseorang. Lapisan ini
mengandung serat kolagen dan elastin, yang merupakan protein penting. Kolagen dan elastin
di lapisan kulit ini membentuk lapisan mesh seperti yang tahan lama. Dermis juga
mengandung fibroblast, sel-sel yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan kulit,
pembuluh darah kecil yang disebut kapiler, dan kelenjar getah bening.
Selain itu, dermis mengandung kelenjar sebasea, folikel rambut, kelenjar keringat, dan
saraf.
Orang-orang tidak dapat melihat dermis karena berada di bawah epidermis (lapisan
atas kulit) dan tersembunyi dari pandangan. Fakta bahwa dermis tersembunyi dari pandangan
tidak membuatnya kurang penting. Namun lapisan kulit ini lebih tebal dari lapisan terluar dan
memiliki tugas memberikan kelenturan kulit dan kekencangan.
Hal ini juga membantu tubuh mempertahankan suhu dan bahkan mengirim nutrisi ke
bagian epidermis. Karena dermis mengandung saraf, juga membantu seseorang untuk
mengenali berbagai sensasi, termasuk nyeri, sentuhan, dan kehangatan atau dingin.
Pada lapisan dermis kulit terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf
sensoris dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.

Pada umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu jenis rangsangan
saja. Tipe rasa dan jenis reseptor itu adalah :
1. Korpuskula Pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
2. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba.
3. Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf perasa panas.
4. Korpuskula Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.
5. Korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf perasa tekanan dan sentuhan.
6. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri.
7. Lempeng Merkel merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan
3. Hipodermis
Terdiri dari lemak yang berfungsi untuk cadangan makanan, menahan panas
tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.

B. FUNGSI KULIT
A. Kulit sebagai organ pengatur panas,
Suhu tubuh orang selalu tetap, meskipun terjadi perbedaan atau perubahan suhu
di lingkungannya. Suhu tubuh yang selalu tetap tadi diatur oleh pusat pengatur panas
suhu normal tubuh yaitu, suhu visera dan otak ialah, 36-37,5 derajat.
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua
cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada
saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta
memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari
tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit
keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi
pengeluaran panas oleh tubuh..

Kulit adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh, selain
panas hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui feses dan urine.
Panas dilepas oleh kulit dengan cara:
 Penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang
mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
 Pancaran, panas dilepas pada udara sekitarnya.
 Konduksi, panas dialihkan kebenda sentuh.
 Konveksi, pengaliran, mengalirnya udara yang panas.

B. Kulit sebagai indera peraba


Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit,
berbeda-beda sesuai ujung saraf yang dirangsang. Didalam kulit terdapat tempat
perabaan yaitu, beberapa sensitif terhadap dingin, panas, dan rasa sakit.
C. Tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, dan
jaringan diposa merupakan tempat penyimpangan lemak pada tubuh.
D. Beberapa kemampuan melindungi dari kulit
Kulit relatif tak tertembus air berarti kulit menghindarkan hilangnya cairan dari
jaringan dan juga menghindarkan masuknya air kedalam jaringan dan apabila
epidermis rusak karena terbakar maka proteksi ini hilang dan setiap sentuhan
terasa nyeri.
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun
mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat
kimia iritan (lisol, karbol, asam, atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau
dingin, gangguan sinar radiasi tau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur,
bakteri atau virus.
Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak
subkutis, tebalnya lapisan kilit, dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai
pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar UV diatasi oleh sel melanin yang
menyerap sebagian sinar tersebut. Gangguan kimiawi ditanggulangi dengan
adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit kulit yang
mempunyai pH 5,0 – 6,5. Lemak permukaan kulit juga berperan dalam mengatasi
banyak mikroba yang ingin masuk ke dalam kulit.

C. MEKANISME KERJA KULIT TERGANTUNG PADA FUNGSINYA.


 Pertama, kulit sebagai pelindung tubuh :
kulit sebagai pelindung tubuh memiliki sebum (minyak) dan lendir yang dapat
diekskresikannya bila ada kuman atau kotoran yang masuk. Sehingga kuman dan
kotoran tersebut dapat terperangkap dan tidak jadi masuk ke dalam tubuh. Kulit
dengan sel epitelnya juga dapat menjaga tubuh bagian bawahnya dari kerusakan fisik
misalnya gesekan.
 Kedua, kulit sebagai penerima rangsang :
Dalam fungsinya sebagai penerima rangsang, kulit dilengkapi dengan berbagai
reseptor-reseptor untuk menerima rasa.
Reseptor tersebut antara lain : Korpuskula Paccii ( reseptor tekanan kuat), Ujung saraf
sekeliling rambut ( reseptor peraba), Korpuskula Ruffini ( reseptor peraba), Ujung
saraf krause ( reseptor dingin), Korpuskula Meissner ( reseptor peraba), Ujung saraf
tanpa selaput ( reseptor nyeri), dan Lempeng Markel ( perasa sentuhan dan tekanan
ringan)
 Ketiga, kulit sebagai pengatur suhu tubuh :
kulit sebagai pengatur suhu tubuh bertanggung jawab terhadap mekanisme
pengeluaran keringat. Pengaturan pengeluaran keringa ini terjadi di hipotalamus. Jika
pusat pengatur suhu memperoleh rangsangan, rangsangan tersebut akan diteruskan
oleh saraf simpatik ke kelenjar keringat. selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap
air dan garam dan sedikit urea kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam
bentuk keringat. Keringat akan menguap dan menyerapa panas tubuh sehingga suhu
tubuh dapat kembali normal.

D. MEKANISME KULIT MENEIMA RANGSANGAN


Kulit yang dilengkapi dengan berbagai reseptot untuk menerima rasa seperti sentuhan,
panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima sebuah rangsangan misalkan
sentuhan panas maka rangsangan tersebut diterima oleh sel-sel reseptor yang berada pada
dermis yaitu korpuskula ruffini karena ujung syaraf inilah yang menerima rangsangan panas.
Selanjutnya rangsangan tadi yang berupa sentuhan panas akan diteruskan ke otak
melalui urat syaraf. Pada otak rangsangan tadi akan diolah dan diterjemahkan sehingga kita
merasakan adanya suatu rangsangan maka otakpun memerintahkan ke tubuh untuk
menanggapi rangsangan tersebut.
HIDUNG.
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu
dari aroma yang dihasilkan. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk
mengenali bau. Saraf kranial pertama yang melayani ujung organ pencium adalah nervus
olfaktorius.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada
lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson
yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan
epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia
bau-bauan di udara.

A. STRUKTUR INDERA PENCIUM

 Sistem Olfactory
Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak
reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi
(component principle), organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor namun dapat
membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda. Alat pembau biasa juga disebut dengan
organon olfaktus, yang dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptornya
disebut pula chemoreceptor.
Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian atas, yaitu pada concha superior dan
membran ini hanya menerima rangsang benda-benda yang dapat menguap dan berwujud gas.
Bagian-bagiannya adalah :
 Concha superior
 Concha medialis
 Concha inferior
 Septum nasi (sekat hidung)
Reseptor organon olfactory terdapat di bagian atas hidung, menempel pada lapisan
jaringan yang diselaputi lendir dan disebut olfactory mucosa. Selaput lendir tersebut
berfungsi untuk melembabkan udara. Pada bagian tersebut juga terdapat bulu-bulu hidung
yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran.
Reseptor olfaktori hanya mampu berfungsi selama 35 hari. Bila mati, baik karena sebab
yang alami, maupun karena kerusakan fisik, maka reseptor tersebut akan digantikan oleh
reseptor-reseptor baru yang axonnya akan berkembang ke lapisan olfactory bulbs yang akan
dituju, dan bila telah sampai pada lapisan yang dimaksud, mereka akan memulihkan koneksi
sinapsis yang terputus. Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :

1. Rongga hidung.
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel
goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring
oleh gerakan silia.
Rongga hidung terdiri atas :
 Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.
 Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya
yangberlapis.
 Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk
membersihkan jalan napas.
 Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum.
 Rambut yang berperan sebagai penapis udara

Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara lain:


A. Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani
tiga proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban.
 Penyaringan dilakukan oleh membran mukosa pada rongga hidung.
 Penghangatan dilakukan oleh jaringan pembuluh darah.
 Pelembaban dilakukan oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang
yang dilapisi oleh mukosa.
B. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam
penerimaan sensasi bau.
C. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara-suara fenotik dimana
ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

2. Faring
Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaaan yang membawa makanan
dari rongga mulut hingga ke esophagus.Hubungan faring dengan rongga hidung dan laring ini
membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta memungkinkan manusia
untuk bernafas menggunakan mulut.
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang
menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak. Faring terdiri
atas:
a. Nasopharinx ada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga bagian tengah,
yaitu Tuba Eustachius dan Tuba Auditory ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak pada
bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari jaringan Lymphatic pada permukaan
posterior lidah.
b. Oropharynx, merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid.
Refleks menelanberawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan terdorong
masuk kesaluran pencernaan (oesephagus) dan secara simultan katup menutup laring untuk
mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan.
c. Laringopharynx, merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya, sistem
respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang,
oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk ke laring.

3. Laring
Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi.Laring juga
melindungi jalan napas bawah dari benda asing dan memudahkan batuk. Laring tersusun atas
9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ). Terbesar adalah Cartilago thyroid yang
berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan membentuk “adam’s
apple”, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat
cartilago cricoid. Laring menghubungkan Laringopharynx dengan trachea, terletak pada garis
tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
a. Epiglotis : daun katup kartilago yang dapat menutup saat proses menelan.
b. Glotis : memungkinkan terjadinya vokalisasi
c. Kartilago Thyroid

B. FUNGSI HIDUNG
 Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru.
 Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta
menghangatkan udara yang dihirupkan ke dalam paru-paru.
 Mempertahankan suhu udara
C. CARA KERJA ALAT PENCIUMAN (HIDUNG) MANUSIA
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Dia atap
rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul- molekul
bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini
jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor,
sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang
mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium
oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau makanan atau menyengat nya bau selokan.

KESIMPULAN
Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam tubuh dari
lingkungan luar. Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m2 dan beratnya sekitar 15% dari
berat badan secara keseluruhan.
Kulit terdiri atas tiga bagian utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis
terdiri dari stratum korneum yang kaya akan keratin, stratum lucidum, stratum granulosum
yang kaya akan keratohialin, stratum spinosum dan stratum basal yang mitotik. Dermis terdiri
dari serabut-serabut penunjang antara lain kolagen dan elastin. Sedangkan hipodermis terdiri
dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-
fungsi tersebut adalah fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung merupakan indera khusus yang
terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian atas
rongga hidung.
Struktur indera pembau terdiri dari :
• Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
• Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor.
• Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).
Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada
selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas
yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk
ke dalam otak manusia.

Anda mungkin juga menyukai